STROKE HEMORAGIK
Disusun oleh:
Rissa Rizkiia Z
411813100037
Pembimbing:
dr. Fritz Sumantri U., Sp. S, FINS, FINA
5. Seluruh pihak yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam
pengerjaan makalah presentasi kasus ini yang namanya tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu.
Akhir kata dengan segala kekurangan yang penulis miliki, segala saran
dan kritik yang bersifat membangun akan penulis terima untuk perbaikan
selanjutnya. Semoga makalah presentasi kasus ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak yang mempergunakannya terutama untuk proses kemajuan
pendidikan selanjutnya.
Penulis
BAB I
ILUSTRASI KASUS
I. Identitas Pasien
Nama : Tn. M
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Usia : 63 tahun
Alamat : Gandaria utara
Pekerjaan : Lain-Lain
Pendidikan : Tamat akademi
Agama : Islam
Status Pernikahan : Sudah menikah
No. Rekam Medik : 01624214
II. Anamnesis
Keluhan Utama
Pasien datang ke IGD RSUP Fatmawati karena mengalami penurunan
kesadaran sejak 11 jam smrs.
11 jam smrs, pasien tiba-tiba tidak mau bicara, bicara tidak jelas, tidak mau
makan, dan tidak mau bangun dari tidur. Pasien cenderung tertidur sejak
pagi hari smrs. pasien mengalami penurunan kesadaran saat bangun tidur.
Saat mengalami penurunan kesadaran, pasien masih mengenali anggota
keluarga Keluhan lainnya pasien mengalami demam di hari yang sama, dan
suka tersedak saat diberi makan bubur ataupun air. Beberapa hari
sebelumnya pasien sudah berjalan dengan menyeret karena mengalami
kelemahan dari anggota gerak sebelah kanan. Kejang, muntah, sakit kepala
disangkal.
Riwayat Keluarga
Pasien bekerja sebagai tukang cat namun saat ini sudah lama tidak
bekerja. Pasien merokok aktif.
Status Generalis
Tanda Vital
Tekanan Darah : 250/144 mmHg
Nadi : 80x/menit
Frekuensi Napas : 22x/menit
Suhu : 36oC
Kepala
Normosefali, rambut hitam, distribusi merata
Mata
Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-), nistagmus (-/-), ptosis (-/-),
pupil bulat isokor dengan diameter 3mm/3mm, RCL (+/+), RCTL (+/+).
Telinga
Preaurikuler : Hiperemis (-/-), abses (-/-), massa (-/-), skar (-/-)
Aurikuler : Normotia, hiperemis (-/-)
Postaurikuler : Hiperemis (-/-), abses (-/-), massa (-/-), skar (-/-)
Leher
Tidak ada pembesaran KGB
Paru
Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris saat statis dan dinamis
Palpasi : Fremitus sama dikedua lapang paru
Perkusi : Sonor dikedua lapang paru
Auskultasi : Vesikuler (+/+), ronki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung
Inspeksi : Pulsasi ictus kordis tidak terlihat
Palpasi : Pulsasi ictus cordis tidak teraba, thrill (-), heaving (-), lifting (-)
Perkusi : Batas jantung kanan pada ICS IV parasternal dekstra
Batas jantung kiri pada ICS V midklavikula sinistra.
