Anda di halaman 1dari 25

UNIVERSITAS FALETEHAN

PENGARUH RELAKSASI BENSON TERHADAP


TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI

LITERATUR REVIU

oleh:
Irfan Firdaus
NIM.1018032045

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS FALETEHAN SERANG
2019
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
DAFTAR ISI .................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 3
C. Tujuan ................................................................................................ 3

BAB II TINJAUAN JURNAL


A. Argumen Riset 1 ................................................................................ 4
B. Argumen Riset 2 ................................................................................ 7
C. Argumen Riset 3 ................................................................................ 10
D. Argumen Riset 4 ................................................................................ 13
E. Argumen Riset 5 ................................................................................ 17

BAB III ANALISA DAN SIMPULAN


A. Analisa ............................................................................................... 21
B. Simpulan ............................................................................................ 22

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... iii


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hipertensi merupakan penyebab kematian nomor satu didunia dari 7 juta


penduduk setiap tahunnya. Badan penelitian kesehatan dunia WHO tahun 2012
menunjukkan diseluruh dunia sekitar 982 juta orang atau 26,4% penghuni bumi
mengidap hipertensi dengan perbandingan 26,6% pria dan 26,1% wanita.
Hipertensi juga menyebabkan 1,5 juta kematian per tahun di wilayah Asia
Tenggara. Bahkan, diperkirakan jumlah penderita hipertensiakan meningkat
menjadi 1,6 milyar atau 29,2 % menjelang tahun 2025 (WHO, 2012).

Hipertensi sebagai peningkatan tekanan darah sistolik sedikitnya 140 mmHg


atau diastolik sedikitnya 90 mmHg. Hipertensi tidak hanya beresiko tinggi
menderita penyakit jantung, tetapi juga menderita penyakit lain seperti
penyakit saraf, ginjal, dan pembuluh darah dan makin tinggi tekanan darah,
makin besar resikonnya (Nurarif, 2015)

Salah satu upaya terapi non farmakologis adalah penggunaan teknik relaksasi.
Teknik relaksasi terbagi atas 4 macam yaitu relaksasi otot (progressive muscle
relaxation), pernafasan (diaphragmatic breathing), meditasi (attentionfocusing
exercise) dan relaksasi prilaku (behavioral relaxation) (Miltenbarger, 2004).

Kelebihan latihan teknik relaksasi dibandingkan dengan teknik lain adalah


teknik relaksasi lebih mudah dilakukan bahkan dalam kondisi apapun serta
tidak memiliki efek samping apapun (Daelon dalam Anita Yuslina, 2015).

Relaksasi Benson merupakan pengembangan metode respons relaksasi dengan


melibatkan faktor keyakinan pasien, yang dapat menciptakan suatu lingkungan
internal yang tenang sehingga dapat membantu pasien mencapai kondisi
kesehatan dan kesejahteraan lebih tinggi (Benson & Proctor dalam Lestari,
2015).

Cara kerja teknik relaksasi benson ini adalah berfokus pada kata atau kalimat
tertentu yang diucapkan berulang kali dengan ritme teratur yang disertai sikap
pasrah pada Tuhan Yang Maha Esa sambil menarik nafas dalam. Pernafasan
yang panjang dapat memberikan energi yang cukup, karena pada waktu
menghembuskan nafas mengeluarkan karbondioksida (CO2) dan saat
menghirup nafas panjang mendapatkan oksigen yang sangat diperlukan tubuh
untuk membersihkan darah dan mencegah kerusakan jaringan otak akibat
kekurangan oksigen (hipoksia). Saat tarik nafas panjang otot-otot dinding perut
(rektus abdominalis, transversus abdominalis, internal dan ekternal obligue)
menekan iga bagian bawah kearah belakang serta mendorong sekat diafragma
ke atas dapat berakibat meninggikan tekanan intra abdominal, sehingga dapat
merangsang aliran darah baik vena cava inferior maupun aorta abdominalis,
mengakibatkan aliran darah (vaskularisasi) menjadi meningkat keseluruh
tubuh terutama organ-organ vital seperti otak, sehingga O2 tercukupi didalam
otak dan tubuh menjadi rileks (Benson & Proctor dalam Tri Sunaryo, 2015).

