Anda di halaman 1dari 8

76 Jurnal Geografi Gea, Volume 19, Nomor 1, April 2019

PERAN GEOGRAFI DALAM MENANAMKAN RASA CINTA


TANAH AIR DAN WAWASAN NUSANTARA DI SMAN 1
PAGADEN
Hani Chaerunnisa1
1
Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pagaden
1
weswey_northgate@yahoo.com

ABSTRACT
In the era of globalization, the flow of information will be difficult to control, information
received will not necessarily have values that are in accordance with the character of the
Indonesian nation. In globalization it is stored latently about assimilation and acculturation
which many people unwittingly can degrade the love of the homeland so that many students
choose foreign culture as their lifestyle. This is what drives this research to be done because the
situation is the impact of a tendentious learning model so that it displays monotonous learning
and only touches cognitive aspects. The author makes a study by applying a learning approach
that involves the experience of students so that participants are more flexible in describing
learning objectives. From the two meetings conducted data collection through lift, in the
statement "I became more loving the country after learning geography" experienced a
significant change from the score of 65% to 100%.
Keywords: geography, nationalism, archipelago insight.

ABSTRAK
Dalam era globalisasi arus informasi akan sulit dikendalikan, informasi yang diterima belum
tentu memiliki nilai-nilai yang sesuai dengan karakter bangsa Indonesia. Dalam globalisasi
tersimpan secara laten mengenai asimilasi dan akulturasi yang tanpa disadari oleh banyak pihak
dapat mendegradasi rasa cinta tanah air sehingga banyak peserta didik yang memilih budaya
asing sebagai gaya hidupnya. Hal ini yang mendorong penelitian ini untuk dilakukan karena
situasi tersebut merupakan dampak dari model pembelajaran yang tendensius sehingga
menampilkan pembelajaran yang monoton dan hanya menyentuh aspek kognitif saja. Penulis
membuat sebuah penelitian dengan menerapkan pendekatan pembelajaran yang melibatkan
pengalaman peserta didik sehingga peserta lebih leluasa dalam mendeskripsikan tujuan
pembelajaran. Dari dua pertemuan dilakukan pengambilan data melalui angket, pada pernyatan
“Saya menjadi lebih mencintai tanah air setelah belajar geografi” mengalami perubahan yang
signifikan dari skor 65% berubah menjadi 100%.
Kata kunci: geografi, nasionalisme, wawasan nusantara

