SKIZOFRENIA PARANOID
Disusun Oleh :
Rissa Rizkiia Z
Pembimbing :
dr. Ira Savitri Tanjung, SpKJ(K)
I. IDENTITAS PASIEN
Umur : 18 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Pelajar
Di ruang rawat Shinta R.S Marzoeki Mahdi pada tanggal 18 dan 21 Januari
2019.
A. Keluhan Utama
Awal 2018
2016-2018
E. Riwayat Keluarga
Pasien merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara. Pasien tinggal
serumah bersama orang tua. Pasien mempunyai 2 kakak laki-laki yang
sudah menikah dan tinggal berdekatan dengan rumah orang tua pasien.
Hubungan pasien dengan orang tua dan saudara-saudaranya cukup dekat
karena pasien sering bercerita tentang bapak ibunya dan keponakan laki-
lakinya. Pasien bercerita keluarga sangat perhatian terhadap penyakit yang
dialami pasien. Tidak ada data yang menunjukkan adanya riwayat jwa atau
penggunaan obat-obatan terlarang maupun alhohol pada anggota keluarga
kandung.
Genogram Keluarga
Rizky, 18 thn
Keterangan:
= pasien
B. Alam Perasaan
Mood : Disforia
Afek : Luas
Keserasian : Serasi
C. Fungsi Intelektual
1. Taraf Pendidikan
Pasien merupakan pelajar SMA kelas 3
2. Kecerdasan
Baik. Pasien dapat membaca, menulis, menggambar dan
berhitung serta dapat mengikuti arahan yang diberikan
pemeriksa.
3. Pengetahuan Umum
Baik. Pasien mengetahui presiden RI dan wakil presiden
RI yang sedang menjabat sekarang.
D. Pembicaraan
Ketika diberikan pertanyaan oleh pemeriksa, pasien
menjawab dengan jawaban yang koheren, Pasien
menggunakan bahasa Indonesia. Selama pembicaraan,
pasien berbicara dengan artikulasi cukup jelas, serta intonasi
dan volume yang cukup.
E. Pikiran
1. Proses / Bentuk Pikir
a. Produktivitas
Baik, karena pasien dapat menjawab pertanyaan dengan
baik.
b. Arus Pikir
Koheren. Jawaban pasien sesuai dengan pertanyaan,
terarah ke tujuan, dan relevan.
c. Hendaya berbahasa
Tidak ada
2. Isi Pikir
a. Preokupasi : Tidak ada
b. Ide : Waham rujukan, pasien merasa jika berada
di sekolah, teman-temannya membicarakan pasien. Dan
waham kebesaran karena pasien ingin menjaga bumi
dengan cara istigfar 100 kali.
F. Gangguan Persepsi
a. Halusinasi
Sebelum masuk rumah sakit pasien mengatakan
mendengar biskikan. Halusinasi auditorik (+). Saat ini
pasien mengaku sudah tidak mendengar bisikan.
b. Ilusi
Tidak ada
c. Derealisasi
Tidak ada
d. Depersonalisasi
Tidak ada
G. Sensorium dan Kognisi
1. Kesadaran
a. Kesadaran biologic/neurologik : Compos Mentis
b. Kesadaran Psikologis : Terganggu
c. Kesadaran Sosial : Kurang baik
2. Orientasi
a. Waktu : Baik, pasien dapat menyebutkan dengan tepat
tanggal, waktu, hari saat diperiksa.
b. Tempat : Baik, pasien mengetahui dirinya berada di RS
Marzoeki Mahdi bangsal shinta.
c. Personal : Baik, pasien mengenal pemeriksa sebagai
dokter muda.
3. Daya Ingat
a. Daya ingat jangka panjang
Baik, pasien dapat mengingat tanggal lahirnya, tempat
tinggal dan mengingat pernah jatuh dari motor saat usia
3 tahun
b. Daya ingat jangka pendek
Baik. Pasien dapat mengingat menu makan pagi yang
dikonsumsinya, serta kegiatan yang dilakukannya
selama di bangsal.
c. Daya ingat sesaat
Baik, pasien dapat mengingat nama pemeriksa setelah
beberapa menit melakukan sesi diskusi.
d. Daya ingat segera
Baik, pasien dapat menyebutkan 3 benda yang
disebutkan dengan urutan yang benar secara langsung.