Relaksasi benson ini sudah dilakukan di beberapa penelitian eksperimen.


Menurut penelitian yang telah dilakukan Salafudin dan Sri Handayani (2015),
Terdapat pengaruh pemberian teknik relaksasi Benson terhadap tekanan darah
pada lansia penderita hipertensi. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan yang
signifikan tekanan darah sebelum dan sesudah diberikan teknik relaksasi
benson (Salafudin, 2015).

Berdasarkan latar belakang dan fenomena diatas, maka peneliti merasa tertarik
untuk melakukan literatur reviu mengenai pengaruh teknik relaksasi benson
terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi.
B. Rumusan Masalah

Apakah ada kesamaan hasil dari 5 jurnal mengenai pengaruh relaksasi benson
terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi?

C. Tujuan

Untuk mengetahui pengaruh relaksasi benson terhadap penurunan tekanan


darah pada penderita hipertensi.
BAB II
TINJAUAN JURNAL

A. Argumen Riset 1
1. Judul
Pengaruh Teknik Relaksasi Benson dan Murottal Al-Qur’an Terhadap
Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi (Tahun 2015).

2. Nama Penulis
Laras Pratiwi, Yesi Hasneli, Juniar Ernawaty.

3. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh teknik relaksasi
benson dan murottal Al-Qur’an terhadap tekanan darah pada penderita
hipertensi primer di Puskesmas Harapan Raya.

4. Metode
Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan menggunakan rancangan
penelitian Quasi experiment dengan pendekatan nonequivalent control group
yang dibagi menjadi kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

5. Sampel
Populasi pada penelitian ini adalah semua pasien yang menderita hipertensi
primer di wilayah kerja Puskesmas Harapan Raya Pekanbaru. Sedangkan
sampel yang digunakan sebanyak 30 orang responden, yaitu 15 responden
kelompok eksperimen dan 15 responden kelompok kontrol. Kriteria inklusi
penelitian yaitu berada pada rentang usia 30-60 tahun, mempunyai tekanan
darah ≥ 140/90 mmHg, beragama Islam, tidak memiliki gangguan
pendengaran, tidak memiliki masalah kesehatan selain hipertensi yang dapat
berpengaruh terhadap tekanan darah (misalnya penyakit jantung, ginjal,
diabetes melitus, maag, dispepsia dan ulkus peptikum), dan bersedia menjadi
responden
6. Prosedur Intervensi

SOP Teknik Relaksasi Benson

Pengertian :

Relaksasi benson merupakan pengembangan metode respon relaksasi


pernapasan dengan melibatkan faktor keyakinan pasien yang dapat
menciptakan suatu lingkunganinternal sehingga dapat membantu pasien
mencapai kondisi kesehatan dan kesejahteraan yang lebih tinggi (Purwanto
dalam Laras Pratiwi, 2015).

Tujuan :

Manfaat dari terapi benson ini adalah melegakan stress untuk penyakit darah
tinggi, penyakit jantung, susah hendak tidur, sakit kepala disebabkan karena
tekanan dan asma, membantu orang menjadi rileks dan dapat memperbaiki
berbagai aspek kesehatan fisik, serta membantu individu untuk mengontrol
diri dan memfokuskan perhatian sehingga ia dapat mengambil respon yang
tepat saat berada dalam situasi yang menegangkan (Miltenberger dalam Laras
Pratiwi, 20015)

Indikasi :

Diberikan untuk pasien yang mengalami tekanan darah tinggi

Prosedur :

Tahap pra interaksi

1. Melakukan pengkajian dan mempelajari status pasien


2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan alat
4. Tahap orientasi
5. Mengucapkan salam terapeutik
6. Validasi kondisi pasien saat ini
7. Menjaga keamanan & privasi pasien
8. Menjelaskan tujuan & prosedur yang akan dilakukan terhadap pasien &
keluarga

