Mesin perkakas moderen dimulai pada tahun 1775, ketika penemu dari negara Inggris
bernama John Wilkinson membuat mesin bor horisontal untuk mengerjakan permukaan silinder
dalam. Sekitar tahun 1794, Henry Maudslay membuat mesin bubut yang pertama. Sesudah itu,
Joseph Withworth mempercepat penggunaan mesin perkakas Wilkinson dan Maudslay tersebut
dengan membuat alat ukur yang memiliki kecermatan sepersejuta inchi pada tahun 1830.
Penemuan tersebut amat sangat berharga, karena pada saat itu metode pengukuran yang
cermat dibutuhkan untuk produksi massal komponen-komponen mesin yang mampu tukar
(interchangeable parts). Tujuan untuk membuat komponen yang mampu tukar pada saat awalnya
muncul di Eropa dan USA pada waktu yang bersamaan.
Sistem produksi massal sebenarnya baru diterapkan pada tahun 1798 yang dirancang oleh
Whitney. Pada waktu itu ia menerima kontrak kerja dengan pemerintah Amerika Serikat untuk
memproduksi senapan perang sebanyak 10.000 buah, dengan semua komponennya mampu tukar.
Selama abad ke 19, mesin perkakas standar seperti mesin bubut, sekrap, planer, gerinda,
gergaji, frais, bor, gurdi telah memiliki ketelitian yang cukup tinggi, dan digunakan pada saat
industrialisasi di Amerika Serikat dan Eropa dimulai.
Selama abad ke 20, mesin perkakas berkembang dan menjadi makin akurat kemampuan
produksinya. Sesudah tahun 1920 mesin perkakas makin khusus penggunaannya. Dari tahun 1930
sampai dengan tahun 1950 mesin perkakas yang lebih besar tenaganya dan rigid dibuat untuk
mengefektifkan penggunaanya bersamaan dengan tersedianya material alat potong.
Selama tiga dasawarsa terakhir , para ahli teknik telah membuat mesin perkakas yang
memiliki kemampuan dan kepresisian sangat tinggi dengan digunakannya kontrol komputer,
dengan demikian memungkinkan proses produksi menjadi sangat ekonomis.
Mesin sekrap (shap machine) disebut pula mesin ketam atau serut, mesin ini digunakan
untuk mengerjakan bidang-bidang yang rata,cembung, cekung, beralur, dll dalam kedudukan
mendatar, tegak ataupun miring.
Mesin sekrap adalah suatu mesin perkakas dengan gerakan utama lurus bolak-balik secara
vertikal maupun horisontal.
1.3 PRINSIP PENGERJAAN MESIN SEKRAP
Prinsip pengerjaan pada mesin sekrap adalah benda yang disayat atau dipotong dalam
keadaan diam (dijepit padaragum) kemudian pahat bergerak lurus bolak balik atau maju mundur
melakukan penyayatan (gerak translasi).
Berdasarkan gerakan pahat dan benda kerja, proses sekrap dapat dilakukan secara horisontal dan
vertikal.
1. Proses sekrap horisontal
a. langkah maju
b. langkah mundur
c. gerak pemakanan mendatar
d. kedalaman pemakanan
Jenis-jenis penyayatan yang bisa dilakukan untuk proses sekrap (Gambar ) yaitu penyayatan
permukaan (facing), alur (slotting)dan tangga (steps).
Badan mesin merupakan keseluruhan mesin tempat mekanik penggerak dan tuas pengatur.
a. meja mesin
fungsinya merupakan tempat kedudukan benda kerjaatau penjepit benda kerja.
Meja mesin didukung dandigerakkan oleh eretan lintang dan eretan tegak, eretan lintang dapat
diatur otomatis.
b. Lengan
fungsinya untuk menggerakan pahat maju mundur Lengan diikat engan engkol menggunakan
pengikatlengan Kedudukan lengan diatas badan dan dijepitpelindung lengan agar gerakannya
lurus.
c. Eretan Pahat
fungsinya untuk mengatur ketebalan pemakanan pahat. Dengan memutar roda pemutar maka
pahat akan turun atau naik ketebalan pamakanan dapat dibaca pada dial eretan dapatdimiringkan
untuk penyekrapan bidang bersudut atau miring.Kemiringan eretan dapat dibaca pada pengukur
sudut eretan.
d. Pengatur kecepatan
fungsinya untuk mengatur atau memilih jumlah langkah lengan mesin per menit, untuk
pemakanan tipis dapat dipercepat,pengaturan arus pada saat mesin berhenti.
