Anda di halaman 1dari 18

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO

MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Teknik Tenaga Listrik
yang dibina oleh bapak Marsono S.Pd.T, M.Pd, Ph.D

oleh
Dimas Rangga Mukti 160514610010
Dimas Ryan Qomaruddin 160514610071
Dzaky Alamsyah Hafidz 160514610045

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK MESIN

2017
DAFTAR ISI

I. BAB I PENDAHUUAN
1. LATAR BELAKANG......................................................................................1
2. RUMUSAN MASALAH………………......……………………………........2
3. TUJUAN...........................................................................................................2

II. BAB II PEMBAHASAN


1. PENGERTIAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO.........3
2. PRINSIP KERJA PLTMH…………………………………………….....…..4
3. BAGIAN-BAGIAN PLTMH………………………………………......….....6
a. Waduk (reservoir)…………………………………………….......….6
b. Bendungan (Dam)………………………………………......………..6
c. Saringan (Sand Trap)………………………………………......…….6
d. Pintu pengambilan air (Intake)…………………………………........7
e. Pipa pesat (penstock)………………………………………….....…..8
f. Katub Utama (Main Valve atau Inlet Valve)………………….....…..8
g. Power House........................................................................................8
4. PEMILIHAN GENERATOR DAN KONTROL SISTEM……....…………11

III. BAB III PENUTUP

1. SIMPULAN…………………………………………………………........…13
2. HASIL DISKUSI…………………………………………………........……14
3. JAWABAN……………………………………………………….......……..14

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………......………..15

i
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Skema PLTMH…..............................................................................…...5

Gambar 2 Sistem PLTMH.........................................................................................6

Gambar 3 Bendungan dan Saringan..........................................................................7

Gambar 4 Intake........................................................................................................7

Gambar 5 Penstok......................................................................................................8

Gambar 6 Turbin.......................................................................................................9

Gambar 7 Generator.................................................................................................10

Gambar 8 Skema Instalasi Generator dengan Turbin menggunakan Flat Belt........10

Gambar 9 Instalasi PLTMH.....................................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Konsumsi listrik Indonesia setiap tahunnya terus meningkat sejalan dengan
peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional. Peningkatan kebutuhan listrik
diperkirakan dapat tumbuh rata-rata 6,5% per tahun hingga tahun 2020 (Muchlis,
2003). Selain itu di era digital ini semakin banyak aktivitas masyarakat yang dibantu
dengan barang elektronik. Komsumsi listrik Indonesia yang begitu besar akan
menjadi suatu masalah bila dalam penyediaannya tidak sejalan dengan kebutuhan.
Kebijakan-kebijakan yang diambil PLN (Perusahaan Listrik Nasional) sebagai
BUMN (Badan Usaha Milik Negara) penyedia energi listrik semakin menunjukkan
bahwa PLN sudah tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan listrik nasional.

Apabila permasalahan penyediaan listrik tidak segera diatasi maka sistem


perekonomian bangsa Indonesia akan tergangu. Karena pada sektor rumah tangga dan
industri banyak menggunakan mesin dengan tenaga listrik. Krisis energi listrik ini
juga dapat memunculkan kebijakan pemadaman bergilir, dimana pemadaman bergilir
tersebut dapat mengganggu aktivitas masyarakat dan menyebabkan peralatan
elektronik cepat rusak.Dengan keterbatasan energy ini menuntut kita harus bisa
memanfaatkan energy alternatif atau energy terbarukan salah satu contohnya, adalah
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). Energi mikro dapat menjadikan
masyarakat yang mandiri energi. Dari sekian banyak energi mikro, mikro hidro
memilki beberapa keunggulan salah satu contohnya adalah sesuai dengan kondisi
lingkungan di Indonesia yang mempunyai banyak bukit dan sungai. Dalam makalah
ini kami akan membahas pemanfaatan sungai di daerah bukit dengan teknologi
pembangkit tenaga mikrohidro.

1
2. RUMUSAN MASALAH
a. Apa yang dimaksud dengan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro…?
b. Bagaimana prinsip kerja dari Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro…?
c. Apa saja bagian-bagian dari Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro…?