PENDAHULUAN sesuatu yang bersifat abstrak tidak diteruskan


Pada saat ini pembelajaran di Indonesia kepada wujud yang lebih konkret sehingga
masih belum menyentuh pada tingkatan apa yang menjadi cita-cita dan tujuan dari
“belive” (percaya), baik pada dirinya sendiri pendidikan nasional masih jauh dari harapan.
maupun pada ranah metafisika yang lebih Ketercapaian pendidikan hanya sebatas
hakiki yaitu Sang Pencipta. Pendidikan yang diukur pada keberhasilan peserta didik dalam
terjadi pada umumnya hanya menekankan menyelesaikan soal-soal yang sifatnya hanya
pada aspek kognitif dengan menekankan menguji pengetahuan dasar karena yang
pengetahuan yang baru menyentuh tahapan terjadi peserta didik harus mencapai KKM
dasar. Pengalaman-pengalaman belajar yang (ketercapaian kompetensi minimal) disemua
diterapkan saat ini hanya menyampaikan materi pelajaran yang kenyataannya peserta
Hani Chaerunnisa. Peran Geografi Dalam Menamkan Rasa Cinta Tanah Air… 77
79
didik tidak mampu untuk mencapai KKM. berkembang jika mampu berjuang mengatasi
Pemaksaan semacam ini bisa merusak minat tantangan dan masalah yang datang silih
bakat pada peserta didik, padahal semestinya berganti dalam proses perubahan yang terus
pendidikan dapat meningkatkan potensi yang terjadi. Asas ontologi ini jelas jelas bersumber
dimiliki peserta didik bukan malah dari teori evolosi.
menyuguhkan sesuatu yang dianggap Menurut Noor Syam (dalam Tatang
membosankan. Hal ini terjadi karena guru Syaripudin, 2015: 96), pengalaman
memiliki beban moral untuk dapat mempunyai empat karakteristik, yaitu ; (1)
menyelesaikan pembelajaran sampai tuntas Pengalaman itu spatial: pengalaman selalu
dengan nilai semua peserta didik harus terjadi di suatu tempat tertentu dalam
mencapai KKM, perasaan ini menjadi alasan lingkungan hidup manusia. (2) Pengalaman
banyak guru kehilangan daya improvisasi dan itu temporal: sebagaimana alam, kebudayaan,
inovasi pembelajaran sehingga gaya dan sebagainya, pengalaman pun selalu
pembelajaran yang disampaikan di dalam mengalami perkembangan dan perubahan dari
kelas sangat monoton. waktu ke waktu. (3) Pengalaman itu dinamis:
Secara filosofi kata geografi awalnya hidup selalu dinamis menuntut adaptasi dan
adalah logografi (hasil pengamatan yang readaptasi dalam semua variasi perubahan
menjadi sebuah catatan). Dari pengertian yang terjadi terus-menerus. Realita itu mentut
tersebut seharusnya kita sudah dapat tindakan-tindakan dinamis yang bersifat
menyimpulkan bahwa ilmu geografi bukan alternatif-alternatif. (4) Pengalaman itu
sebuah ilmu murni yang pengujian hanya di pluralistis: pengalaman itu terjadi seluas
dalam kelas tetapi sangat jelas bahwa geografi adanya hubungan dan interaksi dalam mana
harus dapat meningkatkan kempuan berpikir individu terlibat. Demikian pula subjek yang
peserta didik dengan cara mengeksplorasi mengalami pengalaman itu, menangkapnya
lingkungan sekitar peserta didik untuk dengan seluruh kepribadiannya dengan rasa,
menjadi sebuah ilmu pengetahuan. karsa, pikir dan pancainderanya masing-
Manusia berinteraksi dengan masing.
lingkungannya (lingkungan fisik maupun Peserta didik memiliki fungsi-fungsi
sosial budaya), keduanya saling jiwa yang dikenal sebagai pikiran (mind),
mempengaruhi dalam proses perubahan dan sehingga ia mempunyai berbagai potensi
perkembangan. Dalam evolusinya manusia intelegensi seperti kecerdasan, kemampuan
