Anda di halaman 1dari 14

NAMA : NENG PADILAH

NIM : KHGE17009
KELAS : 2A D3 ANALIS KESEHATAN

TUGAS PENDAHULUAN

1.) Hitung berapa jumlah sampel cairan semen yang harus dipipet untuk membuat 150Ml
larutan sampel dengan pengenceran sebanyak 20 kali?

2.) Digambarkan bentuk-bentuk sperma normal dan pathologisnya?

Perkembangan sel sperma matur merupakan suatu proses yang kompleks yang
melibatkan beberapa tempat dalam traktus gentalia pria. Proses maturasi sperma terjadi dalam
skrotum terutama pada testis dan epididimis. Di dalam testis terdapat tubulus seminiferus
dimana terjadi pematangan sel sperma (spermatogenesis). Spermatozoa kemudian dibawa ke
epididimis. Spermatozoa memasuki tahap akhir maturasi dan menjadi sperma motil di
epididmis. Sperma matur tetap berada dalam epididimis hingga terjadi ejakulasi.

Morfologi yang terlihat pada mikroskop bukanlah morfologi dari spermatozoon


hidup, tetapi citra yang kita buat. Citra ini tergantung pada beberapa faktor, seperti :
spermiogenesis, transport sperma, pematangan, aging, lamanya di plasma semen, teknik
pengecatan, fiksasi, pewarnaan maupun kualitas mikroskop yang dipergunakan.

1
Pewarnaan dan pengecatan dengan kualitas tinggi sangat penting ketika melakukan morfologi
sperma. Setiap spermatozoon tanpa ”cacat” secara morfologi adalah normal, diluar itu adalah
abnormal.

Evaluasi yang dilakukan meliputi : kepala, midpiece, dan ekor pada 200 spermatozoa.

Kriteria morfologi sperma disebut normal bila :

Kanan : Sperma Normal, Kiri : Sperma


Abnormal Abnormal (Tidak Normal)

Kanan : Sperma Normal, Kiri : Sperma Abnormal

2
Kepala : berbentuk oval, akrosom menutupi 1/3nya, panjang 3-5 mikron, lebar ½ s/d 2/3
panjangnya.

Midpiece : langsing (< ½ lebar kepala), panjang 2x panjang kepala, dan berada dalam satu
garis lengan sumbu panjang kepala.

Ekor : batas tegas, berupa garis panjang 9 x panjang kepala.

Pathlogis : Sperma yang sehat merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan
kesuburan pria. Ada tiga kriteria yang dapat menentukan kualitas sperma sehat, yaitu:

-Jumlah keseluruhan : Tiap 1 ml air mani yang dikeluarkan seorang pria mengandung sekitar
15 juta sperma.

-Kemampuan bergerak sperma : Minimal 40 persen dari sperma dalam air mani mampu
bergerak dan sekitar 25 persen dari jumlah sperma harus memiliki gerakan maju yang cepat.
Sebab, untuk mencapai sel telur, sperma harus bergerak lincah dan berenang melalui
beberapa bagian dari organ reproduksi wanita.

Adapun sperma yang tidak normal (Abnormla). Istilah-istilah yang dipakai pada bentuk yang
abnormal adalah :

Makro : 25 % > kepala normal

Mikro : 25 % < kepala normal

3
Taper : kurus, lebar kepala ½ yng normal, tidak jelas batas akrosom, memberi gambaran
cerutu

Piri : memberi gambaran ”tetesan air mata”

Amorf : Bentuk kepala yg ganjil, permukaan tidak rata, tidak jelas batas akrosom

Round : bentuk kepala seperti lingkaran, tidak menunjukkan akrosom

Piri : tidak jelas adanya kepala yg nyata, tampak midpiece dan ekor saja

Cytoplasmic droplet : menempel pada kepala atau midpiece, lebih cerah

Ekor abnormal : pendek / spiral / permukaan tidak halus / ganda

Pathologis : Dalam beberapa kasus, ada faktor yang dapat menyebabkan sperma pria rusak
dan menjadi tidak subur. faktor tersebut, di antaranya trauma fisik, suhu yang terlalu panas,
adanya racun dalam tubuh, radiasi, kemoterapi, infeksi bakteri, dan beberapa obat yang dapat
menyebabkan gangguan pada proses pembentukan sperma.

