Anda di halaman 1dari 3

A.

Pengertian
Gagal ginjal kronis (GGK) merupakan gangguan fungsi ginjal yang progresif dan
irreversibel dimana kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme dan
keseimbangan cairan dan elektrolit sehingga terjadi uremia. (Smeltzer & Bare, 2002). Gagal
ginjal kronik (GGK) merupakan perkembangan gagal ginjal yang progresif dan lambat biasanya
berlangsung beberapa tahun (Price, Sylvia, 2005).
Menurut The Kidney Disease Quality Initiative (NKF-K/DOQI), dikatakan gagal ginjal
kronik apabila memiliki salah satu kriteria berikut :
Kerusakan ginjal ≥ 3 bulan, dimana terdapat abnormalitas struktur atau fungsi ginjal dengan atau
tanpa penurunan GFR, yang dimanifestasikan oleh satu atau beberapa gejala berikut:
 Abnormalitas komposisi darah atau urin
 kelainan patologi (ada pertanda kerusakan ginjal)
 Abnormalitas biopsi ginjal
The Kidney Disease Outcomes Quality Initiative (K/DOQI) menyatakan gagal ginjal kronik
terjadi apabila berlaku kerusakan jaringan ginjal atau menurunnya glomerulus filtration rate
(GFR) kurang dari 60 Ml/min/1.73 m2

B. Penyebab
Penyebab gagal ginjal kronik cukup banyak tetapi untuk keperluan klinis dapat dibagi dalam
3 kelompok :
1. Idiopatik : tidak diketahui penyebabnya
2. Kerusakan parenkim ginjal (kerusakan jaringan ginjal yang terdiri dari korteks dan
medulla) :
a. Penyakit Ginjal Primer :
- Glomerulonefritis : kerusakan yang terjadi pada glomerulus sehingga bisa
menyebabkan protein atau pun darah dalam urin
- Pielonefritis : infeksi pada ginjal karena adanya bakteri atau virus yang
menginfeksi urin dan mencapai ginjal dengan melalui ureter atau dari aliran
darah. Walaupun banyak bakteri dan virus yang menyebabkan pielonefritis,
tetapi bakteri paling umum adalah Escherichia coli.
- Ginjal polikistik adalah kelainan ginjal yang ditandai dengan pembentukan kista
non kanker yang merusak fungsi ginjal dan akhirnya menyebabkan
gagal ginjal total, biasa disingkat PKD (Polycystic Kidney Disease).
- TBC ginjal adalah penyakit infeksi di mana ginjal yang terkena tuberkulum
bacillus (bakteri penyebab TBC) yang biasanya disebabkan penyebaran
hematogen baik dari tuberkulosis paru maupun tulang.
b. Penyakit Ginjal Sekunder:
- Nefritis lupus : peradangan pada ginjal karena penyakit SLE
- Nefropati : kerusakan pada ginjal
- Poliarteritis nodasa : merupakan suatu penyakit dimana bagian dari arteri-arteri
berukuran sedang mengalami peradangan dan kerusakan, dan menyebabkan
berkurangnya pengaliran darah ke organ-organ yang diperdarahinya. Penyakit ini
sering berakibat fatal jika tidak diobati dengan tepat.
- Sclerosis sistemik progresif : penyakit pada jaringan ikat yang tidak diketahui
penyebabnya yang ditandai oleh fibrosis kulit dan organ visceral serta kelainan
mikrovaskuler. Penyakit ini berhubungan dengan adanya antibodi anti nuklear
spesifik, terutama anti-sentromer dan anti sklero-70 (anti-Scl-70)
- Gout : pengaruh asam urat terhadap peningkatan stress oksidatif dan pengaktifan
sistem renin-angiotensin, dimana hal tersebut akan memicu disfungsi endothel
dan vasokontriksi pembuluh perifer sehingga dapat terjadi hipertensi.
- DM : kadar gula darah yang tidak terkontrol pada pasien diabetes bisa memicu
kerusakan glomerulus. Kondisi ini jika dibiarkan terus bisa menyebabkan ginjal
kehilangan kemampuan menyaring darah sehingga terjadi gagal ginjal.
- Hipertensi : hipertensi adalah penyebab gagal ginjal stadium lanjut nomor dua
terbanyak setelah diabetes. (peningkatan pembuluh darah  tekanan arteri ginjal
meningkat  kerusakan nefron  suplai darah ke ginjal turun  GFR turun 
aliran darah berhenti membuang limah dan cairan esktra dari tubuh  gagal
ginjal.
c. Penyakit ginjal obstruktif
- Pembesaran prostat : akan memberikan tekanan yang akan melemahkan
kemampuan kandung kemih sehingga kandung kemih akan kesulitan
mengosongkan air kemih lama kelamaan aliran urin yang terhambat ini bisa
menyebabkan gagal ginjal.
- Batu saluran kemih : Batu ginjal juga dapat menyebabkan sumbatan total bila
batu kemudian tidak dapat melewati saluran kemih. Sumbatan batu ginjal ini
dapat meningkatkan tekanan dalam ginjal, menyebabkan kerusakan pada ginjal
yang dapat menyebabkan gagal ginjal akut, komplikasi batu ginjal dan bila
berlanjut, dapat menjadi gagal ginjal kronik.
- Refluks ureter : aliran urin yang abnormal dari kandung kemih kembali ke tabung
(ureter) yang menghubungkan ginjal dengan kandung kemih. Normalnya, urin
hanya mengalir turun dari ginjal ke kandung kemih. Refluks ureteral biasanya
didiagnosis pada bayi dan anak-anak. Gangguan tersebut meningkatkan risiko
infeksi saluran kemih, jika tidak diobati dapat menyebabkan kerusakan ginjal
bahkan bisa menyebabkan gagal ginjal.

Sumber :
Price, Sylvia A. 2005. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Alih Bahasa:
Brahm U. Pendit. Editor: Huriawati Hartanto. Edisi VI. Jakarta: EGC

Price dan Wilson. 2002. Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta: EGC.

Smeltzer, S. C. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth
Edisi 8. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai