Anda di halaman 1dari 5

FORMULASI DAN UJI FISIK SEDIAAN LIPSTIK

EKSTRAK ETANOL TEMUGIRING (Curcuma Heyneana)


Daisa Mei Yuni1, Mutia Nurul Niza2, Sri Nursafala3, Windi Afiyani4, Yoga
Amanda Gusti5

Program Studi S1 Farmasi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bhakti Mandala


Husada Slawi, Jl. Cut Nyak Dhien No.16 Kalisapu, Slawi, Kabupaten Tegal
Telp/Fax (0283) 6197570

Yogaamanda21@gmail.com

ABSTRAK

Kosmetik memiliki sejarah panjang dalam kehidupan manusia. Berdasarkan


hasil penggalian arkeologi, diketahui bahwa kosmetik telah digunakan oleh
manusia yang hidup pada zaman dahulu. Saat ini, kosmetik menjadi bagian
penting dalam kehidupan sehari-hari, jumlah kosmetik yang digunakan terus
meningkat seiring dengan pertambahan jumlah penduduk setiap tahun.
Antosianin adalah pigmen larut air yang secara alami terdapat pada berbagai
jenis tumbuhan. Sesuai namanya, pigmen ini memberikan warna pada
bunga, buah dan daun tumbuhan hijau, dan telah banyak digunakan sebagai
pewarna alami pada berbagai produk pangan dan berbagai aplikasi lainnya.
Antosianin dapat digunakan sebagai bahan pewarna alami, salah satunya
adalah yang terdapat pada rimpang temugiring. Temugiring merupakan
suatu tanaman yang bermarga Curcuma yang banyak terdapat di daerah
tropis termasuk di Indonesia umumnya hidup di daerah yang lembab dan
mudah dibudidayakan. Rimpang temu giring mengandung minyak atsiri 0,8-
3%, amilum, damar, lemak, tanin dan zat pahit, zat warna kuning, saponin,
danflavonoid.

Kata kunci : ekstrak temugiring, lipstik, antosianin.