3.) Sebutkan Teknik-teknik deproteinasi protein?

1. Teknik TCA

Cara ini adalah dengan penambahan TCA (Trichlor Acetic Acid) 1,2 N pada serum sebelum
dilakukan pengukuran, setelah diputar dengan kecepatan tinggi antara 5-10 menit maka
protein dan senyawa-senyawa lain akan mengendap dan filtratnya digunakan untuk
pemeriksaan. Tes linier sampai dengan konsentrasinya 10 mg /dl serum dan 300 mg / dl urin.
Cara deproteinasi ini banyak memerlukan sampel dan waktu yang di perlukan lama sekitar 30
menit.( Underwood, 1997).

a) Faktor Kelemahan Kreatinin Cara Deproteinasi

Ada beberapa faktor kelemahan kreatinin cara deproteinasi :

-Trichlor acetic acid ( TCA ) terlalu pekat.

-Konsentrasi TCA salah ( apabila menggunakan TCA 3 N, tidak terdapat perubahan warna ).

-Waktu inkubasi tidak diperhatikan ( 20 menit ).

4
-Kekeruhan dalam supernatan setelah deproteinasi ( waktu deproteinasi endapan diaduk
beberapa kali / sebelum centrifuge didiamkan untuk beberapa menit ).

-Sampel yang diperlukan telalu banyak dan waktu terlalu lama. TCA pada suhu kamar mudah
terurai maka penyimpanannya di almari es ( ± 2 - 8° C ). (Sylvia, 1994)

b) Faktor Keuntungan Kreatinin Cara Deproteinasi

Ada beberapa faktor keuntungan kreatinin cara deproteinasi :

-Kandungan nitrogen dalam sampel seperti protein, ureum, dll sudah terikat dengan TCA
sehingga supernatan terbebas dari bahan-bahan nitogen. (Sylvia, 1994)

2. Jaffe reaction

Dasar dari metode ini adalah kreatinin dalam suasana alkalis dengan asam pikrat membentuk
senyawa kuning jingga. Menggunakan alat photometer. Metode ini meliputi Kreatinin cara
deporteinasi dan Kreatinin tanpa deproteinasi.

3. Kinetik

Dasar metode ini relatif sama hanya dalam pengukuran dibutuhkan sekali pembacaan. Alat
yang digunakan autoanalyzer.

4. Enzimatik Darah

Dasar metode ini adalah adanya substrat dalam sampel bereaksi dengan enzim membentuk
senyawa substrat menggunakan alat photometer.

Dari ketiga metode di atas, yang banyak dipakai adalah “Jaffe Reaction ”, dimana metode ini
bisa menggunakan serum atau plasma yang telah dideproteinasi dan tanpa deproteinasi.
Kedua cara tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan, salah satunya adalah untuk
deproteinasi cukup banyak memakan waktu yaitu sekitar 30 menit, sedangkan tanpa
deproteinasi hanya memerlukan waktu yang relatif singkat yaitu antara 2-3 menit.
(Underwood, 1997)

5
4.) Jelaskan hubungan adanya kandungan frutosa pada sampel cairan semen dengan hormone
testosterone didalam tubuh?

Hubungannya adalah Gula fruktosa berfungsi sebagai peyedia sebagian besar energi
yang dikonsumsi oleh sperma, diperlukan sebagai makanan sperma dan menunjang
kehidupan sperma di dalam kandungan. Sedangkan Hormon Testosteron adalah hormon
steroid dari kelompok androgen. Pada mamalia ,testosteron terutama disekresi dalam testis
dari laki-laki dan indung telur dari perempuan, meskipun dalam jumlah kecil juga
disekresikan oleh kelenjar adrenal. Pada pria, testosteron memainkan peran penting dalam
pengembangan jaringan reproduksi pria seperti testis dan prostat serta mempromosikan
karakteristik seksual sekunder seperti peningkatan otot dan tulang massa dan rambut
pertumbuhan. Selain itu, testosteron sangat penting untuk kesehatan serta mencegah
osteoporosis .Rata-rata, orang dewasa laki-laki memproduksi sekitar sepuluh kali lebih
banyak testosteron daripada perempuan. Secara umum, androgen meningkatkan sintesis
protein dan pertumbuhan jaringan tersebut dengan reseptor androgen. Meski merupakan
hormon seks dan memengaruhi seksualitas bukan berarti hormon itu hanya untuk
kepentingan seks semata.Cairan semen atau sehari-hari disebut air mani adalah cairan yang
membawa sel-sel sperma yang dikeluarkan oleh organ seksual pria. Semen dikeluarkan
melalui prose ejakulasi dan bercampur dengan sel-sel sperma. Ketika ejakulasi, seorang pria
akan mengeluarkan 2-5ml cairan semen. Warna semen adalah putih mutiara dengan bau khas
langu dan pH 7-8. Jumlah cairan semen tidak boleh kurang dan tidak boleh lebih. Jika kurang
dari 1,5 ml atau lebih dari 5 ml maka dianggap abnormal.

