Anda di halaman 1dari 4

BAB I: PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak pada pertemuan


tiga lempeng tektonik lapis bumi, selain itu di Indonesia juga terdapat kurang
lebih sekitar 130 gunung api yang sedang aktif dan terdapat lebih dari 5.000
sungai baik sungai besar maupun kecil yang tersebar di seluruh wilayah
Indonesia sehingga Indonesia rawan bencana. Indonesia rawan terhadapat
bencana alam yang dipengaruhi oleh kondisi geografis, iklim, maupun
geologis, seperti adanya gempa bumi, tsunami, tanah longsor, banjir bandang,
dan lain-lain. Selain bencana dari alam terdapat pula bencana akibat dari
ulah manusia yang bisa dipengaruhi oleh adanya keragaman sosial budaya
masyarakat seperti adanya kecelakaan lalu lintas (pesawat terbang, mobil,
kereta api), pabrik dan lain-lain.
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Belitung Timur yang merupakan
bagian dari wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dimana wilayahnya
yang dekat atau dikelilingi oleh laut, pulau, pantai. Hal ini dapat mempunyai
potensi akan terjadinya bencana baik itu alam maupun ulah manusia seperti
angin puting beliung, tsunami, kebakaran, tanah longsor, kecelakaan
pesawat, kapal laut dan lain sebagainya.
Hal ini menuntut peran Rumah Sakit terutama pada saat terjadinya
bencana dan sebagai ujung tombak dalam pelayanan medis pada saat
bencana serta sebagai mata rantai Sistem Penanggulan Gawat Darurat
Terpadu (SPGDT). Namun pengalaman yang telah ada seringkali
menunjukkan bahwa Rumah Sakit di Indonesia belum atau bahkan tidak
siap dalam menangani atau memberikan pelayanan pada saat terjadinya
bencana. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor yaitu ketidaksiapan
sumber daya manusia, keterbatasan fasilitas, keterbatasan peralatan dan
lemahnya manajemen dalam menanggulangi bencana membuat peran rumah
sakit sebagai ujung tombak dalam pelayanan medis pada saat bencana tidak
bisa dilaksanakan dengan optimal bahkan bisa terjadi bencana baru di
rumah sakit.Hal ini didasari oleh karena belum adanya sebuah sistem yang
mengatur penanganan bencana di rumah sakit yang disepakati oleh semua
pihak yang terkait.
Oleh karena itu perlu disusun sebuah prosedur atau sistem manajemen
penanganan bencana di rumah sakit yang baik, tepat, cepat,
berkesinambungan sampai paripurna dan terintegrasi dengan semua pihak
yang terkait yang diwujudkan dalam pedoman penanganan/ Disaster Plan
Rumah Sakit.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum
Tujuan umum disusunnya dokumen Hospital Disaster Plan ini
adalah agar Rumah Sakit memiliki pedoman atau sistem manajemen
dalam penanganan bencana di rumah sakit baik bencana internal
maupun eksternal.

2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus disusunnya dokumen Hospital Disaster Plan
Rumah Sakit harus menyusun rencana yang meliputi:
a. Pengorganisasian penanggulangan bencana
b. Sistem komunikasi saat penanggulangan bencana
c. Sistem evakuasi dan transportasi saat penanggulangan bencana
d. Persiapan logistik, mobilisasi dan aktivasi SDM
e. Prosedur penanggulangan bencana

C. Dasar Hukum
1. Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.
2. Undang-Undang No. 44 tahun 2009 Tentang Rumah Sakit.
3. Undang-Undang Republik Indonesia No. 24 Tahun 2007 Tentang
Penanggulangan Bencana.
4. Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 2008 Tentang Pendanaan dan
Pengelolaan Bantuan Bencana.
5. Peraturan Pemerintah No. 21 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan
Penanggulangan Bencana.
6. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Badan
Nasional Penanggulangan Bencana.
8. Keputusan Presiden RI No. 43 Tahun 1990 Tentang Badan Koordinasi
Nasional Penanganan Bencana di Indonesia.
9. Keputusan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat/Ketua
Badan Koordinasi Nasional Penanganan Bencana No.11/KEP/Kesra/
IX/1997, Tentang Sekretariat Badan Koordinasi Nasional Penanggulangan
Bencana.
10. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 448/Menkes/SK/VI/1993 Tentang
Pembentukan Tim Kesehatan Penanggulangan Korban Bencana di Setiap
Rumah Sakit.
11. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 28/Menkes/S K/I/I 99 Tentang
Petunjuk Pelaksanaan Umum Penanggulangan Medik Korban Bencana.
12. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 594/Menkes/SK/VI/1995 Tentang
Pembentukan Pusat Penanggulangan Krisis Akibat Bencana (Crisis
Center) di Lingkungan Departemen Kesehatan.
13. Surat Keputusan Direktur RSUD Temanggung Tentang Pembentukan
Dokumen Hospital Disaster Plan RSUD Temanggung.

Anda mungkin juga menyukai