Anda di halaman 1dari 6

PEMAKAIAN MINYAK ESENSIAL SECARA INHALASI

AROMATERAPI

Aromaterapi dikenal sebagai salah satu cara terapi kesehatan yang aman dan nyaman dengan menggunakan minyak esensial (sari pati) hasil
ekstraksi bunga, daun, buah dan bagian lain tumbuh-tumbuhan. Salah satu dari berbagai rangkaian produk Martha Tilaar Group, Oil of Java
Martha Tilaar Aromatic merupakan produk yang memiliki khasiat sebagai aromaterapi.

DEFINISI MINYAK ESENSIAL

Minyak atsiri, atau dikenal juga sebagai minyak eteris (aetheric oil), minyak esensial, minyak terbang, serta minyak aromatik, adalah
kelompok besar minyak nabati yang berwujud cairan kental pada suhu ruang namun mudah menguap sehingga memberikan aroma yang khas.
Minyak atsiri merupakan bahan dasar dari wangi-wangian atau minyak gosok (untuk pengobatan) alami. Di dalam perdagangan, sulingan
minyak atsiri dikenal sebagai bibit minyak wangi.

Para ahli biologi menganggap, minyak atsiri merupakan metabolit sekunder yang biasanya berperan sebagai alat pertahanan diri agar tidak
dimakan oleh hewan (hama) ataupun sebagai agen untuk bersaing dengan tumbuhan lain (lihat alelopati) dalam mempertahankan ruang hidup.
Walaupun hewan kadang-kadang juga mengeluarkan bau-bauan (seperti kesturi dari beberapa musang atau cairan yang berbau menyengat
dari beberapa kepik), zat-zat itu tidak digolongkan sebagai minyak atsiri

SEJARAH AROMA TERAPI

Bangsa mesir kuno dianggap sebagai bangsa yang menemukan sistem aromaterapi yang sebenarnya. Bangsa ini menggunakannya sebagai
acara-acara keagamaan.

Aromaterapi sudah dikenal dan digunakan oleh penduduk dari Yunani, Romawi, dan Mesir kuno sejak 6000 tahun yang lalu. Para tabib
Imhotep di Mesir menggunakan minyak esensial (minyak atsiri) untuk mandi, pijat, serta pembalseman mayat. Imhotep adalah dewa Mesir
yang berperan dalam pengobatan dan penyembuhan. Kemudian Hippocrates, yang dikenal sebagai bapak kedokteran moderen, juga
menggunakan aromaterapi untuk mandi dan pijat. Selain itu, Hippocrates menggunakan aromatic fumigations untuk menyingkirkan wabah
penyakit yang terjadi di Athena. Pada tahun 1930, era moderen aromaterapi dimulai ketika ahli kimia Perancis, Rene Maurice Gattefosse,
menciptakan istilah aromaterapi dalam penggunaan minyak esensial untuk terapi.

Aromaterapi merupakan istilah generik bagi salah satu jenis pengobatan alternatif yang menggunakan bahan cairan tanaman yang mudah
menguap, dikenal sebagai minyak esensial, dan senyawa aromatik lainnya dari tumbuhan. Aromaterapi bertujuan untuk mempengaruhi
suasana hati atau ke sehatan seseorang, yang sering digabungkan dengan praktik pengobatan alternatif.

Sejatinya, peradaban manusia telah mengenal aromaterapi sejak 6.000 tahun silam. Nabi Muhammad SAW yang hidup sekitar abad keenam
dan ketujuh Masehi pun memiliki kecintaan terhadap aroma. Berdasarkan catatan sejarah, pada abad ke-7 M, para ahli kimia Arab berupaya
mencari “saripati” dari tanaman. Pada abad ke-9 M, ahli kimia Muslim legendaris bernama Yakub al-Kindi (803-870 M) dalam bukunya
bertajuk Perfume Chemistry and Dis tillation telah mampu menciptakan beragam jenis minyak esensial. Kimiawan Muslim lainnya, yakni
Jabir Ibnu Hayyan alias Geber juga telah mampu menciptakan teknologi penyulingan minyak esensial dari beragam tumbuhan dan bunga.
Semua penemuannya itu dituliskannya dalam Summa Perfectionis. Dalam kitab itu, Jabir menjelaskan teknologi penyulingan ciptaannya
dalam beberapa bab.

Sejarawan Sains Barat, Marlene Ericksen dalam karyanya bertajuk Healing with Aromatherapy mengakui peradaban Islam sebagai pelopor
dan perintis aromaterapi modern. Menurut Ericksen, penyulingan uap air pertama kali ditemukan dokter Muslim bernama Ibnu Sina (980 M-
1037 M).

Ibnu Sina, papar Ericksen, telah menggunakan penyulingan uap air itu untuk membuat minyak esensial yang digunakan untuk mengobati
pasiennya. Menurut dia, metode pengobatan ini kemudian dikenal sebagai aromaterapi. “Ibnu Sina pun dijuluki sebagai orang pertama yang
memperkenalkan aromaterapi,” papar Ericksen.

Hal senada juga diungkapkan Stanley Finger dalam karyanya bertajuk Origins of Neuroscience: A History of Explorations Into Brain
Function, bahwa penyulingan uap air pertama kali ditemukan dokter Muslim bernama Ibnu Sina (980 M-1037 M).
Ibnu Sina juga dikenal sebagai orang pertama yang membuat sarana penyulingan untuk minyak esensial. Dia menciptakan suatu sistem pipa
melingkar, yang menghasilkan uap air tanaman dan uap panas menjadi dingin yang lebih efektif, sehingga konsentrasi essensial minyak dapat
di ambil. Dalam karyanya yang sangat monumental, Al-Qanun fi’l Tibb atau Canon of Medicine, Ibnu Sina menjelaskan minyak esensial dan
aromatik tumbuh-tumbuhan dapat digunakan secara ekstensif dalam praktik aromaterapi. Kitab Canon of Medicine juga merupakan salah satu
dari ratusan buku kedokteran yang secara khusus membahas mengenai air mawar.

Menurut sejumlah sejarawan, Ibnu Sina telah berjasa dan berkontribusi besar dalam meletakkan dasar-dasar pengembangan proses kimia
seperti penyaringan, penyulingan, sublimasi, dan proses pengapuran. Ia disebutsebut sebagai penemu prosedur penyulingan dari bunga
menjadi minyak esensial. Salah satu bunga pertama yang disuling menjadi minyak adalah mawar.

Penyulingan uap yang ditemukan Ibnu Sina kemudian digunakan pada aromaterapi dan industri wangi-wangian. Penemuan uap penyulingan
memberikan kontribusi yang signifikan untuk pengembangan wangiwangian. Teknologi distilasi uap yang ditemukan para ilmuwan Islam di
era keemasan sangat mempengaruhi industri wangiwangian di Barat dan perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya kimia.

Pada abad ke-13 M, seorang dokter Muslim bernama al-Samarqandi juga mengembangkan pengobatan dengan wewangian atau aroma. Dalam
risalah yang ditulisnya, ia membahas tentang aneka aromaterapi berupa mandi aromatik, bubuk aromaterapi, uap panas dengan wewangian
dari aneka bunga-bunga. Al-Samarqandi melakukan terapi aroma untuk menyembuhkan infeksi telinga dan sinus.

CARA KERJA AROMATERAPI

Saraf penciuman (nervus Olfaktorius) adalah satu-satunya saluran yang terbuka menuju otak. Melalui saraf ini aroma tersebut akan mengalir
ke bagian yang melingkari otak sehingga mampu memicu memori terpendam dan mempengaruhi tingkah laku emosional yang bersangkutan.
Ini bisa terjadi karena aroma tersebut menyentuh langsung pusat emosi dan kemudian bertugas menyeimbangkan kondisi emosional, ujar
Michael Scholes. Penerapan terapi ini pun amat sederhana dan mudah. Beberapa cara bisa dipilih sesuai selera. Mereka yang tidak mau
bersusah payah, cukup hanya dengan menghirup langsung aroma minyak murni melalui hidung.

Dengan begitu baunya terbawa ke saraf penciuman.Pengertian aroma atau bau ini memang sulit dipahami. Namun perilakunya amat spesifik
dan berbeda dengan tipe stimulasi sensorik jenis lain. Yang jelas, bau atau aroma seperti halnya setiap sensasi kenikmatan, akan melepaskan
zat seperti endorphins yang digunakan untuk memerangi stress, ujar Marcel Lavabre dalam karyanya Aromatherapy Workbook.

Para Peneliti membuktikan bahwa orang yang berada di lingkungan yang beraroma enak dan wangi mempunyai rasa percaya diri yang tinggi.
Dalam bukunya yang berjudul Secrets of Power Presentations (Rahasia Kekuatan Presentasi), Peter Urs Bender menjelaskan bahwa parfum
juga memperkuat presentasi Anda.
JENIS-JENIS AROMATERAPI

Penyair kondang Nizami Ganjavi (1141-1203 M) dan Mahammad Fuzuli (1495-1556 M) dalam karyanya mengupas kegunaan aromaterapi.
Menurut keduanya, minyak bunga mawar bisa digunakan sebagai obat untuk sakit kepala dan antiseptik.

Mahammad Yusif Shirvani (abad ke-18 M) merekomendasikan sebuah salep dari jinten untuk luka karena pedang. Walaupun konsep
antibiotik tidak diketahui pada saat itu, dokter Muslim telah menggunakan ointments dari jinten, madu dan bawang mentah sebagai antiseptik
hangat.
Pinus
Adapula jenis-jenis tanaman yang bisa digunakan untuk aromaterapi, yakni pinus, mawar, lavender, alsam, dan lain-lain. Pine Needles,
cabang pinus digunakan untuk mempersiapkan sebuah ekstraksi untuk mandi, dengan bahan yang digunakan untuk memperkuat sistem saraf.
Minyak essensial dari pinus yang kental dengan sirup kemudian dikeringkan dan ditekan menjadi tablet.

Rosemary
Sedangkan, orang yang memiliki tekanan darah rendah disarankan untuk mandi dengan Rosemary. Hal ini diyakini bahwa tanaman wangi
merangsang sirkulasi dan berfungsi sebagai tonik. Resep ini bahkan telah didokumentasikan. Berikut resepnya: Tuangkan empat gelas air
mendidih ke dalam panci berisi lima sendok makan daun Rosemary. Lalu tutup dan biarkan selama 30 menit. Infusi strain yang hangat dan
menambah air mandi yang hangat. Durasi yang optimal untuk suatu prosedur adalah setengah jam.

Lavender
Mandi dalam jamu-jamuan yang direbus lavender yang hebat dan antiefek penenang dan digunakan untuk neurasthenia dan tachycardia
(denyut jantung cepat). Mandi dengan jamujamuan yg direbus marjoram baik untuk perut kembung dan memiliki efek alsamc.

Melissa
Melissa (alsam lemon) adalah jamu-jamuan yang direbus baik untuk penyakit jantung, bantuan dari tachycardia dan penurunan tekanan darah.
Air mandi yang harus hangat, tetapi tidak panas.

PEMAKAIAN MINYAK ESENSIAL SECARA INHALASI


Telah dijelaskan sebelumnya bahwa jalan masuk utama senyawa aromatik adalah melalui inhalasi, karena dapat langsung menuju sistem saraf
olfaktorius.

Metode ini dinilai paling efektif, sangat praktis dan memiliki khasiat yang langsung dapat dirasakan oleh penggunanya.

Prinsipnya adalah minyak esensial tersebut dibuat sedemikian rupa untuk menguap dengan cara meningkatkan suhu, dapat dengan pemanasan
maupun pembakaran, namun ada beberapa minyak atsiri yang dapat menguap dengan mudah tanpa harus dipanaskan terlebih dahulu.

KELEBIHAN CARA INHALASI DIBANDINGKAN CARA LAINNYA

Banyak sekali kelebihan cara pemberian secara inhalasi dalam penggunaan aromaterapi ini dibandingakan dengan menggunakan cara
pemberian yang lainnya, diantaranya:

1. Cara inhalasi akan lebih mudah untuk masuk kedalam tubuuh kita, tanpa melalui proses absorbs membrane sel. Molekul-molekul uap
tersebut akan langsung mengenai reseptor penciuman yang berada pada rongga hidung. Reseptor ini langsung terhubung dengan safar
olfaktorius.
2. Memberikan kesan yang bersih, karena dihantarkan melalui udara dan tidak meninggalkan residu sisa penggunaan. Jika menggunakan
cara lain, misalnya topical, akan membuat kulit menjadi terasa berminyak dan menimbulkan kesan tidak nyaman.
3. Dalam perdagangan kini tersedia dalam bentuk padat (lilin) yang siap dibakar, atau dalam bentuk sachetan yang langsung digunakan
sekali pakai. Hal ini akan mempermudah untuk didistribusikan ke tempat-tempat yang membutuhkan.

KEKURANGAN CARA INHALASI

Dari sekian banyak kelebihan yang dimilikinya, adapula kekurangan yang dimiliki dari cara pemberian inhalasi, diantaranya adalah:

1. Minyak harus diencerkan terlebih dahulu dengan minyak pembawa yang sesuai. Namun kini para industry sudah memikirkannya,
dengan cara menyiapkan minyak yang siap pakai dengan konsentrasi yang sesuai.
2. Umumnya memerlukan alat untuk membuat molekulnya menjadi berbentuk fase uap.

CARA PEMAKAIAN

Kertas tissue

Pada penggunaan ini minyak atsiri yang aromatik langsung dituangkan kepada selembar kertas tissue, kemudian langsung dihirup. Perlu
diperhatikan bahwa penuangannya tidak boleh terlalu banyak dan label pada botol menunjukkan anka konsentrasi yang tidak terlalu pekat
(bila perlu diencerkan terlebih dahulu dengan minyak yang sesuai), sehingga dapat menghindari aroma yang menusuk yang dapat
menyebabkan alergi atau gangguan saraf.

Dalam industri dapat dilakukan dengan cara pembuatan dengan menggunakan tissue yang dicelupkan kedalam minyak esensial kemudian
dikemas kedalam sachets kecil. Cara ini lebih praktis, selain dapat disimpan lama, kita dapat pula memilih jenis aroma tertentu secara
langsung tanpa harus menuanga dan mengencerkan terlebih dahulu.

Tangan

Metode ini dinilai paling praktis karena minyak esensial langsung dioleskan kepada tangan pengguna, diusap hingga merata, dan langsung
dihirup atau dibiarkan saja terhirup sendiri. Hal ini akan memberikan efek yang secara langsung dan tanpa disadari karena kita ditak perlu
melakukan sesuatu untuk menghirup aromanya, sambil beraktivitas kita dapat merasakan aroma yang membangkitkan semangat, atau
meningkatkan kegembiraan. Cara ini tidak dimaksudkan untuk sediaan topical, namun ditujukan sebagai inhalasi, jadi pada pembuatannya
tidak menggunakan basis yang dapat diserap kulit.

Alat penguap

Alat penguap minyak esensial memiliki prinsip yang dibakar yaitu, minyak esensial aromatic diletakkan pada sebuah botol yang dapat
memanaskan minyak tersebut. Botol diletakkan diatas meja atau dekat dengan seseorang sehingga mudah terhirup.

Gambar 1. Alat penguap [sumber: http://www.google.com]

Botol penyemprot

Alat ini biasanya digantungkan pada dinding rumah atau perkantoran. Selain berfungsi sebagai parfum ruangan juga terdapat minyak esensial
yang dapat mengubah emosi seseorang yang menghirupnya. Alat ini dapat deprogram dengan timer, maka setiap 5 menit, 10 menit
(tergantung kepada setingannya) sekali akan menyemburkan minyak esensial secaa aerosol.

Gambar 2. Alat penyemprot [sumber: http://www.google.com]

Vaporizer

Adalah alat yang mengubah minyal esensial menjadi bentuk yang mudah menguap. Prinsipnya sama dengan alat penguap tradisional, namun
tidak menggunakan pembakaran untuk menguapkannya, alat ini lebih canggih dan dirancang untuk minyak esensial yang tidak tahan terhadap
pembakaran. Pada pembakaran dikhawatirkan akan mengubah struktur molekul dari senyawa kimia tersebut, sedangkan alat ini hanya
mengubah bentuknya menjadi fase uan tanpa pembakaran.

Gambar 3. Alat evaporasi [sumber: http://www.google.com]


REFERENSI

Anonim. (n.d.). Aromatherapy Demystified. Be WellBuzz Press. www.bewellbuzz.com


Jenkins, N. (2006). Aromatherapy in Essence. Hodder Arnold.
Worwood, V.A. (1990). The Complete Book of Essential Oils and Aromatherapy. New World
Library.
www.en.wikipedia.org. diunduh pada tanggal 11 Desember 2011.
www.marthatilaargroup.com. Diunduh pada tanggal 11 Desember 2011.
www.shvoong.com/medicine-and-helath/alternative-medicine/aromatherapy. diunduh pada
tanggal 11 Desember 2011.

Anda mungkin juga menyukai