Jaringan Saraf
Oleh :
KELOMPOK 2
Nurheni 1616440004
Nur Azizah Awaliyah 1816440003
Karisma Khaerul 1816440006
Siti Nur Afifah 1816440011
Khusnul Fatimah Irfan 1816440012
Avizah Bin Hamzah 1816440013
Selviani Nur Islamiah 1816441003
St Nur aisyah 1817441010
Muhammad Akram 1816441012
Nur Mutia 1816442007
A. Latar Belakang
Jaringan saraf memegang peranan penting dalam koordinasi seluruh
tubuhmanusia. Jaringan saraf didistribusikan di seluruh tubuh sebagai
jaringankomunikasi terpadu. Se!ara anatomis,system saraf dibagi menjadi
dibagi menjadisystem saraf pusat (terdiri dari otak dan medulla spinalis), dan
system saraf tepi (terdiri dari serabut saraf dan ganglion saraf). Se!ara
stru!tural, jaringan sarafterdiri atas sel neuron dan beberapa sel glia atau
neuroglia.
Otak manusia tersusun atas sel-sel saraf atau neuron-neuron yang
membentuk jaringan. Sekumpulan neuron (saraf) yang saling terhubung
iniberfungsi untuk memberikan sebuah tanggapan atas sebuah rangsangan
yangmengenainya. Setiap rangsangan memiliki tanggapan-tanggapan
tersendiri darisebuah neuron tersebut terhadap jenis rangsangan yang
mengenainya.
Jaringan saraf merupakan jaringan yang paling rumit. Kerumitan ini
berasal darikemampuan sel-sel saraf (neuron) untuk berkomunikasi dengan
jenis sel-sel lain (sel-sel otot, sel-sel kelenjar). Akan tetapi, jaringan saraf
memiliki fungsi utama sebagai pembuat pesan kimia (penghantar saraf dan
hormon-hormon) danperkembangan saluran komunikasi untuk koordinasi
fungsi-fungsi tubuh.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan jaringan saraf?
2. Apa saja bagian-bagian dari Jaringan saraf?
3. Bagaimana klasifikasi Jaringan saraf?
4. Apa saja fungsi umum dan fungsi khusus Jaringan saraf?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui yang dimaksud jaringan saraf.
2. Untuk mengetahui apa saja bagian-bagian dari Jaringan saraf.
3. Untuk mengetahui bagaimana klasifikasi Jaringan saraf.
4. Untuk mengetahui fungsi umum dan fungsi khusus Jaringan saraf.
D. Manfaat
Manfaat dari diskusi kelompok yaitu diharapkan dapat menambah
wawasan tentang jaringan saraf, bagian-bagian jaringan saraf, klasifikasi
jaringan saraf, dan fungsi jaringan saraf baik secara umum maupun secara
khusus.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Bagian-Bagian Saraf
1. Sel Saraf (Neuron)
Bangunan histologik sel saraf sangat khas terdiri atas badan sel (soma atau
perikarion) dan julurannya (prosesusnya) yang terdiri atas satu akson dan
beberapa dendrit.
Neuron merupakan sel yang paling tinggi differensiasinya dan tidak dapat
membelah lagi.Jumlah neuron di seluruh sistim saraf kita sangat besar diduga
sekitar 14 milyar.Secara histologis terdiri atas badan sel saraf (perikarion) dan
juluran saraf (prosessus saraf) yang terdiri atas akson dan dendrit.
2. Badan sel Saraf
Ciri paling khas dari suatu neuron adalah juluran atau prosesus
sitoplasmanya yang terdiri atas dendrit dan akson. Dendrit dan akson terdapat
pada hampir semua neuron.
a. Dendrit
Fungsi dendrit adalah menerima rangsang saraf dari ujung akson neuron
lainnya melalui sinaps akso-dendritik.Dendrit mempunyai peranan yang sangat
penting bagi kemampuan neuron untuk mengintegrasikan informasi yang datang
dalam jumlah banyak.Rangsang saraf yang datang dapat merangsang atau
menghambat kegiatan listrik pada membran dendrit, yaitu menaikkan atau
menurunkan ambang rangsang neuron.
Ambang rangsang adalah suatu nilai dalam millivolt yang harus dilalui
agar membran saraf tersebut dapat mengalami depolarisasi dan dengan demikian
timbul arus listrik yang merambat. Dengan demikian neuron tersebut dapat
meneruskan atau menghambat rangsangan yang datang. Rangsangan saraf yang
diterima oleh dendrit umunya merambat ke arah badan sel saraf.
b. Akson
Setiap sel saraf mempunyai satu juluran panjang dengan pangkal yang
menjorok masuk ke dalam perikarion yang dikenal sebagai akson Hillock. Ciri
histologis akson adalah:
Mempunyai pangkal akson pada perikarion yang disebut akson Hillock.
Umumnya lebih tipis (halus) dan jauh lebih panjang daripada dendrit pada
neuron yang sama.
Aksoplasma tidak mengandung struktur apapun yang berperan dalam
sintesa protein seperti badan Nissl (rough endoplasmic reticulum),
ribosom dan kompleks Golgi.
Aksoplasma mengandung neurofilament, mikrotubulus dan mitokondria.
Sebagian besar akson bermielin dan karenanya tampak putih mengkilat
dalam keadaan segar. Selubung mielin bukan merupakan bagian dari
neuron, tetapi merupakan bagian dari selubung neuron. Selubung mielin
hanya ada pada akson dan tidak pernah pada dendrit.Tetapi ada pula akson
yang tidak bermielin.Bila dengan mikroskop cahaya terlihat serat saraf
bermielin maka sudah tentu itu adalah akson. Bila serat sarafnya tidak
bermielin maka serat tersebut mungkin akson dan mungkin pula dendrit.
Ujung akhir akson bercabang-cabang seperti ranting yang disebut
telodendria yang berkontak dengan perikarion, dendrit, atau akson dari
satu neuron atau lebih pada sinaps.
Pada ujungnya ranting aksonal memperlihatkan pembengkakan kecil
disebut “boutons terminaux”.
Pada beberapa kelas hewan vertebrata, bagian akson yang terdapat pada
sel sarafnya diketahui memiliki selubung yang bernama sel schwann. Sel schwann
adalah bagaian penyokong pada akson. Sel ini memiliki fungsi untuk
menyediakan suplai makanan bagi sel saraf. Fungsi sel schwam adalah
melancarkan metabolisme saraf pada akson dan membantu proses regenerasi
akson. Jarak antara satu sel schwan satu dengan sel schwann memiliki pengubung
yang berguna untuk mempercepat pengiriman atau transmisi dari impuls menuju
sinapsis. Penghubung tersebut bernama nodus ranvier.
d. Selubung Mielin
Neuron unipolar
yaitu neuron yang hanya mempunyai satu juluran. Contohnya
neuron unipolar pada masa embrio.
Neuron bipolar
Yaitu sel saraf berbentuk kumparan dengan 2 juluran yang
masing-masing keluar dari ujung perikarion (badan sel saraf).
Contohnya ganglion vestibular dan koklear di telinga, neuron
olfaktoris di regio olfaktoria hidung.
Neuron pseudo-unipolar
Yaitu neuron yang berbentuk oval yang pada awalnya
berbentuk bipolar, tetapi pada perkembangan selanjutnya juluran yang
pada mulanya saling bertolak belakang, kemudian menggeser,
mengitari perikarion, menghampiri satu dengan lainnya dan menyatu
membentuk satu prosesus tunggal. proses tunggal tersebut berpangkal
pada perikarion dan pada ujung distalnya bercabang dua sehingga
mirip huruf T. Contohnya adalah neuron pada ganglia kranio-
spinal.Satu cabangnya mengarah ke perifer dan cabang lainnya
mengarah ke pusat masuk ke radiks posterior saraf menuju ke SSP.
Neuron multipolar
Yaitu neuron berbentuk poligonal yang mempunyai banyak
prosesus. Bentuk neuron ini merupakan bentuk yang paling banyak
dijumpai ditubuh kita. Contohnya neuron motorik di kornu anterior
medulla spinalis, batang otak, korteks serebri/otak besar (sel piramid)
dan korteks serebelli/otak kecil (mempunyai bentuk yang sangat khas
bagaikan tanduk menjangan yang bercabang-cabang)
B. Klasifikasi Jaringan Saraf
Jaringan saraf dapat dikelompokkan secara anatomis dan fungsional
(fisiologis).
*Secara anatomis jaringan saraf dibagi menjadi 2 yaitu:
1. Susunan Saraf Pusat (SSP)
yaitu jaringan saraf yang dilindungi oleh tulang tengkorak dan vertebra
(tulang punggung. Susunan saraf pusat ini terdiri atas otak (brain) dan
medulla spinalis (spinal cord).
2. Susunan Saraf Tepi (SST)
Saraf Tepi yaitu seluruh jaringan saraf diluar SSP (selain otak dan
medulla spinalis), ganglia dan reseptor. Susunan saraf tepi terdiri atas
sistem saraf kepala (kranial) dan sistem saraf tulang belakang (spinal)
yang terdiri dari saraf leher (8 pasang), saraf punggung (12 pasang), saraf
pinggang (5 pasang), saraf pinggul/sakral (4 pasang) dan saraf ekor (1
pasang).
A. Kesimpulan
Sel-sel penyusun jaringan saraf terdiri atas sel saraf (neuron) dan sel
glia (neuroglia). Neuron merupakan unit fungsional yang terdapat di dalam
system saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sel glia umumnya mengeliligi
sebagian besar badan sel neuron di daerah sistem saraf pusat. neuron atau sel
saraf tersusun atas badan sel (perikaryon), dendrit, dan akson. Badan sel
mengandung inti dan sitoplasma di sekelilingnya. Dendrit merupakan
perluasan dari perikaryon yang berupa cabang-cabang kecil dan banyak.
Akson merupakan prosesus yang sangat panjang. Berdasarkan fungsinya
neuron dibagi menjadi neuron sensorik, neuron motorik, dan neuron asosiasi.
Sedangkan menurut jumlah prosesusnya neuron dibagi menjadi neuron
bipolar, neuron multipolar, dan neuron unipolar.
DAFTAR PUSTAKA
Adnan, Saleh A, R., Saenab, S., Bahri, A., Arifin, A. N., & Suryani, I. (2016).
Biologi Sel. Makassar: Alauddin University Press.
Claude A, V., Warren F, W., & Robert D, B. (1999). Zoologi Umum. Penerbit
Erlangga.
Jusuf, A. A., & Antarianto, R. D. (2009). Catatan Kuliah Aspek Histologis Dalam
Neurosains. Jakarta: Departemen Histologi Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia.
Neil A, C., Jane B, R., Lisa A, U., Michael L, C., Steven A, W., Peter V, M., et al.
(2010). BIOLOGI. Penerbit Erlangga.
http://www.pbrc.hawaii.edu/~danh/InvertebrateMyelin/
https://id.wikipedia.org/wiki/Jaringan_saraf
https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_saraf
http://www.ebiologi.net/2017/08/jaringan-saraf-fungsi-ciri-struktur.html