Anda di halaman 1dari 31

ANTIVIRUS

KELOMPOK 1

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
VIRUS
PENGERTIAN

Virus adalah parasit mikroskopik yang menginfeksi sel organisme


biologis. Virus tidak tergolong makhluk hidup dan benda mati.

CIRI-CIRI

1. Berukuran ultra mikroskopis yaitu 20-300 milimikron

2. Parasit obligat. Virus tidak dapat hidup tanpa parasit


di individu lain

3. Berbentuk oval, bulat, batang, huruf T atau kumparan

4. Kapsid tersusun dari protein yang berisi DNA saja atau


RNA

5. Tidak dapat diendapkan hanya dapat dikristalkan


KLASIFIKASI VIRUS
A. BERDASARKAN BENTUKNYA
KLASIFIKASI VIRUS
• B. BERDASARKAN PADA ORGANISME YANG DISERANG

1. VIRUS PADA BAKTERI

Bakteriofage merupakan suatu virus yang menyerang pada sel bakteri.


Ex. virus T6, T4, dan T2.

2. VIRUS PADA TUMBUHAN

Virus tumbuhan merupakan virus yang menyerang pada sel tumbuhan.


Ex. Virus tungro yang dapat menyebabkan penyakit pada tanaman padi

3. VIRUS PADA HEWAN

Virus hewan merupakan virus – virus yang menyerang pada sel hewan.
Ex. Rhabdovirus yang dapat menyebabkan rabies pada anjing dan kera
KLASIFIKASI VIRUS
C. BERDASARKAN SUSUNAN ASAM NUKLEAT

1. DNA PITA TUNGGAL ATAU ssDNA

Ex. Arvovirus di mana harus melakukan infeksi bersama dengan Adenovirus agar dapat tumbuh.

2. DNA PITA GANDA ATAU dsDNA

Ex. Adenovirus yang dapat menyebabkan penyakit pada saluran pernapasan.

3. RNA PITA TUNGGAL ATAU ssRNA POSITIF

Ex. Picorna yaitu virus yang dapat menyebabkan penyakit polio.

3. RNA PITA TUNGGAL ATAU ssRNA NEGATIF

Ex. Rhabdovirus yang dapat menyebabkan rabies.


SIKLUS REPRODUKSI VIRUS
SIKLUS LITIK
SIKLUS LISOGENIK
LOKASI KERJA OBAT ANTIVIRUS
MEKANISME KERJA
Menghambat uncoating virus
01
Menghambat sintesis protein
02
Menghambat sistesis DNA dan RNA
03
Menghambat perakitan
04
Menghambat release
05
immunomodulator
06
MEKANISME KERJA ANTIVIRUS
1. MENGHAMBAT UNCOATING VIRUS

Menghambat kerja protein M2 virus flu yang bekerja sebagai protein saluran ion.
Indikasi : terapi awal dan pencegahan influenza A
Contoh obat : amantadine, rimantadine

2. MENGHAMBAT SINTESIS PROTEIN

Komplemen terhadap sikuens mRNA untuk transkripsi awal CMV dan menghambat
replikasi CMV melalui mekanisme yang sequence-spesifik dan mekanisme non
spesifik lainnya termasuk hambatan pengikat virus ke sel
Indikasi : CMV retinitis pada pasien AIDS
Obat : fomivirsen
3. MENGHAMBAT SINTESIS DNA DAN RNA

• Analog purin & pirimidin (asiklovir)


Bekerja pada DNA polimerase virus, seperti pada herpes. Sebelumnya, obat harus mengalami
fosfolirasi intraseluler, dalam 3 tahap untuk menjadi trifosfat, yaitu pertama : dikatalis oleh
timidin kinase virus, proses selanjutnya berlangsung dalam sel yang terinfeksi virus
Indikasi : HSV-1 & HSV-2, VZV
Obat : Asiklovir, famsiklovir, valasiklovir

• Analog purin & pirimidin (gansiklovir)


Diubah menjadi gansiklovir monofosfat oleh enzim fosfotranssilase yang dihasilkan sel yg
terinfeksi sitomegalovirus
Indikasi : CMV retinitis pada pasien AIDS

• Analog purin & pirimidin (sidofovir)


Menghambat sintesis DNA virus dengan cara memperlambat dan akhirnya menghentikan
perpanjangan rantai
Indikasi : CMV retinits pada pasien AIDS, HSV, herpes, CIN-III, dll
4. MENGHAMBAT PERAKITAN