Dalam cairan semen inilah terdapat spermatozoa merupakan penentu keberhasilan


memperoleh keturunan. Yang normal, jumlah spermatozoanya sekitar 20 juta/ml. Namun
seringkali, ada pria yang memiliki spermatozoa yang kurang (oligozoospermia) atau bahkan
tak ditemukan sel sperma sama sekali (azoospermia).

Dalam cairan semen ini terdapat zat-zat lain yang berasal dari kelenjar-kelenjar
sekitar reproduksi pria. Zat-zat itu berfungsi menyuplai makanan dan mempertahankan
kualitas spermatozoa sehingga bisa bertahan hidup sampai masuk ke dalam saluran
reproduksi wanita.Pada cairan semen juga terdapat beberapa jenis hormon, antara lain:
testosteron, estrogen, FSH, LH, prolaktin dan beberapa jenis prostagladin. Pada tahun 1983,
Benziger & Edleson melakukan analisis yang akhirnya menemukan bahwa sebagian besar
hormon diserap pada dinding vagina.

6
Satu dekade lebih sejak Ney mengemukakan hipotesisnya pada jurnal Medical Hypotheses,
barulah pada tahun 2002 ada penelitian yang bertujuan untuk membuktikan hipotesis
tersebut. Tiga orang peneliti dari Departemen Psikologi pada State University of New York at
Albanyyang akhirnya tertarik untuk membuktikan kebenaran hipotesis tersebut. Dalam hasil
riset yang dipublikasi pada Archives of Sexual Behavior, Gordon G. Gallup, Jr dan kedua
rekannya menemukan bahwa hipotesis yang dikemukakan oleh Ney itu adalah benar. Cairan
semen yang dikeluarkan pria pada saat ejakulasi memiliki efek antagonis untuk mengurangi
depresi pada wanita. Mereka berkesimpulan bahawa cairan semen adalah antidepresan yang
baik untuk wanita.

Penelitian itu melibatkan 293 mahasiswi di State University of New York at


Albany. Tanpa mencantumkan nama, pada wanita tersebut diminta untuk mengisi angket
yang dirancang untuk mengetahui perilaku seksual, termasuk frekuensi berhubungan dan
jenis kontrasepsi yang digunakan. Sampel juga diminta untuk mengisi Beck Depression
Inventory untuk mengukur gejala depresi. Untuk membuktikan kebenaran yang tertera pada
angket, para peneliti juga mengukur keberadaan cairan semen dalam darah sampel.

Dari hasil analis, 87% sampel memiliki perilaku seks aktif. Dan, ketika dicocokan
dengan hasil yang diperoleh dari pengukuran depresi, ternyata sampel yang lebih banyak
menunjukkan gejala depresi adalah yang menggunakan selalu menggunakan kondom ketika
berhubungan seks. Hal yang sebaliknya terlihat pada sampel yang tidak pernah menggunakan
kondom. Sampel yang tidak menggunakan kondom memiliki tingkat depresi yang sangat
rendah dan berbeda nyata secara statistik dengan yang menggunakan kondom.