Tahap Kerja

1. Posisikan pasien pada posisi duduk yang paling nyaman


2. Instruksikan pasien memejamkan mata
3. Instruksikan pasien agar tenang dan mengendorkan otot-otot tubuh dari
ujung kaki sampai dengan otot wajah dan rasakan rileks
4. Instruksikan kepada pasien agar menarik nafas dalam lewat hidung, tahan
3 detik lalu hembuskan lewat mulut disertai dengan mengucapkan do’a
atau kata yang sudah dipilih
5. Instruksikan pasien untuk membuang pikiran negatif, dan tetap fokus
pada nafas dalam dan do’a atau kata-kata yang diucapkan
6. Lakukan selama kurang lebih 10-15 menit
7. Instruksikan pasien untuk mengakhiri relaksasi dengan tetap menutup
mata selama 2 menit, lalu membukanya dengan perlahan
8. Ciptakan lingkungan yang sunyi dan bebas gangguan.
9. Lakukan terapi 1 kali sehari

Tahap terminasi

1. Evaluasi perasaan pasien


2. Lakukan kontrak pertemuan selanjutnya
3. Akhiri dengan salam
4. Cuci tangan
7. Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya penurunan tekanan darah yang
signifikan pada kelompok eksperimen dengan p value< α (0,05). Pengukuran
diperoleh dari nilai mean tekanan darah pre-test sistol pada kelompok
eksperimen sebesar 165,53 mmHg, pre-test diastol sebesar 91,60 mmHg dan
post-test sistol sebesar 147,93 mmHg, posttest diastol sebesar 87,27 mmHg.
Dapat disimpulkan bahwa teknik relaksasi benson dan murottal Al-Qur’an
efektif dalam menurunkan tekanan darah pada pasien dengan hipertensi
primer.

B. Argumen Riset 2
1. Judul
Relaksasi Benson untuk Menurunkan Tekanan Darah Pasien Hipertensi di
Rumah Sakit Daerah Kudus (Tahun 2015)

2. Nama Penulis
Sukarmin, Rizka Himawan

3. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh relaksasi benson
terhadap tekanan darah pasien hipertensi di Rumah Sakit daerah (RSD)
Kudus

4. Metode
Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan pre and post control
group design.

5. Sampel
Kriteria inklusi Didiagnosa hipertensi dengan tekanan darah 140-159 / 90-99
mmHg, bersedia menjadi subjek penelitian, belum pernah melakukan benson
relaksasi,mendapat terapi standar hipertensi. Sedangkan kriteria ekslusinya
pasien hipertensi yang harus menjalani rawat inap, pasien dengan AMI dan
gagal jantung, pasien menolak melanjutkan perlakuan sebelum mencapai 5
hari, mengalami penyakit kronis. Penentuan kelompok intervensi (16
responden) dan kontrol (16 responden) menggunakan rumus sampel
berpasangan.

6. Prosedur Intervensi

SOP Teknik Relaksasi Benson

Pengertian :

Relaksasi Benson memiliki beberapa keunggulan selain metodenya yang


sederhana karena bertumpu pada usaha nafas dalam yang diselingi dengan
permohonan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, tehnik ini juga dapat
dilakukan kapan saja dan dimana saja tanpa membutuhkan ruangan yang
sangat khusus (Price dalam Sukarmin, 2015).

Tujuan :

Benson relaksasi akan menghasilkan frekuensi gelombang alpha pada otak


yang bisa menimbulkan perasaan bahagia, senang, gembira, dan percaya diri
sehingga dapat menekan pengeluaran hormon kortisol, epinefrin dan
norepinefrin yang merupakan vasokontriksi kuat pada pembuluh darah.
Penekanan hormone-hormon tersebut dapat mengakibatkan dilatasi
pembuluh darah yang mengakibatkan penurunan resistensi pembuluh darah
sehingga hasil akhirnya adalah penurunan tekanan darah (Price dalam
Sukarmin, 2015).