3. TUJUAN
a. Menjelaskan pengertian dari Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro.
b. Mendeskripsikan prinsip kerja Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro.
c. Menjelaskan bagian-bagian Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro.

2
BAB IIPEMBAHASAN

1. PENGERTIAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO


Menurut kamus besar bahasa Indonesia mikro adalah kecil, sedangkan hidro
adalah air. Sehingga dapat diartikan mikro hidro adalah air dengan debit yang kecil.
PLTMH adalah istilah yang digunakan untuk instalasi pembangkit listrik yang
mengunakan energi air dengan debit air yang kecil. Kondisi air yang bisa
dimanfaatkan sebagai sumber daya penghasil listrik adalah yang memiliki kapasitas
aliran dan ketinggian tertentu serta. Pembangkit listrik kecil yang dapat menggunakan
tenaga air pada saluran irigasi dan sungai atau air terjun alam, dengan cara
memanfaatkan tinggi terjunan (head, dalam m) dan kapasitas mengacu kepada jumlah
volume aliran air per satuan waktu (flow capacity). Semakin besar kapasitas aliran
maupun ketinggiannya dari instalasi maka semakin besar energi yang bisa
dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik. Air dialirkan ke power house (rumah
pembangkit) yang biasanya dibangun dipinggir sungai. Air akan memutar turbin
(runner), kemudian air tersebut dikembalikan ke sungai. Energi mekanik dari putaran
poros turbin akan diubah menjadi energi listrik oleh sebuah generator. Pembangkit
listrik tenaga air dibawah 200 kW digolongkan sebagai PLTMH.

Potensi sumber daya air melimpah di Indonesia karena banyak terdapatnya


hutan hujan tropis, membuat kita harus bisa mengembangkan potensi ini, karena air
adalah sebagai sumber energi terbarukan dan alami. Bila hal ini dapat terus
dieksplorasi, konversi air menjadi energi listrik akan sangat menguntungkan bagi
negeri ini. Di Indonesia terdapat banyak PLTMH dan waduk untuk menampung air,
tinggal bagaimana kita dapat mengembangkan PLTMH menjadi lebih baik lagi dan
lebih efisien.

Peningkatan kebutuhan suplai daya ke daerah-daerah pedesaan di sejumlah


negara, sebagian untuk mendukung industri-industri dan sebagian untuk menyediakan

3
penerangan di malam hari. Kemampuan pemerintah yang terhalang oleh biaya yang
tinggi untuk perluasan jaringan listrik, mengharuskan pemerintah mencari energi
alternatif salah satunya, adalah mikro hidro sebagai sebuah alternatif ekonomi. Hal ini
dikarenakan skema mikrohidro yang mandiri dapat menghemat dari jaringan
transmisi, karena skema perluasan jaringan tersebut biasanya memerlukan biaya
peralatan dan pegawai yang mahal. Dalam kontrak, Skema Mikro Hidro dapat
didisain dan dibangun oleh pegawai lokal,organisasi yang lebih kecil maupun
perorangan dengan menggunakan teknologi lokal seperti, pekerjaan irigasi tradisional
atau mesin-mesin buatan lokal.

2. PRINSIP KERJA PLTMH


Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro pada prinsipnya memanfaatkan beda
ketinggian dan jumlah air yang jatuh (debit) per detik yang ada pada saluran air yang
dikondisikan dengan pipa. Air yang mengalir selanjutnya menggerakkan turbin,
kemudian turbin yang terhubung dengan generator. Generator inilah yang akan
menghasilkan listrik. Hubungan antara turbin dengan generator dapat menggunakan
jenis sambungan sabuk (belt) ataupun sistem gear box. Jenis sabuk yang biasa
digunakan untuk PLTMH skala besar adalah jenis flat belt sedangkan V-
belt digunakan untuk skala di bawah 20 kW. Selanjutnya listrik yang dihasilkan oleh
generator ini akan melalui trafo guna mendapat tegangan yang di sesuaikan
kebutuhan. Kemudian listrik akan melewati jaringan transmisi rendah (JTR) untuk
dialirkan ke rumah-rumah dengan memasang pengaman atau sekring. Yang perlu
diperhatikan dalam merancang sebuah PLTMH adalah menyesuaikan antara debit air
yang tersedia dengan besarnya generator yang digunakan. Jangan sampai generator
yang dipakai terlalu besar atau terlalu kecil dari debit air yang ada. Generator yang
tidak sesuai juga akan menyebabkan tingkat efisiensi rendah.