PENDAHULUAN untuk sediaan lipstik, terutama dalam hal
memilih zat warna yang digunakan untuk
Kosmetik memiliki sejarah panjang
maksud pembuatan sediaan tersebut
dalam kehidupan manusia. Berdasarkan
(Ditjen POM, 1985).
hasil penggalian arkeologi, diketahui
Antosianin adalah pigmen larut air
bahwa kosmetik telah digunakan oleh
yang secara alami terdapat pada berbagai
manusia yang hidup pada zaman dahulu.
jenis tumbuhan. Sesuai namanya, pigmen
Saat ini, kosmetik menjadi bagian penting
ini memberikan warna pada bunga, buah
dalam kehidupan sehari-hari, jumlah
dan daun tumbuhan hijau, dan telah
kosmetik yang digunakan terus meningkat
banyak digunakan sebagai pewarna alami
seiring dengan pertambahan jumlah
pada berbagai produk pangan dan berbagai
penduduk setiap tahun (Mitsui, 1997).
aplikasi lainnya. Antosianin dapat
Pewarna bibir merupakan sediaan
digunakan sebagai bahan pewarna alami,
kosmetika yang digunakan untuk
salah satunya adalah yang terdapat pada
mewarnai bibir dengan sentuhan artistik
rimpang temugiring (Anonim, 2012).
sehingga dapat meningkatkan estetika
Temugiring merupakan suatu
dalam tata rias wajah. Pewarna bibir
tanaman yang bermarga Curcuma yang
terdapat dalam berbagai bentuk, seperti
banyak terdapat di daerah tropis termasuk
cairan, krayon, dan krim. Pewarna bibir
di Indonesia umumnya hidup di daerah
dalam bentuk cairan dan krim umumnya
yang lembab dan mudah dibudidayakan.
memberikan selaput yang tidak tahan lama
Rimpang temu giring mengandung minyak
dan mudah terhapus dari bibir sehingga
atsiri 0,8-3%, amilum, damar, lemak, tanin
tidak begitu digemari orang, terutama jika
dan zat pahit, zat warna kuning, saponin,
dibandingkan dengan pewarna bibir dalam
dan flavonoid (Setiawan dkk., 1999;
bentuk krayon. Pewarna bibir bentuk
Gunawan dkk., 1989).
krayon lebih dikenal dengan nama lipstik
(Wasitaatmadja, 1997). Tujuan penelitian ini adalah
Lipstik merupakan pewarna bibir menbuat sediaan lipstik menggunakan zat
yang dikemas dalam bentuk batang padat warna dari ekstrak temugiring dan untuk
(stick) yang dibentuk dari minyak, lilin dan mengetahui apakah sediaan lipstik yang
lemak. Fungsinya adalah untuk dibuat stabil dan memenuhi syarat mutu.
memberikan warna bibir menjadi merah
semerah delima, yang dianggap akan
memberikan ekspresi wajah sehat dan METODE PENELITIAN
menarik (Ditjen POM, 1985).
BAHAN PENELITIAN
Bibir merupakan kulit yang
memiliki ciri tersendiri dengan kulit yang Rimpang temugiring, Castrol oil, cera
sangat tipis, aliran darah lebih banyak alba, vaselin album, lilin carnauba,
mengaliri di daerah permukaan kulit bibir, propilen glikol, nipasol, tween 80.
tidak terdapat kelenjer keringat, dan sangat
ALAT PENELITIAN
jarang terdapat kelenjer lemak sehingga
kulit bibir lebih peka dibandingkan kulit Blender, waterbath, timbagan analitik,
lainnya. Karena itu hendaknya berhatihati stamper dan mortir, cawan, beaker glass,
dalam memilih bahan yang digunakan
pipet tetes, corong, disolution tester, UJI EVALUASI
mangkok, gelas ukur, dan toples kaca. HASIL dan PEMBAHASAN
Cara kerja
Ekatraksi
1. Pembuatan Ekstrak Pemilihan metode maserasi sebagai
proses ekstraksi dilakukan karena
Simplisia rimpang temugiring yang
metodenya sederhana, relatif murah dan
akan digunakan di blender untuk di
tanpa proses pemanasan. Proses
haluskan kemudian di ayak menggunakan
ekstraksi pada penelitian ini
mesh 18 untuk di jadikan serbuk kemudian
menggunakan metode maserasi tunggal
di timbang sebanyak 250 gram. Serbuk
dengan pelarut etanol 96%, yaitu
rimpang temugiring kemudian di maserasi
dengan merendam sampel pada pelarut
menggunakan pelarut etanol 96%.
dengan pengadukan, maserasi
Perendaman ini dilakukan selama 1 x
digunakan karena untuk menghindari
24jam. Hasil rendaman ini kemudian
rusaknya komponen senyawa akibat
disaring dengan menggunakan kertas
panas. Pelarut etanol digunakan karena
saring hingga diperoleh fraksi etanol.
etanol merupakan pelarut polar yang
Semua ekstrak etanol yang telah dihasilkan
universal karena mampu melarutkan
kemudian dikumpulkan dan dipekatkan
banyak zat aktif seperti alkaloid basa,
dengan waterbath dengan tujuan agar
minyak atsiri, glikosida, kumarin,
pelarut menguap, sehingga diperoleh
antrakinin, flavanoid, steroid dan
ekstrak etanol pekat yang volume-nya
klorofil.Hasil maserat yang didapat
menjadi sepertiga bagian dari volume
berwarna orange kemerahan, maserat
ekstrak etanol awal.
kemudian dipekatkan menggunakan alat
2. Pembuatan sediaan rotary evaporator di dapatkan ekstrak
Timbang semua bahan,campur basis kental bewarna orange. Hail mesarasi
meliputi cera alba,vaselin album,dan dari 250 gram temu giring segar
carnauba wax dileburkan diatas waterbath didapatkan ekstrak kering sebesar 17,9
(camp1),lalu membuat mortir hangat dan gram. Rimpang temu giring
panas kemudian minyak jarak dihangatkan mengandung minyak atsiri 0,8-3%,
selanjutnya propilen gliko, ekstrak temu amilum, damar, lemak, tanin dan zat
giring diaduk ad homogen dalam mortir pahit, zat warna kuning, saponin, dan
pana, kemudian dimasukkan tween 80, flavonoid (Setiawan dkk., 1999;
minyak jarak yang telah dihangatkan, BHT Gunawan dkk., 1989).
dan Nipasol diaduk ad homogen
(campuran 2). Campuran 1 dimasukkan
dalam mortir panas dan diaduk hingga
sedikit suhunya menurun, kemudian
dicampur dengan campuran 2,
dirtambahkan essence vanila, diaduk ad
homogen. Formula dicetak kemudian
dimasukkan dalam lemari es (frezeer)
selama 3 menit lalu diuji.
Formulasi Lipstik harus menunjukkan susunan yang
Formulasi dari lipstik ekstrak homogen dan tidak terlihat adanya
etanol Temugiring (tabel 1) butir-butir kasar (Depkes RI 1979).
3. Uji pH
Komposisi Formulasi Fungsi Hasil pemeriksaan pH sediaan
lipstik adalah 5. Dari data tersebut
Ekstrak 2,5gr Zat aktif
didapatkan bahwa sediaan memenuhi
temu giring
persyaratan 4,5-6,5 (Tranggono &
Castor oil 18,5gr Pelembut
Latifah, 2007).
Cera alba 8gr Fase lilin 4. Uji Organoleptik
5. Uji Oles
Vaselin 9gr Modifier Pemeriksaan daya oles lipstik
album wax menunjukkan bahwa sediaan lipstik
Carnauba 3gr Fase lilin mempunyai kemampuan daya oles yang
bagus. Karena pada saat di oleskan pada
Propilen 4gr Humektan punggung tangan ekstrak dapat
glikol menempel pada kulit punggung tangan.
Nipasol 0,05gr Pengawet Dari uji daya oles ini dapat diketahui
Tween 80 2gr Surfaktan intesitas warna yang ditimbulkan
menunjukkan warna merah.