Indikasi :
Diberikan untuk pasien yang tekanan darah tinggi

Prosedur :

Tahap pra interaksi

1. Melakukan pengkajian dan mempelajari status pasien


2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan alat
4. Tahap orientasi
5. Mengucapkan salam terapeutik
6. Validasi kondisi pasien saat ini
7. Menjaga keamanan & privasi pasien
8. Menjelaskan tujuan & prosedur yang akan dilakukan terhadap pasien &
keluarga

Tahap Kerja

1. Posisikan pasien pada posisi duduk yang paling nyaman


2. Instruksikan pasien memejamkan mata
3. Instruksikan pasien agar tenang dan mengendorkan otot-otot tubuh dari
ujung kaki sampai dengan otot wajah dan rasakan rileks
4. Instruksikan kepada pasien agar menarik nafas dalam lewat hidung, tahan
3 detik lalu hembuskan lewat mulut disertai dengan mengucapkan do’a
atau kata yang sudah dipilih
5. Instruksikan pasien untuk membuang pikiran negatif, dan tetap fokus
pada nafas dalam dan do’a atau kata-kata yang diucapkan
6. Lakukan selama kurang lebih 10-15 menit
7. Instruksikan pasien untuk mengakhiri relaksasi dengan tetap menutup
mata selama 2 menit, lalu membukanya dengan perlahan
8. Ciptakan lingkungan yang sunyi dan bebas gangguan.
9. Lakukan terapi 1 kali sehari
Tahap terminasi

1. Evaluasi perasaan pasien


2. Lakukan kontrak pertemuan selanjutnya
3. Akhiri dengan salam
4. Cuci tangan

7. Hasil Penelitian
Hasil penelitian menunjukkan adanya perubahan tekanan darah sistolik dan
diastolik yang cukup signifikan sebelum dan setelah benson relaksasi pada
kelompok intervensi sementara pada kelompok kontrol menunjukkan tidak
adanya perubahan tekanan darah yang cukup signifikan. Meskipun dari hasil
uji beda mean tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan penurunan
tekanan darah sistolik dan diastolik antara kelompok kontrol dan kelompok
intervensi. Kalau kita analisa kita analisa baik kelompok kontrol maupun
kelompok intervensi mengalami penurunan tekanan darah sistolik dan
diastolik ini memperlihatkan efek faktor lain terutama obat-obatan penurun
tekanan darah masih cukup efektif mempengaruhi tekanan darah.

C. Argumen Riset 3
1. Judul
Pengaruh Relaksasi Benson Terhadap Tekanan Darah pada Pasien Hipertensi
di Puskesmas Denpasar Timur II (Tahun 2014)

2. Nama Penulis
Darmawan, Oka Swarningsih, Ngurah Taruna Wijaya

3. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh relaksasi benson
terhadap tekanan darah pada pasien hipertensi.
4. Metode
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan rancangan penelitian
pre-experimental design. Model yang digunakan dalam rancangan penelitian
ini adalah one-group pretest-posttest design.

5. Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien baru dengan hipertensi di
wilayah kerja Puskesmas Denpasar Timur II bulan Januari-mei 2014. Pada
penelitian ini sampel diambil sebanyak 30 orang yang memenuhi kriteria
inklusi dan eksklusi sesuai dengan tujuan penelitian.

6. Prosedur Intervensi

SOP Teknik Relaksasi Benson

Pengertian :

Relaksasi benson merupakan salah satu intervensi nonfarmakologis yang


digunakan untuk mengurangi nyeri pasca bedah. Relaksasi benson
merupakan pengembangan metode respon relaksasi pernafasan dengan
melibatkan faktor keyakinan pasien yang dapat menciptakan suatu
lingkungan internal sehingga dapat membantu pasien mencapai kondisi
kesehatan dan kesejahteraan lebih tinggi (Benson dalam Datak, 2008).