4. Kemampuan membaca daan menulis
Baik (pasien mampu menulis dan membaca nama pasien
sendiri dan nama pemeriksa)
5. Pikiran abstrak
Baik (pasien dapat menyebutkan persamaan dan perbedaan
motor dan mobil serta pukpen dan pensil)
6. Kemampuan menolong diri
Pasien dapat melakukan kegiatan sehari-hari seperti sholat,
mandi, berpakaian, makan, minum, BAK dan BAB secara
mandiri.
7. Visuospasial
Tidak diperiksa.
H. Pengendalian Impuls
Baik
I. Daya nilai
1. Daya nilai social : Baik( ketika diberi pertanyaan apak
mencuri itu baik atau tidak, pasien menjawab tidak baik
2. Uji daya nilai : Baik (ketika diberi pertanyaan jika
menemukan dompet dijalan, maka pasien akan
mengembalikan kepada pemiliknya
3. Penilaian realita : terganggu (adanya riwayat
halusinasi auditorik dan wahan kebesaran serta waham
rujukan
J. Tilikan
Derajat 4 ( pasien merasa dirinya sakit dan butu bantuan tetapi
tidak memahami penyebab sakitnya)
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI KETERANGAN
RUJUKAN
Hb 14,2 g/dl 12-14 Normal
Hematokrit 41 % 37-43 Normal
Leukosit 7,74 103/ UL 5-10 Normal
Trombosit 321 103/UL 150-400 Normal
SGOT 21 U/L 10-35 Normal
SGPT 24 U/L 10-36 Normal
Ureum 20,8 mg/dL 10-50 Normal
Kreatinin 0,81 mg/dL 0,5-1,5 Normal
Glukosa S 93 mg/dL 70-200 Normal
Awal masuk RSMM, suara bisikan masih ada namun hanya muncul
sesekali. Tetapi pasien tidak mengikuti suruhan dari bisikan tersebut dan menolak
dengan cara beristigfar. Saat pindah ke ruang shinta, bisikan tersebut sudah tidak
muncul dan pasien dapat melakukan aktivitas mandi, makan, sholat dengan baik.
Pasien pernah mengalami gangguan psikiatri pada tahun 2015 dan merasa sakitnya
dikarenakan dirasuki oleh roh nabi hidir.
Saat umur 3 tahun pasien pernah kecelakan dan tangan pasien terkena jari-
jari sepeda hingga buntung. Saat SMP dan SMA, pasien sering dibully disebabkan
memiliki tangan yang buntung. Pasien senang menyendiri mengaku banyak
perempuan yang menyukai nya saat SMA.
Diagnosis Aksis II
Pada pasien ini tidak ditemukan ciri gangguan kepribadian yang menonjol.
Diagnosis Aksis IV
Pada pasien terdapat masalah dalam pertemanan yang sering dibully saat
SMP dan SMA dan pasien malu karena memiliki keluarga yang miskin dan rumah
yang kecil.
Diagnosis Aksis V
GAF HLPY : 80-71 (gejala sementara dan dapat diatasi,
disabilitas ringan dalam social)
Fungsi psikologi : gejala halusinasi auditorik berkurang
Fungsi social : pasien mulai berinteraksi dengan pasien lain
Fungsi perawatan diri : mampu melakukan perawatan diri seperti mandi,
makan
GAF Saat Masuk : 50-41 (gejala berat, disabilitas berat)
mandi,makan
b. Psikoterapi suportif
i. Memberikan pasien kesempatan untuk menceritakan masalahnya
dan meyakinkan pasien bahwa ia sanggup menghadapi masalah
yang ada
ii. Memberikan motivasi agar pasien mengikuti aktivitas sosial
iii. Memberikan dukungan kepada pasien agar mengikuti program
rehabilitasi dengan baik agar meningkatkan kualitas hidup pasien
c. Psikososial
i. Menjelaskan kepada keluarga tentang penyakit pasien dan
pengobatannya
ii. Menasehati keluarga agar bisa menerima kondisi pasien
iii. Mengingatkan keluarga agar suportif dan mengingatkakn jadwal
kontrol pasien dan kepatuhan pasien meminum obat walau merasa
sudah sembuh
IX. PROGNOSIS
Quo ad vitam : Bonam
Quo ad sanationam : Dubia ad Malam
Quo ad functionam : Dubia ad Malam
DAFTAR PUSTAKA
Elvira SD, Hadisukanti G. Buku ajar Psikiatri. Jakarta: Badan Penerbit FK UI. 2017
Benjamin JS, Virginia A. Kaplan & Sadock: Buku Ajar Psikiatri Klinis Edisi 2.
Jakarta: EGC.2010