Menghambat RNA polimerase yang tergantung pada DNA dari mikobakteri dan
beberapa mikroorganisme dimana terjadi penekanan inisiasi pembentukan rantai
sintesis RNA.
Indikasi : TBC, lepra, infeksi Haemophilus influenzae B, Streptococcus epidermitis,
Leginella pneunophila
Obat : rifampin

5. MENGHAMBAT RELEASE

Merupakan analog asam sialat, mengganggu pelepasan progeni virus influenza dari
sel yang terinfeksi ke sel penjamu baru sehingga menghentikan penyebaran infeksi
dalam saluran nafas
Indikasi : influenza A & B
Obat : zanamifir, okseltamifir
6. Immunomodulator

Melakukan modulasi pada sistem imun. Pada individu yang defisiensi sistem imun,
immunomodulator bekerja dengan cara merangsang (immunostimulan). Pada
individu dengan reaksi imun yang berlebihan, maka immunodulator bekerja dengan
cara menekan/menormalkan (immunosupresan)
HIV (AIDS VIRUS)

Get a modern PowerPoint


Presentation that is beautifully
designed.

RETROVIRUS
HIV AIDS
HIV

Merupakan singkatan dari Human immunodeficiency virus, dimana


virus ini bekerja menyerang sistem kekebalan tubuh

AIDS

Merupakan singkatan dari Acquired immunodeficiency syndrom,


sekumpulan gejala dan infeksi yang timbul karena rusaknya sistem
kekebalan tubuh manusia akibat infeksi dari HIV
REPLIKASI HIV
Ada 7 tahap dari siklus hidup virus HIV dalam tubuh, meliputi:

1. Pengikatan HIV mengikat pada reseptor di permukaan sel CD4.


2. Penggabungan: Amplop HIV dan membran sel CD4 bergabung
dan ke dalam sel CD4
3. Reverse transcription: HIV melepas dan menggunakan
transkriptase terbalik mengubah RNA HIV menjadi DNA HIV.
4. Penyatuan (Integrasi): HIV menghasilkan enzim yang disebut
intergrase untuk meleburkan DNA viral menjadi DNA
5. Replikasi: HIV mulai menggunakan CD4 untuk menghasilkan
rantai panjang protein HIV dan perbanyak diri
6. Perakitan: Protein HIV baru dan RNA HIV berpindah ke
permukaan sel dan merakit menjadi HIV yang belum matang
(tidak menular).
7. Bertunas: HIV yang baru dan belum matang menembus sel
CD4. HIV yang baru menghasilkan enzim HIV yang disebut
protease untuk menghasilkan HIV matang
PENGELOMPOKAN ANTI-RETROVIRUS

ZIDOVUDINE
NRTI
DIDANOSINE

NtRTI TENOFOVIR

ANTI- NEVIRAPINE
NNRTI
RETROVIRUS EFAVIRENZ

SAKUINAVIR
PI
RITONAVIR

Viral Entry ENFUVIRTID


Inhibitor BISIKLAM
Nucleo(s)ide Reverse Transcriptase Inhibitors (NRTIs)
MOA:
1. Menghambat enzim reverse transcriptase. Mengubah RNA menjadi DNA
proviral sebelum bergabung dengan kromosom hospes
2. Harus mengalami 3 tahap forforilasi oleh enzim sel hospes disitoplasma
3. Golongan obat: Zidovudin, Didanosin, Zalsatabin, Stavudin, Lmivudin, Em
trisitabin, dan Abakavir
FARMAKOKINETIK
BESERTA CONTOH OBATNYA
Nucleo(t)ide Reverse Transcriptase Inhibitors (NtRTIs)
MOA:
1. Bertindak dengan memasukkan diri mereka ke dalam DNA virus (bersaing
dengan nukleotida alami), terapi menghentikan proses pembangunan
transkripsi dari RNA ke DNA. DNA yang dihasilkan tidak lengkap dan
tidak dapat membuat virus baru
2. Hanya membutuhkan 2 tahap fosforilasi
3. Golongan obat: Tenofovir Disoproksil
FARMAKOKINETIK
• Bioavailabilitas oral : 25% (Cepat), 40% (Setelah makan)
• Distribusi : PB dapat diabaikan
• Plasma T1/2 : 17 jam
• Eksresi : Urin, 70-80% FD
Non-Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor (NNRTI)