(Sumber:http:\\mesinperkakas.com/mesin-sekrap)
Mesin Sekrap Horizontal
(http://google/indoteknik.com, 2011)
Gambar Mesin sekrap eretan (planner)
b. Penyekrapan tegak
Pengaturan ketebalan dilakukan dengan menggeser meja. Pahat harusdiatur
sedemikian rupa (menyudut) sehingga hanya bagian ujung saja yangmenyayat dan bagian
sisi dalam keadaan bebas. Tebal pemakanan diatur tipis± 50 mm. Langkah kerja
penyekrapan tegak sesuai dengan penyekrapan yangdatar.
c. Penyekrapan menyudut
Penyekrapan bidang menyudut adalah penyekrapan benda kerja agarmenghasilkan
permukaan yang miring/sudut. Pada penyekrapan ini yangbergerak adalah eretan pahat maju
mundur. Pengaturan ketebalan dilakukandengan memutar ereten pahat sesuai dengan
kebutuhan sudut pemakanan.
d. Penyekrapan alur
Menurut alur penyekrapan, mesin sekrap dapat digunakan untuk membuat alur:
1. Alur terus luar
2. Alut terus buntu.
3. Alur terus dalam
4. Alut terus tembus.
PL = L + x + ½ x
L = panjang benda kerja
x = kebebasan langkah kebelakang (1 – 12m)
½ x =kebebsan langkah kemuka (+ 6 mm)
Jalankan mesin kemudian matikan mesin pada kedudukan pahat paling belakang. Kendorkan mur
pengikat tuas B kemudian aturlah panjang langkah(memperpanjang/memperprndek).
Dengan jalan memutar tuas B dengan engkolpemutar b kekanan/kekiri. Bacalah pada skala
langkah. Kendorkan tuas pengikatA. Aturlah kedudukan benda kerja dengan jalan mendorong
lengan penumbukkemuka atau kebelakang. Setelah mendapatkan langkah yang
dikehendakikencangkan kembali tuas pengikat A. Jalankan mesin dan periksalah apakahpanjang
dan kedudukan langkah sudah sesuai.
2.5 KECEPATAN LANGKAH
Langkah pemakanan yaitu langkah maju pada mesin sekrap adalah lebihlambat dari pada
langkah mundur. Ini disebabkan karena jarak yang ditempuhpena engkol pada waktu maju lebih
jauh daripada jarak yang ditempuh pada waktu mundur.
Perbandingan waktu = Langkah maju = 3
Langkah mundur = 2
Jumlah perbandingan = 3 + 2 = 5
(http://google/indoteknik.com, 2011)
Gambar 4.8 Kecepatan Langkah
Waktu yang digunakan untuk langkah maju dalam satu menit adalah 3/5menit.
Besar kecepatan langkah mesin yang digunakan pada waktu menyekrapditentukan oleh:
1. Kekerasan pahat
2. Kekerasan bahan yang disekrap
3. Panjang langkah mesin (panjang bahan yang disekrap)
Dimana:
n = banyak langkah tiap menit
Cs = kecepatan potong/cutting speed (dalam kaki/menit)
L = panjang langkah dalam inchi
Contoh perhitungan :
Berapakah jumlah langkah yang diambil untuk menyekrap mild steel dengan
pahat HSS jika panjang langkah = 200 mm dan kecepatan potong Cs = 30
m/menit.
catatan :
Selain memperhatikan perhitungan diatas, dalam menentukan kecepatan langkah
juga ditentukan oleh:
a. Kehalusan yang diinginkan (finishing).
b. Kondisi mesin (kemampuan mesin dan getaran mesin).
c. Dalam pemakanan.
(http://google/indoteknik.com, 2011)
Gambar Sudut-sudut Pada Pahat
Prinsip Dasar PemotonganPahat bergerak maju undur, benda kerja bergerak ke arah melintang.
Pemotongan hanya terjadi pada gerak langkah maju, pada saat langkah mundur benda kerja
bergeser
Pada proses sekrap gerak makan (f) adalah gerakan pahat perlangkah penyayatan, kecepatan potong
adalah kecepatan potong rata-rata untuk gerak maju dan gerak kembali dengan perbandingan
kecepatan (Rs) = Vm/Vr. Harga Rs <1. (Gambar.), Elemen dasar tersebut adalah:
lt = lv+lw+ln
np = jumlah langkah per menit
b. Kecepatan makan :
f = gerak makan
c. Waktu pemotongan :
d. kecepatan penghasilantotal