harus berjuang untuk tetap survive. menginngat, imajinasi, membuat lambang
Pengalaman sebagai realitas, menurut atau simbol-simbol, meghubung-hubungkan,
Dewey (dalam Tatang Syaripudin, 2015: 96) merumuskan, memecahkan masalah,
“pengalaman adalah key-concept, kunci membuat gambaran masa depan, dsb. Semua
pengertian manusia atas segala sesuatu. itu memberikan kemungkinan ia dapat
Pengalaman adalah suatu realita yang telah berkomunikasi atau berhubungan dengan
meresap dan membina pribadi”. Pengalaman orang lain dan lingkungan yang lebih luas.
menurut Noor Syam (dalam Tatang Dalam kegiatan mengalami, pikiran
Syaripudin, 2015: 96) adalah ciri dinamika memberikan isi dan kemungkinan untuk
hidup, sedangkan hidup adalah perjuangan, berbuat.
tindakan dan perbuatan, oleh sebab itu maka Sebagaimana dikemukakan terdahulu,
pengalaman adalah perjuangan pula. Karena pengalaman terjadi bila berlangsung interaksi
Realiatas pada hakikatnya terus berubah, antara peserta didik dengan lingkungannya.
hidup itu pun selalu berubah. Dalam konteks Pengalaman merupakan bagian perjuangan
ini bahwa kesempatan, sesuatu yang tidak untuk hidup, karena itu pengalaman menjadi
terduga-duga, sesuatu yang baru, dan sesuatu berarti bagi peserta didik apabila memberikan
yang teramalkan selalu ikut berperan dalam sumbangan bagi perjuangan tersebut. Untuk
berbagai peristiwa kehidupan. Hidup penuh itu, maka pengalaman harus diolah oleh
tantangan dan masalah yang harus pikiran. Sebaliknya, pikiran bukanlah sesuatu
diselesaikan. Manusia, sebagaimana juga yang datang dengan sendirinya, melainkan
makhluk-mkhluk lain, akan tetap hidup dan harus diuji dalam pengalaman.
78 Jurnal Geografi Gea, Volume 19, Nomor 1, April 2019
Pikiran bukan suatu entyty tersendiri, penelitian tersebut menggunakan rancangan
demikian pula pengalaman, melainkan kualitatif.
terintegrasi dalam kepribadian. Terdapat Sebagaimana disebutkan sebelumnya,
kesatuan antara pikiran dengan pengalaman, data dalam PTK digunakan sebagai indikator
adapun satunya pikiran dan pengalaman pencapaian criteria of success. Criteria of
adalah perbuatan praktis. Sebab itu, dalam hal success untuk PTK ada yang melibatkan
ini peserta didiklah yang berbuat, yang variabel yang bisa digambarkan dengan angka
bekerja, dan mengatasi masalah. (seperti prestasi hasil belajar yang bisa
Pengalaman-pengalaman ini harus digambarkan dengan skor yang berupa angka)
disusun secara sistematis agar menjadi sebuah dan ada pula yang melibatkan variabel yang
pijakan ontologis untuk dapat disusun tidak bisa digambarkan dengan angka tetapi
menjadi sebuah ilmu pengetahuan yang akan dengan deskripsi (seperti suasana kelas,
melahirkan sebuah teori. Secara histori ilmu kerjasama antar peserta didik, kemandirian
geografi pun lahir berdasarkan pengalaman belajar peserta didik).
yang dicatat berdasarkan perjalanan yang Bila satu PTK melibatkan beberapa
dilakukan manusia pada saat itu. variabel (ada yang indikatornya berupa angka
Demikian pula pengalaman peserta dan ada juga yang indikatornya berupa
didik ini harus dielaborasi menjadi sebuah deskripsi) maka PTK tersebut menggunakan
pengetahuan serta diwujudkan dalam tindakan dua rancangan sekaligus, yaitu rancangan
yang mecerminkan rasa cinta tanah air, kuantitatif (untuk mengumpulkan dan
memiliki wawasan nusantara yang baik, serta menganalisis data yang berupa angka) dan
mewujudkan rasa syukur kepada Sang rancangan kualitatif (untuk mengumpulkan
Pencipta. Menerapkan konsep ideal seperti itu dan menganalisis data yang digambarkan
memang bukan sesuatu yang mudah sehingga dengan deskripsi). Jadi PTK bisa dimasukkan
kemampuan guru dalam menyusun sebuah kedalam rancangan kuantitatif sekaligus
pendekatan, strategi, serta model kualitatif, atau sebaliknya PTK tidak bisa
pembelajaran yang dapat mewujudkan dimasukkan ke dalam rancangan kuantitatif
harapan ideal tersebut. (karena melibatkan data yang tidak bisa
Dari arahan kognitif menjadi sebuah dianalisis dengan statistik), atau tidak bisa
yang berwujud spritual memang menjadi dimasukkan ke dalam rancangan kualitatif
sebuah tantang yang berliku bagi guru di (karena melibatkan data yang analisisnya
dalam kelas, hal ini memberikan dorongan harus menggunakan formula statistk). Untuk
bagi penulis untuk melihat peran geografi itu yang paling bagus adalah tidak usah
dalam mewujudkan peserta didik yang cinta berfikir memasukkan PTK ke dalam
tanah air serta memiliki wawasan nusantara rancangan kuantitatif atau rancangan
yang baik di SMAN 1 Pagaden. kualitatif, sebutkan saja PTK memiliki ciri
khas yang berbeda dari jenis penelitian
METODE PENELITIAN lainnya, yaitu menggunakan rancangan
Penentuan rancangan penelitian penelitian sesuai dengan keperluannya.
kuantitatif atau kualitatif tergantung pada Peneliti PTK berperan ganda, yaitu
jenis data yang menggambarkan variabel yang sebagai guru dan sebagai peneliti (teacher-
diperlukan untuk menjawab pertanyaan researcher) sekaligus. Sebagai guru, dia
penelitiannya. Bila data yang menjadi harus menyelesaikan masalah pembelajaran,
indikator variabelnya bisa digambarkan/ sebagai peneliti dia harus menghasilkan karya
dihitung dengan angka dan oleh karena itu ilmiah, yaitu produk yang berupa strategi
untuk analisisnya bisa digunakan formula pembelajaran inofatif yang telah berhasil dia
statistik, maka penelitian tersebut gunakan untuk menyelesaikan masalah
menggunakan rancangan kuantitatif. pembelajaran tersebut, tentunya selain karya
Sebaliknya bila data yang menggambarkan ilmiah yang berupa laporan penelitian dan
variabelnya tidak bisa digambarkan dengan artikel ilmiah yang bisa ditulis dari laporan
angka, dan oleh karena itu untuk analisisnya penelitiannya. Jika laporan PTK hanya
tidak bisa digunakan formula statistik, maka melaporkan keberhasilan mengatasi masalah
Hani Chaerunnisa. Peran Geografi Dalam Menamkan Rasa Cinta Tanah Air… 79
pembelajaran, maka laporan itu seperti penelitian. Penetian ini mengukur peran ilmu
laporan keberhasilan guru (teacher) bukan geografi dalam meningkatkan rasa cinta tanah
laporan keberhasilan peneliti PTK, yang air dan wawasan nusantara dengan
seharusnya berfungsi ganda yaitu teacher- menggunakan angket sebagai teknik
researcher. pengumpulan data. Dalam melakukan
penelitian ini dilakukan dengan dua sesi
HASIL DAN PEMBAHASAN pertmuan dimana pada pertemuan pertama
Penelitian dilakukan pada periode Juni siswa akan diajarkan materi geografi secara
sampai dengan Nopember di tahun 2018 konvensional dengan metode ceramah.
dengan mengambil populasi pada siswa di Sedangkan pada pertemuan selanjutnya
SMAN 1 Pagaden dengan menggunakan peserta didik akan diberikan materi geografi
sample random dan menjadikan seluruh dengan menggunakan pendekatan learning
peserta didik XI IPS 2 sebagai objek cycle melalui kegiatan ekplorasi peserta didik.
Tabel 1. Kisi-Kisi Minat Belajar Siswa
No Pernyataan Skor

