Male Pseudohermaphrodite
Kelompok 1:
UNIVERSITAS PADJADJARAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini dengan baik. Makalah ini berjudul Makalah Kasus 4 Male
Pseudohermaphrodite. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dan diajukan
untuk memenuhi standar proses pembelajaran pada mata kuliah Sistem Endokrin.
Akhir kata, penulis mengharapkan makalah ini dapat bermanfaat dalam proses
pembelajaran di Fakultas Keperawatan.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
BAB II
MALE PSEUDOHERMAPHRODITE
Kelenjar adrenal adalah sepasang organ yang terletak dekat kutub atas ginjal,
terbenam dalam jaringan lemak kelenjar ini ada 2 buah, berwarna kekuningan serta
berada di luar(ekstra)peritoneal bagian sebelah kanan berbentik pyramid dan
membentuk topi(melekat)pada kutub atas ginjal kanan sedangkan yang sebelah kiri
berbentuk seperti bulan sabit, menempel pada bagian tengah ginjal mulai dari atas
sampai daerah hilus ginjal kiri kelnjar adrenal pada manusia panjangnya 4-6 cm, lebar
1-2cm, dan tebal 4-6 cm bersama-sama kelenjar adrenal mempunyai berat lebih
kurang 8 gram, tetapi berat dan ukurannya bervariasi bergantung umur dan keadaan
fisiologi perorangan kelenjar ini dikelilingi oleh jaringan ikat padat kolagen yang
mengandung jaringan lemak selain itu masing-masing kelenjar ini dibungkus oleh
kapsul jaringan ikat yang cukup tebal dan membentuk sekat/septa ke dalam kelenjar.
Terbagi menjadi 2 buah, yaitu korteks dan medulla adrenal. Korteks adalah
bagian terbesar dari kelenjar ini. Di dalamnya tediri dari 3 zona, yaitu glomerulus
yang menghasilkan mineralokortikoid, fascikulata serta reticularis. Fascikulata dan
reticularis menghasilkan glukokortikoid/kortisol, androgen&estrogen.
Korteks adrenal
Mineralokortikoid
Glukokortikoid
Hormon utamanya adalah kortisol. Berfungsi dalam memengaruhi
metabolism karbohidrat, protein, lipid; respon tubuh terhadap stress;
mempertahankan stabilitas emosi; memengaruhi fungsi imun;
memengaruhi respon inflamasi(slow healing); menghambat migrasi sel
fagosit ke lokasi injury.
Medulla adrenal
Menghasilkan katekolamin, epineprin, dan norepineprin(85 %). Efek
katekolamin bervariasi tergantung reseptor khusus di membrane sel jaringan
target. Reseptor tersebut ada 2, yaitu dan adregenik( 1 dan 2). Hormon-
hormon katekolamin ini bersinergi dengan system saraf simpatis yaitu dalam
respon tubuh terhadap stress.
2.3 Etiologi
1. Clitoromegali/mokropenis
2. Vulva yang sempit
3. Kantong hernia inguinalis berisi gonad
4. Amenorea
5. Hirsutisme
6. Hiperpigmentasi, dehidrasi, hipoglikemia, hipertensi
7. Webbed neck, low hairline
8. Kelainan kongenital lainnya
Pada kasus, terdapat tanda dan gejala micropenis, pembesaran kelenjar mamae.
2.5 Klasifikasi
1. Male Pseudohermaphrodite
Klien bisa disembuhkan tetapi klien tersebut akan infertile.
2. Female Pseudohermaphrodite
Klien bisa disembuhkan dan klien tersebut masih bisa fertile.
3. Pseudohermaphrodite sejati
2. USG/CT-scan/MRI
3. Karyotype
Tes untuk mengidentifikasi ukuran, bentuk kromosom di sel-sel tubuh.
4. Genitografi
5. Laparoskopi/Biopsi gonad
Pemeriksaan bagian dalam abdomen dengan menggunakan sebuah
laparoscop. Laparoscop adalah suatu alat sebanding dengan endoscopy
dimasukkan kedalam rongga pretoneum untuk memeriksanya.
6. Pemeriksaan Psikologi/Psikiatri.
Pemerikasaan fisik harus dapat menentukan keadaan apakah ada suatu bentuk
dismorfik dan keadaan kesehatan bayi. Genitalia eksterna harus diperiksa secara teliti,
dengan sistematika sebagai berikut :
Farmakologi
Terapi testoteron.
Testosteron tersebut biasanya diberikan dengan suntikan atau melalui
lapisan kulit. Suntikan dan aplikasi kulit menyebabkan beberapa efek samping
dibandingkan menggunakan testosteron yang diminum. Testosteron
merangsang pertumbuhan, perkembangan kelamin, dan kesuburan.
Koreksi secara pembedahan untuk mengubah penampilan alat
kelamin.
Penentuan jenis kelamin (sex assessment), pola asuh seksual (sex
rearing), pengobatan hormonal,dan psikologis.
1. Edukator
Perawat memberi penjelasan tentang penyakit yang sedang dialami oleh klien.
2. Care provider
Perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan yang sesuai dengan kondisi
penyakit klien sekarang sehingga dengan diberikannya asuhan tersebut bisa
mengurangi masalah keperawatan pada klien.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 PENGKAJIAN
1. Pengumpulan Data
A. Identitas klien
Nama : Nn E
Usia : 34 tahun
Pekerjaan :-
Agama :-
Berat badan :-
Tinggi badan :-
Golongan darah :B
Riwayat kesehatan :
P :-
Q :-
R :-
S :-
T :-
B. Analisa Data :
Gangguan pemenuhan
kebutuhan seksual
DO : Klien pada umur 34 Factor resiko Anxietas
tahun baru memeriksakan
diri. Defisiensi 5-reduktase
DS : -
Micropenis, vagina, labiya
Anxietas