Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH BIOGEOGRAFI

POLA DISTRIBUSI BURUNG PANTAI PADA TIPE


HABITAT LAHAN BASAH DI KAWASAN MUARA
CIMANUK,JAWA BARAT

DISUSUN OLEH:
MELINA RIZQI TALAO
19/445060/GE/09167
Dosen Pembimbing:Prof.Heri Sujadmiko,M.Si.
FAKULTAS GEOGRAFI
2019/2020
ABSTRAK
Kawasan yang terdaftar sebagai daerah yang sangat penting bagi
kehidupan kelompok burung (Important Bird Area/IBA) terletak di Kabupaten
Indramayu,Provinsi Jawa Barat tepatnya di Kawasan Muara Cimanuk (KMC)
dengan nomor ID 086 (Rombang & Rudyanto 1999).Ancaman yang
membahayakan kelestarian burung pantai disebabkan oleh perubahan habitat dari
burung pantai dan perburuan burung pantai yang dilakukan oleh masyarakat
banyak yang berada di sekitar kawasan tempat burung pantai berada.Tujuan dari
pembuatan makalah ini yaitu untuk mengidentifikasi dan mengetahui spesies dari
burung pantai di Kawasan Muara Cimanuk (KMC),mengetahui persebaran dan
keanekaragaman dari burung pantai di Kawasan Muara Cimanuk ,membandingkan
keanekaragaman dari burung pantai di Kawasan Muara Cimanuk (KMC).

Lokasi tentang persebaran burung pantai di sekitaran Kawasan Muara


Cimanuk (KMC) terdiri dari lima lokasi yaitu Pertambakan Rambatan
Baru,Pertambakan Pangkalan,Pertambakan Cimanuk Lama,Persawahan
Singakerta dan Pesisir Pantai Pabean.Pengambilan datanya dengan peralatan
utama yang digunakan adalah binokuler Nikon Action 10 x 50,56 derajat dan
monokulernya 20 sampai 60 dikali 60 dan GPS Garmin 60i,Nikon Coolpix L100
(MacKinnon et al,1998).Berkaitan dengan objek yang akan diamati hanya sebatas
spesies burung dari ordo Charadriiformers tidak termasuk Stercorariidae dan
Laride.Mengenai pengambilan data tentang burung pantai digunakan metode
dengan jalur (line transect) dengan panjang masing masing tiap jalur 1000m
dengan lebarnya 30m.Dan pada setiap lokasi akan dilakukan pengamatan sejauh
800m.Uji-t akan digunakan untuk mengetahui adanya perbedaan dari
keanekaragaman jenis burung .
Sekitar kurang lebih 2.180an tercatat pada lima lokasi yang dikaji dengan 21
spesies,12 genus,dan empat family dan terdapat 8 spesies dari burung pantai
yang dilindungi berdasarkan peraturan perundangan Nomor 7 tahun 1999 dengan
5 spesies masuk kedalam kategori IUCN (Near Threatened dan Vulnerable).

Keanekaragama jenis burung pantai yang tersebar di Kawasan Muara


Cimauk (KMC) masuk kedalam kategori dana pengklasifikasian sedang (H=1,92
DM=2,60) dengan tingkat kekayaan dari jenis dan keanekaragaman spesies
burung pantai dari kelima lokasi yang dikaji di Kawasan Muara Cimanuk (KMC)
yang memilki ilai indeks yang berbeda beda dan juga memilki tingkat perbedaan
yang nyata.Persebaran indeks atau pola distribusi burung pantai di Kawasan
Muara Cimanuk (KMC) dibagi kedalam dua tipe penyebaran yaitu tersebar secara
acak (random) dan tersebar secara mengumpul atau berkelompok
(clumped).Spesies yang tersebar secara acak antara lain Numenius Minutus dan
spesies yang tersebar secara menumpul atau berkelompok diantaranya Actitis
Hypoleucos.