Para peneliti juga menemukan mereka yang tidak menggunakan kondom lebih jarang
melakukan hubungan seks dibanding dengan yang tidak menggunakan kondom. Oleh karena
itu, para penelit berkesimpulan bahwa cairam semen berfungsi sebagai antidepresan karena
sampel lebih sering melakukan hubungan seksual. Hasil penelitian Gallup dan rekan-
rekannya memperlihatkan bahwa dinding vagina menyerap molekul-molekul biologi yang
terdapat di dalam cairan semen yaitu testosteron, estrogen dan prostaglandin yang diukur
pada aliran darah sampel. Dengan demikian, penelitian ini mendukung hipotesis bahwa
keberadaan cairan semen dalam jalur reproduksi wanita dapat berperan sebagai antidepresan
yang baik.

7
Penelitian tersebut juga menyarankan bahwa perlu dilakukan penelitian untuk
meneliti dampak oral sex terhadap keberadaan cairan semen dalam darah wanita dan
hubungannya dengan tingkat depresi. Hal ini didasarkan pada analisis bahwa diantara sampel
yang memiliki tingkat depresi paling rendah juga terdapat 7 dari 10 sampel yang mengaku
bahwa mereka melakukan hubungan seks secara oral.

Memang hasil penelitian ini harus diterjemahkan secara hati-hati dalam konteks yang
relevan dengan kondisi Indonesia. Bahwa hasil penelitian ini menjadi pertimbangan penting
bagi pasangan suami-istri dalam menjaga keharmonisan hubungan dalam rumah tangga.
Berhubungan seks secara rutin dan membiarkan cairan semen berada di saluran reproduksi
mungkin dapat mengurangi depresi pada wanita, setidaknya menurut hasil penelitian di atas.

5. Gambarkan dan jelaskan proses kerja dari alat spektrofotometer UV-Visible?

Cara Kerja Spektrofotometer Uv-Vis

Spektroskopi UV-Vis digunakan untuk cairan berwarna. Sehingga sampel yang akan
diidentifikasi harus diubah dalam senyawa kompleks. Analisis unsur berasal dari jaringan
tanaman, hewan, manusia harus diubah dalam bentuk larutan, misalnya destruksi campuran
asam (H2SO4+ HNO3 + HClO4) pada suhu tinggi. Larutan sample diperoleh dilakukan
preparasi tahap berikutnya dengan pereaksi tertentu untuk memisahkan unsur satu dengan
lainya, misal analisis Pb dengan ekstraksi dithizon pada pH tertentu. Sampel Pb direaksikan
dengan amonium sitrat dan natriun fosfit, pH disesuaikan dengan penambahan amonium
hidroksida kemudian ditambah KCN dan NH2OH.HCl dan ekstraksi dengan dithizon.

8
Spectra elektronik senyawaan dalam fasa uap kadang-kadang menunjukkan struktur halus
vibrasi yang dapat teramati, namun dalam fasa-fasa mampat, tingkat energy molekul
demikian terganggu oleh tetanggga-tetangga dekatnya, sehingga sering kali hanya tampak
pita lebar. Semua molekul dapat menyerap radiasi dalam daerah UV-tampak karena mereka
mengandung electron, baik sekutu maupun menyendiri, yang dapat dieksitasikan ke tingkat
energy yang lebih tinggi. Panjang gelombang pada absorpsi akan terjadi bergantung pada
betapa kuatnya electron itu terikat dalam molekul.

Electron dalam suatu ikatan kovalen tunggal terikat dengan kuat, dan diperlukan radiasi
berenergi tinggi atau panjang gelombang pendek, untuk eksitasinya. Misalnya, alkana, yang
hanya mengandung ikatan tunggal C – H dan C – C tidak menunjukkan serapan di atas 160
nm. Metana menunjukkan suatu puncak pada 122 nm yang ditandai sebagai *. Ini berarti
bahwa suatu electron dalam orbital ikatans-stransisi (bonding) sigma dieksitasikan ke orbital
anti ikatan (antibonding) sigma. Jika suatu molekul mengandung sebuah atom seperti klor
yang mempunyai pasangan electron menyendiri, sebuah electron tak terikat (nonbonding)
dapat dieksitasikan ketingkat energy yang lebih tinggi. Karena electron nonbonding tak
terikat terlalu kuat seperti electron bonding sigma, maka absorbsinya terjadi pada panjang
gelimbang yang lebih panjang.