Tujuan :

Sudah banyak penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui manfaat dari
pencapaian respon relaksasi, seperti mengurangi stress, menurunkan tekanan
darah, menurunkan denyut nadi dan pernapasan, dan merelaksasikan otot
(Benson dalam Darmawan, 2014)
Indikasi :

Diberikan untuk pasien yang mengalami tekanan darah tinggi

Prosedur :

Tahap pra interaksi

1. Melakukan pengkajian dan mempelajari status pasien


2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan alat
4. Tahap orientasi
5. Mengucapkan salam terapeutik
6. Validasi kondisi pasien saat ini
7. Menjaga keamanan & privasi pasien
8. Menjelaskan tujuan & prosedur yang akan dilakukan terhadap pasien &
keluarga

Tahap Kerja

1. Posisikan pasien pada posisi duduk yang paling nyaman


2. Instruksikan pasien memejamkan mata
3. Instruksikan pasien agar tenang dan mengendorkan otot-otot tubuh dari
ujung kaki sampai dengan otot wajah dan rasakan rileks
4. Instruksikan kepada pasien agar menarik nafas dalam lewat hidung, tahan
3 detik lalu hembuskan lewat mulut disertai dengan mengucapkan do’a
atau kata yang sudah dipilih
5. Instruksikan pasien untuk membuang pikiran negatif, dan tetap fokus
pada nafas dalam dan do’a atau kata-kata yang diucapkan
6. Lakukan selama kurang lebih 10-15 menit
7. Instruksikan pasien untuk mengakhiri relaksasi dengan tetap menutup
mata selama 2 menit, lalu membukanya dengan perlahan
8. Ciptakan lingkungan yang sunyi dan bebas gangguan.
9. Lakukan terapi 1 kali sehari

Tahap terminasi

1. Evaluasi perasaan pasien


2. Lakukan kontrak pertemuan selanjutnya
3. Akhiri dengan salam
4. Cuci tangan

7. Hasil Penelitian
Dari hasil uji statistik, terdapat perbedaan yang signifikan antara tekanan
darah pasien hipertensi sebelum dan sesudah diberikan relaksasi benson
dengan nilai p=0.000 dimana terjadi penurunan rata-rata tekanan darah
sistolik dan diastolik pada pasien hipertensi yang diberikan relaksasi benson.
Rata-rata tekanan darah sistolik turun sebesar 9,89 mmHg dan tekanan darah
diastolik rata-rata turun sebesar 5,34 mmHg dengan pemberian relaksasi
benson selama 20 menit.

D. Argumen Riset 4
1. Judul
Pengaruh Teknik Kombinasi Hidroterapi Rendam Hangat dan Terapi
Relaksasi Benson Terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Pasien
Hipertensi di Puskesmas Maek Kecamatan Bukik Barisan (Tahun 2015)

2. Nama Penulis
Lisa Mustika Sari, Niche Ardila

3. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh teknik kombinasi
hidroterapi rendam hangat dan terapi relaksasi benson terhadap penurunan
tekanan darah pada pasien hipertensi.
4. Metode
Desain penelitian yang digunakan adalah quasi-eksperimen yaitu One Group
Pretest-postest dimana rancangan ini hanya menggunakan satu kelompok
subyek, pengukuran dilakukan sebelum (pretest) dan sesudah (postest)
perlakuan.

6. Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan pasien hipertensi di wilayah
kerja puskesmas maek yang berjumlah 25 orang. Teknik yang digunakan
dalam penentuan sampel untuk penelitian ini secara purposive sampling
dengan jumlah sampel 16 orang responden yang sesuai dengan kriteria
sampel.

