Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL TERAPI BERMAIN ANAK

CAN DO HANDS
DI RUANG SAKURA RSUD KOTA BANDUNG
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktik Terapi Bermain Keperawatan
Anak di RSUD Kota Bandung

Disusun oleh:

Aam Amelia 4006190047


Adi Nugraha 4006190017
Fatkhiyatul Fitriyah 4006190060
Fitri Widyantika 4006190026
Meti Apriani 4006190028
Sandi Rahmat Kartoli 4006190064

PROGRAM PROFESI NERS

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

DHARMA HUSADA BANDUNG

2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
rahmat dan kasih – Nyalah sehingga kami dapat menyusun PROPOSAL TERAPI
BERMAIN ANAK CAN DO HANDS ini yang telah ditentukan. Proposal terapi
bermain ini diajukan guna memenuhi tugas profesi yang telah diberikan pada stase
Keperawatan Anak.
Pada kesempatan ini, juga kami berterima kasih atas bimbingan dan masukan
dari semua pihak yang telah memberi kami bantuan wawasan untuk menyelesaikan
Proposal Terapi Bermain ini baik itu secara langsung maupun tidak langsung.
Kami menyadari isi proposal Terapi Bermain ini masih jauh dari kata
sempurna baik dari segi kalimat, isi maupun dalam penyusunan. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun dari dosen mata kuliah yang bersangkutan, sangat
kami harapan demi kesempurnaan Proposal Terapi Bermain ini.

September, 2019

Penulis
A. Latar belakang
Anak sakit yang dirawat di Rumah Sakit umumnya mengalami krisis
oleh karena seorang anak akan mengalami stress akibat terjadi perubahan
lingkungan serta anak mengalami keterbatasan untuk mengatasi stress. Krisis
ini dipengaruhi oleh berbagai hal yaitu usia perkembangan anak, pengalaman
masa lalu tentang penyakit, perpisahan atau perawatan di rumah sakit, support
system serta keseriusan penyakit dan ancaman perawatan.
Stress yang dialami seorang anak saat dirawat di Rumah Sakit perlu
mendapatkan perhatian dan pemecahannya agar saat di rawat seorang anak
mengetahui dan kooperatif dalam menghadapi permasalahan yang terjadi saat
di rawat. Salah satu cara untuk menghadapi permasalahan terutama
mengurangi rasa perlukaan dan rasa sakit akibat tindakan invasif yang harus
dilakukannya adalah bermain.
Aktifitas bermain merupakan salah satu stimulus bagi perkembangan
anak secara optimal. Bermain merupakan cara alamiah bagi anak untuk
mengungkapkan konflik dari dirinya. Bermain tidak sekedar mengisi waktu,
tetapi merupakan kebutuhan anak seperti halnya makanan, perawatan, cinta
kasih, dan lain sebagainya. Anak memerlukan berbagai variasi permainan
untuk kesehatan fisik, mental dan perkembangan emosinya.
Bermain dapat mengungkapkan bahasa dan keinginan dalam
mengungkapkan konflik dari anak yang tidak disasarinya serta dialami dengan
kesenangan yang diekspresikan melalui psikososio yang berhubungan dengan
lingkungan tanpa memperhitungkan hasil akhirnya.
Can Do Hands merupakan suatu bentuk terapi bermain dimana anak
bisa menggambarkan kelima jarinya kemudian menuliskan kata di setiap jari
sesuai keinginannya. Setelah itu menggambarkan leher, kaki, dan kepala
membentukgambar burung. Tujuan dari terapi yang dilakukan di Rumah Sakit
adalah memberi kesenangan dan kepuasan anak, sebagai hubungan
interpersonal yang dinamis antara anak dengan terapis dalam prosedur terapi
bermain yang menyediakan materi permainan yang dipilih dan memfasilitasi
perkembangan suatu hubungan yang aman bagi anak untuk sepenuhnya
mengekspresikan dan eskplorasi dirinya (perasaan, pikiran, pengalaman, dan
perilakunya melalui media bermain.
Ruang Sakura RSUD Kota Bandung merupakan bangsal perawatan
anak, dimana pasien yang dirawat merupakan pasien pada usia anak yang
masih dalam masa pertumnbuhan dan perkembangan. Sebagian besar anak
yang dirawat mengalami tingkat kecemasan yang tinggi akibat tindakan medis
yang dilakukan dan lingkungan baru yang belum dikenal, sehingga anak
menangis atau menolak terhadap tindakan medis. Dalam kondisi seperti ini
anak membutuhkan suatu hiburan dalam bentuk permainan dimana anak bisa
dapat menghilangkan ketegangan selama mengalami hospitalisasi di Rumah
Sakit.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengurangi kecemasan pada anak selama hospitalisasi.
2. Tujuan Khusus
1. Memfasilitasi anak untuk mengekspresikan perasaannya.
2. Meningkatkan rasa percaya diri dan kemampuan anak.
3. Menciptakan atau meningkatkan hubungan yang sehat.
4. Meningkatkan kreatifitas bermain.
5. Meningkatkan perilaku yang baik.
C. Topic bermain
Can Do Hands (menggambarkan kelima jarinya kemudian menuliskan kata di
setiap jari sesuai keinginannya)

