Anda di halaman 1dari 48

BAB I

PENDAHULUAN

A. RASIONAL/LATAR BELAKANG
1. Kondisi Nyata
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Malo merupakan sekolah menengah
negeri pertama yang ada di kecamatan Malo, dan meluluskan alumni pertamanya
pada tahun 1986.
SMPN 1 Malo menempati alamat di Jl. Trembes no 366 Desa Malo Kecamatan
Malo Kabupaten Bojonegoro, dengan kondisi bangunan dan sarana prasarana
sekarang yang sudah sangat jauh berbeda dan lebih baik dari keadaan aslinya.
Tahun pelajaran 2019-2020 ini SMPN 1 Malo mempunyai 14 rombel dan
mempunyai sarana prasarana yang cukup memadai secara akademik dan non
akademik.
SMPN 1 Malo juga mempunyai prestasi akademik dan non akademik yang baik.
Pada tahun pelajaran 2018-2019 mencapai kelulusan 100% dan alumninya di atas
90% diterima di SMA/SMK negeri dikabupaten Bojonegoro. Di bidang akademik
pada tahun pelajaran 2018-2019 meraih prestasi yang membanggakan yaitu juara 5
lomba OSN IPA tingkat kabupaten, dibidang non akademik juga telah meraih
banyak prestasi membanggakan misalnya dibidang olah raga (O2SN) yaitu juara 2
lomba Bulu Tangkis dan Juara 7 lomba Catur tingkat Kabupaten. Selain itu juga
meraih juara harapan 3 Gerak Jalan 17 Km Tingkat Kabupaten dalam rangka HUT
RI yang ke 73. Hal ini dibuktikan dengan piala-piala dan piagam kejuaraan yang
telah diperoleh.

2. Kondisi Ideal
Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara
Republik Indonesia tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban Bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa , bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa , berakhlak mulia , sehat ,
berilmu , cakap , kreatif , mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab. Untuk mengemban fungsi dan tujuan tersebut, pemerintah

Kurikulum SMP Negeri 1 Malo 1


menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam
Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(SISDIKNAS).
Salah satu komponen yang sangat penting demi terlaksananya sebuah Sistem Pendidikan
Nasional yang terarah adalah adanya kurikulum. Kurikulum tersebut dikembangkan
berdasarkan prinsip bahwa peserta didik mempunyai posisi sentral untuk mengembangkan
potensinya agar menjadi manusia yang paripurna sebagaimana yang tercantum dalam
Pendidikan Nasional. Agar tujuan tersebut tercapai, maka pengembangan potensi peserta
didik harus disesuaikan dengan potensi yang dimiliki, tingkat perkembangan, kebutuhan
dan kepentingan serta tuntutan masyarakat sekitarnya.
Bertolak dari permasalahan di atas , maka SMP Negeri 1 Malo mengembangkan suatu
sistem kurikulum yang disebut “Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)”. KTSP
tersebut disusun mengacu pada Standat Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
yang telah ditetapkan oleh Pemerintah untuk menjamin tercapainya tujuan pendidikan
nasional tersebut.
Disamping itu, penyusunan KTSP mengakomodasi penerapan Manajemen Berbasis
Sekolah yang sudah mulai dilaksanakan sejak diberlakukannnya otonomi daerah, sehingga
dengan disusunnya KTSP ini dimungkinkan tercipta penyesuaian program pendidikan
dengan pemenuhan kebutuhan antara potensi di daerah dan nasional.
Penyusunan KTSP ini merupakan salah satu upaya sekolah untuk mengakomodasi potensi
yang ada di daerah kabupaten Bojonegoro dan untuk meningkatkan mutu di tingkat satuan
pendidikan , baik dalam aspek akademis maupun non akademis , melestarikan dan
mengembangkan budaya daerah serta dapat menguasai perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi berdasarkan iman dan taqwa

3. Potensi dan Karakteristik Satuan Pendidikan


Kondisi Internal yang dimiliki SMP Negeri 1 Malo adalah sebagai berikut:
No. Potensi/ Kekuatan Kelemahan Kesiapan
Komponen
1 Peserta Didik 1. Tingkat  Kebanyakan Berupaya membekali
Kehadiran Tinggi berasal dari dan mengembangkan
2. Sopan santun keluarga dengan Potensi Peserta Didik
dan kepatuhan tingkat ekonomi melalui :
terhadap guru menengah ke 1. Proses pembela-
besar bawah dan dari jaran yg kondusif dan
keluarga broken dapat memo- tivasi
3. Mau menerima  Semangat berda- karakter yg tangguh

Kurikulum SMP Negeri 1 Malo 2


inovasi di bidang ya saing dalam dalam
IPTEK atau prestasi kurang memperjuangkan
lainya maksimal. masa depan.
 Orientasi masa 2. Memfasilitasi
depan belum ter- siswa dalam pengua-
arah. saan IPTEK dan
 Penguasaan bekerja sama dgn
IPTEK kurang pihak luar yang
merata. terkait
2. Pendidik 1. Ada 23 guru  Ada beberapa guru 1. Peningkatan
PNS dan 23 guru yang secara teknis kemampuan guru
sudah berser- kurang menguasai dalam penguasa-
tifikasi, ditambah penerapan TIK an TIK melalui
6 guru tidak tetap dalam pembela- diklat maupun
2. Semua guru jaran. mentraining
berkualifikasi S1  Ada beberapa guru teman sejawat.
dan 3 guru S2. yang berdomisili 2. Peningkatan
3. Semua guru per- cukup jauh dari motivasi untuk
nah melaksana- lokasi sekolah berdedikasi pada
kan diklat penun- sehingga pada pelaksanaan
jang pembela- kondisi tertentu tugasnya.
jaran. berpengaruh pada
pelaksanaan
tugasnya.
3. Sarana/ Sarana Perpustakaan, Belum ada Lab.bahasa,  Mengajukan
Prasarana Lab. IPA, Lab dan Tempat Parkir yang proposal anggar-
Komputer, Ruang kurang memadai an ke Dinas
Kelas, Fasilitas Seni Pendidikan Guna
dan Olah Raga, pelengkapan
memadai. fasilitas sarpras.
4. Pembiayaan Dukungan komite Belum ada kepastian  Penggalangan
Sekolah terhadap dana sharing dari dana sharing dari
peningkatan mutu Pemkab yang bisa Pemkab maupun
pendidikan. secara rutin diprogram pihak lain yang
kan untuk program2 memungkinkan
peningkatan mutu.

B. LANDASAN HUKUM
1. Landasan Filosofis

Kurikulum SMP Negeri 1 Malo 3


Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan kualitas peserta
didik yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum, proses
pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian hasil belajar, hubungan peserta didik
dengan masyarakat dan lingkungan alam di sekitarnya.

Kurikulum 2013 dikembangkan dengan landasan filosofis yang memberikan dasar


bagi pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi manusia Indonesia
berkualitas yang tercantum dalam tujuan pendidikan nasional.

Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat digunakan secara
spesifik untuk pengembangan kurikulum yang dapat menghasilkan manusia yang
berkualitas. Berdasarkan hal tersebut, Kurikulum 2013 dikembangkan
menggunakan filosofi sebagai berikut :

a. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa


masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan Kurikulum 2013
dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan
untuk membangun kehidupan masa kini, dan untuk membangun dasar bagi
kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan. Mempersiapkan peserta didik
untuk kehidupan masa depan selalu menjadi kepedulian kurikulum, hal ini
mengandung makna bahwa kurikulum adalah rancangan pendidikan untuk
mempersiapkan kehidupan generasi muda bangsa. Dengan demikian, tugas
mempersiapkan generasi muda bangsa menjadi tugas utama suatu kurikulum.
Untuk mempersiapkan kehidupan masa kini dan masa depan peserta didik,
Kurikulum 2013 mengembangkan pengalaman belajar yang memberikan
kesempatan luas bagi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang
diperlukan bagi kehidupan di masa kini dan masa depan, dan pada waktu
bersamaan tetap mengembangkan kemampuan mereka sebagai pewaris budaya
bangsa dan orang yang peduli terhadap permasalahan masyarakat dan bangsa
masa kini.
b. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut pandangan
filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di masa lampau adalah
sesuatu yang harus termuat dalam isi kurikulum untuk dipelajari peserta didik.
Proses pendidikan adalah suatu proses yang memberi kesempatan kepada
peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya menjadi kemampuan

Kurikulum SMP Negeri 1 Malo 4


berpikir rasional dan kecemerlangan akademik dengan memberikan makna
terhadap apa yang dilihat, didengar, dibaca, dipelajari dari warisan budaya
berdasarkan makna yang ditentukan oleh lensa budayanya dan sesuai dengan
tingkat kematangan psikologis serta kematangan fisik peserta didik. Selain
mengembangkan kemampuan berpikir rasional dan cemerlang dalam akademik,
Kurikulum 2013 memposisikan keunggulan budaya tersebut dipelajari untuk
menimbulkan rasa bangga, diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam kehidupan
pribadi, dalam interaksi sosial di masyarakat sekitarnya, dan dalam kehidupan
berbangsa masa kini.
c. Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan
kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi ini
menentukan bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu dan pembelajaran adalah
pembelajaran disiplin ilmu (essentialism). Filosofi ini bertujuan untuk
mengembangkan kemampuan intelektual dan kecemerlangan akademik.
d. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih
baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual, kemampuan
berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun
kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik (experimentalism and social
reconstructivism). Dengan filosofi ini, Kurikulum 2013 bermaksud untuk
mengembangkan potensi peserta didik menjadi kemampuan dalam berpikir
reflektif bagi penyelesaian masalah sosial di masyarakat, dan untuk membangun
kehidupan masyarakat demokratis yang lebih baik.

Dengan demikian, Kurikulum 2013 menggunakan filosofi sebagaimana di atas


dalam mengembangkan kehidupan individu peserta didik dalam beragama, seni,
kreativitas, berkomunikasi, nilai dan berbagai dimensi inteligensi yang sesuai
dengan diri seorang peserta didik dan diperlukan masyarakat, bangsa dan umat
manusia.

2. Landasan Sosiologis

Kurikulum SMP Negeri 1 Malo 5


Landasan sosiologis pengembangan kurikulum adalah asumsi-asumsi yang berasal
dari sosiologi yang dijadikan titik tolak dalam pengembangan kurikulum. Landasan
sosiologis (sociological foundation) sangat berkenaan dengan kebutuhan,
perkembangan dan karakteristik suatu masyarakat yang mengalami suatu proses
sosial dan mempertimbangkan pola-pola interaksi suatu masyarakat yang
mengalami dinamika dalam proses sosial.