MOA:
1. Menghambat aktivitas enzim reserve transcriptase dengan cara berikatan
di tempat yang dekat dengan tempat aktif enzim dan menginduksi peruba
han komformasi pada situs aktif ini.
2. Tidak mengalami forforilasi untuk mejadi aktif
3. Golongan obat: Nevirapin, Defavirdin, Efavirenz
FARMAKOKINETIK
PROTEASE INHIBITOR
MOA:
1. Berikatan secara reversibel dengan situs aktif HIV- Protease
2. Menyebabkan terhambatnya pengelepasan polipeptida prekursor virus ol
eh enzim protease sehingga menghambat maturasi virus, maka sel akan
menghasilkan partikel virus yang imatur dan tidak virulen
3. Golongan obat: Sakuinavir, Ritonavir, Indinavir, Nelfinavir, Amprenavir, Lo
pinavir, Atazanavir.
FARMAKOKINETIK
PROTEASE INHIBITOR
MOA:
1. Mengikat protein permukaan HIV gp120 ke reseptor CD4 menginduksi
perubahan struktural yang mengungkapkan loop protein V3.
2. V3 loop kemudian mengikat dengan koreseptor kemokin (terutama CCR5
atau CXCR4), memungkinkan gp41 untuk memasukkan dirinya ke dalam
sel inang dan mengarah ke fusi membran sel.
3. Maraviroc secara selektif dan reversibel mengikat CCR5 coreceptor,
menghalangi interaksi loop V3 dan menghambat fusi membran sel.
PEMILIHAN OBAT ARV
Obat ARV Lini 1
Anjuran pemilihan obat ARV Lini Pertama: 2 NRTI + NNRTI
1. Panduan ARV lini pertama untuk anak usia 5 tahun ke atas, dan dewasa termasuk ibu hamil dan
menyusu, ODHA koinfeksi hepatitis B, ODHA dengan tuberkulosis
Paduan Pilihan TDF + 3TC (atau FTC) + EFV dalam bentuk KDT

Paduan alternatif AZT + 3TC + EFV (atau NVP


TDF + 3TC (atau FTC) + NVP

2. Paduan ARV Lini pertama untuk anak usia < 5 tahun

Pilihan NRTI ke-1 Pilihan NRTI ke-2 Pilihan NNRTI

Zidovudine (AZT) Lamivudine (3TC) Nevirapine (NVP)


Stavudine (d4T) Efeavirenz (EFV)
Tenofovir (TDF)
PEMILIHAN OBAT ARV
Obat ARV Lini 2
Anjuran pemilihan obat ARV Lini Kedua: 2 NRTI + boosted PI
1. Panduan ARV lini kedua pada remaja dan dewasa

Populasi Target Paduan ARV lini pertama Paduan lini pertama

Dewasa dan remaja (> 10 th) Berbasis AZT atau d4T TDF + 3TC (atau FTC) + LPV/r
Berbasis TDF AZT + 2TC + LPV/r
HIV dan koinfeksi TB Berbasis AZT atau d4T TDF + 3TC (atau FTC) + LPV/r
dosis ganda
Berbasis TDF AZT + 3TC (atau FTC) + LPV/r
dosis ganda
HIV dan HBV koinfeksi Berbasis TDF AZT + TDF + 3TC (atau FTC)
+ LPV/r
PEMILIHAN OBAT ARV
Obat ARV Lini 2
Anjuran pemilihan obat ARV Lini Kedua: 2 NRTI + boosted PI
2. Panduan ARV lini kedua pada anak
Lini Pertama Paduan ARV lini pertama

AZT (atau d4T) + 3TC + NVP (atau EFV) ABC (atau TDF) + 3TC (atau FTC) + LPV/r

TDF + 3TC (atau FTC) + NVP (atau EFV AZT + 3TC + LPV/r
ABC + 3TC + NVP (atau EFV)
Catatan: TDF hanya dapat digunakan pada anak usia di atas 2 tahun

Obat ARV Lini 3


Rekomendasi paduan ARV lini ketiga

Dewasa ETR + RAL + DRV/r


Anak ETR + RAL + DRV/r
THANK YOU
KELOMPOK 1
MELIANA MULIADI G70117108
ANG MEILYANI ANTHONY G70117048
CHRISTIN LUMELING G70117178
KURNIAWAN J. PAGISI G70113049
HARDIANTI SP. SURAH G70116169

Anda mungkin juga menyukai