1 2 3 4 5
1 Saya tertarik dengan pelajaran geografi
2 Saya selalu bersemangat mengikuti proses
pembelajaran geografi
3 Saya dapat memahami fenomena di lingkungan
sekitar setelah belajar geografi
4 Saya dapat dengan mudah mempraktekan materi
geografi
5 Saya dapat belajar dari pengalaman yang dialami
6 Saya bersungguh-sungguh mengikuti pelajaran
geografi
7 Saya menjadi lebih mencintai tanah air setelah
belajar geografi
8 Saya selalu antusias ketika guru geografi
memberikan pertanyaan di kelas

persiapan kondisi yang sebenarnya dari para


Untuk mengetahui peran geografi dalam
siswa.
meningkatkan kecerdasan visual-spasial,
didapat dengan cara sebagai berikut: b. Perencanaan (design)
Seorang guru harus mempersiapkan membuat
1. Menjumlahkan semua skor tiap-tiap
perencanaan tentang segala yang dilakukan
responden.
sebelum penelitian dimulai, diantaranya: (a)
2. Perolehan data dari angket
mengkaji dan menganalisis proses
dipersentasekan dengan rumus
pembelajaran serta merencanakan desain yang
sebagai berikut:
sesuai dengan model pembelajaran yang akan
P = F x 100 %
digunakan dalam penelitian. (b) menyiapkan
N
perangkat dan instrumen penelitian.
F = Frekuensi
N = Number of Case c. Pelaksanaan Tindakan (acting)
Pelaksanaan penelitian sejalan dengan proses
pembelajaran mengenai materi upaya
Tahapan Penelitian Kelas
budidaya bahan pangan sesuai dengan
Siklus Pertama
karakteristik lingkungan sekitar peesrta didik
a. Tes awal (pre-tes)
yang didominasi oleh wilayah persawahan.
Untuk mendapatkan data awal,
Guru menjelaskan upaya budidaya bahan
maka dilakukan tes awal dengan harapan
pangan kemudian membagi siswa menjadi
bisa mengetahui gambaran awal tentang
80 Jurnal Geografi Gea, Volume 19, Nomor 1, April 2019
beberapa kelompok, Siswa membuat peta digunakan dalam siklus kedua. (b)
konsep mengenai materi upaya budidaya menyiapkan perangkat dan instrumen
bahan pangan dan terakhir hasil kerja siswa penelitian
kemudian ditampilkan di papan tulis untuk b. Pelaksanaan Tindakan (Acting)
dipresentasikan. Pelaksanaan siklus kedua sejalan dengan
d. Pemantauan (observing) proses pembelajaran mengenai upaya
Pada prinsipnya pemantauan dilakukan budidaya bahan pangan, yaitu: Guru
selama proses penelitian berlangsung dengan Menjelaskan secara umum mengenai langkah-
sasaran utama adalah untuk melihat langkah dalam upaya budidaya bahan pangan
bagaimana proses pembelajaran berlangsung dan membagi beberapa kelompok kerja siswa,
dengan menggunakan pendekatan learning Siswa berkelompok membuat budidaya bahan
cycle. pangan dengan menggunakan pendekatan
e. Refleksi (reflecting) learning cycle, dan hasil kerja siswa berupa
Refleksi dilakukan pada akhir siklus pertama. produk budidaya bahan pangan ditampilkan
Hasil yang didapat pada tahap pemantauan dan dipresentasikan.
dikumpulkan dan dianalisis. Dengan demikian c. Pemantauan (Observing)
peneliti dapat melihat sejauh mana aksi dan Pada prinsipnya pemantauan dilakukan
reaksi siswa terhadap proses pembelajaran selama proses penelitian berlangsung’ dengan
menggunakan pendekatan learning cycle sasaran utama adalah untuk melihat
untuk meningkatkan rasa cinta tanah air dan bagaimanakah proses pembelajaran
wawasan nusantara yang baik. berlangsung dengan menggunakan peralatan
dan peraturan yang dimodifikasi.
Siklus Kedua d. Refleksi (Reflecting)
a. Perencanaan (design) Refleksi dilakukan pada akhir siklus kedua.
Seorang guru harus mempersiapkan membuat Hasil yang didapat pada tahap pemantauan
perencanaan tentang segala yang dilakukan dikumpulkan dan dianalisis. Dengan demikian
dari hasil siklus pertama, diantaranya: (a) peneliti dapat melihat sejauh mana aksi dan
mengkaji dan menganalisis proses reaksi siswa terhadap proses pembelajaran
pembelajaran serta merencanakan desain yang menggunakan pendekatan learning cycle.
sesuai dengan model pembelajaran yang akan
Gambar 1. Alur Penelitian Tindakan Kelas

Sumber: http://www.ishaqmadeamin.com
Hani Chaerunnisa. Peran Geografi Dalam Menamkan Rasa Cinta Tanah Air… 81
Hasil Pengamatan Pada Siklus Pertama Dari hasil pengamatan oleh observer
Dari grafik 1. menunjukan bahwa guru terhadap proses belajar mengajar pada
dalam melaksanakan kegiatan belajar pertemuan ini ternyata masih banyak
mengajar sudah sesuai dengan perencanaan perbaikan yang harus dilakukan. Respon
hampir 90%, kemampuan guru dalam siswa pada pertemuan ini sedikit berbeda
menyampaikan materi mulai dari apersepsi, karena mendapatkan suasana baru pada proses
memberikan kesempatan pada siswa untuk belajar mengajar, suasana kelas lebih
bertanya hingga rangkaian penutup menyenangkan dan aktif karena membahas
menunjukan grafik yang positif, tetapi pada materi dengan melibatkan secara langsung
antusias peserta didik menunjukan grafik pada pengalaman peserta didik.
fase yang tidak memuaskan hanya sekitar
41%.
Tabel 2. Pengamatan Proses Belajar Mengajar
No Kegiatan Perolehan Skor Persentase
Skor Ideal (%)
1 Saya tertarik dengan pelajaran geografi 95 100 95
2 Saya selalu bersemangat mengikuti proses 86 100 86
pembelajaran geografi
3 Saya dapat memahami fenomena di 90 100 90
lingkungan sekitar setelah belajar geografi
4 Saya dapat dengan mudah mempraktekan 85 100 85
materi geografi
5 Saya dapat belajar dari pengalaman yang 93 100 93
dialami
6 Saya bersungguh-sungguh mengikuti 80 100 80
pelajaran geografi
7 Saya menjadi lebih mencintai tanah air 55 100 65
setelah belajar geografi
8 Saya selalu antusias ketika guru geografi 41 100 41
memberikan pertanyaan di kelas
Sumber: Data Hasil Pengamatan

Grafik 1. Grafik Hasil Belajar Pada Siklus Pertama

Sumber: Data Hasil Pengamatan


Hasil Pengamatan Pada Siklus Kedua pembelajaran geografi pun menunjukan
Pada siklus kedua memperlihatkan respon yang sangat baik jika dilihat dari hasil
grafik yang cukup signifikan, hampir semua yaitu sekitar 100%.
responden memberikan penilaian yang positif Dengan demikian, pembelajaran yang
untuk mengikuti pelajaran geografi dengan melibatkan pengalaman peserta didik
baik. Harapan untuk meningkatkan rasa cinta merupakan upaya yang efektif dan efisien
tanah air dan wawasan nusantara melalui dalam proses belajar mengajar. Sudah
82 Jurnal Geografi Gea, Volume 19, Nomor 1, April 2019
semestinya pembelajaran yang dilakukan saat melalui penilitian ini diperoleh sebuah hasil
ini harus memiliki sebuah konsep ideal yang baik dalam meningkatkan rasa cinta
dengan cara-cara yang sistematis namun dapat tanah air, wawasan nusantara yang baik serta
dipraktekan dengan baik oleh semua menambah kayakinan terhadap Tuhan Yang
komponen pendidikan. Corong kebijakan Maha Esa melalui pendidikan geografi
pendidikan yang baik adalah yang dapat dengan sebuah pendekatan learning cycle di
diimplementasikan oleh semua pihak yang Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pagaden.
terlibat dalam situasi pendidikan. Singkat kata

Tabel 3. Hasil Observasi KBM Pada Siklus Kedua


No Kegiatan Skor Skor Persentase
Perolehan Ideal %
1 Saya tertarik dengan pelajaran geografi 98 100 98
2 Saya selalu bersemangat mengikuti proses 95 100 95
pembelajaran geografi
3 Saya dapat memahami fenomena di 100 100 100
lingkungan sekitar setelah belajar geografi
4 Saya dapat dengan mudah mempraktekan 100 100 100
materi geografi
5 Saya dapat belajar dari pengalaman yang 93 100 93
dialami
6 Saya bersungguh-sungguh mengikuti 98 100 98
pelajaran geografi
7 Saya menjadi lebih mencintai tanah air 100 100 100
setelah belajar geografi
8 Saya selalu antusias ketika guru geografi 100 100 100
memberikan pertanyaan di kelas
Sumber: Data Hasil Pengamatan
Grafik 2. Grafik Hasil Belajar Pada Siklus Kedua

