Anda di halaman 1dari 3

TAS ETNIK TENUN IKAT NUSA TENGGARA TIMUR (NTT)

Nusa Tenggara Timur yang populer dengan nama Flobamora, menyimpan rahasia kearifan lokal yang
bernilai tinggi. Tantangan alam yang dinamis mendorong warganya menghasilkan karya-karya yang unik
dan eksotik. Dari rumah hunian, makanan hingga bahan pakaian yang mengandung daya pikat tersendiri.

T-Hena Collection, sebuah home industry dari Larantuka – Kabupaten Flores Timur, hadir
memperkenalkan keindahan khasanah kain tenun ikat Nusa Tenggara Timur. Koleksi tas dan dompet
berbahan Synthetic Leather yang dikombinasi kain tenun ikat berdesain unik, bermotif khas kepulauan
Nusa Tenggara Timur sangat sesuai dengan dinamika hidup manusianya yang gemar
bepergian/merantau. Pada edisi 701 ini, T-Hena Collection menampilkan 3 model tas dan dompet
(LIMITED EDITION).

Tas ETHEL

Lengkapi penampilan anda dengan kain tenun ikat motif Kabupaten Sikka berwarna kuning keemasan
dengan bunga berwarna merah hati yang dikombinasi dengan Synthetic Leather berwarna coklat. Terdiri
dari ; 1 kantung resleting utama, 1 kantung BB di bagian dalam, 1 kantung HP, 1 kantung serbaguna, 1
kantung resleting samping di dalam. Dilengkapi dengan tali panjang berwarna coklat. Ukuran : 27 x 12,5
x 20 cm. Harga Rp 297.999,

Tas dan dompet RINDU

Tampil bergaya dengan tas bermotif Flores bagian tengah menampilkan perpaduan kain tenun ikat dan
bahan Synthetic Leather berwarna coklat dan motif yang cerah, sangat cocok untuk anda yang aktif dan
dinamis. Terdiri dari : 1 kantung resleting utama, 1 kantung serbaguna dan 1 kantung resleting samping
di dalam. Dilengkapi dengan tali panjang berwarna coklat. Ukuran : 34 x 10 x 30.5 cm.

Harga Rp 297.999,-

Dompet RINDU memaksimalkan penampilan anda dengan bahan Synthetic Leather. Terdiri dari : 1
kantung resleting utama, 1 kantung koin di depan, 4 kantung kartu dan 1 kantung uang di dalam. Ukuran
: 23 x 2 x 13 cm. Harga Rp 74.999,-

Tas dan dompet CORRY

Hiasi tampilan anggun anda dengan tas bermotif Flobamora didominasi warna biru dan orange tampak
bagaikan Kepulauan Flobamora di tengah laut Sawu yang membiru dan warna garis putih keperakan
adalah buih ombak yang menerpa sisi pantai di Pulau-pulau kecilnya yang eksotik. Terdiri dari : 1
pegangan tangan di bagian luar, 1 flap kunci putar, 1 kantung resleting tengah di dalam, 1 kantung
serbaguna, 2 kantung BB di dalam dan 2 kantung disamping luar. Dilengkapi dengan tali panjang
berwarna hitam. Kombinasi kain tenun ikat dan bahan Synthetic Leather. Cocok untuk anda yang aktif
dan energik. Ukuran : 30 x 12 x 25 cm. Harga Rp 424.999,-
Dompet CORRY dengan bahan Synthetic Leather berwarna hitam dengan kombinasi kain blue-orange,
beraksen flap magnit memaksimalkan penampilan anda. Terdiri dari : 2 kantung kartu, 1 kantung uang
dan 1 kantung BB didalam. Ukuran : 19 x 3 x 10 cm. Harga Rp 74.000,-

Tas dan dompet etnik yang dikombinasikan dengan Synthetic Leather dari T-Hena Collection
memberikan anda penampilan yang simple dan dinamis namun berkelas dengan harga yang sangat
terjangkau. Setiap kain memiliki motif dan warna yang berbeda sehingga hanya dapat menghasilkan
beberapa tas dan dompet dengan persediaan yang terbatas sehingga penampilan anda tidak akan sama
dengan orang lain.

