Anda di halaman 1dari 6

III.

METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Jumat, 8November 2019, pukul

15.45-selesaiWITA dan bertempat di Laboratorium Ekologi, Jurusan Biologi,

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Halu Oleo,

Kendari.

B. Bahan Praktikum

Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah manusia (Probandus)

sebagai sampel atau bahan pengamatan.

C. Alat Praktikum

Alat yang digunakan pada praktikum ini tercantum pada Tabel 1.

Tabel 1. Alat dan keguaan pada praktikum Ritme Pernapasan


No Nama Alat Kegunaan
1 2 3
1. Alat tulis Untuk mencatat hasil pengamatan
2. Stopwatch Untuk mengukur waktu ritme pernapasan
3. Kantung plastik Untuk menutup bagian kepala saat bernapas
D. Prosedur Kerja

Prosedur kerja pada praktikum ini adalah sebagai berikut:


Probandus
-Menghitung frekuensi pernapasan normal
selama 1 menit
-
Menghitungkecepatanbernafassaatmenahann
afas
-Melakukan sqout jump selama 1
menitkemudian menghitung kembali
frekuensi pernapasannya
-
Menghitungkecepatanbernafassaatmenahann
afas
- Melakukan lari selama 4 putaran dan kembali
frekuensi pernapasannya
- Menghitungkecepatanbernafassaatmenahann
afas
Hasil pengamatan
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

Hasil pengmatan praktikun ini dapat dilihat pada Tabel 3 dan Tabel 4.

Tabel 3. Hasil Pengamatan Ritme Pernapasan


Aktivitas
No. Probandus
Normal Scout Jump Lari
1 2 3 4 5
1. M. Yusril 26/menit 87/menit 90/menit
2. An’nisa A.R. 41/menit 66/menit 79/menit

Tabel 4.Hasil Pengamatan TahanNapas


Aktivitas
No. Probandus
Normal Scout Jump Lari
1 2 3 4 5
1. M. Yusril 22 detik 12 detik 6 detik
2. An’nisa A.R. 29 detik 10 detik 5 detik

B. Pembahasan

Manusia melakukan aktivitas pernafasan dengan kecepatan inspirasi dan

ekspirasi yang bervariasi. Kecepatan waktu antara inspirasi dan ekspirasi yang

bervariasi antara setiap orang disebut dengan ritme pernafasan. Pernafasan setiap

orang sangat spesifik, oleh sebab itu dalam hal irama atau ritme pernafasan pun

akan berbeda-beda. Umumnya setiap menit manusia melakukan pernafasan antara

15-18 kali (inspirasi-ekspirasi). Cepat atau lambatnya manusia bernafas

dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik dari dalam maupun dari luar. Faktor-faktor

tersebut antara lain umur, jenis kelamin, suhu tubuh, posisi tubuh dan aktivitas

atau kegiatan tubuh.

Umumnya makin bertambah umur seseorang, irama pernafasannya akan

semakin lambat. Hal ini berkaitan dengan makin berkurangnya kebutuhan energi.
Irama pernafasan laki-laki umumnya lebih cepat daripada perempuan karena laki-

laki umumnya beraktivitas lebih banyak dan bekerja lebih keras daripada

perempuan. Semakin rendah suhu tubuh, akan semakin cepat pernafasan.

Sebaliknya semakin tinggi suhu semakin lambat pernafasan. Akan tetapi hal yang

demikian tidak berlangsung secara linier. Apabila suhu tubuh terus meningkat,

pada suhu tertentu laju irama pernafasan akan semakin cepat. Misalnya saat tubuh

demam.

Posisi tubuh menentukan banyaknya otot dan organ tubuh yang bekerja.

Hal ini berarti menentukan kebutuhan energi untuk mendukungnya. Irama

pernafasan pada posisi berdiri lebih cepat daripada orang yang duduk atau orang

yang berbaring. Semakin banyak kegiatan atau aktivitas seseorang, maka semakin

banyak organ tubuh yang bekerja dan semakin berat kerja organ tersebut. Dengan

kata lain, semakin tinggi kebutuhan energi yang diperlukan, sehingga laju

metabolisme dan irama pernafasan semakin cepat.