4
Gambar 1 Skema PLTMH

Potensi daya mikrohidro dapat dihitung dengan persamaan:

Daya (P) = 9,8 x Q x Hn x h ;

Q = debit aliran ( m3/s )

Hn = Head net/ tinggi jatuhair ( m )

9,8= konstanta gravitasi bumi

h = efisiensi keseluruhan.

Misalnya diketahui data di suatu lokasi adalah sebagai berikut: Q = 100 m3/s, Hn = 2
m dan h = 0,5. Maka besarnya potensi daya (P) adalah

P = 9,8 x Q x Hn x h

P = 9,8 x 100 x 2 x 0,5 = 980 watt

5
3. BAGIAN-BAGIAN PLTMH

Gambar 2 Sistem PLTMH

a. Waduk (reservoir)
Waduk adalah danau yang dibuat untuk membendung sungai guna
memperoleh air sebanyak mungkin sehingga mencapai elevasi. Semakin
tinggi debit air maka akan semakin kuat tekanan air saat melewati pipa.
Waduk juga berfungsi untuk mengendapkan lumpur dari air. Sehingga perlu
adanya kegiatan pembersihan secara berkala untuk mengurangi endapan
lumpur.
b. Bendungan (Dam)
Dam berfungsi menutup aliran sungai – sungai sehingga terbentuk
waduk. Tipe bendungan harus memenuhi syarat topografi, geologi dan syarat
lain seperti bentuk serta model bendungan. Bendungan mempunyai dua
keluaran saluran air dimana mengalir pada pipa pesat dan mengalir pada
terasering persawahan.
c. Saringan (Sand Trap)
Saringan ini dipasang didepan pintu pengambilan air, berguna untuk
menyaring kotoran – kotoran atau sampah yang terbawa sehingga air menjadi
bersih dan tidak mengganggu operasi mesin PLTMH.

6
Gambar 3 Bendungan dan Saringan

d. Pintu pengambilan air (Intake)


Pintu Pengambilan Air adalah pintu yang dipasang diujung pipa dan
hanya digunakan saat pipa pesat dikosongkan untuk melaksanakn
pembersihan pipa atau perbaikan. Selain itu intake, juga berfungsi untuk
mengendalikan aliran air ketika debit air kecil. Intake ditutup untuk
mengalirkan air ke persawahan terasering, setelah persawahan cukup air maka
intake kembali dibuka sehingga dapat kembali menggerakkan turbin dan
generator untuk memproduksi listrik.

Gambar 4 Intake

e. Pipa pesat (penstok)

7
Fungsinya untuk mengalirkan air dari waduk atau dam menuju turbin.
Pipa pesat mempunyai posisi kemiringan yang tajam dengan maksud agar
diperoleh kecepatan dan tekanan air yang tinggi untuk memutar turbin.
Konstruksinya harus diperhitungkan agar dapat menerima tekanan besar yang
timbul termasuk tekanan dari pukulan air. Pipa pesat merupakan bagian yang
cukup mahal, untuk itu pemilihan pipa yang tepat sangat penting.

Gambar 5 Penstok

f. Katub Utama (Main Valve atau Inlet Valve)


Katub utama dipasang didepan turbin berfungsi untuk membuka aliran
air, Menstart turbin atau menutup aliran (menghentikan turbin). Katup utama
ditutup saat perbaikan turbin atau perbaikan mesin dalam rumah pembangkit.
Pengaturan tekanan air pada katup utama digunakan pompa hidrolik. Katub
ini juga berfungsi untuk menghindari benturan yang keras dari air ketika
intake dibuka.
g. Power House
Power house merupakan tempat instalasi turbin air,generator, peralatan
Bantu, ruang pemasangan, ruang pemeliharaan dan ruang control.