Jika anda berminat silahkan hubungi kami di tihena.collection@gmail.com

Harga barang diatas belum termasuk ongkos kirim. Pengiriman barang akan dilakukan oleh T-Hena
Collection maksimal 1 x 24 jam setelah anda mentransfer (uang untuk barang yang dimaksud dan
ongkir).

Alamat T-Hena Collection Jalan Don Lorenzo 3, Kelurahan Sarotari Timur, Larantuka - FLORES TIMUR.
Propinsi NUSA TENGGARA TIMUR.

Kain Tenun NTT adalah kain yang dibuat dari proses menenun oleh masyarakat Nusa Tenggara Timur.
Tenun sendiri merupakan kegiatan membuat kain dengan cara memasukkan benang pakan secara
horizontal pada benang-benang lungsin, biasanya telah diikat dahulu dan sudah dicelupkan ke pewarna
alami. Pewarna alami tersebut biasanya dibuat dari akar-akar pohon dan ada pula yang menggunakan
dedaunan.

Tenun ikat atau kain ikat adalah kriya tenun Indonesia berupa kain yang ditenun dari helaian benang
pakan atau benang lungsin yang sebelumnya diikat dan dicelupkan ke dalam zat pewarna alami. Alat
tenun yang dipakai adalah alat tenun bukan mesin. Kain ikat dapat dijahit untuk dijadikan pakaian dan
perlengkapan busana, kain pelapis mebel, atau penghias interior rumah.

Sebelum ditenun, helai-helai benang dibungkus (diikat) dengan tali plastik sesuai dengan corak atau pola
hias yang diingini. Ketika dicelup, bagian benang yang diikat dengan tali plastik tidak akan terwarnai.
Tenun ikat ganda dibuat dari menenun benang pakan dan benang lungsin yang keduanya sudah diberi
motif melalui teknik pengikatan sebelum dicelup ke dalam pewarna.

LANGKAH PEMBUATAN

Langkah pertama yang dilakukan sebelum menenun ialah menyiapkan benang yang hendak dipakai.
Kapas dipintal dengan alat tradisional, masyarakat tidak menggunakan benang konvensional yang ada di
pasaran. Kapas diambil dari pohon kapas. Hasil dari pemintalan biasanya tidak terlalu halus dan dan
berakibat hasil yang tidak simetris pada corak tenun. Meski begitu hal itu yang menyebabkan keunikan
tiap tenun sebab tidak ada tenun yang identik sama. Sesudah proses memintal selesai dilanjutkan
dengan pencelupan benang pada pewarna. Meski tidak semua proses pewarnaan dilakukan ketika masih
dalam bentuk benang namun pada umumnya pewarnaan dilakukan sebelum proses menenun.
Pewarnaan dilakukan dengan menggunakan daun “Ru Dao” untuk mendapatkan warna nila dan akar
pohon “Ka’bo” untuk mendapat warna merah, warna kuning didapat menggunakan kunyit dan daun
“Menkude”. Setelah warna meresap dan dibiarkan mengering baru diikat pada mesin tenun tradisional
yang dalam bahasa setempat disebut “Lana Her’ru”. Tidak seperti pada tenunan yang umum dijumpai di
Indonesia dimana yang diikat pada mesin tenun ialah benang pakan, namun pada tenunan Nusa
Tenggara Timur yang diikat ialah benang lungsin. Benang pakan dimasukkan secara horizontal terhadap
benang lungsin yang telah diikat secara vertikal. Namun di balik semua itu, yang paling penting ialah
proses bertapa dan mencari ilham dengan cara berdoa ke leluhur agar mendapat motif dan corak yang
hendak dipakai, selain itu dipercaya dengan berdoa sebelum dapat memperlancar proses menenun dan
menolak bala selama proses menenun dilakukan. .[3] yeet.

Synthetic leather adalah jenis bahan pembuat sepatu yang berasal dari campuran bahan-bahan kimia
yang diolah di pabrik. Bentuk penampakannya menyerupai kulit dan mempunyai tekstur yang mengkilat,
namun sama sekali tidak ada unsur kulit dalam pembuatannya. Kulit sintesis merupakan jenis bahan
pembuat sepatu yang paling sering digunakan oleh para produsen, karena mudah didapatkan dan lebih
murah. Kulit sintetis juga mempunyai kualitas yang bagus dan pada umumnya lebih sering digunakan
sebagai bahan tas.

Anda mungkin juga menyukai