Anda di halaman 1dari 14

Kelompok campuran

- Dessy Destiana SR
- Kamelia Erisa
- Mutia Fuji Mahardika
- Rani Nurfadilah
Definisi Quality Control
Quality Control ( QC) adalah salah satu komponen dalam
proses kontrol dan merupakan elemen utama dari sistem
manajemen mutu. Memonitor proses yg berhubungan
dengan hasil tes serta dapat mendeteksi adanya error yang
bersumber dari alat , keadaan lingkungan atau operator.
Memberikan keyakinan bagi laboratorium bahwa hasil yg
dikeluarkan adalah akurat & reliabel.
Tujuan utama dari Quality Control :

(1) akurasi;

(2) kelengkapan; dan

(3) ketepatan waktu semua laporan


Konsultasi Intradepartmental (IDC)
Mendiskusikan untuk menyelesaikan kasus yang sulit atau bermasalah
menjadi lebih mudah Frekuensi nya dilakukan dalam harian

Prosedur
• Tanggal konferensi dan nama-nama anggota kesehatan yang hadir harus dicatat
• berpartisipasi pada konferensi hadir untuk kasus diskusi,Kasus-kasus ini dapat dipilih
atas dasar salah satu kriteria seperti kesulitan diagnostik
Frozen Section Review

Untuk memantau kecukupan dalam kinerja konsultasi intraoperatif ('bagian


beku') dalam hal akurasi diagnostik, waktu prosedur, dan konsekuensi dari
diagnosis yang diberikan
Frekuensinya dalam mingguan

Prosedur :
Pencakupan informasi formulir bagian beku :
• waktu di mana spesimen diterima,
• waktu di mana diagnosis bagian beku diberikan,
• diagnosis bagian beku, dan
• diagnosis akhir
SPRR

Untuk melihat kembali kecukupan laporan bedah patologi


dalam semua aspeknya.
Frekuensinya Mingguan.

Prosedur :
Materi yang dikumpulkan harus terdiri dari:
• Salinan formulir permintaan
• Salinan laporan patologi bedah akhir
• Semua slide mikroskopis
• Semua materi dari studi khusus ( imunohistokimia ,
mikroskopis elekron , dll ) jika ada
• Semua foto X-ray spesimen
SAR

Untuk memantau kecukupan yang dimulai dari data spesimen


persyaratan keselamatan dan identifikasi yang tepat
Frekuensinya Harian.

Prosedur :
formulir SAR di catat jika ada spesimen yang tidak di kantongi atau di
kantongi dengan tidak memadai
LSR

Untuk mendokumentasikan insiden yang hilang dan untuk


menentukan penyebabnya serta mencegah terjadinya lebih lanjut
dan Frekuensinya Bulanan.
Prosedur:
• spesimen yang hilang harus di catat dalam formulir LSR
Kualitas Kontrol Histologi (TO-H)

Untuk memantau kualitas laboratorium mikroskopis dan untuk


memperbaiki setiap kekurangan Frekuensinya harian.
Prosedur :
- kehadiran penandatangannan bahan patologi bedah
- mengacukan slide masalah atau foto copy slide ke laboratorium
histologi
- menenpatkan formulir di kotak surat histologi
- pengawas lab histiologi meninjau formulir dan mengefaluasi masalah.
Kualitas Kontrol dari Histologi (From-H)
Untuk memperbaiki kekurangan yang ada seperti melihat
kesesuaian materi dari formasi dalam suatu jaringan dan
pemeriksaannya misalnya ketebalan sampel,dan yang di
butuhkanya apa aja.
Prosedur :
Pengawas histologi mengirim memo melalui surat elektronik
kepada indibidu yang terlibat dan salinanya harus di kirim ke
direktur patologi anatomi dan di ajukan di kantor pengawas
histologi.
Histologi Pengiriman Slide (SD)
Untuk memantau waktu pengiriman slide dan memperbaiki
kekeurangan yang di temui frekuensinya harian.
Prosedurnya
- patologi yang di hadiri harus mencatat waktu dari bioksi hingga
dikirim dari laboratorium histologi
- setip akhir bulan formulir lengkap di kirimkan ke media kepada
manajer qualty control
Waktu Turnaround Patologi Anatomi (TAT)
Untuk memantau pelaporan spesimen patologi bedah te0t waktu
frekuensinya harian.
Prosedur :
- harus di peroleh daftar harian kasus yang terlmbat
a. Biopsi dalam waktu 2 hari
b. Spsimen pembedahan dalam waktu 3 hari
c. Atopsi sementra 3 hari
d. Hasil atopsi dalam waktu 30 hari.

Anda mungkin juga menyukai