Beberapa instalasi PLTMH yang ada didalam power house diantaranya adalah :

8
1) Turbin
Turbin merupakan salah satu bagian penting dalam PLTMH yang
menerima energi potensial air dan mengubahnya menjadi putaran (energi
mekanis). Putaran turbin dihubungkan dengan generator untuk menghasilkan
listrik. Desain dari turbin harus mempunyai kemampuan untuk menahan
dorongan dari air.

Gambar 6 Turbin

2) Generator
Generator yang digunakan adalah generator pembangkit listrik AC.
Untuk memilih kemampuan generator dalam menghasilkan energi listrik
disesuaikan dengan perhitungan daya dari data hasil survei. Kemampuan
generator dalam menghasilkan listrik biasanya dinyatakan dalam VoltAmpere
(VA) atau dalam kilo volt Ampere (kVA).

9
Gambar 7 Generator

3) Penghubung Turbin dengan Generator


Penghubung turbin dengan generator atau sistem transmisi energi
mekanik ini dapat digunakan sabuk atau puli, roda gerigi atau dihubungkan
langsung pada porosnya.
a. Sabuk atau puli digunakan jika putaran per menit (rpm) turbin belum
memenuhi putaran rotor pada generator, jadi puli berfungsi untuk
menurunkan atau menaikan rpm motor generator.
b. Roda gerigi mempunyai sifat yang sama dengan puli
c. Penghubung langsung pada poros turbin dan generator, jika putaran turbin
sudah lama dengan putaran rotor pada generator.

Gambar 8 Skema Instalasi Generator dengan Turbin menggunakan Flat Belt

10
Gambar 9 Instalasi PLTMH

4. PEMILIHAN GENERATOR DAN KONTROL SISTEM

Generator adalah suatu peralatan yang berfungsi mengubah energi mekanik


menjadi energi listrik.

Jenis generator yang digunakan pada perencanaan PLTMH ini adalah:

 Generator sinkron, sistem eksitasi tanpa sikat (brushless exitation) dengan


penggunaan dua tumpuan bantalan (two bearing).
 Induction Motor sebagai Generator (IMAG) sumbu vertikal, pada
perencanaan turbin propeller open flume.

Spesifikasi generator adalah putaran 1500 rpm, 50 Hz, 3 phasa yang dapat
menghasilkan tegangan 220 V/380 V. Efisiensi generator secara umum adalah

 Aplikasi < 10 KVA efisiensi 0.7 - 0.8


 Aplikasi 10 - 20 KVA efisiensi 0.8 - 0.85
 Aplikasi 20 - 50 KVA efisiensi 0.85
 Aplikasi 50 - 100 KVA efisiensi 0.85 - 0.9
 Aplikasi >. - 100 KVA efisiensi 0.9 - 0.95

11
Sistem kontrol yang digunakan pada perencanaan PLTMH ini menggunakan
pengaturan beban sehingga jumlah output daya generator selalu sama dengan beban.
Apabila terjadi penurunan beban di konsumen, maka beban tersebut akan dialihkan
ke sistem pemanas udara (air heater) yang dikenal sebagai ballast load/dumy load.

Sistem pengaturan beban yang digunakan pada perencanaan ini adalah

 Electronic Load Controller (ELC) untuk penggunaan generator sinkron


 Induction Generator Controller (IGC) untuk penggunaan IMA

Sistem kontrol tersebut telah dapat dipabrikasi secara lokal, dan terbukti
handal pada penggunaan di banyak PLTMH. Sistem kontrol ini terintegrasi pada
panel kontrol (switch gear). Fasillitas operasi panel kontrol minimum terdiri dari:

 Kontrol start/stop, baik otomatis, semi otomatis, maupun manual


 Stop/berhenti secara otomatis.Trip stop (berhenti pada keadaan gangguan:
over-under voltage, over-under frekuensi Emergency shutdown, bila
terjadi gangguan listrik (misal arus lebih)