Masyarakat sendiri adalah suatu sistem, yang di dalamnya ada beberapa subsistem
yang berjenjang secara struktural, mulai dari subsistem kepercayaan, nilai, dan
subsistem kebutuhan. Subsitem-subsistem tersebut mempunyai korelasi yang
saling terkait. Masyarakat sebagai sistem mampu memengaruhi proses pendidikan,
oleh karenanya, masyarakat harus dipertimbangkan dalam penyusunan sebuah
kurikulum.

Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih
baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual, kemampuan
berkomunikasi,sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun
kehidupan masyarakat dangan bangsa yang lebih baik (experimentalism and
social reconstructivism). Dengan filosofi ini, Kurikulum 2013 bermaksud untuk
mengembangkan potensi peserta didik menjadi kemampuan dalam berpikir
reflektif bagi penyelesaian masa1ah sosial di masyarakat, dan untuk membangun
kehidupan masyarakat demokratis yang lebih baik. Faktor sosial budaya sangat
penting dalam penyusunan kurikulum yang relevan, karena kurikulum merupakan
alat untuk merealisasikan sistem pendidikan, sebagai salah satu dari dimensi
kebudayaan. Implikasi dasamya adalah sebagai berikut:

a. Kurikulum harus disusun berdasarkan kondisi sosial budaya masyarakat.


Kurikulum disusun bukan hanya harus berdasarkan nilai, adat istiadat, cita-
cita dari masyarakat, tetapi juga harus berlandaskan semua dimensi
kebudayaan.
b. Karena kondisi sosial budaya senantiasa berubah dan berkembang sejalan
dengan perubahan masyarakat. Maka kurikulum harus disusun dengan
memperhatikan unsur fleksibilitas dan bersifat dinamis, sehingga kurikuIum
tersebut senantiasa relevan dengan masyarakat. Konsekuensi logisnya, pada

Kurikulum SMP Negeri 1 Malo 6


waktunya perlu diadakan perubahan dan revisi kurikulum, sesuai dengan
perkembangan dan perubaban sosial dan budaya yang ada pada saat itu.
c. Program kurikulum harus disusun dan mengandung materi sosial budaya
dalam masyarakat. Ini bukan hanya dimaksudkan untuk membudayakan anak
didik, tetapi sejalan dengan usaha mengawetkan kebudayaan itu sendiri.
d. Kurikulum di sekolah harus disusun berdasarkan kebudayaan nasional yang
berlandaskan pada falsafah pancasila, yang mencakup perkembangan
kcbudayaan daerah. Integrasi kebudayaan nasional akan tercermin dalam isi
dan organisasi kurikulum, karena sistem pendidikan kita bermaksud
membudayakan anak didik berdasarkan kebudayaan masyarakat dan bangsa
kita sendiri.
Kurikulum 2013 dikembangkan atas dasar adanya kebutuhan akan perubahan
rancangan dan proses pendidikan dalam rangka memenuhi dinamika kehidupan
masyarakat, bangsa, dan negara, sebagaimana termaktub dalam tujuan pendidikan
nasional. Dewasa ini perkembangan pendidikan di Indonesia tidak bisa dilepaskan
dari perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

Perubahan ini dimungkinkan karena berkembangnya tuntutan baru dalam


masyarakat, dunia kerja, dan dunia ilmu pengetahuan yang berimplikasi pada
tuntutan perubahan kurikulum secara terus menerus. Hal itu dimaksudkan agar
pendidikan selalu dapat menjawab tuntutan perubahan sesuai dengan jamannya.
Dengan demikian keluaran pendidikan akan mampu memberikan kontribusi secara
optimal dalam upaya membangun masyarakat berbasis pengetahuan (knowledge-
based society).

3. Landasan Psikopedagogis
Kurikulum 2013 dimaksudkan untuk memenuhi tuntutan perwujudan konsepsi
pendidikan yang bersumbu pada perkembangan peserta didik beserta konteks
kehidupannya sebagaimana dimaknai dalam konsepsi pedagogik transformatif.
Konsepsi ini menuntut bahwa kurikulum harus didudukkan sebagai wahana
pendewasaan peserta didik sesuai dengan perkembangan psikologisnya dan
mendapatkan perlakuan pedagogis sesuai dengan konteks lingkungan dan
jamannya. Kebutuhan ini terutama menjadi prioritas dalam merancang kurikulum
untuk jenjang pendidikan menengah khususnya SMP.

Kurikulum SMP Negeri 1 Malo 7


Oleh karena itu implementasi pendidikan di SMP yang selama ini lebih
menekankan pada pengetahuan, perlu dikembangkan menjadi kurikulum yang
menekankan pada proses pembangunan sikap, pengetahuan dan ketrampilan
peserta didik melali berbagai pendekatan yang mencerdaskan dan mendidik.
Penguasaan substansi mata pelajaran tidak lagi ditekankan pada pemahaman
konsep yang steril dari kehidupan masyarakat melainkan pembangunan
pengetahuan melalui pembelajaran otentik. Dengan demikian kurikulum dan
pembelajaran selain mencerminkan muatan pengetahuan sebagai bagian dari
peradaban manusia, juga mewujudkan proses pemberdayaan peserta didik
sepanjang hayat.

4. Landasan Teoritis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan standar”
(standard-based education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi
(competency-based curriculum). Pendidikan berdasarkan standar menetapkan
adanya standar nasional sebagai kualitas minimal warganegara yang dirinci
menjadi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik
dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan,
standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Kurikulum berbasis
kompetensi dirancang untuk memberikan pengalaman belajar seluas-luasnya bagi
peserta didik dalam mengembangkan kemampuan untuk bersikap, berpengetahuan,
berketerampilan, dan bertindak.

Kurikulum 2013 menganut: (1) pembelajaan yang dilakukan guru (taught


curriculum) dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa kegiatan
pembelajaran di sekolah, kelas, dan masyarakat; dan (2) pengalaman belajar
langsung peserta didik (learned-curriculum) sesuai dengan latar belakang,
karakteristik, dan kemampuan awal peserta didik. Pengalaman belajar langsung
individual peserta didik menjadi hasil belajar bagi dirinya, sedangkan hasil belajar
seluruh peserta didik menjadi hasil kurikulum.

Kurikulum SMP Negeri 1 Malo 8


5. Landasan Yuridis

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional (SISDIKNAS)
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2015 sebagai perubahan
kedua tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan (SNP):
3. Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 Tentang (Kualifikasi Kompetensi guru)
4. Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 Tentang Standar Pengelolaan
5. Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Standar Sarana dan Prasarana
6. Permendiknas Nomor 27 Tahun 2008 Tentang (Kualifikasi Kompetensi guru
BK/konselor)
7. Permendiknas Nomor 39 Tahun 2008 Tentang Pembinaan Kesiswaan
8. Permendikbud Nomor 63 Tahun 2014 Tentang Pendidikan Kepramukaan sebagai
Ekstrakurikuler Wajib
9. Permendikbud RI Nomor 58 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 SMP/MTS
10. Permendikbud RI Nomor 111 Tahun 2014 Tentang Pedoman BK Dikdas
11. Permendikbud RI Nomor 4 Tahun 2015 Tentang Ekuivalensi Jam Pelajaran
12. Permendikbud RI Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Standar Kelulusan
13. Permendikbud RI Nomor 21 Tahun 2016 Tentang Standar Isi
14. Permendikbud RI Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses
15. Permendikbud RI Nomor 23 Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian
16. Permendikbud RI Nomor 15 Tahun 2018 Tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru,
Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah
17. Permendikbud RI Nomor 35 Tahun 2018 Tentang Struktur Kurikulum 2013
18. Permendikbud RI Nomor 37 Tahun 2018 Tentang KI dan KD SD, SMP SMA
19. Perda Pendidikan Jatim No. 9 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan sistem
pendidikan di Jawa Timur (Program Wajib Belajar 12 Tahun)
20. Pergub Jawa Timur Nomor 19 Tahun 2014 Tentang mata pelajaran Bahasa Daerah
sebagai muatan lokal wajib di sekolah/madrasah
21. Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pendidikan di
Kabupaten Bojonegoro
22. Perbub Bojonegoro Nomor 35 Tahun 2013 tentang Ketrampilan Bahasa Arab di
Kabupaten Bojonegoro
23. Perbub Bojonegoro Nomor 38 Tahun 2013 tentang Pendidikan Inklusi di Kabupaten
Bojonegoro

Kurikulum SMP Negeri 1 Malo 9


24. SK Kepala SMP Negeri 1 Malo Nomor : 821.29/147.1/412.201.60/SMP Negeri 1
Malo/2019 tentang Pembagian tugas guru sebagai Tim Pengembang Kurikulum.

C. TUJUAN PENGEMBANGAN KURIKULUM


Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) disusun sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan di tingkat satuan pendidikan .

D. PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM


KTSP dikembangkan oleh Tim Pengembang Kurikulum SMP Negeri 1 Malo dengan
mengacu pada SKL dan SI dan berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum oleh
BSNP serta memperhatikan pertimbangan Kepala Sekolah.
Kurikulum SMP Negeri 1 Malo dikembangkan berdasarkan prisnsip-prinsip sebagai
berikut :
1. Berpusat pada potensi, perkembangan kebutuhan dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya;
2. Beradu dan terpadu;
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan , tehnologi dan seni;
4. Relevan dengan kebutuhan lingkungan;
5. Menyeluruh dan berkesinambungan;
6. Belajar sepanjang hayat ( Long Life Education);
7. Seimbang antara kepentingan Nasional dan Daerah

E. ACUAN OPERASIONAL PENYUSUNAN KTSP


Kurikulum SMP Negeri 1 Malo disusun dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Peningkatan Iman dan Taqwa serta Akhlak mulia
Kurikulum ini disusun dengan memungkinkan memasukkan nilai-nilai keimanan dan
ketaqwaan serta akhlak mulia ke setiap mata pelajaran secara terintegrasi, sehingga
terbentuklah kepribadian peserta didik secara utuh.
2. Peningkatan Potensi, Kecerdasan dan Minat sesuai dengan tingkat Perkembangan dan
Kemampuan Peserta Didik
Kurikulum ini disusun dengan memperhatikan potensi, tingkat perkembangan minat,
kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, kecerdasan sosial dan spiritual serta
kinestetik peserta didik , sehingga memungkinkan potensi diri (kognitif,afektif dan
psikomotor) peserta didik berkembang secara optimal.

Kurikulum SMP Negeri 1 Malo 10


3. Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah dan Lingkungan
Kurikulum ini disusun dengan memperhatikan keragaman karakteristik daerah dan
pengalaman hidup sehari-hari dan diharapkan mengahasilkan lulusan yang relevan
dengan kebutuhan pengembangan daerah.
4. Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional
Dalam era otonomi dan desentralisasi , untuk mewujudkan pendidikan yang otonom
dan demokratis perlu mempertimbangkan dan memperhatikan keragaman dan
mendorong partisipasi masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional
Untuk itu , dalam kurikulum ini keduanya ditampung secara berimbang dan saling
mengisi.
5. Tuntutan Dunia Kerja
Kurikulum ini disusun untuk memberi kecakapan hidup dan membekali peserta didik
guna mempunyai jiwa kewirausahaan .
6. Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Tehnologi dan Seni
Kurikulum ini dikembangkan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan ,
tehnologi dan seni serta relevan dan konstektual dengan perubahan.
7. Agama
Kurikulum ini dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman dan taqwa serta
akhlak mulia dengan tetap memelihara toleransi dan kerukunan inter dan antar umat
beragama. Oleh karena itu, muatan kurikulum pada semua mata pelajaran ikut
mendukung peningkatan iman, taqwa dan akhlak mulia tersebut.
8. Dinamika Perkembangan Global
Kurikulum ini disusun untuk menciptakan kemandirian baik secara individu maupun
sebagai bangsa adalah sangat penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas.
Prergaulan antar bangsa yang semakin mengglobal memerlukan individu yang mandiri
dan mamppu bersaing serta mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan
dengan suku dan bangsa lain.
9. Persatuan Nasional dan Nilai-nilai Kebangsaan
Kurikuluum ini disusun untuk mengmbangkan wawasan dan sikap kebangsaan serta
persatuan nasional guna memperkuat keutuhan bangsa dan wilayah NKRI.
10. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat
Kurikulum ini dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya
masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya yang ada.
11. Kesetaraan Gender
Kurikulum ini diarahkan kepada terciptanya pendidikan yang berkeadilan dan
memperhatikan kesertaan gender.

Kurikulum SMP Negeri 1 Malo 11


12. Karateristik Satuan Pendidikan
Kurikulum ini dikembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan, kondisi dan ciri khas
SMP Negeri 1 Malo

Kurikulum SMP Negeri 1 Malo 12


BAB II
VISI, MISI DAN TUJUAN KURIKULUM
TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

A. VISI SEKOLAH
Berprestasi, beriman dan bertaqwa serta berbudi pekerti luhur
Indikator Visi
1. Terwujudnya pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan;
2. Terwujudnya pengembangan tenaga pendidik dan kependidikan;
3. Terwujudnya pelaksanaan standar proses pembelajaran;
4. Terwujudnya standar sarana dan prasarana pendidikan;
5. Terwujudnya standar kelulusan
6. Terwujudnya standar isi

B. MISI SEKOLAH
1. Mewujudkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (K-13), Perangkat Pembelajaran,
Silabus, dan Kurikulum Muatan Lokal
2. Mewujudkan profesionalisme dan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan.
3. Mengembangkan metode dan strategi pelaksanaan proses pembelajaran dengan
penilaian berbasis informatika
4. Mewujudkan standar kelulusan melalui peningkatan rata-rata nilai nilai kelulusan dan
pengembangan bidang akademik dan non akademik.
5. Mewujudkan pengembangan media pembelajaran, sarana dan prasarana pendidikan.
6. Mengembangkan sarana peribadatan , pelaksanaan shalat berjamaah dan bimbingan
baca tulis Al Qur’an.
7. Melaksanakan kegiatan 7 K dan Jum’at bersih.
8. Melaksanakan pembiasaan 5 S ( Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan Santun).
9. Mengembangkan minat, bakat dan kemampuan peserta didik.

C. TUJUAN SEKOLAH
1. Tujuan Pendidikan Nasional :
Mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya,
yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan
berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan
rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab
kemasyarakatan dan kebangsaan.

Kurikulum SMP Negeri 1 Malo 13


2. Tujuan Pendidikan Dasar / Menengah :
Meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia serta keterampilan
untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

3. Tujuan Sekolah:
1. Memenuhi pencapaian standar isi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (K-13),
meliputi Muatan kurikulum, Silabus, Sistem penilaian dan RPP secara lengkap.
2. Memenuhi pencapaian standar pendidik dan tenaga kependidikan, meliputi guru
berkualifikasi S-1, telah mengikuti pelatihan penunjang penunjang pembelajaran
dengan beban mengajar 24 jam perminggu.
3. Memenuhi pencapaian standar proses pembelajaran, meliputi strategi dan penggu
naan Metode CTL, pendekatan belajar tuntas dan pendekatan pembelajaran
individual.
4. Memenuhi pencapaian standar kelulusan 100 % dengan nilai rata-rata UN 5,50.
5. Memenuhi standar sarana prasarana meliputi sarana, fasilitas, peralatan dan
perawatan sesuai dengan SNP.
6. Memenuhi pengembangan sarana peribadatan dan pelaksanaan sholat dhuhur
berjamaah dan bimbingan baca tulis Al-Quran.
7. Memenuhi pengembangan sarana kebersihan dalam menciptakan lingkungan yang
bersih dan sehat
8. Memenuhi terciptanya keharmonisan dan suasana kekeluargaan dalam lingkungan
sekolah.
9. Memenuhi bakat dan kemampuan peserta didik dengan kegiatan ekstra Pramuka,
Bola Voly, Drumband, Beladiri dan pelayanan PIP.

Kurikulum SMP Negeri 1 Malo 14


BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh
peserta didik dalam proses pembelajaran. Muatan kurikulum pada setiap mata pelajaran
dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik sesuai dengan beban
belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum.
Pada Tahun Pelajaran 2019/2020 ini SMP Negeri 1 Malo telah sepenuhnya melaksanakan
Kurikulum 2013 mulai dari kelas VII sampai dengan kelas IX. Sebagai pelaksana
kurikulum 2013 maka SMP Negeri 1 Malo mempunyai kewajiban untuk menyusun KTSP
dan melaksanakannya.
Kelas VII, VIII dan IX semuanya mengikuti pola dan ketentuan dalam Struktur Kurikulum
2013, yaitu adanya mata pelajaran umum kelompok A dan mata peajaran umum
kelompok B, yang semuanya mengusung ke pencapaian Standar Kompetensi Lulusan
sebagai berikut:
No Dimensi Kompetensi
1. Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap:
1. beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME,
2. berkarakter, jujur, dan peduli,
3. bertanggungjawab,
4. pembelajar sejati sepanjang hayat, dan
5. sehat jasmani dan rohani sesuai dengan perkembangan
anak dilingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan
regional.
2. Pengetahuan Memiliki pengetahuan factual, konseptual, procedural, dan
metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana
berkenaan dengan:
1. ilmu pengetahuan
2. teknologi
3. seni, dan
4. budaya.
Mampu mengaitkan pengetahuan diatas dalam konteks diri
sendiri, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan
alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.
3. Keterampilan Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak:

Kurikulum SMP Negeri 1 Malo 15


1. kreatif,
2. produktif,
3. kritis,
4. mandiri,
5. kolaboratif, dan
6. komunikatif
Melalui pendekatan ilmiah sesuai dengan yang dipelajari
disatuan pendidikan dan sumber lain secara mandiri

Kompetensi Lulusan dapat dicapai melalui Kompetensi Inti sebagai berikut:


Rumusan Kompetensi Inti menggunakan notasi ,
1. Kompetensi inti-1 (KI-1) untuk kompetensi sikap spiritual
2. Kompetensi imti-2 (KI-2) untuk kompetensi sikap sosial
3. Kompetensi inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan
4. Kompetensi inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan
Uraian Kompetensi Inti jenjang SMP adalah sebagai berikut:
KI Rumusan Kompetensi
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dana lam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3 Memahami pengetahuan (factual, konseptual dan procedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena
dan kejadian tampak mata
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari
disekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

Struktur kurikulum ini meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang
pendidikan selama tiga tahun , yaitu mulai dari kelas VII sampai dengan kelas IX.
Struktur kurikulum disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan
Kompetensi Inti (KI), serta Kompetensi Dasar (KD) yang sesuai dan Kurikulum SMP
untuk semua mata pelajaran.
STRUKTUR KURIKULUM
Struktur Kurikulum SMP Negeri 1 Malo disajikan dalam tabel 1 berikut :

Kurikulum SMP Negeri 1 Malo 16


Tabel 1 :
ALOKASI JAM BELAJAR
MATA PELAJARAN PERMINGGU
Kelas
Komponen IX VIII VII
Kelompok A (Umum)
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3 3 3
3. Bahasa Indonesia 6 6 6
4. Matematika 5 5 5
5. Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
7. Bahasa Inggris 4 4 4
Kelompok B (Umum)
1. Seni Budaya 3 3 3
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 3 3 3
3. Prakarya dan/ atau Informatika 2 2 2
Muatan Lokal
1. Bahasa Jawa 2 2 2
Jumlah Jam Pelajaran per Minggu 40 40 40

Muatan Lokal
Berdasarkan hasil analisis keunggulan daerah kabupaten Bojonegoro maka jenis
muatan lokal yang dilaksanakan di SMP Negeri 1 Malo seperti terdapat dalam
struktur kurikulum pada tabel diatas adalah Bahasa Jawa.

Pengembangan Diri
Pengembangan diri bukan merupakan suatu pelajaran yang harus diasuh oleh
tenaga pendidik. Pengembangan diri bertujuan memberi kesempatan kepada peserta
didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan,
bakat dan minat setiap peserta didik yang sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan
pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh tenaga pendidik atau
tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan bimbingan
konseling dan/atau ekstrakurikuler.
Kegiatan yang dilaksanakan adalah:
- Pramuka, yang menjadi ekstrakurikuler wajib bagi kelas VII, VIII dan IX
- PMR
- Bela diri
- Olah Raga, diantaranya: Volly Ball
- Pendalaman Agama Islam (Baca Tulis Al-Qur’an)
- Drumband

Alokasi Waktu
Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 40 menit

Minggu Efektif
Jumlah minggu efektif selama 1 Tahun pada tahun pelajaran 2019/2020
adalah 36 minggu yang terdiri dari 2 semester yaitu semester 1 dan 2.

