Anda di halaman 1dari 6

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmatnya saya dapat
menyelesaikan Ringkasan ini yang berjudul. ”Bisnis Internasional”. Adapun tujuan dari
pembuatan Ringkasan ini adalah untuk memenuhi tugas matakuliah “Pengantar Bisnis”
Saya menyadari bahwa pada penulisan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan.
Oleh karena itu saya mengharapkan saran dan keritik dari dosen yang membaca Ringkasan ini
yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan Ringkasan ini.
Harapan saya semoga Ringkasan ini bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya. Tidak
lupa saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak atas dukungannya sehingga
terwujudnya Ringkasan ini.

Denpasar, 20 Februari 2016

Agus Pramana

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………………i

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………….ii


BAB III BISNIS INTERNASIONAL
1.1 Perdagangan Bebas…….…………………………………………………………..1
1.2 Bisnis Internasional……………...…………………………………………………2
1.3 Perusahaan Multi Nasional ……………………………………………………....4
1.4 Perusahaan Domestik……....…………………………………………………....…5
1.5 Simpulan ………………………………………………………………………......5

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………..…6


BAB III
BAB II
PEMBAHASAN
Perdagangan Bebas
Perdagangan bebas adalah suatu sistem di mana barang, arus modal, dan tenaga kerja secara
bebas antara negara-negara, tanpa hambatan yang bisa menghambat proses perdagangan.
Banyak negara memiliki perjanjian perdagangan bebas, dan beberapa organisasi internasional
mendorong perdagangan bebas antara anggota mereka. Ada sejumlah argumen baik
mendukung dan melawan praktek ini, dari berbagai ekonom, politisi, industri, dan ilmuwan
sosial.

Sejumlah hambatan perdagangan yang tertimpa dalam perjanjian perdagangan bebas. Pajak,
tarif, dan kuota impor semua dihilangkan, seperti subsidi, keringanan pajak, dan bentuk-bentuk
dukungan kepada produsen dalam negeri. Pembatasan aliran mata uang juga diangkat, seperti
juga peraturan yang dapat dianggap penghalang untuk perdagangan bebas. Sederhananya,
perdagangan bebas memungkinkan perusahaan asing untuk berdagang seperti efisien, mudah,
dan efektif seperti produsen dalam negeri.

Ide dibalik perdagangan bebas adalah bahwa hal itu akan menurunkan harga barang dan jasa
dengan mendorong kompetisi. Produsen dalam negeri tidak akan lagi dapat mengandalkan
subsidi pemerintah dan bentuk lainnya, termasuk kouta yang pada dasarnya memaksa warga
untuk membeli dari produsen dalam negeri, sementara perusahaan asing dapat membuat
terobosan di pasar baru ketika hambatan perdagangan diangkat. Selain mengurangi harga,
perdagangan bebas juga seharusnya mendorong inovasi, karena persaingan antar perusahaan
memicu kebutuhan untuk datang dengan produk inovatif dan solusi untuk merebut pangsa
pasar.

Perdagangan bebas juga dapat mendorong kerja sama internasional, dengan mendorong
negara-negara untuk bebas bertukar barang dan warga negara. Perjanjian antara mitra dagang
juga dapat mempromosikan keunggulan pendidikan seperti mengirim insinyur untuk melatih
dengan orang-orang di bagian atas bidang teknik dalam satu negara, atau mengirim ahli
pertanian ke daerah pedesaan untuk mengajar orang tentang teknik pertanian baru dan praktek
keamanan pangan.

Penentangan perdagangan bebas sering berpendapat bahwa itu menyakitkan produsen


dalam negeri dengan membuka kompetisi untuk perusahaan yang beroperasi di negara-negara
dengan undang-undang tenaga kerja yang kurang ketat. Pedagangan bebas juga telah
menyuarakan keperihatinan tentang keamanan produk antara beberapa pendukung konsumen.
Serangkaian awal abad ke-21 melibatkan produk makanan tercemar dari China yang menyoroti
isu pembelian barang dari negara-negara dengan system peraturan yang tidak efesien atau tidak
lengkap. Orang lain telah menyarankan bahwa perdagangan bebas mendorong perusahaan
untuk pindah, karena ketika hambatan perdagangan luar negeri yang diangkat, perusahaan
domestic tidak punya alasan untuk tidak memindahkan operasi di luar negeri untuk mengambil
keuntungan dari tenaga kerja lebih murah, perlengkapan murah dan sistem peraturan yang
longgar.
1.2. Bisnis Internasional

Bisnis Internasional merupakan kinerja aktivitas bisnis yang melintasi batas nasional.
Lebih khusus lagi perusahaan multinasional dapat berproduksi baik di dalam maupun di luar
negeri. Setiap bangsa di dunia ini berkepentingan untuk berperan serta dalam peraturan bisnis
internasional. Perusahaan multinasional yang besar seperti coca-cola, Exxon, IBM maupun
yang berada pada peringkat di bawahnya seperti Prime Computer, sama-sama menjual
produknya ke seluruh dunia. Bisnis Internasional menunjukkan perkembangan yang pesat
semenjak perang dunia ke II sampai saat menjelang abad ke 21 ini dan diharapkan akan terus
meningkat, sejalan dengan terjadinya komunikasi secara global dan hal itu akan menciptakan
hubungan baik untuk mempermudah akses bisnis ke dunia internasional.