Auskultasi : BJ I-II reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : Massa (-), striae (-), scar (-), bekas operasi (-)
Auskultasi : BU (+) normal
Palpasi : Supel, nyeri tekan epigastrium (-), massa (-) hepar
dan lien tidak teraba
Perkusi : Timpani
Ekstremitas
Akral teraba hangat (+/+), sianosis (-/-), CRT <2 detik, edema lengan (-
)/(-), edema tungkai (-)/(-)
Genitalia
Tidak diperiksa
Status Neurologis
GCS : E4M6V2
TRM
: Kaku kuduk (-)
Brudzinski I : -/-
Brudzinski II : -/-
Atrofi - -
Fasikulasi - -
Tremor - -
Sistem Motorik
Kesan Hemiparese dextra
Refleks Fisiologis
Biceps : +3/+2
Triceps : +3/+2
Patella : +2/+2
Acilles : +2 /+2
Refleks Patologis
Hoffman Tromer :-/-
Babinsky :+/+
Chaddok :+/+
Gordon :-/-
Schaefer : +/ +
Gonda :+/-
Gerakkan Involunter
Tremor :-/-
Chorea :-/-
Miokloni :-/-
Tonus : normotonus / normotonus
Sistem Sensorik
Propioseptif : TVD
Eksteroseptif : TVD
Fungsi Otonom
Miksi : on DC
BAB : Baik
Keringat : Baik
Hematologi
Hematokrit 42 40-52 %
Fungsi Hati
Fungsi Ginjal
Diabetes
PH 7.552 7370-7440mmHg
BP 754.0
BE 7.1 2.5-2.5mmol/L
Elektrolit Darah
Golongan Darah O+
Foto Thorax
Kesan:
Infiltrate di lapangan atas paru kanan DD/pneumonia
Kardiomegali dengan aorta elongasi
CT Scan
Kesan:
VI. Diagnosis
Diagnosis Klinis : Penurunan kesadaran, bicara pelo, kelemahan satu sisi
tubuh, Parese N. XII sinistra sentral
2. Hipertensi emergency
VII. Rencana Penatalaksanaan
Non Medikamentosa
Head up 30o
Pasang NGT pro nutrisi
Pasang DC kateter
Mobilisasi berbaring
Medikamentosa
IVFD Nacl 0,9% 500 cc/12 jam
Methylprednisolon
Asam traneksamat 3x500 mg iv
Ceftriaxone 1 2gr IV
Citicolin 3x500 mg iv
Candesartan 1x16 mg Aspar K 1x1tab
Vit B cpmleks 1 x 1 tab Laxadyn 1x cth I
IX. Prognosis
Ad Vitam : Bonam
Ad Functionam : Dubia ad malam
Ad Sanationam : Dubia ad malam
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Stroke adalah suatu penyakit deficit neurologis akut yang disebabkan
oleh ganggusan pembuluh darah otak yang terjadi secara mendadak dan dapat
menimbulkan cacat atau kematian.Definisi strike menurut WHO adalah tanda
–tanda klinis yang berkembang cepat akibat gangguan fungsi otak fokal atau
global dengan gejala-gejala yang berlangsung selama 24 jam atau lebih, dapat
menyebabkan kematian, tanpa adanya penyebab lain selain vascular.
2.2 Epidemiologi
Pemeriksaan Penunjang
Skor Siriraj
Keterangan :
2.5 Tatalaksana
A. Penatalaksanaan di Ruang
Gawat Darurat
1. Evaluasi Cepat dan Diagnosis
Oleh karena jendela terapi dalam pengobatan stroke akut sangat pendek,
maka evaluasi dan diagnosis harus dilakukan dengan cepat, sistematik, dan
cermat (AHA/ASA, Class I, Level of evidence B). Evaluasi gejala dan
klinik stroke akut meliputi:
a. Anamnesis, terutama mengenai gejala awal, waktu awitan, aktivitas
penderita saat serangan, gejala seperti nyeri kepala, mual, muntah,
rasa berputar, kejang, cegukan (hiccup), gangguan visual, penurunan
kesadaran, serta faktor risiko stroke (hipertensi, diabetes, dan lain-
lain).
b. Pemeriksaan fisik, meliputi penilaian respirasi, sirkulasi, oksimetri,
dan suhu tubuh. Pemeriksaan kepala dan leher (misalnya cedera
kepala akibat jatuh saat kejang, bruit karotis, dan tanda-tanda distensi
vena jugular pada gagal jantung kongestif). Pemeriksaan torak
(jantung dan paru), abdomen, kulit dan ekstremitas.
c. Pemeriksaan neurologis dan skala stroke. Pemeriksaan neurologis
terutama pemeriksaan saraf kranialis, rangsang selaput otak, sistem
motorik, sikap dan cara jalan refleks, koordinasi, sensorik dan fungsi
kognitif. Skala stroke yang dianjurkan saat ini adalah NIHSS
(National Institutes of Health Stroke Scale) (AHA/ASA, Class 1,
Level of evidence B).
2. Terapi Umum
b. Stabilisasi Hemodinamik
• Berikan cairan kristaloid atau koloid intravena (hindari pernberian
cairan hipotonik seperti glukosa).
• Dianjurkan pemasangan CVC (Central Venous Catheter), dengan
tujuan untuk memantau kecukupan cairan dan sebagai sarana untuk
rnemasukkan cairan dan nutrisi.
• Usahakan CVC 5 -12 mmHg.
• Optimalisasi tekanan darah
f. Pengendalian Kejang
• Bila kejang, berikan diazepam bolus lambat intravena 5-20mg dan
diikuti oleh fenitoin, loading dose 15-20 mg/kg bolus dengan
kecepatan maksimum 50 mg/menit.