Anda di halaman 1dari 5

HEPATITIS B

 Nama Anggota : Dela Rianti

Hasna Hanifah

Ilham Prawigit

Rista

Kevin

 Abstrak :
Hepatitis B Virus (HBV) merupakan virus etiologi hepatitis B, virus DNA
kecil dengan 3200 kilobasa genom DNA rantai ganda parsial dalam formasi sirkuler.
Keunikan HBV terletak pada adanya struktur filamen melingkar pada partikel subviral
yang kemudian dikenal dengan sebutan partikel HBsAg. HBsAg merupakan komponen
amplop virus yang melingkupi cangkang inti yang mengandung genom DNA dan protein
polimerase. HBsAg tidak memiliki genom DNA, tidak infeksius, dan memiliki
imunogenisitas yang tinggi sehingga menjadi komponen dasar dalam vaksin HBV. Inti
virus (nukleokapsid) terdiri atas fosfoprotein basa 21 kDa yang disebut dengan antigen
inti hepatitis B (HBcAg). HBV memiliki genom yang sangat kecil, yang menggunakan
peghematan besar untuk menyandikan protein virus dan untuk mengontrol gen tanda
virus. Kedua, genom DNA mereka direplikasi melalui perantara RNA. Dengan kata lain,
replikasi mereka melibatkan transkripsi terbalik, sehingga mereka sangat berbeda dari
virus DNA yang mereplikasi DNA mereka langsung ke DNA. Penemuan mode replikasi
Genom hepadnavirus menyebabkan terciptanya Baltimore kelas VII.
 Struktur :
 Proses Replikasi :

Siklus hidup HBV dimulai dengan attachment atau menempelnya partikel Dane pada
hepatosit. Penempelan tersebut dapat terjadi dengan perantaraan protein pre S1, protein pre-
S2 dan lain-lain. Penempelan HBV akan diikuti proses penetrasi HBV kedalam hepatosit,
kemudian ditranspor kedalam sitoplasma dan kemudian terjadi pelepasan DNA kedalam
nukleus (tahap 1 sampai 3 pada gambar 3). DNA HBV yang masuk ke dalam nukleus mula-
mula berupa dua rantai DNA yang tidak sama panjang (partly doublestranded). Kemudian
akan terjadi proses DNA repair berupa pemanjangan rantai DNA yang pendek (DNA (+)
strand) sehingga menjadi dua untai DNA yang sama panjang (Fully double stranded) atau
covalently closed circle DNA ( cccDNA) (tahap 4). Selanjutnya terjadi pregenom RNA
(RNA (+) dan beberapa mRNA. Translasi pre-genom RNA akan menghasilkan protein core
(HBcAg), HBeAg dan enzim polymerase, sedangkan translasi mRNa lainnya akan
menghasilkan protein yang dibutuhkan (tahap 5-6). Selanjutnya terjadi proses encapsidation
yaitu uptake pre-genom RNA kedalam protein core (HBcAg), dilanjutkan dengan proses
perakitan (assembly) didalam sitoplasma. Proses maturasi genom dimulai dengan proses
reversed transcription pre-genom RNA menjadi DNA untai (-). Proses ini terjadi bersamaan
dengan degradasi pre-genom RNA. Dilanjutkan dengan proses maturasi dengan cara sintesa
DNA (+) strand (tahap 7). Proses envelopment partikel core yang telah mengalami maturasi
genom terjadi didalam endoplasmik retikulum. Disamping itu disini juga terjadi sintesa
partikel HBV lainnya yaitu partikel tubular dan partikel bentuk bulat yang masing-masing
tidak mengandung partikel core dan genom HBV. Selanjutnya melalui aparatus golgi
disekresikan partikel-partikel Dane, partikel bentuk bulat dan tubular dan juga HbeAg,
dengan cara budding atau lisis langsung kedalam sirkulasi darah. Secara skematis dapat
dilihat pada gambar.