Suatu negara yang memiliki kelebihan produksi sesuatu atau beberapa produk tentu
akan memutuskan melakukan ekspor ke negara lain yang memerlukan produk tersebut.
Kelangkaan sumber daya juga merupakan salah satu alasan mengapa suatu negara melakukan
perdagangan internasional dengan negara lain. Dalam hal ini tentu tidak satu negara pun di
dunia ini yang memiliki seluruh sumber daya yang dibutuhkan secara lengkap. Suatu negara
mungkin memiliki produk yang terspesialisasi seperti misalnya Arab Saudi mengekspor
minyak mentah, USA memiliki spesialisasi bidang pertanian sehingga USA mengekspor
makanan ke seluruh dunia dengan mengimpor minyak dari negara Arab Saudi. Negara Afrika
memiliki keunggulan efisiensi untuk memproduksi berlian. Sementara negara China memiliki
keunggulan akan rendahnya upah tenaga kerja sehingga negara tersebut dapat memproduksi
barang secara massal. Jepang dan Korea Selatan memiliki "Comparative Advantage" dalam
memproduksi automotif, dan elektronika.

Dengan demikian dapat dipahami bahwa, perdagangan internasional adalah komponen


vital bagi perekonomian suatu negara. Perdagangan itu akan membawa pergeseran struktural
dalam organisasi perekonomian suatu negara dan hal ini membawa peluang baru bagi bisnis,
tenaga kerja serta konsumen. Jadi, kemampuan suatu bangsa untuk menangkap peluang ekspor
dan bereaksi terhadap impor adalah determinan utama dari kinerja perekonomian nasional.

-Perdagangan Internasional (International Trade)

Dalam hal bisnis internasional biasanya dilakukan dengan cara tradisional yaitu dengan cara
ekspor dan impor. Dengan adanya transaksi ekspor dan impor tersebut maka akan
menimbulkan “Neraca Perdagangan Antar Negara” atau dapat disebut “Balance of Trade”.
Suatu negara dapat memiliki surplus neraca perdagangan atau devisit neraca perdagangannya.
Neraca perdagangan yang surplus menunjukkan keadaan dimana negara tersebut memiliki nilai
ekspor yang lebih besar dibandingkan nilai impor yang dilakukan dari negara yang menjadi
partner dagangnya. Dengan neraca perdagangan yang mengalami surplus ini maka apabila
keadaan yang lain konstan maka aliran kas masuk ke negara itu akan lebih besar dengan aliran
kas keluarnya ke negara partner dagangnya. Besar kecilnya aliran uang kas yang masuk dan
keluar antar negara tersebut sering disebut sebagai “Neraca Pembayaran (Balance of
Payments)”. Dalam hal ini neraca pembayaran yang mengalami surplus ini dapat dikatakan
bahwa negara ini mengalami pertambahan devisa negara. Sebaliknya, apabila negara tersebut
mengalami devisit neraca perdagangannya maka berarti nilai impornya melebihi nilai ekspor
yang dapat dilakukannya dengan negara lain tersebut. Dengan demikian, maka negara tersebut
akan mengalami devisit neraca pembayarannya dan akan menghadapi pengurangan devisa
negara.

-Pemasaran Internasional (International Marketing)

Pemasaran internasional merupakan keadaan dimana suatu perusahaan dapat terlibat dalam
suatu transaksi bisnis dengan negara lain, perusahaan lain, maupun masyarakat umum di luar
negeri. Transaksi bisnis internasional ini pada umumnya merupakan upaya untuk memasarkan
hasil produksi di luar negeri. Dalam hal ini maka pengusaha tersebut akan terbebas dari
hambatan perdagangan dan tarif bea masuk karena tidak adanya transaksi ekspor dan impor.
Dengan masuknya yang secara langsung dan melaksanakan kegiatan produksi dan pemasaran
di negeri asing maka tidak terjadi kegiatan ekspor-impor. Produk yang dipasarkan itu tidak
hanya berupa barang tetapi juga berupa jasa. Transaksi bisnis internasional seperti ini dapat
ditempuh dengan berbagai cara diantaranya:

· Licencing

· Franchising

- Management Contracting

· Marketing in Home Country by Host Country

· Joint Venturing

· Multinational Corporation (MNC)

Semua bentuk transaksi internasional seperti diatas memerlukan transaksi pembayaran yang
disebut Fee. Oleh karena itu negara (home country) yang melakukan transaksi harus
membayar, sedangkan pengirim (host country) akan memperoleh pembayaran fee tersebut.

