METODE PRAKTIKUM
Kendari.
B. Bahan Praktikum
C. Alat Praktikum
A. Hasil Pengamatan
Hasil pengmatan praktikun ini dapat dilihat pada Tabel 3 dan Tabel 4.
B. Pembahasan
ekspirasi yang bervariasi. Kecepatan waktu antara inspirasi dan ekspirasi yang
bervariasi antara setiap orang disebut dengan ritme pernafasan. Pernafasan setiap
orang sangat spesifik, oleh sebab itu dalam hal irama atau ritme pernafasan pun
dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik dari dalam maupun dari luar. Faktor-faktor
tersebut antara lain umur, jenis kelamin, suhu tubuh, posisi tubuh dan aktivitas
semakin lambat. Hal ini berkaitan dengan makin berkurangnya kebutuhan energi.
Irama pernafasan laki-laki umumnya lebih cepat daripada perempuan karena laki-
laki umumnya beraktivitas lebih banyak dan bekerja lebih keras daripada
Sebaliknya semakin tinggi suhu semakin lambat pernafasan. Akan tetapi hal yang
demikian tidak berlangsung secara linier. Apabila suhu tubuh terus meningkat,
pada suhu tertentu laju irama pernafasan akan semakin cepat. Misalnya saat tubuh
demam.
Posisi tubuh menentukan banyaknya otot dan organ tubuh yang bekerja.
pernafasan pada posisi berdiri lebih cepat daripada orang yang duduk atau orang
yang berbaring. Semakin banyak kegiatan atau aktivitas seseorang, maka semakin
banyak organ tubuh yang bekerja dan semakin berat kerja organ tersebut. Dengan
kata lain, semakin tinggi kebutuhan energi yang diperlukan, sehingga laju
beristirahat ritme pernafasan lebih stabil dibandingkan pada saat bernafas dengan
cepat, pada saat bernafas dengan cepat, maka rongga-rongga dan saluran
pernafasan yang menjadi jalan keluar masuknya udara bekerja secara cepat pula.
Pengamatan pada praktikum ini, yaitu dengan memberi perlakuan yang sama pada
kedua probandus, yaitu Yusril dan An’nisa dengan tujuan untuk mengetahui
normal, scout jump dan lari selama 1 menit yang diperoleh kecepatan pernafasan
Yusril berturut-turut adalah 26 kali , 87 kali dan 90 kali, pada probandus An’nisa
41 kali, 66 kali dan 79 kali. Hasil pengamatan tahan napas pada kedua probandus
berdasarkan aktivitas normal, scout jump dan lari diperoleh pada probandus Yusril
berturut-turut yaitu 22 detik, 2 detik dan 6 detik, pada probandus An’nisa yaitu 29
detik, 10 detik dan 5 detik. Berdasarkan data yang diperoleh pada masing-masing
aktivitas yang dilakukan ritme pernafasan pada probandus semakin meningkat dan
pada pengamatan tahan nafas semakin banyak kegiatan yang dilakukan kedua
(2014) menyatakan bahwa laki-laki lebih banyak bergerak sehingga energi yang
dibutuhkan juga lebih banyak dibandingkan dengan wanita. Oleh sebab itu
kebutuhan O2 dan produksi CO2 pada pria lebih tinggi, selain factor jenis kelamin
pernafasan pada manusia yaitu umur, suhu tubuh, posisi tubuh dan aktivitas tubuh.
V. PENUTUP
A. Kesimpulan
kesimpulan bahwa kecepatan pernafasan degan aktivitas normal, scout jump dan
lari pada probandus Yusril diperoleh berturut-turut yaitu 26 kali, 87 kali dan 90
kali dalam 1 menit, pada probandus An’nsa berturut-turut yaitu 41 kali, 66 kali
B. Saran
Saran yang saya ajukan pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
bagi para praktikan, agar praktikum dapat berjalan dengan lancar dan baik
3. Untuk praktikan, agar lebih tepat waktu lagi pada jam yang telah ditetapkan
untuk konsul.