7. Prosedur Intervensi

SOP Teknik Relaksasi Benson

Pengertian :

Benson merupakan intervensi mandiri keperawatan. Konsep relaksasi adalah


bagian dari pengembangan “self care theory” yang dikemukakan oleh orem,
dimana perawat dapat membantu kebutuhan self care pasien yang berperan
sebagai supportive educative sehingga pasien dapat menggunakan relaksasi
untuk mengatasi hipertensi (Tommy & Alligood dalam Lisa Mustika Sari,
2015)

Tujuan :

Terapi relaksasi Benson dapat dijadikan sebagai upaya penyembuhan bagi


penderita hipertensi. Hal itu karena dalam relaksasi terkandung unsur
penenangan diri yang dapat menstabilkan tekanan darah. (Lisa Mustika Sari,
2015)

Indikasi :

Diberikan untuk pasien yang mengalami tekanan darah tinggi

Prosedur :

Tahap pra interaksi

1. Melakukan pengkajian dan mempelajari status pasien


2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan alat
4. Tahap orientasi
5. Mengucapkan salam terapeutik
6. Validasi kondisi pasien saat ini
7. Menjaga keamanan & privasi pasien
8. Menjelaskan tujuan & prosedur yang akan dilakukan terhadap pasien &
keluarga

Tahap Kerja

1. Posisikan pasien pada posisi duduk yang paling nyaman


2. Instruksikan pasien memejamkan mata
3. Instruksikan pasien agar tenang dan mengendorkan otot-otot tubuh dari
ujung kaki sampai dengan otot wajah dan rasakan rileks
4. Instruksikan kepada pasien agar menarik nafas dalam lewat hidung, tahan
3 detik lalu hembuskan lewat mulut disertai dengan mengucapkan do’a
atau kata yang sudah dipilih
5. Instruksikan pasien untuk membuang pikiran negatif, dan tetap fokus
pada nafas dalam dan do’a atau kata-kata yang diucapkan seperti dzikir
untuk yang beragama islam secara berulang
6. Lakukan selama kurang lebih 10-15 menit
7. Instruksikan pasien untuk mengakhiri relaksasi dengan tetap menutup
mata selama 2 menit, lalu membukanya dengan perlahan
8. Ciptakan lingkungan yang sunyi dan bebas gangguan.
9. Lakukan terapi 1 kali sehari

Tahap terminasi

1. Evaluasi perasaan pasien


2. Lakukan kontrak pertemuan selanjutnya
3. Akhiri dengan salam
4. Cuci tangan

7. Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Perbedaan rata-rata pengukuran
tekanan darah sistole antara pengukuran pertama dan pengukuran kedua
adalah 16,250 dengan standar deviasi 10,878. Hasil uji statistik didapatkan
nilai P value 0,001 maka dapat disimpulkan ada pengaruh teknik kombinasi
hidroterapi rendam hangat dan terapi relaksai benson, ada perbedaan yang
signifikan antara TD sebelum dan TD sesudah perlakuan. Mean perbedaan
tekanan darah diastole antara pengukuran pertama dan pengukuran kedua
adalah 6,250 dengan standar deviasi 6,191. Hasil uji statistik didapatkan nilai
P value 0,001 maka dapat disimpulkan ada pengaruh teknik kombinasi
hidroterapi rendam hangat dan terapi relaksai benson, ada perbedaan yang
signifikan antara TD sebelum dan TD sesudah perlakuan.
E. Argumen Riset 5
1. Judul
Pengaruh Teknik Relaksasi Benson Terhadap Tekanan Darah pada Lansia
Penderita Hipertensi di Posyandu Lansia Larasati Dusun Wiyoro Baturetno
Banguntapan Bantul Yogyakarta (Tahun 2015)

2. Nama Penulis
Salafudin, Sri Handayani

3. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi pengaruh relaksasi Benson
terhadap tekanan darah pada lansia penderita hipertensi

4. Metode
Penelitian ini termasuk jenis penelitian Pre Eksperimental Design dengan
menggunakan rancangan penelitian “One group pretest-postest design”
dimana pada rancangan jenis ini pengukuran dilakukan sebelum dan sesudah
dilakukan penelitian perlakuan

5. Sampel
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua lansia yang
menderita hipertensi di Posyandu Lansia Larasati Dusun Wiyoro Baturetno
Banguntapan Bantul Yogyakarta yang berjumlah 39 lansia.