12
BAB IIIPENUTUP

1. SIMPULAN

Penggunaan PLTMH dapat digunakan sebagai salah satu alternatif energi baru
terbarukan untuk mengatasi permasalahan komsumsi listrik yang besar serta
penyediaan energi listrik yang belum merata terutama di daerah pedesaan.
Penggunaan mikrohidro ini sesuai dengan kondisi lingkungan di Indonesia yang
mempunyai banyak bukit dan sungai. Kondisi geografis seperti inilah yang dapat
dimanfaatkan untuk pembuatan PLTMH. Daya yang dihasilkan oleh PLTMH
berkisar antara 10-200 KW. Walaupun daya tersebut tergolong kecil untuk suatu
pembangkin, akan tetapi hal ini sangat membantu masyarakat terutama yang berada
di daerah terpencil yang belum mendapatkan listrik dari PLN. Pertimbangan mengapa
PLN belum dapat memberikan listrik pada daerah-daerah pedesaan mungkin
dikarenakan faktor ekonomis, teknis dan lain-lain maka, akan semakin besar pula
daya yang dihasilkan.

Dalam pembuatan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro, kita perlu


mengetahui terlebih dahulu berapa debit air yang mengalir. Sehigga dapat mengetahui
seberapa besar potensi dari aliran air tersebut. Kemudian menentukan jenis dan
spesifikasi dari generatornya. Besar debit air dan kemampuan dari generator harus
seimbang agar didapatkan tingkat efisiensi yang tinggi.

Prinsip kerja PLTMH adalah memanfaatkan beda ketinggian dan jumlah air
yang jatuh (debit) perdetik yang ada pada saluran air yang dikondisikan dengan pipa.
Air tersebut selanjutnya menggerakkan turbin yang terhubung dengan generator.
Generator inilah yang akan menghasilkan listrik. Daya yang dihasilkan oleh suatu
PLTMH tergantung dari spesifikasi generator yang digunakan. Semakin besar
generator yang digunakan

13
2. HASIL DISKUSI
a. Fajar Muktodi : Apa perbedaan spesifik dari PLTMH dengan PLTA?
dan kenapa harusPLTMH,keunggulan dibandingkan
PLTA apa?
b. As’ad Alamsyah : Apakah bisa di kolaborasikan dengan PLTA?
c. Alfan Dio Prama : Apa saja perawatan berkala PLTMH?
d. Bayu Sektiawan : Apabila sumber airnya kering apakah ada alternatif
lain yang digunakan?

3. JAWABAN
a. Perbedaan PLTMH dan PLTA
 Listrik yang dihasilkan PLMTH jauh lebih kecil daripada PLTA
 PLTMH menggunakan sumber mata air yang kecil.

Keunggulan

 PLTMH biasanya di pakai untuk daerah yang masih belum mendapatkan


distribusi dari pemerintah, daerah dan sulit di jangkau PLT lain.
b. Jika disuatu daerah sudah terdapat PLTA yang menghasilkan daya yang besar,
kenapa harus berkolaburasi dengan PLTMH. Tidak efisien, pemborosan.
c. - Perawatan pada pipa, barangkali ada sampah yang menyangkut.
- Perawatan rutin pada turbin dan generator
d. Apabila sumber air sebagai sumber tenaga utama kering maka tidak ada aliran air
sehingga tidak dapat menggerakkan turbin dan tidak bisa menghasilkan listrik
karena, PLTMH hanya menggunakan aliran air sebagai tenaga utama dan tidak
memiliki alternative lainnya.

14
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2008. Manual Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro.


IBEKA-JICA. Jakarta.

Anonim. 2003. Pedoman Pengelolaan Pengoperasian dan Pemeliharaan PLTMH


Leuwi Kiara, Kabupaten Tasikmalaya. Dinas Pertambangan dan Energi. Bandung.

Hendar, Ujang. 2007. Desain, Manufacturing dan Instalasi Turbin Propeller Open
Flume Ø 125 Mm di Cv Cihanjuang Inti Teknik Cimahi-Jawa Barat. Fakultas
Teknologi Pertanian IPB. Bogor.

Indartono, Yuli Setyo.2008. Krisis Energi di Indonesia : Mengapa dan Harus


Bagaimana. Dalam : http://www.tempointeraktif.com/hg/nusa/

Kjølle, Arne. 2001. Hydropower in Norway, Mechanical Equipment. Norwegian


University of Science and Technology. Trondheim.

15

Anda mungkin juga menyukai