D. Kriteria kelompok bermain


1. Peserta bermain berumur 3-5 tahun
2. Dirawat di ruang sakura
3. Keadaan umum anak memungkinkan untuk mengikuti kegiatan
bermain
4. Tidak bertentangan dengan program pengobatan
5. Telah terbina hubungan saling percaya antara perawat-klien

E. Struktur kelompok
1. Tempat kegiatan
Ruang Sakura
2. Seting tempat
HARAP DIBUAT GAMBARAN SETING PELAKSANAANYA
3. Pelaksanaan
a. Hari/tanggal : Sabtu, 28 Septermber 2019
b. Jam : 09.00 WIB
4. Jumlah pelaksana
4 orang
5. Media dan alat
a. Buku gambar
b. Pensil
c. Kertas

F. Pengorganisasian
1. Pelaksana
a. Leader : Sandi
b. Co Leader : Meti
c. Fasilitator : Aam
d. Observer : Fitri
2. Rincian tugas
a. Leader
1) Mengkoordinasi jumlah peserta yang telah ditentukan
2) Mampu mengatasi masalah yang timbul dalam kelompok
3) Memimpin perkenalan dan menjelaskan tujuan bermain.
b. Co Leader
1) Membantu tugas dari leader
2) Mengatasi masalah yang muncul bersama leader
3) Mempersiapkan segala yang akan diperlukan bersama pelaksana
yang lain
c. Fasilitator
1) Memfasilitasi anak dalam bermain/melaksanakan kegiatan
2) Membimbing dan mengarahkan anak
3) Membantu meningkatkan rasa kepercayaan diri anak
4) Memotivasi anak untuk menyelesaikan kegiatan
5) Mengevaluasi kondisi anak selama kegiatan
d. Observer
1) Mengevaluasi selama kegiatan terapi bermain berlangsung
2) Memberikan laporan evaluasi setelah terapi bermain selesai
3) Memberikan informasi tambahan diakhir terapi bermain
e. Orang tua/keluarga
1) Membantu membimbing anak
2) Mendampingi anak selama dalam kegiatan
3) Ikut memotivasi anak dalam kegiatan.
f. Klien/anak
1) Mengikuti program terapi bermain
2) Mengekspresikan perasaan selama pelaksanaan

G. Persiapan
1. Persiapan klien
a. Mengidentifikasi klien sesuai dengan kriteria yang telah dibuat.
b. Jumlah klien yang mengikuti terapi bermain 1 orang anak dan
didampingi oleh orang tua atau keluarga
c. Pelaksana telah membina hubungan saling percaya dengan klien
2. Persiapan pelaksana
a. Pelaksana berjumlah 4 orang
b. Pelaksana bertugas Leader, Co Leader, Fasilitator dan observer dalam
program terapi bermain Can Do Hands
c. Melibatkan dosen pembimbing.

H. Perencanaan Pelaksanaan
Kegiatan Waktu Respon
Persiapan 5 menit -
1. Menyiapkan tempat
bermain
2. Mengatur posisi.
3. Menyiapkan alat dan media
4. Menyiapkan klien
Proses 20 menit
1. Membuka proses terapi Menjawab salam
bermain dengan mengucap
salam, do’a
2. memperkenalkan diri
3. Kontrak waktu
4. Menjelaskan kepada anak Anak mau bermain
dan keluarga tentang tujuan dengan antusias
dan manfaat bermain bersama teman-
5. Menjelaskan cara bermain
temannya
6. Memberi kesempatan untuk
bertanya/klarifikasi
7. Mengajak anak bermain
8. Mengevaluasi respon anak
dan keluarga (perasaan)
9. Reward/reinforcement
positif)
Evaluasi 5 menit Memperhatikan
1. Menyimpulkan
2. Mengucapkan salam
Menjawab salam

I. Kriteria Evaluasi
1. Anak bersedia mengikuti terapi bermain
2. Anak mengikuti kegiatan sampai selesai
3. Anak dapat mengikuti dan melakukan apa yang diharapkan dari leader
4. Kebutuhan anak terpenuhi
5. Anak bersosialisasi dengan temannya
6. Anak mengikuti instruksi yang diberikan
7. Anak berperan aktif dalam permainan
8. Anak bisa melakukan permainan dengan mandiri
9. Anak dapat menyelesaikan permainan sampai selesai
10. Anak dapat berinteraksi dengan anak-anak lain yang dirawat di ruang
kenanga
11. Anak merasa senang mengikuti terapi bermain
Nama Peserta Terapi Bermain

No Nama Peserta Umur

DAFTAR PUSTAKA
Anggani , Sudono, Sumber Belajar Dan Alat Permainan Untuk Pendidikan Usia
Dini. 2004. Grafindo: Jakarta
Nelson, Ilmu Kesehatan Anak. 1999. EGC: Jakarta
Donna L. wong, Pedoman Klinis Keperawatan Anak. 2004. EGC: Jakarta

Anda mungkin juga menyukai