Pengertian perdagangan internasional dengan pemasaran internasional sering dianggap sama


saja, akan tetapi seperti uraian diatas ternyata memang berbeda. Perbedaan utama terletak pada
perlakuannya, dimana perdagangan internasional dilakukan oleh negara sedangkan pemasaran
internasional dilakukan oleh perusahaan. Disamping itu, pemasaran menentukan kegiatan
bisnis yang lebih aktif dan lebih progresif daripada perdagangan internasional.
1.3. Perusahaan Multi Nasional

Perusahaan multinasional pada hakikatnya adalah suatu perusahaan yang melaksanakan


kegiatan secara internasional atau dengan kata lain melakukan operasinya di beberapa negara.
Perusahaan seperti ini disebut dengan Multinational Corporation (MNC). Di era globalisasi
pada saat ini dimana dalam kondisi ini tidak ada satu negara pun di dunia yang terbebas dan
tak terjangkau oleh pengaruh negara lain. Setiap negara setiap saat akan selalu terpengaruh
oleh tindakan yang dilakukan oleh negara lain. Hal ini bisa terjadi karena pada saat ini
komunikasi sangat berkembang luas, sehingga dengan cara yang sangat cepat dan bahkan
dalam waktu yang bersamaan kita dapat mengetahui suatu kejadian di setiap negara di dunia.
Keadaan ini seolah-olah tidak ada batasan lagi di antara negara yang satu dengan yang lainnya.
Kehidupan sehari-hari menjadi lebih bersifat sama. Dengan kecenderungan yang terjadi saat
ini bahwa permintaan ataupun kebutuhan masyarakat dimana pun di dunia ini mendekati hal
yang sama. Kebutuhan akan barang-barang konsumsi maupun barang untuk kehidupan sehari-
hari cenderung tidak berbeda antar negara. Kecenderungan untuk adanya kesamaan inilah yang
mendorong perusahaan untuk beroperasi secara internasional. Perusahaan yang demikian akan
mencoba untuk mencari tempat pabrik untuk memproduksikan barang-barang tersebut yang
paling murah dan kemudian memasarkannya ke seluruh dunia sehingga akan menjadi lebih
ekonomis dan memiliki daya saing yang lebih tinggi. Di samping itu, adanya batasan-batasan
ekspor maupun impor antar negara mendorong suatu perusahaan untuk memproduksikan
barang di negara sendiri dan kemudian menjualnya di negeri sendiri meskipun pemiliknya
adalah orang dari luar negeri. Dengan cara itu maka masalah pembatasan ekspor-impor menjadi
tidak berlaku lagi baginya. Banyak contoh perusahaan multinasional ini, misalnya saja Coca
Cola, Johnson&Johnson, Toyota, Philips, Mitzubishi Electric, Nestle, Unilever, dan lain
sebagainya.

1.4. Perusahaan Domestik

Perusahaan bisnis domestik adalah suatu unit bisnis yang tingkat operasional dan pangsa
pasarnya berada dalam suatu wilayah saja tanpa melewati batas negara. Jenis perusahaan ini
masih bersifat sederhana dan tidak kompleks karena hanya memperhitungkan berbagai variabel
yang berlaku di sekitarnya saja mulai dari besar kecil kompensasi, budaya perusahaan,
rekrutmen tenaga kerja, analisis pasar, dan lain sebagainya.

1.5. Simpulan

Perdagangan bebas merupakan suatu perdagangan yang dilaksanakan oleh beberapa negara di
dunia untuk menjalian suatu kerjasama dibidang ekonomi baik itu berupa barang ataupun jasa.
Perdagangan bebas ini di dalam melaksanakan proses perdagangan tidak adanya hambatan
ataupun aturan yang mengikat di dalam proses transaksi. Kemudian Bisnis Internaional
merupakan suatu bisnis yang dilaksanakan disuatu negara dengan pemasaran perusahaan
secara Internasional ke beberapa negara lain untu menjalin suatu kerjasama yang baik dengan
negara lain. Kemudian Perusahaan multinasional pada hakikatnya adalah suatu perusahaan
yang melaksanakan kegiatan secara internasional atau dengan kata lain melakukan operasinya
di beberapa negara contoh perusahaan multinasional ini, misalnya saja Coca Cola,
Johnson&Johnson, Toyota, Philips, Mitzubishi Electric, Nestle, Unilever, dan lain sebagainya
yang terakhir yaitu Perusahaan bisnis domestik adalah suatu unit bisnis yang tingkat
operasional dan pangsa pasarnya berada dalam suatu wilayah saja tanpa melewati batas negara.
Artinya perusahaan itu sepenuhnya berada disuatu negara dan mengikuti aturan hukum yang
berada di negara tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari. 2015. Pengantar Bisnis. Bandung : Penerbit Alfa Beta Bandung.

Sumarni, murti. 2014. Pengantar Bisnis. Yogyakarta : Penerbit Liberty Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai