PENDAHULUAN
A. RASIONAL/LATAR BELAKANG
1. Kondisi Nyata
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Malo merupakan sekolah menengah
negeri pertama yang ada di kecamatan Malo, dan meluluskan alumni pertamanya
pada tahun 1986.
SMPN 1 Malo menempati alamat di Jl. Trembes no 366 Desa Malo Kecamatan
Malo Kabupaten Bojonegoro, dengan kondisi bangunan dan sarana prasarana
sekarang yang sudah sangat jauh berbeda dan lebih baik dari keadaan aslinya.
Tahun pelajaran 2019-2020 ini SMPN 1 Malo mempunyai 14 rombel dan
mempunyai sarana prasarana yang cukup memadai secara akademik dan non
akademik.
SMPN 1 Malo juga mempunyai prestasi akademik dan non akademik yang baik.
Pada tahun pelajaran 2018-2019 mencapai kelulusan 100% dan alumninya di atas
90% diterima di SMA/SMK negeri dikabupaten Bojonegoro. Di bidang akademik
pada tahun pelajaran 2018-2019 meraih prestasi yang membanggakan yaitu juara 5
lomba OSN IPA tingkat kabupaten, dibidang non akademik juga telah meraih
banyak prestasi membanggakan misalnya dibidang olah raga (O2SN) yaitu juara 2
lomba Bulu Tangkis dan Juara 7 lomba Catur tingkat Kabupaten. Selain itu juga
meraih juara harapan 3 Gerak Jalan 17 Km Tingkat Kabupaten dalam rangka HUT
RI yang ke 73. Hal ini dibuktikan dengan piala-piala dan piagam kejuaraan yang
telah diperoleh.
2. Kondisi Ideal
Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara
Republik Indonesia tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban Bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa , bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa , berakhlak mulia , sehat ,
berilmu , cakap , kreatif , mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab. Untuk mengemban fungsi dan tujuan tersebut, pemerintah
B. LANDASAN HUKUM
1. Landasan Filosofis
Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat digunakan secara
spesifik untuk pengembangan kurikulum yang dapat menghasilkan manusia yang
berkualitas. Berdasarkan hal tersebut, Kurikulum 2013 dikembangkan
menggunakan filosofi sebagai berikut :
2. Landasan Sosiologis
Masyarakat sendiri adalah suatu sistem, yang di dalamnya ada beberapa subsistem
yang berjenjang secara struktural, mulai dari subsistem kepercayaan, nilai, dan
subsistem kebutuhan. Subsitem-subsistem tersebut mempunyai korelasi yang
saling terkait. Masyarakat sebagai sistem mampu memengaruhi proses pendidikan,
oleh karenanya, masyarakat harus dipertimbangkan dalam penyusunan sebuah
kurikulum.
Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih
baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual, kemampuan
berkomunikasi,sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun
kehidupan masyarakat dangan bangsa yang lebih baik (experimentalism and
social reconstructivism). Dengan filosofi ini, Kurikulum 2013 bermaksud untuk
mengembangkan potensi peserta didik menjadi kemampuan dalam berpikir
reflektif bagi penyelesaian masa1ah sosial di masyarakat, dan untuk membangun
kehidupan masyarakat demokratis yang lebih baik. Faktor sosial budaya sangat
penting dalam penyusunan kurikulum yang relevan, karena kurikulum merupakan
alat untuk merealisasikan sistem pendidikan, sebagai salah satu dari dimensi
kebudayaan. Implikasi dasamya adalah sebagai berikut:
3. Landasan Psikopedagogis
Kurikulum 2013 dimaksudkan untuk memenuhi tuntutan perwujudan konsepsi
pendidikan yang bersumbu pada perkembangan peserta didik beserta konteks
kehidupannya sebagaimana dimaknai dalam konsepsi pedagogik transformatif.
Konsepsi ini menuntut bahwa kurikulum harus didudukkan sebagai wahana
pendewasaan peserta didik sesuai dengan perkembangan psikologisnya dan
mendapatkan perlakuan pedagogis sesuai dengan konteks lingkungan dan
jamannya. Kebutuhan ini terutama menjadi prioritas dalam merancang kurikulum
untuk jenjang pendidikan menengah khususnya SMP.
4. Landasan Teoritis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan standar”
(standard-based education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi
(competency-based curriculum). Pendidikan berdasarkan standar menetapkan
adanya standar nasional sebagai kualitas minimal warganegara yang dirinci
menjadi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik
dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan,
standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Kurikulum berbasis
kompetensi dirancang untuk memberikan pengalaman belajar seluas-luasnya bagi
peserta didik dalam mengembangkan kemampuan untuk bersikap, berpengetahuan,
berketerampilan, dan bertindak.
A. VISI SEKOLAH
Berprestasi, beriman dan bertaqwa serta berbudi pekerti luhur
Indikator Visi
1. Terwujudnya pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan;
2. Terwujudnya pengembangan tenaga pendidik dan kependidikan;
3. Terwujudnya pelaksanaan standar proses pembelajaran;
4. Terwujudnya standar sarana dan prasarana pendidikan;
5. Terwujudnya standar kelulusan
6. Terwujudnya standar isi
B. MISI SEKOLAH
1. Mewujudkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (K-13), Perangkat Pembelajaran,
Silabus, dan Kurikulum Muatan Lokal
2. Mewujudkan profesionalisme dan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan.
3. Mengembangkan metode dan strategi pelaksanaan proses pembelajaran dengan
penilaian berbasis informatika
4. Mewujudkan standar kelulusan melalui peningkatan rata-rata nilai nilai kelulusan dan
pengembangan bidang akademik dan non akademik.
5. Mewujudkan pengembangan media pembelajaran, sarana dan prasarana pendidikan.
6. Mengembangkan sarana peribadatan , pelaksanaan shalat berjamaah dan bimbingan
baca tulis Al Qur’an.
7. Melaksanakan kegiatan 7 K dan Jum’at bersih.
8. Melaksanakan pembiasaan 5 S ( Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan Santun).
9. Mengembangkan minat, bakat dan kemampuan peserta didik.
C. TUJUAN SEKOLAH
1. Tujuan Pendidikan Nasional :
Mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya,
yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan
berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan
rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab
kemasyarakatan dan kebangsaan.
3. Tujuan Sekolah:
1. Memenuhi pencapaian standar isi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (K-13),
meliputi Muatan kurikulum, Silabus, Sistem penilaian dan RPP secara lengkap.
2. Memenuhi pencapaian standar pendidik dan tenaga kependidikan, meliputi guru
berkualifikasi S-1, telah mengikuti pelatihan penunjang penunjang pembelajaran
dengan beban mengajar 24 jam perminggu.
3. Memenuhi pencapaian standar proses pembelajaran, meliputi strategi dan penggu
naan Metode CTL, pendekatan belajar tuntas dan pendekatan pembelajaran
individual.
4. Memenuhi pencapaian standar kelulusan 100 % dengan nilai rata-rata UN 5,50.
5. Memenuhi standar sarana prasarana meliputi sarana, fasilitas, peralatan dan
perawatan sesuai dengan SNP.
6. Memenuhi pengembangan sarana peribadatan dan pelaksanaan sholat dhuhur
berjamaah dan bimbingan baca tulis Al-Quran.
7. Memenuhi pengembangan sarana kebersihan dalam menciptakan lingkungan yang
bersih dan sehat
8. Memenuhi terciptanya keharmonisan dan suasana kekeluargaan dalam lingkungan
sekolah.
9. Memenuhi bakat dan kemampuan peserta didik dengan kegiatan ekstra Pramuka,
Bola Voly, Drumband, Beladiri dan pelayanan PIP.
A. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh
peserta didik dalam proses pembelajaran. Muatan kurikulum pada setiap mata pelajaran
dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik sesuai dengan beban
belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum.
Pada Tahun Pelajaran 2019/2020 ini SMP Negeri 1 Malo telah sepenuhnya melaksanakan
Kurikulum 2013 mulai dari kelas VII sampai dengan kelas IX. Sebagai pelaksana
kurikulum 2013 maka SMP Negeri 1 Malo mempunyai kewajiban untuk menyusun KTSP
dan melaksanakannya.
Kelas VII, VIII dan IX semuanya mengikuti pola dan ketentuan dalam Struktur Kurikulum
2013, yaitu adanya mata pelajaran umum kelompok A dan mata peajaran umum
kelompok B, yang semuanya mengusung ke pencapaian Standar Kompetensi Lulusan
sebagai berikut:
No Dimensi Kompetensi
1. Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap:
1. beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME,
2. berkarakter, jujur, dan peduli,
3. bertanggungjawab,
4. pembelajar sejati sepanjang hayat, dan
5. sehat jasmani dan rohani sesuai dengan perkembangan
anak dilingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan
regional.
2. Pengetahuan Memiliki pengetahuan factual, konseptual, procedural, dan
metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana
berkenaan dengan:
1. ilmu pengetahuan
2. teknologi
3. seni, dan
4. budaya.
Mampu mengaitkan pengetahuan diatas dalam konteks diri
sendiri, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan
alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.
3. Keterampilan Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak:
Struktur kurikulum ini meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang
pendidikan selama tiga tahun , yaitu mulai dari kelas VII sampai dengan kelas IX.
Struktur kurikulum disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan
Kompetensi Inti (KI), serta Kompetensi Dasar (KD) yang sesuai dan Kurikulum SMP
untuk semua mata pelajaran.
STRUKTUR KURIKULUM
Struktur Kurikulum SMP Negeri 1 Malo disajikan dalam tabel 1 berikut :
Muatan Lokal
Berdasarkan hasil analisis keunggulan daerah kabupaten Bojonegoro maka jenis
muatan lokal yang dilaksanakan di SMP Negeri 1 Malo seperti terdapat dalam
struktur kurikulum pada tabel diatas adalah Bahasa Jawa.
Pengembangan Diri
Pengembangan diri bukan merupakan suatu pelajaran yang harus diasuh oleh
tenaga pendidik. Pengembangan diri bertujuan memberi kesempatan kepada peserta
didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan,
bakat dan minat setiap peserta didik yang sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan
pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh tenaga pendidik atau
tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan bimbingan
konseling dan/atau ekstrakurikuler.
Kegiatan yang dilaksanakan adalah:
- Pramuka, yang menjadi ekstrakurikuler wajib bagi kelas VII, VIII dan IX
- PMR
- Bela diri
- Olah Raga, diantaranya: Volly Ball
- Pendalaman Agama Islam (Baca Tulis Al-Qur’an)
- Drumband
Alokasi Waktu
Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 40 menit
Minggu Efektif
Jumlah minggu efektif selama 1 Tahun pada tahun pelajaran 2019/2020
adalah 36 minggu yang terdiri dari 2 semester yaitu semester 1 dan 2.
Mata pelajaran merupakan materi bahan ajar berdasarkan landasan keilmuan yang
akan dibelajarkan kepada peserta didik sebagai beban belajar melalui metode dan
pendekatan tertentu.
1. Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku,
baik secara lisan maupun tulis untuk mewujudkan karakter yang berbudi
pekerti luhur.
2. Menghargai dan bangga menggunakan bahasa indonesia sebagai bahasa
persatuan dan bahasa negara sebagai khazanah budaya dan intelektual
manusia Indonesia.
3. Menggunakan bahasa indonesia untuk meningkatkan kemampuan
intelektual, serta kematangan emosional dan sosial.
4. Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan,
memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan berbahasa.
5. Memahami bahasa indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan
kreatif untuk berbagai tujuan diantaranya berupa karya sastra yang berupa
puisi, pantun, slogan dll yang memuat upaya perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup dan P4GN (Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan
dan Peredaran Gelap Narkoba)
Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai
berikut.
Mata pelajaran Seni Budaya bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut:
Mata pelajaran jasmani, Olahraga, dan Kesehatan bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut :
2. Muatan Lokal
a. Jenis dan strategi muatan lokal
Muatan lokal yang menjadi ciri khas daerah (Kabupaten Bojonegoro) dan
KELAS DAN
MATA PELAJARAN ALOKASI WAKTU KET
VII VIII IX
1. Bahasa Jawa 2 2 2
2. Untuk jenjang SMP diberikan mulai kelas VII sampai dengan kelas IX
3. Pengembangan diri
Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan,
potensi, bakat, minat, kondisi dan perkembangan peserta didik yang
disesuaikan dengan kondisi SMP Negeri 1 Malo.
Kegiatan pengembangan diri di SMP Negeri 1 Malo dilaksanakan dalam 2 sifat
yaitu yang bersifat rutin/terstruktur dilaksanakan pada jam pembelajaran efektif
dengan mengalokasikan waktu khusus yang dibina oleh guru dan atau konselor
sekolah.
Kegiatan pengembangan diri pilihan dilaksanakan diluar jam pembelajaran
(ekstra kurikuler) yang dibina oleh guru dan atau pembina yang memiliki
kualifikasi yang baik.
a. Rutin/Terstruktur
1) Bimbingan Konseling
Melayani : - Masalah kesulitan belajar siswa
- Pengembangan karir siswa
- Pemilihan jenjang pendidikan yang lebih tinggi sesuai dengan
bakat dan minatnya
2) Upacara Bendera
Tujuan : Menanamkan dan meningkatkan kedisiplinan siswa serta cinta
tanah air
b. Ekstrakurikuler
4. Beban Belajar
Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta
didik dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun pembelajaran.
Beban belajar disekolah terdiri dari Kegiatan Tatap Muka, Kegiatan
Terstruktur, dan Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur.
Beban belajar dinyatakan dalam jam pelajaran perminggu. Beban belajar
satu minggu di SMP Negeri 1 Malo adalah 40 jam pelajaran dengan durasi
setiap jam pelajaran 40 (empat puluh) menit.
Satu Jam Minggu Efektif
Jumlah Jam Waktu
Pembelajaran Pertahun Pelajaran
Kelas Pembelajaran Pembelajaran
tatap (2 Semester)
Perminggu Jam Pertahun
muka /menit Ganjil Genap
VII 40 40 18 18 1440
VIII 40 40 18 18 1440
IX 40 40 18 14 1280
Beban belajar kegiatan terstruktur dan beban belajar kegiatan mandiri tidak
terstruktur paling banyak 0%-50% dari waktu kegiatan tatap muka mata
pelajaran yang bersangkutan. Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur adalah
kegiatan pembelajaran berupa pendalaman materi pembelajaran yang
dilakukan peserta didik dan dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar
kompetensi. Waktu penyelesaiannya diatur oleh peserta didik sendiri.
Alokasi Waktu Kegiatan/Jam
Pelajaran Perminggu
Komponen Penugasan Terstruktur
Tatap
Maksimum ekuivalen
Muka
dengan
A. Mata Pelajaran Kelompok A
1. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan Belajar adalah tingkat ketercapaian kompetensi setelah
peserta didik mengikuti kegiatan pembelajaran.
Ketuntasa Belajar Minimal (KBM) adalah ketuntasan belajar yang
ditentukan oleh satuan pendidikan
Dengan mengacu pada standar Kompetensi Lulusan, dan setidaknya
memperhatikan 3 (tiga) aspek berikut, yaitu Karakteristik Peserta Didik
(intake), Karakteristik Mata Pelajaran (kompleksitas materi/kompetensi),
dan Kondisi Satuan Pendidikan (daya dukung) pada proses pencapaian
kompetensi. Ketuntasan Belajar Minimal dirumuskan bersama antara
Kepala Sekolah, Pendidik dan Tenaga Kependidikan lainnya.
Ketuntasan Belajar Minimal dirumuskan dengan mempertimbangkan 3
aspek, yaitu Karakteristik Peserta Didik (Intake), Karakteristik Mata
pelajaran (Kompleksitas Materi/Kompetensi dasar), dan Kondisi
Satuan pendidika (Daya Dukung) pada proses pencapaian kompetensi.
Maka pada tahun pelajaran 2019/2020 SMP Negeri 1 Malo memilih model
satu KBM untuk mata pelajaran yang dapat dilihat seperti pada tabel
dibawah.
KETUNTASA BELAJAR MINIMAL (KBM)
KBM
Komponen Keterangan
IX VIII VII
A. Mata Pelajaran Kelompok A
1. Pendidikan Agama 65 65 65
2. Pendidikan Kewargaegaraan 65 65 65
3. Bahasa Indonesia 65 65 65
Peserta didik yang belum mencapai KBM berarti belum tuntas, wajib
mengikuti program remedial, sedangkan peserta didik yang sudah mencapai
KBM dinyatakan tuntas dan dapat diberi program pengayaan.
Remedial dan Pengayaan ini merupakan proses yang harus dilakukan
berdasarkan hasil penilaian selama proses pembelajaran (assessment as
learning dan for learning) maupaun akhir pembelajaran (assessment of
learning)
Kriteria Kelulusan
Kelulusan peserta didik ditetapkan melalui rapat dewan guru dengan
mempertimbangkan berbagai aspek yang telah disepakati oleh seluruh warga
satuan pendidikan.
Peserta didik Sekolah Menengah Pertama (SMP) dinyatakan lulus apabila
memenuhi syarat:
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b. Memperoleh nilai sikap minimal Baik sesuai dengan kriteria yang ditetapkan
oleh satuan pendidikan, yaitu:
1. Tidak terlibat narkoba, perkelahian/tawuran dan tidak melawan tenaga
pendidik/tenaga kependidikan secara fisik atau non fisik
2. Tidak terlibat tindak kriminal
Pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran
adalah sebagai berikut :
B. Waktu Belajar
D. Libur Sekolah
Libur sekolah ditetapkan dengan mempertimbangkan keputusan Mendiknas dan Menag
yang terkait dengan hari raya keagamaan, serta PP Pusat / Propinsi / Kabupaten dalam
hal penentuan hari libur umum / nasional
Berdasarkan hal tersebut, SMPN 1 Malo menetapkan hari libur sebagai berikut :
1. Libur semester I = 23 - 31 Desember 2019
2. Libur semester II = 22 Juni – 11 Juli 2020
3. Libur yang ditetapkan pemerintah pusat sesuai kalender akademik,
meliputi: Tahun baru, Idul Adha, tahun Baru Imlek, Tahun Baru Hujriah,
hari Raya Nyepi, Maulid nabi, Wafat Isa Al Masih, Waisak, Kenaikan Isa
Al-Masih, HUT RI, Isro’ Mi’roj, Natal
KTSP dikembangkan berdasarkan pada Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan
(SKL) dan berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh Badan Standar
Nasional Pendidikan (BSNP). Kurikulum tersebut disusun bersama-sama Kepala Sekolah dengan
Guru, Komite Sekolah, Konselor dan Nara Sumber, sehingga secara tidak langsung KTSP sudah
didiskusikan dan disosialisasikan sebelumnya dan kemudian untuk dilaksanakan.
Akhirnya dengan tersusunnya KTSP ini diharapkan semua unsur yang terlibat
dalam pelaksanaannya di SMP Negeri 1 Malo Bojonegoro, sesuai dengan tugas dan
fungsinya masing-masing secara profesional, efektif dan efesien.