Sumber : Data Hasil Pengamatan


SIMPULAN bukan hanya meningkatkan kemampuan
Melihat realita yang terjadi pada kognitif saja tapi juga mampu menumbuhkan
pendidikan di Indonesia saat ini tidak rasa cinta tanah air, wawasan nusantara, dan
mengalami perubahan yang progresif cinta terhadap Sang Pencipta dengan
sehingga kemampuan peserta didik dalam melibatkan pengalaman secara langsung dari
memahami situasi yang konseptual pun tidak peserta didik. Dapat dilihat dengan jelas pada
mampu diselesaikan dengan baik. Pendidikan ujung penelitian ini, dari grafik yang
karakter yang diharapkan dapat diwujudkan menyatakan peran geografi dapat
melalui tujuan pendidikan nasional seolah- meningkatkan rasa cinta tanah air
olah hanya menjadi suatu harapan yang tak menunjukan angka yang sempurna yaitu
berujung. Hal ini mendorong penulis untuk 100%. Namun hasil yang diperoleh hanya
melakukan sebuah penelitian yang hasilnya
Hani Chaerunnisa. Peran Geografi Dalam Menamkan Rasa Cinta Tanah Air… 83
salah satu cara bukan satu-sarunya cara untuk Mulyasa. (2013). Pengembangan
meningkatkan hasil belajar dari peserta didik. Implementasi Kurikulum 2013.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
REKOMENDASI
Hasil penelitian ini dapat menjadi salah Rahayu, Saptanti. (2009). Nuansa Geografi.
satu rujukan bagi praktisi pendidikan guna Solo: PT Widya Duta Grafika.
meningkatkan hasil belajar siswa. Ada
baiknya peran antara peserta didik dan guru Sugioyono. (2010). Metode Penelitian
dapat dilibatkan secara langsung pada Pendidikan, Bandung : Alfabeta.
lingkungan sekitar agar situasi pembelajaran
tidak lagi bersifat abstrak dan kaku. Hasil Syaripudin, Tatang. (2015), Pengantar
ekplorasi yang dilakukan oleh peserta didik Filsafat Pendidikan. Bandung: Pecikan
kemudian secara bersama-sama dielaborasi Ilmu.
guna diambil sebuah pernyataan teoritis yang
sesuai dengan lingkungan peserta didik. Trianto. (2010). Mendesain Model
Kepada pimpinan sekolah diharapkan dapat Pembelajaran inovati-progresiv.
memfasilitasi kemampuan eksplorasi peserta Jakarta: Prenada Media.
didik dengan membangun laboratorium IPS
(ilmu pengetahuan sosial) karena pada Utoyo, Bambang.2006.Geografi: Membuka
umumnya di banyak sekolah sarana Cakrawala Dunia untuk Kelas X
laboratorium yang disediakan hanya untuk Sekolah Menengah Atas/Madrasah
keperluan pembelajaran eksak. Pada akhirnya Aliyah. Jakarta:PT. Pribumi Mekar.
penulis berharap banyak pihak dari guru
untuk melakukan penelitian serupa agar Wilir, R. (2006). Teori-Teori Belajar dan
referensi dalam inovasi pembelajaran semakin Pembelajaran. Jakarta : Erlangga.
berkembang.
Yaumi, M. (2012). Pembelajaran Berbasis
DAFTAR PUSTAKA Multiple Intelegence, Jakarta:
Anjayani, Eni. 2009. Geografi: Untuk Kelas X Gramedia.
SMA/MA. Jakarta:PT. Cempaka Putih.
Zamroni. 2007 . Meningkatkan Mutu Sekolah.
Amstrong, Thomas. 2015. Sekolah Para Jakarta: PSAP Muhamadiyah.
Juara: Menerapkan Multiple
Intelligences di Dunia Pendidikan. wordpress. (tanpa tahun). Permasalahan
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Penelitian Tindakan Kelas. [Online]
diakses :
Hamzah, A (2009). Teori Multiple https://www.slideshare.net/mulyonowsp
Intelegence Dan Implikasinya Terhadap d/ptk-39527725.
Pengelolaan Pembelajaran. 247-252.
[Online] diakses wordpress. (tanpa tahun). Karya Dosen.
http://ejournal.stainpamekasan.ac.id/ind [Online] diakses : http://karya-
ex.php/tadris/article/view/256/247 ilmiah.um.ac.id/index.php/karya-dosen-
DAN IMPLIKASINYA TERHADAP fs/article/view/2215.
PENGELOLAANPEMBELAJARAN

Linda Campbell. (2004). Metode Praktis wordpress. (tanpa tahun). Model PTK.
Pembelajaran Berbasis Multiple [Online] diakses:
Intelegences. Jakarta: Intuisi Pers. http://www.ishaqmadeamin.com/2012/1
1/model-ptk-3-model-spiral-dari-
kemmis.html.

Anda mungkin juga menyukai