Kurikulum SMP Negeri 1 Malo 17


B. Muatan Kurikulum
1. Mata Pelajaran
Mata pelajaran dikelompokkan atas mata pelajaran umum Kelompok A, mata
pelajaran umum Kelompok B dan Muatan Lokal.
Mata pelajaran umum Kelompok A merupakan program kurikuler yang
bertujuan untuk kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan dan kompetensi
keterampilan peserta didik sebagai dasar dan penguatan kemampuan dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Mata pelajaran kelompok B merupakan program kurikuler yang bertujuan
untuk mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan dan
kompetensi keterampilan peserta didik terkait lingkungan dalam bidang social,
budaya, dan seni.
Mata pelajaran umum Kelompok A merupakan kelompok mata pelajaran yang
muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat.
Mata pelajaran umum Kelompok B merupakan kelompok mata pelajaran yang
muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan
muatan /konten lokal. Mata pelajaran Kelompok B dapat berupa mata pelajaran
muatan lokal yang berdiri sendiri.
Mata pelajaran umum kelompok A dan mata pelajaran umum kelompok B dapat
dilihat pada tabel dibawah:
NO MATA PELAJARAN
KELOMPOK UMUM A
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia
4. Matematika
5. Ilmu Pengetahuan Alam
6. Ilmu Pengetahuan Sosial
7. Bahasa Inggris
KELOMPOK UMUM B
1. Seni Budaya
2. Penjas Orkes
3. Prakarya dan/atau Informatika
MUATAN LOKAL
1. Bahasa Jawa

Mata pelajaran merupakan materi bahan ajar berdasarkan landasan keilmuan yang
akan dibelajarkan kepada peserta didik sebagai beban belajar melalui metode dan
pendekatan tertentu.

Kurikulum SMP Negeri 1 Malo 18


Sesuai dengan ketentuan standar isi, maka SMPN 1 Malo dalam pembelajaran
melaksanakan secara konsisten mata-mata pelajaran sesuai dengan standar isi,
yang meliputi :

a. Mata Pelajaran Agama


1) Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama Islam diperuntukkan bagi yang menganut agama islam
dimaksudkan untuk peningkatan potensi spiritual dan membentuk peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi
pekerti, dan moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama.

Pendidikan Agama Islam di SMP/MTs bertujuan untuk :


1. Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan
pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengalaman, pembiasaan,
serta pengalaman peserta didik tentang agama islam sehingga menjadi
manusia muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya
kepada Allah SWT;
2. Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak
mulia yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas,
produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin, bertoleransi (tasamuh), berbudi
pekerti luhur, menjaga keharmonisan secara personal dan sosial,
mengembangkan budaya agama dalam komunitas sekolah dan
mempunyai karakter peduli dengan lingkungan sekitar baik di sekolah
maupun di rumah serta bebas dari narkoba.

2) Mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen


Pendidikan agama kristen diperuntukkan bagi yang menganut agama
kristen dimaksudkan untuk peningkatan potensi spiritual dan membentuk
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika,
budi pekerti yang luhur, dan moral sebagai perwujudan dari pendidikan
agama.

Kurikulum SMP Negeri 1 Malo 19


Mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen di SMP bertujuan :
a) Memperkenalkan Allah, Bapa, Anak dan Roh Kudus dan karya-
karyanya agar peserta didik bertumbuh iman percayanya dan
meneladani Allah Tritunggal dalam hidupnya.
b) Menanamkan pemahaman tentang Allah dan karya-nya kepada
peserta didik, sehingga mampu memahami dan menghayatinya.
c) Menghasilkan manusia Indonesia yang mampu menghayati
imannya secara bertanggungjawab serta berakhlak mulia di tengah
masyarakat yang pluralistik dan mempunyai karakter berbudi pekerti
luhur, peduli terhadap lingkungan dan bebas narkoba.

b. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan


Mata Pelajaran Pendidikan kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang
memfokuskan pada pembentukan warganegara yang memahami dan mampu
melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warganegara
Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh
Pancasila dan UUD 1945.

Mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan bertujuan agar peserta didik


memiliki kemampuan sebagai berikut.
1. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam
menanggapi isu kewarganegaraan meliputi penghargaan terhadap hak-hak
asasi manusia, kesetaraan gender, demokrasi, ketaatan pada hukum dan
membayar pajak, dan sikap / perilaku anti KKN (korupsi, kolusi, dan
nepotisme) serta anti narkoba.
2. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan
bertindak secara cerdas serta berbudi pekerti luhur dalam kegiatan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
3. Berkembang secara positif dan demokratis untuk
membentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar
dapat hidup bersama (berinteraksi) dengan bangsa-bangsa lain dalam
percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

Kurikulum SMP Negeri 1 Malo 20


4. Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan
kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela negara, dan cinta tanah air dalam
upaya pelestarian fungsi lingkungan hidup untuk mencegah pencemaran
dan keruskan lingkungan serta mempunyai tanggung jawab sosial dengan
sesama.

c. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia


Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan
peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan
benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap
hasil karya kesastraan manusia Indonesia.

Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki


kemampuan sebagai berikut:

1. Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku,
baik secara lisan maupun tulis untuk mewujudkan karakter yang berbudi
pekerti luhur.
2. Menghargai dan bangga menggunakan bahasa indonesia sebagai bahasa
persatuan dan bahasa negara sebagai khazanah budaya dan intelektual
manusia Indonesia.
3. Menggunakan bahasa indonesia untuk meningkatkan kemampuan
intelektual, serta kematangan emosional dan sosial.
4. Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan,
memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan berbahasa.
5. Memahami bahasa indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan
kreatif untuk berbagai tujuan diantaranya berupa karya sastra yang berupa
puisi, pantun, slogan dll yang memuat upaya perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup dan P4GN (Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan
dan Peredaran Gelap Narkoba)

d. Mata pelajaran Bahasa Inggris

Kurikulum SMP Negeri 1 Malo 21


Mata Pelajaran Bahasa Inggris di SMP/MTs bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut :

1. Mengembangkan kompetensi berkomunikasi dalam bentuk


lisan dan tulis untuk mencapai tingkat literasi functional dalam bentuk text
report yang bertemakan upaya pelestarian lingkungan hidup dan P4GN
(Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap
Narkoba)
2. Memiliki kesadaran tentang hakikat dan pentingnya bahasa
Inggris untuk meningkatkan daya saing bangsa dalam masyarakat global.
3. Mengembangkan pemahaman peserta didik tentang
keterkaitan antara bahasa dengan budaya.
Pembelajaran bahasa Inggris di SMP Negeri 1 Malo ditargetkan agar peserta
didik dapat mencapai tingkat functional yakni berkomunikasi secara lisan dan
tulis untuk menyelesaikan masalah sehari-hari.

e. Mata Pelajaran Matematika


Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai
dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir
logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama.
Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan
memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup
pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif.

Mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan


sebagai berikut.

1. Memahami konsep matematika dan mengaplikasikan konsep


atau dalam pemecahan masalah sehari-hari khususnya masalah yang
berkaitan dengan lingkungan hidup dan.
2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan
manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau
menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.
3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami
masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan
menafsirkan solusi untuk permasalahn yang berkaitan dengan kelestarian

Kurikulum SMP Negeri 1 Malo 22


lingkungan, mencegah kerusakan lingkungan hidup dan pencegahan
narkoba
4. Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram,
atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.
5. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam
kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam
mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam
pemecahan masalah.

f. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam


Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (scientific
inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap
ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek yang sangat penting bagi
peserta didik yang merupakan bagian dari pembekalan kecakapan hidup. Oleh
karena itu pembelajaran IPA di SMP/MTs menekankan pada pemberian
pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan
keterampilan proses dan sikap ilmiah.

Mata pelajaran IPA di SMP/MTs bertujuan agar peserta didik memiliki


kemampuan sebagai berikut.

1. Meningkatkan keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang


Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam
ciptaanNya
2. Mengembangkan pemahaman tentang berbagai macam gejala
alam, konsep dan prinsip IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari.
3. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran
terhadap adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA,
lingkungan, teknologi, dan masyarakat.
4. Melakukan inkuiri ilmiah untuk menumbuhkan kemampuan
berpikir, bersikap dan bertindak ilmiah serta berkomunikasi.

Kurikulum SMP Negeri 1 Malo 23


5. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam
memelihara, menjaga, melestarikan lingkungan serta sumber daya alam
untuk mencegah pencemaran dan kerusakan lingkungan
6. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala
keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan
7. Meningkatkan kesadaran untuk menjaga kesehatan diri sendiri
dan sekitarnya melalui program P4GN (Pencegahan, Pemberantasan
Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba)
8. Meningkatkan pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA
sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya.

g. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.


Mata pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu dalam
proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di
masyarakat. Dengan pendekatan tersebut diharapkan peserta didik akan
memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam pada bidang ilmu yang
berkaitan.

Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai
berikut.

1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan


masyarakat dan lingkungannya
2. Menerapkan konsep-konsep yang berkaitan dengan
lingkungan untuk memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan
lingkungan hidup sebagai upaya untuk pelestarian fungsi lingkungan
3. Memiliki kemampuan dasar utuk berpikir logis dan kritis, rasa
ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam
kehidupan sosial.
4. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial
dan kemanusiaan.
5. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan
berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional,
dan global.

Kurikulum SMP Negeri 1 Malo 24


h. Mata Pelajaran Seni Budaya
Pendidikan seni budaya dan keterampilan memiliki peranan dalam
pembentukan pribadi peserta didik yang harmonis dengan memperhatikan
kebutuhan perkembangan anak dalam mencapai multikecerdasan yang terdiri
atas kecerdasan intrapersonal, interpersonal, visual spasial, musikal, linguistik,
logik matematik, naturalis serta kecerdasan adversitas, kecerdasan kreativitas,
kecerdasan spiritual dan moral, dan kecerdasan emosional.

Mata pelajaran Seni Budaya bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut:

1. Memahami konsep dan pentingnya seni budaya


2. Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya
3. Menampilkan kreativitas melalui seni budaya
4. Menampilkan peran serta dalam seni budaya dalam tingkat
lokal, regional, maupun global.
5. Menerapkan kreativitas untuk ketrampilan membatik yang
merupakan keunggulan lokal SMPN 2 Panggung
6. Menerapkan jiwa seni dan kreativitas untuk membuat hasil
karya yang berkaitan dengan Narkoba (poster anti Narkoba) dan
lingkungan seperti kerajinan tangan (handycraf) yang berbahan dasar
barang bekas, lukisan dan seni batik yang bertema lingkungan.

i. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan


Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan merupakan media untuk
mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, keterampilan motorik,
pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai (sikap-mental-emosional-
sportivitas-spiritual-sosial), serta pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara
untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis
yang seimbang.

Mata pelajaran jasmani, Olahraga, dan Kesehatan bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut :

Kurikulum SMP Negeri 1 Malo 25


1. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya
pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat
melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih
2. Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis
yang lebih baik
3. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar
4. Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui
internalisasi nilai-nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani,
olahraga dan kesehatan.
5. Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin,
bertanggungjawab, kerjasama, percaya diri , demokratis dan anti Narkoba.
6. Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan
diri sendiri, orang lain dan lingkungan
7. Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di
lingkungan yang bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan
fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil serta
memiliki sikap yang positif.
j. Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi
Mata pelajaran ini perlu diperkenalkan, dipraktekkan dan dikuasai peserta didik
sedini mungkin agar mereka memiliki bekal untuk menyesuaikan diri dalam
kehidupan global yang ditandai dengan perubahan yang sangat cepat. Untuk
menghadapi perubahan tersebut diperlukan kemampuan dan kemauan belajar
sepanjang hayat dengan cepat dan cerdas. Hasil-hasil teknologi informasi dan
komunikasi banyak membantu manusia untuk dapat belajar secara cepat.
Dengan demikian selain sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari, teknologi
informasi dan komunikasi dapat dimanfaatkan untuk merevitalisasi proses
belajar yang pada akhirnya dapat mengadaptasikan peserta didik dengan
lingkungan dan dunia kerja.

Mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) bertujuan agar


peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:

1. Memahami teknologi informasi dan komunikasi


2. Mengembangkan keterampilan untuk memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi.

Kurikulum SMP Negeri 1 Malo 26


3. Mengembangkan sikap kritis, kreatif, apresiatif dan mandiri
dalam penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.
4. Menghargai karya cipta di bidang teknologi informasi dan
komunikasi.
5. Memanfaatkan peralatan TIK untuk membuat gambar, banner
atau ajakan untuk melestarikan lingkungan dan mencegah terjadinya
pencemaran dan kerusakan lingkungan.

k. Mata Pelajaran Prakarya


Mata Pelajaran Prakarya dapat digolongkan ke dalam pengetahuan transcience-
knowledge, yaitu mengembangkan pengetahuan dan melatih keterampilan
kecakapan hidup berbasis seni dan teknologi. Pembelajaran ini melatih
kemampuan ekspresi-kreatif untuk menuangkan ide dan gagasan yang
dirasionalisasikan secara teknologis sehingga keterampilan tersebut bermuara
apresiasi teknologi terbarukan maupun kearifan lokal, hasil yang ergonomis
serta aplikatif dan ekosistem dalam memanfaatkan lingkungan sekitar.

Mata pelajaran Prakarya bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan


sebagai berikut:

1. Memfasilitasi pesertadidik mampu berekspresi kreatif melalui keterampilan


teknik berkarya berbasis teknologi tepat guna dan seni, baik tradisional
maupun modern, serta alami maupun artifisal.
2. Membina peserta didik yang kritis terhadap kemajuan seni dan teknologis
serta mampu memanfaatkan karya kearifan lokal sebagai dasar
pengembangan pribadi yang berkarakter Indonesia, cerdas dan humanis.
3. Melatih memanfaatkan media dan bahan berkarya seni dan teknologi.
4. Menghasilkan karya jadi maupun apresiatif yang siap dimanfaatkan dalam
kehidupan, dengan menerapkan kearifan lokal.
5. Melatih keterampilan mencipta karya dengan memanfaatkan benda-benda
di sekitar baik bahan alami maupun buatan serta mendaur ulang
sampah/benda-benda tidak terpakai yang ada di sekolah untuk mengatasi
masalah sampah di sekolah

2. Muatan Lokal
a. Jenis dan strategi muatan lokal

Kurikulum SMP Negeri 1 Malo 27


Muatan lokal adalah merupakan bahan kajian pada satuan pendidikan yang
berisi muatan dan proses pembelajaran tentang potensi dan keunikan lokal yang
dimaksudkan untuk membentuk pemahaman peserta didik terhadap potensi
didaerah tempat tinggalnya. Substansi muatan lokal ditentukan oleh sekolah,
tidak terbatas pada mata pelajaran seni-budaya dan keterampilan, tetapi juga
mata pelajaran lainnya. Muatan lokal merupakan mata pelajaran, sehingga
sekolah harus mengembangkan standar kompetensi dan kompetensi dasar untuk
setiap jenis muatan lokal yang diselenggarakan. Sekolah dapat
menyelenggarakan satu mata pelajaran muatan lokal setiap semester, atau dua
mata pelajaran muatan lokal dalam satu tahun.

Berdasarkan PERGUB Nomor 19 Tahun 2014, SMP Negeri 1 Malo


mengajarkan mata pelajaran Bahasa Jawa sebagai muatan lokal disemua jenjang
kelas VII, VIII, dan IX.

Pembelajaran bahasa jawa diberikan 2 jam pelajaran perminggu.

b. Jenis dan strategi pelaksanaan muatan lokal

Muatan lokal yang menjadi ciri khas daerah (Kabupaten Bojonegoro) dan

diterapkan di SMPN 1 Malo adalah :

KELAS DAN
MATA PELAJARAN ALOKASI WAKTU KET
VII VIII IX

1. Bahasa Jawa 2 2 2

c. Daftar KI dan KD Bahasa Jawa


NO KELAS KI KD
1 VII 1. Menghargai dan 1.1 Menghargai dan mensyukuri
menghayati ajaran agama keberadaan bahasa daerah sebagai
yang dianutnya. anugrah tuhan yang maha esa untuk
meningkat-kan pengetahuan dan
keterampilan berbahasa daerah, serta
untuk melestarikan dan
mengembangkan budaya daerah untuk
di dayaguna-kan sebagai upaya
pembinaan dan pengembangan

Kurikulum SMP Negeri 1 Malo 28


kebudayaan nasional.
1.2. Menghargai dan mensyukuri
keberadaan bahasa daerah sebagai
anugrah tuhan yang maha esa sebagai
sarana memahami informasi lisan dan
tulis.
1.3 Menghargai dan mensyukuri
keberadaan bahasa daerah sebagai
anugrah tuhan yang maha esa sebagai
sarana menyajikan informasi lisan dan
tulis.
2. Menghargai dan 2.1 Memiliki perilaku jujur, tanggung
Menghayati perilaku jawab, dan santun dalam menanggapi
jujur, disiplin, tanggung secara pribadi hal-hal atau kejadian
jawab, peduli (toleransi, berdasarkan haisl observasi dengan
gotong royong), santun, menggunakan berbagai ragam bahasa.
2.2 Memiliki perilaku percaya diri dan
percaya diri, dalam
tanggung jawab dalam membuat
berinteraksi secara efektif
tanggapan pribadi atas karya budaya
dengan lingkungan
masyarakat daerah yang penuh makna
dan tata krama.
2.3 Memmiliki perilaku kreatif,
tanggung jawab, dan santun dalam
mendebatkan sudut pandang tertentu
tentang suatu masalah yang terjadi
pada masyarakat dengan
menggunakan berbagai ragam bahasa.
2.4 Memiliki perilaku jujur dan kreatif
dalam memaparkan langkah-langkah
suatu proses berbentuk linier dengan
tatakrama yng santun.
2.5 Memiliki perilaku percaya diri,
peduli, dan santun dalam merespon
secara pribadi peristiwa jangka
pendek.
3. Memahami 3.1 Memahami teks hasil observasi,
pengetahuan (factual, tanggapan deskriptif, dan eksposisi
konseptual, dan dalam bentuk informasi atau berita
procedural berdasarkan secara lisan dan tulis.

Kurikulum SMP Negeri 1 Malo 29


rasa ingin tahunya tentang 3.2 Memahami struktur teks, dan unsur
ilmu pengetahuan, kebahasaan dari teks lisan dan tulis
teknologi, seni, budaya untuk menceritakan pengalaman
terkait fenomena dan pribadi, profil tokoh, kegiatan atau
kejadian tampak mata. peristiwa.
3.3 Memahami strukur teks unsur
kebahasaan, dan pesan moral dari teks
lisan dan turis yang berupa fiksi.
3.4 Memahami struktur teks, unsur
kebahasaan, dan pesan moral puisi
secara lisan dan tulis.
3.5 Memahami struktur teks , unsur
kebahasaan, dan pesan moral tembang
macapat dan lagu kreasi lisan dan tulis
3.6 Memahami kaidah penulisan teks
berupa kalimat sederhana aksara jawa/
caraka madura.
4. Mencoba, mengolah, 4.1 menelaah dan menyunting teks
dan menyaji dalam ranah hasil observasi, tanggapan
konkret(menggunakan, deskriptif,dan eksposisi dlam bentuk
mengurai, merangkai, informasi atau berita secara lisan tulis.
4.2 Menceritakan pengalaman pribasi,
memodifikasi dan
profil tokoh, kegiatan, atau peristiwa
membuat) dan ranah
dengan menggunakan tata krama.
abstrak(menulis,
4.3 Mengapresiasi teks fiksi sesuai
membaca, menghitung,
konteks secara lisan dan tulis.
menggambar dan 4.4 Mengapresiasi teks puisi secara
mengarang) sesuai dengan lisan dan tulis .
4.5 Melagukan dan mengungkapkan
yang dipelajarai disekolah
pesan dalam tembang macapat dan
dan sumber lain yang
lagu kreasi.
sama dalam sudut
4.6 Membaca dan menulis kalimat
pandang/teori.
sederhana dalam Aksara
Jawa/Carakann Madura.
2 VIII 1. Menghargai dan 1.1 Menghargai dan mensyukuri
menghayati ajaran agama keberadaan bahasa daerah sebagai
yang dianutnya anugrah tuhan yang maha esa untuk
meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan berbahasa daerah, serta
untuk melestarikan dan

Kurikulum SMP Negeri 1 Malo 30


mengembangkan budaya daerah untuk
di dayagunakansebagai upaya
pembinaan dan pengembangan
kebudayaan nasional.
1.2 Menghargai dan mensyukuri
keberadaan bahasa daerah sebagai
anugrah tuhan yang maha esasebagai
sarana memahami informasi lisan dan
tulis.
1.3 Menghargai dan mensyukuri
keberadaan bahasa daerah sebagai
anugrah tuhan yang maha esa sebagai
sarana menyajikan informasi lisan dan
tulis
2. Menghargai dan 2.1 Memiliki perilaku jujur dalam
menghayati perilaku jujur, menceritakan sudut pandang moral
disiplin, tanggung jawab, yang eksplisit.
2.2 Memiliki perilaku peduli, cinta
peduli (toleransi, gotong
tanah air, dan semangat kebangsaan
royong) santun, percaya
atas karya budaya yang penuh makna.
diri, dalam berinteraksi
2.3 Memiliki perilaku demokratis,
secara efektif dengan
kreatif dan santun dalam berdebat
lingkungan sosial dan
tentang kasus atau sudut pandang.
alam dalam jangkauan 2.4 Memiliki perilaku jujur dan percya
pergaulan keberadaanya. diri dalam mengugkapkan kembali
tujuan dan metode serta hasil kegiatan.
2.5 Memiliki perilaku percaya
diri,peduli, dan santun dalam merespon
secara pribadi peristiwa jangka pendek.
3. Memahami dan 3.1 Mengidentifikasi, memahami dan
menerapkan pengetahuan menganalisis struktur teks, unsur
(faktual, konseptual, dan kebahasaan, dan pesan moral cerita
prosedural) berdasarkan fiksi secara lisan dan tulis.
3.2 Memahami struktur dan unsur
rasa ingin tahaunya
kebahasaan dalam teks sesuai ragam
tentang ilmu pengetahuan,
bahasa dan gaya berbahasa (basa
teknologi, seni Budaya
rinengga/lalonget).
terkait fenomena dan
3.3 Memahami kaidah dalam kegiatan
kejadian tampak mata.
wawancara, dialog, dan diskusi sesuai
dengan tatakrama.

Kurikulum SMP Negeri 1 Malo 31


3.4 Memahami struktur teks, unsur
kebahasaan dalam menulis berbagai
jenis surat sesuai konteks.
3.5 Memahami struktur teks, unsur
kebahasaan, dan pesan moral Tembang
Macapat secara lisan dan tulis.
3.6 Memahami teks berupa paragraf
aksara Jawa/caraka Madura.
4. Mengolah, menyaji, 4.1 mengapresiasi cerita fiksi secara
dan menalar dalam ranah lisan dan tulis.
4.2 Menulis berbagai bentuk kalimat
konkret (menggunakan,
dengan menggunakan ragam bahasa
mengurai, merangkai
dan gaya berbahasa (basa
memodifikasi, dan
rinengga/lalonget).
membuat) dan ranah
4.3 Melakukan wawancara, dialog, dan
abstrak (menulis,
diskusi sesuai dengan tata krama.
membaca, menghitung, 4.4 Menulis dengan berbagai jenis
menggambar, dan surat sesuai dengan kaidah dan
mengarang) sesuai dengan konteks.
4.5 Mengubah teks tembang macapat
yang di pelajari di sekolah
menjadsi teks prosa
dan sumber lain yang
Membaca dan menulis paragraf
sama dalam sudut
menggunakan Aksara Jawa / Carakan
pandang/teori.
Madura.
3 IX 1. Menghargai dan 1.1 Menghargai dan mensyukuri
menghayati ajaran agama keberadaan bahasa daerah sebagai
yang dianutnya. anugrah tuhan yang maha esa untuk
meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan berbahasa daerah, serta
untuk melestarikan dan
mengembangkan budaya daerah untuk
di dayagunakansebagai upaya
pembinaan dan pengembangan
kebudayaan nasional.
1.2 Menghargai dan mensyukuri
keberadaan bahasa daerah sebagai
anugrah tuhan yang maha esasebagai
sarana memahami informasi lisan dan
tulis.
1.3 Menghargai dan mensyukuri

Kurikulum SMP Negeri 1 Malo 32


keberadaan bahasa daerah sebagai
anugrah tuhan yang maha esa sebagai
sarana menyajikan informasi lisan dan
tulis
2. Menghargai dan 2.1 Memiliki perilaku jujur, tanggung
menghayati perilaku jujur, jawab, dalam menceritakan sudut
disiplin, tanggung jawab, pandang moral yang eksplisit.
2.2 Memiliki perilaku peduli, cinta
peduli (toleransi, gotong
tanah air, dan semangat kebangsaan
royong) santun, percaya
atas karya budaya yang penuh makna.
diri, dalam berinteraksi
2.3 Memiliki perilaku demokratis,
secara efektif dengan
kreatif dan santun dalam berdebat
lingkungan sosial dan
tentang kasus atau sudut pandang.
alam dalam jangkauan 2.4 Memiliki perilaku jujur dan
pergaulan keberadaanya. percaya diri dalam mengungkapkan
kembali tujuan dan metode serta hasil
kegiatan.
2.5 Memiliki perilaku jujur dan
percaya diri dalam pengungkapan
kembali peristiwa hidup diri sendiri
dan orang lain.
3. Memahami dan 3.1 Memahmai teks argumentasi untuk
menerapkan pengetahuan menyatakanpendapat dan memberi
(faktual, konseptual, dan tanggpan sesuai konteks.
3.2 Memahami struktur teks, unsur
prosedural) berdasarkan
kebahasaan, danpesan moral dari teks
rasa ingin tahunya tentang
drama tradisional dan drama modern.
ilmu pengetahuan,
3.3 Memahami struktur teks, dan unsur
teknologi, seni, budaya
kebahasaan dari teks pidati dan teks
terkait fenomena dan
pawara
kejadian tampak mata. 3.4 Memahami struktur teks, kaidah,
dan unsur kebahasaan dalam menulis
laporan kegiatan.
4. Mengolah, menyaji, dan 4.1 Menyusun teks untuk menyatakan

menalar dalam ranah pendapat dan memberi


konkret (menggunakan, tanggapansesuai konteks
4.2 Melakukan kegiatan bermain peran
mengurai, merangkai,
drama tradisinonal dan drama modern
memodifikasi dan
4.3 Berpidato atau menjadi pawara
membuat) dan ranah
pada suatu kegiatan sekolah sesuai
abstrak (menulis,
konteks kelas 8

Kurikulum SMP Negeri 1 Malo 33


membaca, menghitung, 4.4 menulis laporan kegiatan sesuai
menggambar, dan kaidah
mengarang) sesuai dengan
yang di pelajari sdi
sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut
pandang/teori.

Strategi pelaksanaan muatan lokal:

1. Bahasa Jawa diberikan dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran

2. Untuk jenjang SMP diberikan mulai kelas VII sampai dengan kelas IX

3. Pengembangan diri
Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan,
potensi, bakat, minat, kondisi dan perkembangan peserta didik yang
disesuaikan dengan kondisi SMP Negeri 1 Malo.
Kegiatan pengembangan diri di SMP Negeri 1 Malo dilaksanakan dalam 2 sifat
yaitu yang bersifat rutin/terstruktur dilaksanakan pada jam pembelajaran efektif
dengan mengalokasikan waktu khusus yang dibina oleh guru dan atau konselor
sekolah.
Kegiatan pengembangan diri pilihan dilaksanakan diluar jam pembelajaran
(ekstra kurikuler) yang dibina oleh guru dan atau pembina yang memiliki
kualifikasi yang baik.
a. Rutin/Terstruktur
1) Bimbingan Konseling
Melayani : - Masalah kesulitan belajar siswa
- Pengembangan karir siswa
- Pemilihan jenjang pendidikan yang lebih tinggi sesuai dengan
bakat dan minatnya
2) Upacara Bendera
Tujuan : Menanamkan dan meningkatkan kedisiplinan siswa serta cinta
tanah air
b. Ekstrakurikuler

Kurikulum SMP Negeri 1 Malo 34


Jenis kegiatan pengembangan diri/ekstrakurikuler yang dikembangkan
di SMP Negeri 1 Malo:
1. Pramuka merupakan ekstrakurikuler wajib bagi kelas VII, VIII, dan IX
2. Pilihan, meliputi:
a. Keagamaan : Baca Tulis Alqur’an
b. Keolahragaan dan Seni: Volley ball, Bela Diri, dan Drumb Band
c. Organisasi dan Kepemimpinan : OSIS-LDK, Pramuka, PMR
d. Ketrampilan Intelektual : KIR, OSN, Kelompok English Coversation

4. Beban Belajar
Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta
didik dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun pembelajaran.
Beban belajar disekolah terdiri dari Kegiatan Tatap Muka, Kegiatan
Terstruktur, dan Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur.
Beban belajar dinyatakan dalam jam pelajaran perminggu. Beban belajar
satu minggu di SMP Negeri 1 Malo adalah 40 jam pelajaran dengan durasi
setiap jam pelajaran 40 (empat puluh) menit.
Satu Jam Minggu Efektif
Jumlah Jam Waktu
Pembelajaran Pertahun Pelajaran
Kelas Pembelajaran Pembelajaran
tatap (2 Semester)
Perminggu Jam Pertahun
muka /menit Ganjil Genap
VII 40 40 18 18 1440
VIII 40 40 18 18 1440
IX 40 40 18 14 1280

Beban belajar kegiatan terstruktur dan beban belajar kegiatan mandiri tidak
terstruktur paling banyak 0%-50% dari waktu kegiatan tatap muka mata
pelajaran yang bersangkutan. Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur adalah
kegiatan pembelajaran berupa pendalaman materi pembelajaran yang
dilakukan peserta didik dan dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar
kompetensi. Waktu penyelesaiannya diatur oleh peserta didik sendiri.
Alokasi Waktu Kegiatan/Jam
Pelajaran Perminggu
Komponen Penugasan Terstruktur
Tatap
Maksimum ekuivalen
Muka
dengan
A. Mata Pelajaran Kelompok A

Kurikulum SMP Negeri 1 Malo 35


1. Pendidikan Agama 3 1
2. Pendidikan Kewargaegaraan 3 1
3. Bahasa Indonesia 6 3
4. Matematika 4 2
5. Ilmu Pengetahuan Alam 5 2.5
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 2
7. Bahasa Inggris 4 2
B. Mata Pelajaran Kelompok B
8. Seni Budaya 3 1
9. Penjas Orkes 3 1
10.Prakarya dan/atau Informatika 2 1
B. Muatan Lokal
1. Bahasa Jawa 2 1

1. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan Belajar adalah tingkat ketercapaian kompetensi setelah
peserta didik mengikuti kegiatan pembelajaran.
Ketuntasa Belajar Minimal (KBM) adalah ketuntasan belajar yang
ditentukan oleh satuan pendidikan
Dengan mengacu pada standar Kompetensi Lulusan, dan setidaknya
memperhatikan 3 (tiga) aspek berikut, yaitu Karakteristik Peserta Didik
(intake), Karakteristik Mata Pelajaran (kompleksitas materi/kompetensi),
dan Kondisi Satuan Pendidikan (daya dukung) pada proses pencapaian
kompetensi. Ketuntasan Belajar Minimal dirumuskan bersama antara
Kepala Sekolah, Pendidik dan Tenaga Kependidikan lainnya.
Ketuntasan Belajar Minimal dirumuskan dengan mempertimbangkan 3
aspek, yaitu Karakteristik Peserta Didik (Intake), Karakteristik Mata
pelajaran (Kompleksitas Materi/Kompetensi dasar), dan Kondisi
Satuan pendidika (Daya Dukung) pada proses pencapaian kompetensi.
Maka pada tahun pelajaran 2019/2020 SMP Negeri 1 Malo memilih model
satu KBM untuk mata pelajaran yang dapat dilihat seperti pada tabel
dibawah.
KETUNTASA BELAJAR MINIMAL (KBM)

KBM
Komponen Keterangan
IX VIII VII
A. Mata Pelajaran Kelompok A
1. Pendidikan Agama 65 65 65
2. Pendidikan Kewargaegaraan 65 65 65
3. Bahasa Indonesia 65 65 65

Kurikulum SMP Negeri 1 Malo 36


4. Matematika 65 65 65
5. Ilmu Pengetahuan Alam 65 65 65
6. Ilmu Pengetahuan Soaial 65 65 65
7. Bahasa Inggris 65 65 65
B. Mata Pelajaran Kelompok B
8. Seni Budaya 70 70 70
9. Penjas Orkes 70 70 70
10.Prakarya dan/atau Informatika 70 70 70
B. Muatan Lokal
1. Bahasa Jawa 70 70 70

Peserta didik yang belum mencapai KBM berarti belum tuntas, wajib
mengikuti program remedial, sedangkan peserta didik yang sudah mencapai
KBM dinyatakan tuntas dan dapat diberi program pengayaan.
Remedial dan Pengayaan ini merupakan proses yang harus dilakukan
berdasarkan hasil penilaian selama proses pembelajaran (assessment as
learning dan for learning) maupaun akhir pembelajaran (assessment of
learning)

2. Kenaikan Kelas dan Kelulusan


Penilaian
Berdasarkan Permendikbud RI Nomor 23 tahun 2016 Penilaian pendidikan
dasar dan menengah terdiri atas penilaian hasil belajar oleh pendidik,
penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dan penilaian hasil belajar oleh
pemerintah.
a) Penilaian oleh Pendidik
Penilaian hasil belajar oleh pendidik pada pendidikan dasar dan menengah
meliputi penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan.
Penilaian sikap merupakan kegiatan untuk mengetahui perilaku spiritual dan
Social peserta didik yang dapat diamati dalam kehidupan sehari-hari, baik
didalam maupun diluar kelas sebagai hasil pendidikan. Penilaian sikap
dilakukan dengan teknik observasi, penilaian diri dan penilaian antar teman.
Penilaian Pengetahuan adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi
untuk mengukur proses dan hasil pencapaian kompetensi peserta didik yang
Berupa kombinasi penguasaanproses kognitif (kecapakan berpikir) mengingat,

Kurikulum SMP Negeri 1 Malo 37


memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mengkreasi dengan
pengetahuan factual, konseptual, procedural, dan metakognitif. Penilaian
pengetahuan dilakukan dengan berbagai teknik, sesuai dengan karakteristik
kompetensi dasar, indikator, atau tujuan pembelajaran yang akan dinilai. Teknik
yang biasa digunakan adalah tes tulis, tes lisan, dan penugasan.
Penilaian akhir pembelajaran (assessment of learning) dilaksanakan dalam
bentuk Penilaian Harian (PH), Penilaian Tengah Semester (PTS), Penilaian
Akhir Semester (PAS) dan Penilaian Akhir Tahun (PAT).
Penilaian Keterampilan adalah penilaian yang dilakukan untuk mengukur
kemampuan peserta didik dalam menerapkan pengetahuan dalam
melakukankan tugas tertentu diberbagai macam konteks sesuai dengan
indicator pencapaian kompetensi. Penilaian ketrampilan meliputi ranah berpikir
dan bertindak. Penilaian keterampilan dapat dilakukan dengan berbagai teknik
antara lain penilaian praktik, penilaian produk, penilaian proyek, penilaian
portofolio, dan teknik lainnya.
b) Penilaian oleh Satuan Pendidikan
Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan adalah proses pengumpulan
informasi/data tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam aspek
pengetahuan dan aspek keterampilan yang dilakukan secara terencana dan
sistematis dalam bentuk penilaian akhir, ujian sekolah, Ujian Sekolah
Berstandar Nasional dan digunakan untuk penentuan kenaikan kelas dan
kelulusan dari satuan pendidikan.
Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan dalam bentuk
Penilaian Akhir Semester (PAS), Penilaian Akhir Tahun (PAT), Ujian Sekolah
Berstandar Nasional (USBN).
c) Penilaian oleh Pemerintah
Penilaian hasil belajar oleh pemerintah bertujuan untuk menilai pencapaian
kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu.
Penilaian hasil belajar oleh pemerintah dalam bentuk Ujian Nasional.

Kriteria Kenaikan Kelas dan Kriteria Kelulusan


Kenaikan kelas peserta didik ditetapkan melalui rapat dewan guru dengan
mempertimbangkan berbagai aspek yang telah disepakati oleh seluruh warga
satuan pendidikan.

Kurikulum SMP Negeri 1 Malo 38


Peserta didik Sekolah Menengah Pertama (SMP) dinyatakan naik kelas apabila
memenuhi syarat:
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada
tahun pelajaran yang diikuti
b. Deskripsi sikap Baik sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh satuan
pendidikan, yaitu:
1. Tidak terlibat narkoba, perkelahian/tawuran dan tidak melawan tenaga
pendidik/tenaga kependidikan secara fisik atau non fisik
2. Tidak terlibat tindak kriminal
c. Nilai ekstrakurikuler pendidikan kepramukaan minimal BAIK sesuai
kriteria yang ditetapkan oleh satuan pendidikan
d. Tidak memiliki LEBIH DARI 2 (dua) mata pelajaran yang masing-masing
nilai kompetensi pengetahuan dan /atau kompetensi keterampilan dibawah
KBM atau belum tuntas
e. Peserta didik dinyatakan tidak naik apabila:
1. Memiliki nilai tidak tuntas lebih dari 2 (dua) mata pelajaran
2. Nilai Kompetensi sikap kurang dari BAIK
3. Nilai ekstrakurikuler pendidikan kepramukaan kurang dari BAIK
4. Komulatif A (alpha) lebih dari 10% hari efektif dalam satu semester

Kriteria Kelulusan
Kelulusan peserta didik ditetapkan melalui rapat dewan guru dengan
mempertimbangkan berbagai aspek yang telah disepakati oleh seluruh warga
satuan pendidikan.
Peserta didik Sekolah Menengah Pertama (SMP) dinyatakan lulus apabila
memenuhi syarat:
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b. Memperoleh nilai sikap minimal Baik sesuai dengan kriteria yang ditetapkan
oleh satuan pendidikan, yaitu:
1. Tidak terlibat narkoba, perkelahian/tawuran dan tidak melawan tenaga
pendidik/tenaga kependidikan secara fisik atau non fisik
2. Tidak terlibat tindak kriminal

Kurikulum SMP Negeri 1 Malo 39


c. Lulus Ujian Sekolah Berstandar Nasional dengan ketentuan:
1. Memperoleh nilai sekolah untuk setiap mata pelajaran minimal 65;
2. Nilai sekolah yang dimaksud pada no 1 diperoleh dari hasil Ujian Praktek
dan Ujian Sekolah Berstandar Nasional;
d. Mengikuti Ujian Nasional untuk seluruh mata pelajaran yang diujikan;
e. Kelulusan peserta didik ditetapkan setelah satuan pendidikan menerima hasil
Ujian Nasional (UN) peserta didik yang bersangkutan.

Pelaporan Hasil Belajar


Pelaporan hasil penilaian peserta didik dalam bentuk angka dengan skala 0 –
100 dan deskripsi, baik untuk Penilaian Harian (penilain pengetahuna dan
penilai keterampilan), Penilaian Tengah Semester (PTS), Penilaian Akhir
Tahun (PAT), USBN maupun Ujian Nasional.
Laporan hasil penilain pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik dalam
bentuk sebagai berikut:
1) Pelaporan oleh pendidik
Laporan hasil penilaian oleh pendidik dapat berbentuk laporan hasil
Penilaian Harian (PH), Penilaian Tengah Semester (PTS), Penilaian Akhir
Semester (PAS), dan Penilaian Akhir Tahun(PAT).

2) Pelaporan oleh Satuan Pendidikan


Dalam bentuk Rapor yang disampaikan oleh pendidik kepada Kepala
Sekolah dan pihak lain yang terkait (misal: wali kelas, guru BK, dan orang
tua/wali)
Pelaporan oleh Satuan Pendidikan meliputi:
a. Hasil pencapaian kompetensi dan/atau tingkat kompetensi kepada orang
tua/wali peserta didik dalam bentuk buku rapor,
b. Pencapain hasil belajar tingkat satuan pendidikan kepada dinas
pendidikan kabupaten dan instansi lain yang terkait;
c. Hasil ujian tingkat kompetensi kepada orang tua/wali peserta didik dan
dinas pendidikan

Kurikulum SMP Negeri 1 Malo 40


Program Remidial dan Pengayaan
Setelah KBM ditentukan, capaian pembelajaran peserta didik dapat
Dievaluasi ketuntasannya. Peserta didik yang belum mencapai KBM berarti
belum tuntas, wajib mengikuti program remedial, sedangkan peserta didik yang
sudah mencapai KKM dinyatakan tuntas dan dapat diberikan pengayaan.

Remedial merupakan program pembelajaran yang diperuntukkan bagi peserta


didik yang belum mencapai KKM dalam satu KD tertentu. Pembelajaran
remedial dilakukan untuk memenuhi kebutuhan/hak peserta didik. Pembelajaran
remedial dilakukan segera setelah hasil penilaian dianalisis oleh guru.
Pelaksanaan pembelajaran remedial disesuaiakn dengan jenis dan tingkat
kesulitan peserta didik yang dapat dilakukan dengan cara:
1) Pemberian bimbingan secara individual. Hal ini dilakukan apabila ada
beberapa anak yang mengalami kesulitan yang berbeda-beda.
2) Pemberian bimbingan secara kelompok. Hal ini dilakukan apabila dalam
pembelajaran klasikal ada peserta didik yang mengalami kesulitan yang
sama.
3) Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda.
Dilakukan apabila semua peserta didik mengalami kesulitan.
4) Pemanfaatan tutor sebaya, yaitu peserta didik dibantu oleh teman sekelas
yang telah mencapai KBM, baik secara individual maupun kelompok.

Pembelajaran remedial diakhiri dengan penilaian untuk melihat pencapaian


peserta didik pada KD yang diremedial. Pembelajaran remedial dapat dilakukan
berulang-ulang
sampai mencapai KBM dengan waktu hingga batas akhir semester.

Pengayaan merupakan program pembelajaran yang diberikan kepada peserta


didik yang telah melampaui KBM. Fokus pengayaan adalah pendalaman dan
perluasan dari kompetensi yang dipelajarai.
Pengayaan biasanya diberikan segera setelah peserta diketahui telah mencapai
KKM berdasarkan hasi PH.
Pembelajaran pengayaan biasanya hanya diberikan sekali, tidak berulang kali
sebagaimana pembelajaran remedial.