6. Prosedur Intervensi

SOP Teknik Relaksasi Benson

Pengertian :

Teknik Relaksasi Benson merupakan terapi religius yang melibatkan faktor


keyakinan agama. Pada masa lansia ini cenderung untuk lebih meningkatkan
spiritualnya dan lebih mendekatkan diri kepada Tuhan sehingga teknik
relaksasi yang tepat untuk dilakukan dalam menangani masalah kesehatan
pada lansia yaitu dengan teknik relaksasi Benson (Setyowati dalam Salafudin,
2015)

Tujuan :

Relaksasi Benson untuk pengobatan non farmakologis bagi lansia penderita


hipertensi di Posyandu Lansia Larasati Dusun Wiyoro Baturetno
Banguntapan Bantul Yogyakarta.

Indikasi :

Diberikan untuk pasien yang mengalami tekanan darah tinggi

Prosedur :

Tahap pra interaksi

1. Melakukan pengkajian dan mempelajari status pasien


2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan alat
4. Tahap orientasi
5. Mengucapkan salam terapeutik
6. Validasi kondisi pasien saat ini
7. Menjaga keamanan & privasi pasien
8. Menjelaskan tujuan & prosedur yang akan dilakukan terhadap pasien &
keluarga

Tahap Kerja

1. Posisikan pasien pada posisi duduk yang paling nyaman


2. Instruksikan pasien memejamkan mata
3. Instruksikan pasien agar tenang dan mengendorkan otot-otot tubuh dari
ujung kaki sampai dengan otot wajah dan rasakan rileks
4. Instruksikan kepada pasien agar menarik nafas dalam lewat hidung, tahan
3 detik lalu hembuskan lewat mulut disertai dengan mengucapkan do’a
atau kata yang sudah dipilih
5. Instruksikan pasien untuk membuang pikiran negatif, dan tetap fokus
pada nafas dalam dan do’a atau kata-kata yang diucapkan seperti dzikir
untuk yang beragama islam secara berulang
6. Lakukan selama kurang lebih 10-15 menit
7. Instruksikan pasien untuk mengakhiri relaksasi dengan tetap menutup
mata selama 2 menit, lalu membukanya dengan perlahan
8. Ciptakan lingkungan yang sunyi dan bebas gangguan.
9. Lakukan terapi 1 kali sehari

Tahap terminasi

1. Evaluasi perasaan pasien


2. Lakukan kontrak pertemuan selanjutnya
3. Akhiri dengan salam
4. Cuci tangan

7. Hasil Penelitian
Hasil Penelitian menunjukkan adanya pengaruh pemberian teknik relaksasi
Benson terhadap tekanan darah pada lansia penderita hipertensi. Hasil
penelitian menunjukkan perbedaan yang signifikan tekanan darah sebelum
dan sesudah diberikan teknik relaksasi benson pada responden didapatkan
tekanan darah sistolik dengan nilai Z hitung -4,689 dan nilai Asymp.sig.
0,000 (nilai p), maka p < 0,05. Dan tekanan darah diastolik dengan nilai Z
hitung - 4,021 dan nilai Asymp.sig. 0,000 (nilai p), maka p < 0,05. Berarti Ho
di tolak dan Ha diterima yang artinya ada pengaruh teknik relaksasi Benson
terhadap tekanan darah pada lansia penderita hipertensi di Posyandu Lansia
Larasati Dusun Wiyoro Baturetno Banguntapan Bantul Yogyakarta.
BAB III
ANALISA DAN SIMPULAN

A. Analisa

Metode yang digunakan dalam penelitian pada lima jurnal mengenai pengaruh
relaksasi benson terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi
menggunakan metode eksperimental, dengan menggunakan rancangan
penelitian “One group pretest-postest design” dimana pada rancangan jenis ini
pengukuran dilakukan sebelum dan sesudah dilakukan penelitian perlakuan,
dengan metode ini akan diketahui nilai sebelum dilakukan terapi relaksasi
benson dan perubahan atau hasil sesudah dilakukan pemberian terapi relaksasi
benson. Dari kelima jurnal mengenai pengaruh relaksasi benson terhadap
penurunan tekanan darah didapatkan hasil bahwa adanya pengaruh teknik
relaksasi Benson terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi.