 Patogenesis

- Sumber Daerah terjadinya :


Prevelensi Tinggi = Di ujung utara Amerika Utara, Greenland, Canada, Bolivia, Asia
Prevelensi Sedang = Brazil, Afrika, Asia
Prevelensi renda = Eropa, Australia, Amerika Selatan
- Penyebaran : Virus berada dalam darah dan air mani yang individu terinfeksi
dan mode transmisi umumnya sama dengan penularan HIV. Mayoritas pada bayi
yang mendapatkan infeksi dari ibu mereka, penggunaan kembali jarum suntik dan
jarum untuk injeksi.
- Gejala : 1. Nyeri perut

2. Urin berwarna gelap seperti teh

3. Warna feses yang pucat seperti dempul

4. Demam

5. Nyeri sendi

6. Hilang nafsu makan


7. Mual dan muntah

8. Kelemahan dan kelelahan

9. Kulit dan bagian putih mata menguning (jaundice)\

10. Tetapi beberapa peneliti mengembangkan hepatitis berat, yang dapat


menyebabkan sirosis dan akhirnya ke kanker hati

 Pemeriksaan
1. HBsAg, Tes Darah untuk Mendiagnosis Penyakit Hepatitis B
2. Total hepatitis core antibody (Anti-HBc). Antibodi ini muncul sejak terjadinya infeksi
akut dan bertahan seumur hidup Anda. Keberadaan anti-HBc menunjukkan adanya
infeksi lama atau infeksi yang sedang berlangsung dalam waktu yang tidak dapat
ditentukan.
3. Hepatitis B surface antibody (anti-HBs). Pemeriksaan ini dilakukan untuk melihat
sistem kekebalan tubuh Anda terhadap virus hepatitis B. Jika pemeriksaan
menunjukkan hasil yang positif, kemungkinan besar Anda akan terlindungi dari
paparan virus hepatitis B. Biasanya hasil pemeriksaan positif karena Anda
sebelumnya sudah pernah melakukan vaksin hepatitis B. Selain itu, hasil pemeriksaan
yang positif juga berarti bahwa Anda sedang dalam masa pemulihan dari infeksi
hepatitis B akut.
4. Tes darah lainnya. Dokter juga mungkin akan menyarankan pasiennya melakukan
pemeriksaan darah lainnya bersamaan dengan tes hepatitis di atas untuk mencari tahu
jenis virus dan tahap infeksi apa yang mungkin Anda alami. Tak hanya itu, tes darah
juga dapat dilakukan untuk melihat fungsi hati Anda apakah bekerja lebih keras dari
biasanya, sedang dalam tekanan, atau malah tengah mengalami kerusakan yang parah.
 Pengobatan
1. Vaksinasi HBV asli
2. Obat-obatan antivirus. Infeksi HBV diobati dengan obat antivirus yang dimaksudkan
untuk membersihkan virus dari dalam tubuh, termasuk lamivudine (Epivir), adefovir
(Hepsera), telbivudine (Tyzeka) and entecavir (Baraclude).
3. Interferon alfa-2b (Intron A). Obat ini digunakan dengan injeksi terutama bagi anak
muda untuk melawan infeksi, yang tidak ingin menjalani pengobatan jangka panjang
atau yang mungkin ingin hamil dalam beberapa tahun. Efek samping bisa
meliputi depresi, sulit bernapas dan sesak dada.
4. Transplantasi hati. Jika hati Anda telah mengalami kerusakan parah, transplantasi hati
bisa menjadi pilihan. Dokter akan mengangkat hati Anda yang rusak dan
menggantinya dengan hati yang sehat.

https://docplayer.info/30047123-Patogenesis-virus-hepatitis-b.html

https://www.alodokter.com/hepatitis-b
https://www.alomedika.com/penyakit/gastroenterologi/hepatitis-b/etiologi

John Carter, Venetia Saunders-Virology_ Principles and Applications-Wiley (2007)_2

Anda mungkin juga menyukai