Kata Kunci: Keanekaragaman Jenis,Burung Pantai,Kawasan Muara Cimanuk


(KMC).
Pendahuluan

Latar Belakang

Kawasan yang terdaftar sebagai daerah yang sangat penting bagi


kehidupan kelompok burung (Important Bird Area/IBA) terletak di Kabupaten
Indramayu,Provinsi Jawa Barat tepatnya di Kawasan Muara Cimanuk (KMC)
dengan nomor ID 086 (Rombang & Rudyanto 1999).Kawasan Muara Cimanuk ini
merupakan kawasan yang dikenal sebagai lahan basah yang berlokasi di daerah
pesisir pantai Utara Jawa.Lahan basah sendiri merupakan daerah rawa,lahan
gambut,payau,dan daerah perairan(alami atau buatan dan tetap atau sementara)
dengan airnya yang tergenang atau mengalir dan termasuk wilayah perairan laut
dengan kedalaman tidak lebih dari enam meter saat air surut (Niraita et
al,1996).Lahan basah yang dikenal sebagai tempat hidup atau ekosistem kyang
kompleks mempunyai fungi yang beragam dan sangat penting,dimulai sebagai
pengatur fungsi dari hidrologis,penghasil sumber daya alam dan hayati hingga
lahan basah sebagai habitat bgi berbagai macam spesies satwaliar dan tumbuh
tumbuhan (flora dan fauna).

Burung pantai memilki definisi aitu sekelompok jenis burung air yang secara
ekologis hidupnya selalu bergantung pada kawasan pantai atau perairan oelh
karena itu disebut sebagai burung pantai karena ekosistemnya atau kingkungan
hidupnya tidak jauh jauh dari pantai baik itu sebagai tempat persinggahannya
maupun untuk sekedar mencari makan dan berkembang biak (Howes et
al.2003).Ada beberapa burung pantai yang berkembangbiak jauh dari kawasan
pantai namun tetap menjadikan pantai sebagai tempat perantara untuk mencapai
tempat tersebut.Burung pantai sangat menyukai habitat lahan basah yang berupa
hutan mangrove,padang lamun,gosong lumpur (mudflat),tambak,muara sungai dan
persawahan.Keberadaan dari lahan basah sebagai habitat dari burung air sudah
dirumuskan sebagai salah satu kepentingan internasional yang diselenggarakan
pada konvensi Ramsar Iran pada tahun 1971 (Sibuea,1997).

Lahan basah adalah habitat yang sangat penting bagi burung air/pantai
untuk dijadikan sebagai habitat,untuk berkembangbiak,bersarang,sebagai tempat
berlindung dan berinteraksi.Hubungan antara lahan basah dengan burung pantai
dipengaruhi oleh beberapa factor diantaranya ketersediaan air,makan,tempat
untuk berlindung dan predator.Burung pantai bergantung kepada keberadaan
pantai untuk menyokong segala aktivitas hidupnya. Dengan habitat yang akan
dipilih oleh burung pantai adala habitat yang menyedakan kebutuhan
keberlangsungan hidup dan ketersediaan pakan bagi satwa sendiri
(Alikodra,2002).

Sebagian besar burung pantai merupakan jenis spesies burung yang melakukan
transmigrasi jarak jauh dengan menggunakan lahan basah yang tersedia
disekitarnya atau disekitar muara sungai dalam masa persinggahan untuk transit
mencari makan (Burger et al,1996).Sumber makanan dari burung pantai berupa
benthos terutaman makrozoobenthos yaitu organisme yang terdapat pada dasar
perairan pada sedimen dasar perairannya.Persebaran burung pantai sangat
bergantung pada keberadaan dari makrozoobenthos yang ada pada lokasi
tersebut (Jing et al,2007).Selain itu terlihat pada perbedaan morfologi antar
spesies burung pantai.
Tujuan

1.Mengidentifikasi spesies burung pantai di Kawasan Muara Cimanuk


(KMC)

2.Menejelaskan tentang keanekaragaman burung pantai di Kawasan Muara


Cimanuk (KMC).