Kurikulum SMP Negeri 1 Malo 41


Bentuk pelaksanaan pembelajaran pengayaan dapat dilakukan melalui:
1) Belajar Kelompok, yaitu sekelompok peserta didik yang memiliki minat
tertentu diberikan tugas untuk memecahkan permasalahan terkait dengan
KD yang dipelajari pada jam pelajaran sekolah atau diluar jam pelajaran
sekolah.
2) Belajar mandiri, yaitu secra mandiri peserta didik belajar mengenai sesuatu
yang diminati, menjadi tutor bagi teman yang membutuhkan.

Pemberian pembelajaran remedial dan pengayaan dilaksanakan hanya untuk


kompetensi/materi yang belum diketahui peserta didik. Dengan demikian
tersedia waktu bagi peserta didik untuk memperoleh kompetensi/materi baru,
atau bekerja dalam proyek secara mandiri sesuai dengan kapasitas maupun
kapabilitas masing-masing. Pembelajaran pengayaan dapat pula dikaitkan
dengan kegiatan penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur.

Penilaian hasil belajar pada kegiatan remedial adalah untuk mencapai


ketuntasan sesuai dengan KBM. Oleh karena itu hasil dari kegiatan remedial
tidak boleh melebihi nilai KBM yang telah ditetapkan. Sedangkan hasil
penilaian kegiatan pengayaan, tentu tidak sama dengan kegiatan pembelajaran
biasa, tetapi cukup dalam bentuk portofolio, dan harus dihargai sebagai nilai
tambah (lebih) dari peserta didik yang normal.

Ujian Nasional dilakukan untuk malakukan pengukuran dan penilaian


kompetensi peserta didik pada mata pelajaran tertentu secara nasional bukan
untuk menentukan kelulusan. Kelulusan peserta didik ditentukan dari hasil
Ujian Sekolah dengan kriteria yang telah ditentukan.
Ujian Sekolah meliputi Ujian Tulis dan Ujian Praktek pada mata pelajaran
tertentu. Naskah soal ujian sekolah terdiri dari 50 soal pilihan ganda dengan
skor pembobotan tiap-tiap nomor yang betul 2. Untuk aspek penilaian ujian
praktek ditentukan oleh guru yang bersangkutan sesuai pedoman yang berlaku.
SMP Negeri 1 Malo menargetkan kelulusan 100%. Untuk meraih target tersebut
sekolah mempunyai program peningkatan kualitas lulusan yaitu dengan
mengadakan bimbingan belajar lebih awal dari waktu bimbingan, mengadakan
beberapa kali try out baik dari dinas pendidikan maupun try out sekolah,

Kurikulum SMP Negeri 1 Malo 42


mengikutkan peseta didik try Out diluar sekolah seperti try out kejujuran dari
Radar Bojonegoro, dan dril soal materi UNAS.

Untuk mengantisipasi peserta didik yang tidak lulus, disediakan program


bimbingan ulang khusus mata pelajaran yang tidak lulus kemudian dilakukan
ujian ulang juga untuk mata pelajaran yang tidak lulus saja. Untuk siswa yang
lulus disediakan program bimbingan soal-soal tes skolastik sebagai persiapan
masuk kejenjang berikutnya. Program ini dilakukan setelah ujian nasional.

7. Pendidikan Kecakapan Hidup ( Life Skill )


Kecakapan Hidup ( Life Skill ) adalah kecakapan yang dimiliki seseorang
untuk berani menghadapi problematika hidup dan kehidupan dengan wajar
tanpa merasa tertekan, kemudian secara pro aktif dan kreatif mencari dan
menemukan solusi yang terbaik sehingga pada akhirnya mampu mengatasinya.

Tujuan umum pendidikan kecakapan hidup adalah memfungsikan


pendidikan sesuai dengan fitrah peserta didik yaitu mengembangkan potensinya
dalam menghadapi perannya di masa mendatang.

Tujuan khusus pendidikan kecakapan hidup adalah :


a. Mengaktualisasikan potensi peserta didik sehingga dapat digunakan untuk
memecahkan berbagai persoalan sosial yang dihadapi;
b. Memberikan wawasan yang luas mengenai pengembangan karir peserta
didik;
c. Memberikan bekal dengan latihan dasar tentang nilai-nilai dan norma-
Norma yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari;
d. Memberikan kesempatan kepada sekolah untuk mengembangkan
pembelajaran yang fleksibel sesuai dengan prinsip pendidikan berbasis luas
(broad based education );
e. Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya di lingkungan sekolah,
masyarakat sesuai dengan prinsip manajemen berbasis sekolah ( MBS).

Kecakapan hidup yang dikembangkan melalui pembelajaran adalah :


a. Kecakapan Personal , meliputi beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa,

Kurikulum SMP Negeri 1 Malo 43


berakhlak mulia, berpikir rasional, memahami diri sendiri, percaya diri,
bertanggung jawab, menghargai dan menilai diri;
b. Kecakapan Sosial, meliputi kecakapan bekerja sama, menunjukkan
tanggung jawab sosial, mengendalikan emosi, berinteraksi dengan budaya
lokal dan global,beradaptasi dengan masyarakat, meningkatkan potensi
pisik, membudayakan sikap sportif, disiplin dan hidup sehat;
c. Kecakapan Akademik, meliputi menguasai pengetahuan,
menggunakan
metode dalam penelitian ilmiah, bersikap kritis rasional, mengembangkan
kapasitas social untuk belajar seumur hidup ( long life education ),
mengembangkan berpikir strategis, inovatif, menggunakan pengetahuan
dan teknologi serta nilai-nilai untuk mengambil keputusan secara tepat;
d. Kecakapan Vocasional, meliputi ketrampilan yang berkaitan dengan
kejuruan (menjahit dan tata boga), ketrampilan bekerja, berwirausaha
menguasai teknologi dan komunikasi (TIK).

8. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global


Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang
memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek
ekonomi, budaya, bahasa, teknologi, ekologi dan lain-lain yang bermanfaat bagi
pengembangan kompetensi peserta didik agar mampu bersaing di tingkat lokal,
nasional dan internasional.
Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global lebih berfokus pada pembelajaran
mata pelajaran bahasa Indonesia, bahasa Inggris, TIK, Ilmu Pengetahuan Alam,
dan muatan lokal (bahasa Jawa), serta pengembangan diri dalam hal conversation.
Dalam hal ini sekolah memberi kebebasan kepada peserta didik untuk mengikuti
pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dari suatu pendidikan non
formal atau lainnya yang sudah terakriditasi.

Kurikulum SMP Negeri 1 Malo 44


BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN

Pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran
adalah sebagai berikut :

A. Permulaan Tahun Pelajaran


Permulaan tahun pembelajaran dimulai pada hari senin minggu ke 3 bulan juli,
tepatnya 15 Juli 2019, pada awal pembelajaran peserta didik baru melaksanakan MPLS
selama 3 hari yaitu tanggal 15-17 Juli 2018, sedangkan Kelas VIII dan IX, mengikuti
kegiatan peningkatan kedisiplinan bekerjasama denga koramil kecamatan Malo.

B. Waktu Belajar

Kurikulum SMP Negeri 1 Malo 45


Waktu belajar menggunakan sistem semester yakni membagi 1 tahun pelajaran menjadi
semester 1 dan semester 2. Semester 1 terdiri dari 17 pekan efektif dan 5 pekan tidak
efektif. Semester 2 terdiri dari 15 pekan efektif dan 8 pekan tidak efektif untuk kelas 9
dan 17 pekan efektif dan 6 pekan tidak efektif untuk kelas 7 dan 8.
Kegiatan pembelajaran dilaksanakan selama 6 hari yaitu :

NO HARI WAKTU BELAJAR

1 Senin 07.00 – 13.20

2 Selasa 07.00 – 13.20

3 Rabu 07.00 – 13.20

4 Kamis 07.00 – 13.20

5 Jumat 07.00 – 11.00

6 Sabtu 07.00 – 13.20

C. Kegiatan Tengah semester dan Akhir Semester


Kegiatan tengah semester dilaksanakan dengan mengadakan penilaian tengah
semester (PTS), dilanjutkan dengan kegiatan lomba-lomba untuk menggali bakat
peserta didik/pengembangan diri peserta didik dan diakhiri dengan pembagian raport
sisipan.
Kegiatan akhir semester dilaksanakan dengan mengadakan Ulangan Akhir Semester (PAS)/
Penilaian Akhir Tahun (PAT). Setelah itu dilanjutkan dengan Class Meeting selama 4
hari yang diisi dengan Pekan Olah Raga dan Seni dan diakhiri dengan Pembagian
Raport.

D. Libur Sekolah
Libur sekolah ditetapkan dengan mempertimbangkan keputusan Mendiknas dan Menag
yang terkait dengan hari raya keagamaan, serta PP Pusat / Propinsi / Kabupaten dalam
hal penentuan hari libur umum / nasional
Berdasarkan hal tersebut, SMPN 1 Malo menetapkan hari libur sebagai berikut :
1. Libur semester I = 23 - 31 Desember 2019
2. Libur semester II = 22 Juni – 11 Juli 2020
3. Libur yang ditetapkan pemerintah pusat sesuai kalender akademik,
meliputi: Tahun baru, Idul Adha, tahun Baru Imlek, Tahun Baru Hujriah,
hari Raya Nyepi, Maulid nabi, Wafat Isa Al Masih, Waisak, Kenaikan Isa
Al-Masih, HUT RI, Isro’ Mi’roj, Natal

Kurikulum SMP Negeri 1 Malo 46


BAB V
PENUTUP

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang


disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. KTSP merupakan salah
satu bentuk realisasi kebijakan desentralisasi di bidang pendidikan agar kurikulum benar-
benar sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan potensi peserta didik di sekolah yang
bersangkutan baik sekarang maupun yang akan datang dengan mempertimbangkan
kepentingan lokal, regional dan nasional serta tuntutan global dengan semangat
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS).

KTSP dikembangkan berdasarkan pada Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan
(SKL) dan berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh Badan Standar
Nasional Pendidikan (BSNP). Kurikulum tersebut disusun bersama-sama Kepala Sekolah dengan
Guru, Komite Sekolah, Konselor dan Nara Sumber, sehingga secara tidak langsung KTSP sudah
didiskusikan dan disosialisasikan sebelumnya dan kemudian untuk dilaksanakan.

Akhirnya dengan tersusunnya KTSP ini diharapkan semua unsur yang terlibat
dalam pelaksanaannya di SMP Negeri 1 Malo Bojonegoro, sesuai dengan tugas dan
fungsinya masing-masing secara profesional, efektif dan efesien.

Kurikulum SMP Negeri 1 Malo 47


Kurikulum SMP Negeri 1 Malo 48

Anda mungkin juga menyukai