Tabel 1. Formulasi lipstik ekstrak etanol KESIMPULAN


Temugiring. Berdasarkan penelitiuan yang kami
Evaluasi Sediaan lakukan maka didapatkan beberapa
kesimpulan, yaitu :
Evaluasi sediaan lipstik bertujuan untuk 1. Ekstrak rimpang temugiring dapat
mengetahui mutu dan kualitas dari sediaan digunakan sebagai pewarna alami
lipstik ekstrak etanol temugiring. Evaluasi pada lipstik
sediaan lipstrik diantaranya adalah Uji 2. Pada uji ph yang dilakukan pada
Titik leleh, Uji Homogenitas, Uji pH, Uji sediaan dikatakan memenuhi syarat
Organoleptik, Uji Oles. 3. Warna yang dihasilkan pada ekstrak
1. Uji Titik Leleh rimpang temugiring berwarna
Dari pemeriksaan titik leleh merah.
sediaan didapatkan hasil 680C. Dari
DAFTAR PUSTAKA
hasil tersebut titik leleh sediaan lipstik
yang telah dibuat tidak memenuhi Anonim (2012). Lipstik Bukan Sekedar
syarat titik leleh sebesar 60-65°C (Sahu, Warna. Diakses Tanggal 12 Oktober
et al., 2014). 2019. http: // www.chem-istry.
2. Uji Homogenitas org/lipstik-bukan-sekedarwarna.
Pemeriksaan homogenitas sediaan Ditjen POM. (1985). Formularium
menunjukkan bahwa formula Kosmetika Indonesia. Jakarta:
mempunyai tekstur yang homogen saat Departemen Kesehatan RI. Halaman
dioleskan pada kaca tranparan. Sediaan 83, 85, 195-197.
Mitsui, T. (1997). New Cosmetic Science.
Amsterdam: Elsveir Science. Hal. 3,
13, 121, 386.
..................................................................

Anda mungkin juga menyukai