Intervensi pemberian teknik relaksasi Benson pada pasien dengan hipertensi


dapat dilaksanakan di Indonesia, mengingat terapi benson dapat dengan mudah
dipraktikkan tanpa biaya dan peralatan yang mahal, dalam hal sumber daya
manusia, pemberian terapi relaksasi benson dapat dilakukan oleh semua perawat
tanpa ada keterampilan atau pelatihan khusus.

Terapi relaksasi benson mempunyai dampak postitif yaitu baik untuk diterapkan
pada pasien dengan hipertensi karena berdasarkan hasil lima jurnal literatur
relaksasi benson berpengaruh terhadap penurunan tekanan darah pada pasien
hipertensi. Dari kelima jurnal literatur tidak ada yang menyebutkan dampak
negatif dari pemberian terapi relaksasi benson tersebut.

Kendala yang mungkin dihadapi jika terapi relaksasi benson diterapkan di


Indonesia, pasien dengan hipertensi akan lebih memilih dan percaya dengan
penggunaan teknik farmakologis atau obat yang diberikan untuk menurunkan
tekanan darah dibandingkan dengan diberikan teknik non farmakologis seperti
teknik relaksasi.

B. Simpulan

Dari kelima jurnal mengenai pengaruh relaksasi benson terhadap penurunan


tekanan darah pada penderita hipertensi dapat disimpulkan bahwa upaya untuk
mengatasi / menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi, peneliti
merekomendasikan teknik relaksasi benson, karena berdasarkan kelima jurnal
bahwa pemberian teknik relaksasi benson berdampak positif dan berhasil
memberikan pengaruh dalam penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi.
Terapi relaksasi benson juga dapat dilakukan dengan mudah tanpa biaya dan
peralatan yang mahal, pelaksana relaksasi benson pun dapat dilakukan oleh
semua perawat kepada pasien tanpa keterampilan khusus. Adapun kendala jika
dilakukan di Indonesia, mungkin pada pasien hipertensi akan sulit menerima
mengenai pemberian terapi non farmakologis seperti relaksasi benson, karena
pasien hipertensi akan lebih percaya dan memilih penggunaan teknik
farmakologis berupa pemberian obat penurun tekanan darah.
DAFTAR PUSTAKA

Darmawan, O. S. (2014). Pengaruh Relaksasi Benson Terhadap Tekanan Darah


pada Pasien Hipertensi. Jurnal Ilmu Keperawatan FK UNUD, 1-7.
Laras Pratiwi, Y. H. (2015). Pengaruh Teknik Relaksasi Benson dan Murottal Al-
Qur'an Terhadap Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi Primer. JOM
vol 2, 1212-1220.
Lisa Mustika Sari, N. A. (2015). Pengaruh Teknik Kombinasi Hidroterapi Rendam
Hangat dan Terapi Relaksasi Benson Terhadap Penurunan Tekanan Darah
pada Pasien Hipertensi. Jurnal Kesehatan Perintis, 90-95.
Nurarif, A. H. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis
& NANDA NIC-NOC. Jogjakarta: Mediaction.
Salafudin, S. H. (2015). Pengaruh Teknik Relaksasi Benson Terhadap Tekanan
Darah pada Lansia Penderita Hipertensi. Jurnal Kesehatan "Samodra Ilmu",
150-159.
Sukarmin, R. H. (2015). Relaksasi Benson Untuk Menurunkan Tekanan Darah
Pasien Hipertensi di Rumah Sakit Daerah Kudus. Jurnal stikes
muhammadiyah kudus vol. 6, 86-93.
Tri Sunaryo, S. L. (2015). Pengaruh Relaksasi Benson Terhadap Penurunan Skala
Nyeri Dada Kiri pada Pasien Acut Miocardial Infark. Jurnal Terpadu Ilmu
kesehatan, 82-196.
WHO. (2012). A Global Brief Hypertension: Silent Killer, Global Public Health
Disease. Switzerland: WHO press.

Anda mungkin juga menyukai