Electron dalam ikatan rangkap dan ganda tiga agak mudah dieksitasikan ke orbital yang lebih
tinggi. Suatu transisi * bila sebuah electron pi ditingkatkan dari suatup-pdilambangkan
dengan orbital bonding-pi ke suatu orbital antibonding pi. Penyerapan energy dalam transisi
semacam itu biasanya lebih intensif daripada dalam *. Dalam molekul tergonjugasi (yakni
molekul yang memilikis-stransisi ikatan-ikatan rangkap berselang seling dengan ikatan
rangkap) absorbs bergeser ke panjang gelombang yang lebih panjang.

Berikut Bagian-bagian dari alat Spektrofotometer UV-Vis :

1. Sumber cahaya

Sumber sinar polikromatis berfungsi sebagai sumber sinar polikromatis dengan berbagai
macam rentang panjang gelombang. Untuk sepktrofotometer:

a. UV menggunakan lampu deuterium atau disebut juga heavi hydrogen (160-375 nm)

b. VIS menggunakan lampu tungsten yang sering disebut lampu wolfram (lampu pijar)
menghasilkan spectrum kontiniu 320-2500 nm

9
c. UV-VIS menggunan photodiode yang telah dilengkapi monokromator

d. Infra merah, lampu pada panjang gelombang IR.

e. Lampu Tungsten (Wolfram) : Lampu ini digunakan untuk mengukur sampel pada
daerah tampak. Bentuk lampu ini mirip dengna bola lampu pijar biasa. Memiliki panjang
gelombang antara 350-2200 nm. Spektrum radiasianya berupa garis lengkung. Umumnya
memiliki waktu 1000 jam pemakaian.

2. Monokromator, terdiri atas :

a. Prisma, berfungsi mendispersikan radiasi elektromagnetik sebesar mungkin supaya di


dapatkan resolusi yang baik dari radiasi polikromatis.

b. Kisi difraksi, berfungsi menghasilkan penyebaran dispersi sinar secara merata, dengan
pendispersi yang sama, hasil dispersi akan lebih baik. Selain itu kisi difraksi dapat digunakan
dalam seluruh jangkauan spektrum.

c. Celah optis, berfungsi untuk mengarahkan sinar monokromatis yang diharapkan dari
sumber radiasi. Apabila celah berada pada posisi yang tepat, maka radiasi akan dirotasikan
melalui prisma, sehingga diperoleh panjang gelombang yang diharapkan.

d. Filter, berfungsi untuk menyerap warna komplementer sehingga cahaya yang diteruskan
merupakan cahaya berwarna yang sesuai dengan panjang gelombang yang dipilih.

Monokromator berfungsi sebagai penyeleksi panjang gelombang yaitu mengubah cahaya


yang berasal dari sumber sinar polikromatis menjadi cahaya monaokromatis. Jenis
monokromator yang saat ini banyak digunakan adalan gratting atau lensa prisma dan filter
optik. Jika digunakan grating maka cahaya akan dirubah menjadi spektrum cahaya.
Sedangkan filter optik berupa lensa berwarna sehingga cahaya yang diteruskan sesuai dengan
warnya lensa yang dikenai cahaya. Ada banyak lensa warna dalam satu alat yang digunakan
sesuai dengan jenis pemeriksaan.

Pada gambar di atas disebut sebagai pendispersi atau penyebar cahaya. dengan adanya
pendispersi hanya satu jenis cahaya atau cahaya dengan panjang gelombang tunggal yang
mengenai sel sampel. Pada gambar di atas hanya cahaya hijau yang melewati pintu keluar.
Proses dispersi atau penyebaran cahaya seperti yang tertera pada gambar.

10
3. Kompartemen sampel

Kompartemen ini digunakan sebagai tempat diletakkannya kuvet. Kuvet merupakan wadah
yang digunakan untuk menaruh sampel yang akan dianalisis.

Kuvet yang baik harus memenuhi beberapa syarat sebagai berikut :

a. Permukaannya harus sejajar secara optis

b. Tidak berwarna sehingga semua cahaya dapat di transmisikan

c. Tidak ikut bereaksi terhadap bahan-bahan kimia

d. Tidak rapuh

e. Bentuknya sederhana

UV, VIS dan UV-VIS menggunakan kuvet sebagai tempat sampel. Kuvet biasanya terbuat
dari kuarsa atau gelas, namun kuvet dari kuarsa yang terbuat dari silika memiliki kualitas
yang lebih baik. Hal ini disebabkan yang terbuat dari kaca dan plastik dapat menyerap UV
sehingga penggunaannya hanya pada spektrofotometer sinar tampak (VIS). Cuvet biasanya
berbentuk persegi panjang dengan lebar 1 cm.