Berdasarkan hasil pengamatan di atas, menunjukan bahwa pada saat

beristirahat ritme pernafasan lebih stabil dibandingkan pada saat bernafas dengan

cepat, pada saat bernafas dengan cepat, maka rongga-rongga dan saluran

pernafasan yang menjadi jalan keluar masuknya udara bekerja secara cepat pula.

Pengamatan pada praktikum ini, yaitu dengan memberi perlakuan yang sama pada

kedua probandus, yaitu Yusril dan An’nisa dengan tujuan untuk mengetahui

kecepatan pernafasan. Hasil pengamatan frekuensi pernafasan pada aktivitas

normal, scout jump dan lari selama 1 menit yang diperoleh kecepatan pernafasan

Yusril berturut-turut adalah 26 kali , 87 kali dan 90 kali, pada probandus An’nisa
41 kali, 66 kali dan 79 kali. Hasil pengamatan tahan napas pada kedua probandus

berdasarkan aktivitas normal, scout jump dan lari diperoleh pada probandus Yusril

berturut-turut yaitu 22 detik, 2 detik dan 6 detik, pada probandus An’nisa yaitu 29

detik, 10 detik dan 5 detik. Berdasarkan data yang diperoleh pada masing-masing

probandus dengan pengamatan ritme pernafasan dapat diketahui semakin banyak

aktivitas yang dilakukan ritme pernafasan pada probandus semakin meningkat dan

pada pengamatan tahan nafas semakin banyak kegiatan yang dilakukan kedua

probandus semakin sedikit kemampuan untuk menahan nafas. Molenar dkk.

(2014) menyatakan bahwa laki-laki lebih banyak bergerak sehingga energi yang

dibutuhkan juga lebih banyak dibandingkan dengan wanita. Oleh sebab itu

kebutuhan O2 dan produksi CO2 pada pria lebih tinggi, selain factor jenis kelamin

ada juga beberapa faktor yang dapat mempengaruhi cepat ataulambatnya

pernafasan pada manusia yaitu umur, suhu tubuh, posisi tubuh dan aktivitas tubuh.
V. PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan pada praktikum ini, maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa kecepatan pernafasan degan aktivitas normal, scout jump dan

lari pada probandus Yusril diperoleh berturut-turut yaitu 26 kali, 87 kali dan 90

kali dalam 1 menit, pada probandus An’nsa berturut-turut yaitu 41 kali, 66 kali

dan 79 kali dalam 1 menit. Faktor yang meyebabkan meningkatnya kecepatan

bernafas dari kedua probandus yaitu karena aktivitas yang dilakukan.

B. Saran

Saran yang saya ajukan pada praktikum ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk pihak laboratorium, agar lebih melengkapi lagi alat laboratorium.

2. Untuk asisten, agar asisten dapat menerapkan kedisiplinan dalam praktikum

bagi para praktikan, agar praktikum dapat berjalan dengan lancar dan baik

sesuai dengan tujuan yang diinginkan.

3. Untuk praktikan, agar lebih tepat waktu lagi pada jam yang telah ditetapkan

untuk konsul.

Anda mungkin juga menyukai

  • Preparat Apus
    Preparat Apus
    Dokumen16 halaman
    Preparat Apus
    Anonymous mUJsVOZ
    Belum ada peringkat
  • II
    II
    Dokumen4 halaman
    II
    Anonymous mUJsVOZ
    Belum ada peringkat
  • Terjemahan Jurnal
    Terjemahan Jurnal
    Dokumen8 halaman
    Terjemahan Jurnal
    Anonymous mUJsVOZ
    Belum ada peringkat
  • Percobaan 5 Insecta
    Percobaan 5 Insecta
    Dokumen26 halaman
    Percobaan 5 Insecta
    Anonymous mUJsVOZ
    Belum ada peringkat
  • Ornit Rawa Aopa
    Ornit Rawa Aopa
    Dokumen16 halaman
    Ornit Rawa Aopa
    Anonymous mUJsVOZ
    Belum ada peringkat
  • B. Tabel Morfometri
    B. Tabel Morfometri
    Dokumen11 halaman
    B. Tabel Morfometri
    Anonymous mUJsVOZ
    Belum ada peringkat
  • Ornitologi 2
    Ornitologi 2
    Dokumen11 halaman
    Ornitologi 2
    Anonymous mUJsVOZ
    Belum ada peringkat
  • Mamalia
    Mamalia
    Dokumen11 halaman
    Mamalia
    Anonymous mUJsVOZ
    100% (1)