3.Mengetahui pola distribusi burung pantai di Kawasan Muara Cimanuk


(KMC)

Manfaat/Kegunaan

Makalah tentang pola distribusi burung pantai pada tipe lahan basah
di Kawasan Muara Cimanuk (KMC) ini diharapkan dapat menjadi sumber
informasi yang informatif bagi banyak orang dalam mengetahui keberadaan
burung pantai dalam hal persebarannya.Dan menjadi pertimbangan dalam
peningkatan upaya pelestarian,perlindungan tentang burung pantai migran.
Bahan dan Metode
Bahan yang digunakan dalam pembuatan makalah tentang pola distribusi
burung pantai pada tipe lahan basah di Kawasan Muara Cimanuk (KMC) ini yaitu
data terkait dengan burung pantai yang berlokasi di Kawasan Muara Cimanuk
(KMC) dengan memanfaatkan sumber sumber yang ada di buku dan internet
terkait dengan burung pantai.Namun,para peneliti dalam melakukan sebuah
penelitian terhdap burung pantai di lahan basah pada Kawasan Muara Cimanuk
menggunakan binokuler 10 x 50 6,5 derajat dan monokuler untuk mengenali dan
mengidentifikasi jenis burung.Dengan identifikasi spesies burung yang diamati
menggunakan panduan dari buku panduan lapang burung Sumatera,Bali,dan
Kalimantan dan dengan GPS untuk menentukan koordinat dari tiap lokasi dari lima
lokasi yang akan dikaji.Selain itu menggunakan alcohol 70 persen untuk
pengawetan sampel makrozoobenthos.Dengan objek yang akan diamati hanya
sebatas spesies burung dari ordo Charadriiformers tidak termasuk Stercorariidae
dan Laride.

Metode yang dilakukan dalam pengumpulan data yaitu mencari data


tentang burung pantai yang bersumber dari internet dan buku menggunakan
fasilitas dari smartphone dan computer/pc.Dan mencari jurnal jurnal online yang
ada di internet.Namun,metode yang dugunakan oleh peneliti dalam meriset
sebuah penelitian yaitu dengan metode pengambilan data tentang jenis burung
pantai menggunakan metode jalur (line transect).
Hasil dan Pembahasan
Hasil
1.Keanekaragaman spesies burung pantai di Kawasan Muara Cimanuk
(KMC)

Identifikasi spesies burung pantai di Kawasan Muara Cimanuk terdapat


kurang lebih 2.180 individu dengan 21 spesies terbilang lebih rendah jika
dibandingkan dengan India Selatan yang memiliki 2.236 individu dengan 21
spesies dan Malaysia dengan 12.309 individu yang terdiri dari 61 spesies.Jika
dipresentasekan jumlah dari individu dan spesies burung pantai di Kawasan Muara
Cimanuk (KMC) berkisar 30,34 persen saja dari spesies yang tercatat di Indonesia
(Sukmantoro et al,2007).Hal ini bisa terjadi dikarenakan Kawasan Muara Cimanuk
(KMC) hanya dijadikan sebagai tempat singgah bagi burung pantai yang
bermigran.Kawasan Muara Cimanuk (KMC) menyediakan kebutuhan makanan
dan air selama musim migrasi bagi para burung pantai migran.Dan dari 21 spesies
burung pantai yang tercatat ditemukan ada delapan spesies yang masuk ke dalam
daftar jenis spesies yang dilindungi oleh peraturan perundangan Indonesia dan
lima spesies masuk dalam kategori kelangkaan IUCN (International Union for
Conversation of Nature) dan emppat spesies dengan kategori NT (Near
Threatened) dan satu spesies kategori VU (Vulnerable).

Indeks keanekaragaman dari burung pantai di Kawasan Muara Cimanuk


(KMC) memilki indeks keanekaragaman yang berbeda beda tiap lokasi.Indek
kekayaan keanekaragaman yang paling besar terdapat di Rambatan
Baru,sedangkan indeks keanekaragaman,indeks simpson,dan indeks kemerataan
terbesar terdapat di Pangkalan dengan Pabean memilki indeks seluruh nilai indeks
yang paling kecil.
2. Kelimpahan dan dominasi burung pantai di Kawasan Muara Cimanuk
(KMC)

Nilai dominasi spesies burung pantai di Kawasan Muara Cimanuk


(KMC) berkisar antara 0,05 sampai 30,55 dengan spesies yang paling
mendominasi adalah Actitis Hypoleucos (30,55) dan yang paling rendah
adalah Numenius Minutus dan Tringa Nebularia.
3. Penyebaran dan pola persebaran burung pantai di Kawasan Muara
Cimanuk (KMC)

Terdapat dua tipe penyebaran spesies burung pantai di Kawasan


Muara Cimanuk (KMC) antara lain tersebar secara acak dan tersebar secara
mengelompok/mengumpul.Salah satu spesies yang menyebar secara acak
adalah Numenius Minutus dan spesie yang menyebar secara mengelompok
adalah Actitis Hypoleucos.
Pembahasan
1.Keanekaragaman spesies burung pantai di Kawasan Muara Cimanuk
(KMC)

Keberagaman dengan indeks burung pantai di Kawasan Muara Cimanuk


berkisar 1,92 secara keseluruhan,dan nilai indeks dari keberagaman burung pantai
yang terdapat pada lima lokasi berkisar 1,48 sampai 2,06.Tingkat dari
keberagaman burung pantai di Kawasan Muara Cimanuk termasuk ke dalam
kategori keberagaman yang rendah jika dibandingkan dengan penelitian tentang
burung pantai yang dilakukan di wilayah lain seperti malaysia.Perbedaan yang
terjadi inilah menyebabkan proses lamanya sebuah pengamatan yang dilakukan
serta metode yang digterapkan dalam pengamatan.Sebuah penelitian di Kawsan
Muara Cimanuk menyebutkan penelitian berlangsung sekitar enam bulanan
menggunakan metode transek yang sengaja diletakkan pada tepian area
pertambakan,persawahan dan mangrove.Dan faktor lain yang mempengaruhi
perbedan tersebut yaitu kondisi dari lokasi penelitian yang dikaji.Kawasan dengan
mudflat cenderung memilki keberagaman burung pantai yang lebih tinggi jika
dilakukan perbandingan dengan area atau lokasi yang tidak memilki mudflat.Saat
melakukan pengamatan tentang burung pantai,mudflat yang terdapat pada lokasi
tidak muncul di permukaan dikarenakan saat itu debit air dari sungai Cimanuk
sangat tinggi disebabkan oleh curah hujan daerah hulu dan sering terjadi banjir
rob.Ketidakadaan dari mudflat sendiri berdampak kepada habitat dan keberadaan
burung pantai baik itu dari jumlah spesies maupun individu yang singgah.Habitat
yang berlumpur lebih disukai oleh burung air dibandingkan dengan hutan
mangrove dan area persawahan.

Nilai indeks keanekaragaman dominan dipengaruhi oleh jumlah individu,jumlah


spesies dan kondisi lingkungan hidup atau habitat masing masing lokasi.
2.Kelimpahan dan dominasi burung pantai di Kawasan Muara Cimanuk
(KMC)

Spesies dengan nama Actitis Hypoleucos adalah spesies dengan


kelimpahan jenis spesies yang paling mendominasi karena sering ditemukan
berkelompok dalam jumlah besar.Burung jenis ini masuk kedalam jenis yang
paling banyak ditemukan di banyak tipe habitat tersebar luas mulai dari gosong
lumpur,aliran sungai,sawah dan beting kasir (Beehler et al,2001).

3.Penyebaran dan pola persebaran burung pantai di Kawasan Muara


Cimanuk (KMC)

Dilihat sebarannya,ada lima spesies dari burung pantai yang tersebar


merata di Kawasan Muara Cimanuk dari lima lokasi yaitu Pluvialis
Fulva,Charadrius Javanicus,Numenius phaeopus,N. Arquata,Actitis
Hypoleucos.Keberadaan dari lima jenis spesies yang ada di Kawasan Muara
Cimanuk di lima lokasi tersebut denagn sumberdaya merupakan faktor yang paling
berperan.Penyebaran burung pantai sangat dipengaruhi oleh keberadaan dan
tersedianya makrozoobenthos (Howes et al 2003).Karakteristik dari
morfologi,ukuran,ketebalan,dan bobot dai makrozoobrnthos sangat mempengaruhi
burung pantai dalam memilih makanan (Jing et al,2007)

.Perbedaan dari morfologi yang ada dari masing masing spesies akan
mempengruhi spesies dalam sebaran dan pola pencarian makanan burung pantai
di lahan basah.

Pola persebaran dari burung pantai di Kawasan Muara Cimanuk (KMC)


pada lima lokasi pengamatan bergantung pada beberapa faktor yang berhubungan
dengan kaakteristik dari tiap lokasi pengamatan.Tipe dari karakteristik tersebut
diantaranya adalah tipe jalur/lokasi,waktu,dan juga cuaca.Penyebaran burung
pantai di Kawasan Muara Cimanuk (KMC) tersebara dengan pola mengelompok
dikarenakan kebanyakan dari jenis burung apapun jenis burungnya hidupnya pasti
selalu mengelompok hal ini juga berlaku pada jenis burung pantai karena mereka
mencari makan secara mengelompok di suatu tempat sehingga tercatat terdapat
spesies spesies sama dalam jumlah yang banyak.
Kesimpulan

Dari makalah ini dapat disimpulkan bahwa:

1.Setidaknya 21 spesies dan 4 famili menggunakan Lahan basah di


Kawasan Muara Cimanuk (KMC) baik itu sebagai habitat,mencari makan
maupun hanya sekedar migrasi

2.Terdapat 8 spesies yang dilindungi leh peraturan perundangan Indonesia


dan 5 spesies yang masuk kedalam kategori kelangkaan IUCN

3.Pola persebaran burung pantai di Kawasan Muara Cimanuk terbagi


menjadi dua tipe yaitu persbearan secara acak dan persebaran secara
mengelompok

4.Pola persebaran burung pantai di Kawsan Muara Cimanuk cenderung


lebih banyak secara mengelompok disbanding secara acak

5.Habitat dengan lahan basah merupakan tempat favorit bagi burung pantai
di Kawasan Muara Cimanuk
Daftar Pustaka

Alikodra HS.1993. Konservasi burung pantai migran di Jawa. Media


Konservasi IV (2):65-76. __________. 2002. Pengelolaan Satwaliar. Jilid 1.
Bogor: Yayasan Penerbit Fakultas Kehutanan IPB.

Beehler BM, Pratt TK, Zimmerman DA. 2001. Burung-burung di Kawasan


Papua;Papua, Papua Niugini dan Pulau-pulau Satelitnya. Bogor: Puslitbang
Biologi LIPI.

Burger J, Niles L, Clark KE. 1996. Importance of Beach, Mudflat and marsh
Habitats to migrant Shorebirds on Delawere Bay. Biological Concervation
79:283-292.

Howes J, Bakwell D, Noor YR. 2003. Panduan Studi Burung Pantai. Bogor:
Wetlands International-Indonesia Programme.

Jing Z, Kai J, Xiojing G, Zhijun M. 2007. Food supply in intertidal area for
shorebirds during stopover at Chongming Dongtan, China. Acta Ecologica
Sinica, 27(6):2149−2159.
MacKinnon J, Phillipps K, van Balen B. 1998. Seri Panduan Lapangan
Burungburung di Sumatera, Jawa, Bali dan Kalimantan. Bogor: Birdlife
International-Indonesia Program – Pusat Penelitian dan Pengembangan
Biologi LIPI.

Nirarita CE, Wibowo P, Susanti S, Padmawinat D, Kusmarini, Syarif M,


Kusniangsih, Sinulingga LBR. 1996. Ekosistem Lahan Basah Indonesia.
Bogor: Wetlands International-Indonesia Programme.

Rombang WM, Rudyanto. 1999. Daerah Penting Bagi Burung Jawa dan
Bali. Bogor: Birdlife International-Indonesia Programme

Sibuea TTh. 1997. Konservasi Burung Air dan Lahan Basah di


Indonesia.Seminar Nasional Pelestarian Burung dan Ekosistemnya dalam
Pembangunan

Anda mungkin juga menyukai