IR, untuk sampel cair dan padat (dalam bentuk pasta) biasanya dioleskan pada dua lempeng
natrium klorida. Untuk sampel dalam bentuk larutan dimasukan ke dalam sel natrium klorida.
Sel ini akan dipecahkan untuk mengambil kembali larutan yang dianalisis, jika sampel yang
dimiliki sangat sedikit dan harganya mahal.

4. Detektor

Detektor berfungsi menangkap cahaya yang diteruskan dari sampel dan mengubahnya
menjadi arus listrik. Syarat-syarat sebuah detektor :

a. Kepekaan yang tinggi

b. Perbandingan isyarat atau signal dengan bising tinggi

c. Respon konstan pada berbagai panjang gelombang.

d. Waktu respon cepat dan signal minimum tanpa radiasi.

Signal listrik yang dihasilkan harus sebanding dengan tenaga radiasi

11
Macam-macam detector:

a. Detektor foto (Photo detector)

b. Photocell

c. Phototube

d. Hantara Foto

e. Dioda Foto

f. Detektor Panas

5. Read Out

Read out merupakan suatu sistem baca yang menangkap besarnya isyarat listrik yang berasal
dari detektor.

6. Jelaskan dalam bentuk table hasil normal pada pemeriksaan cairan semen secara
makroskopis, mikroskopis, dan kimiawi?

 Pemeriksaan cairan semen secara makroskopis

Pengamatan Standar Normal

Volume Volume semen yang normal minimal adalah


lebih dari 2 ml dengan rentang 2-5 ml.

Warna berwarna putih abu-abu.


Bau beraroma klorin, yang sering disebut mirip
cairan pemutih pakaian atau kaporit.
Konsistensi Pria subur memiliki konsentrasi sperma di atas
20 juta/ml atau 40 juta secara keseluruhan.
Ph Ph semen normal berada dalam kisar 7,2- 7,8.

12
 Pemeriksaan cairan semen secara mikroskopis

Pengamatan Standar Normal

Motilitas Sperma Spermatozoa bergerak lurus kedepan, lincah,


cepat dengan beat ekor yang berirama.
Hitung jumlah sel sperma Nilai Normal : 20 – 70 juta / ml
Morfologi sel sperma Spermatozoa yang kepalanya berbentuk oval,
reguler, dengan bagian tengah utuh dan
mempunyai ekor tak melingkar dengan panjang
45 um.

 Pemeriksaan cairan semen secara kimiawi

Pengamatan Standar Normal

Fruktosa Kadar fruktosa dalam mani normal berkisar


antara 120-450 mg/dl dan fruktosa itu berasal
dari vesiculae seminales.

13
Referensi/Daftar Pustaka

Anonim. 2017. Kimia Klinik Analisa Sperma. https://files.wordpress.com. Diakses pada


tanggal 30 Oktober 2018

Anonim. 2008. Morfologi Sperma. Klinikandrologi.blogspot.com. Diakses pada tanggal 30


Oktober 2018

Anonim. Kriteria Sperma Sehat Yang Penting diKetahui. www.alodpkter.com. Diakses pada
tanggal 30 Oktober 2018

Anonim.2012. Faktor Penyebab Sperma Pria Abnormal. https://lifestyle.okezone.com.


Diakses pada tanggal 30 Oktober 2018

Anonim. 2013. Maklah Kimia Klinik 2 Kreatinin. Melrokosa.blogspot.com. Diakses pada


tanggal 30 Oktober 2018

Anonim. Kandungan Nutrisi Yang Di Kandung Dalam Sperma. https://health.com. Diakses


pada tanggal 30 Oktober 2018

Kompasiana. Cairan Semen Pria Adalah Antidepresan Yang Baik Untuk Waniita.
www.kompasiana.com. Diakses pada tanggal 30 Oktober 2018

Watikim,Nursa.2013.MakalahSpektrofotometerUV-VIS.nursawatikim.blogspot.com. Diakses
pada tanggal 30 Oktober 2018

14

Anda mungkin juga menyukai