Anda di halaman 1dari 19

FISIOLOGI SISTEM REPRODUKSI PADA LAKI-LAKI

KELOMPOK 4 : 1. Vegya Refindah Shoumi P07131520002


2. Adinda Khairiyah Fitri P07131520012
3. Indah Wirawati P07131520013
4. Adindha Callista P07131520014
5. Chintia Dian Wulandari P07131520020
6. Francilia Deastuti P07131520021
7. Sheren Cahya Hakiki Fadhilah P07131520022
8. Nurul Laila Azizah P07131520026
Pokok Pembahasan
01 Sistem reproduksi pada pria

Hormon pada pria dan sperma


02 yang baik

Peranan gizi dalam menentukan


03 kualitas sperma

Penyakit disekitar organ


04 kelamin pria
01
Sistem Reproduksi Pria Bagian Organ Reproduksi Luar
a. Testis
Testis adalah kelenjar kelamin jantan pada hewan dan manusia. Testis berjumlah
sepasang (testes = jamak). Testis dibungkus oleh skrotum, kantong kulit di bawah
perut. Pada manusia, testis terletak di luar tubuh, dihubungkan dengan tubulus
spermatikus dan terletak di dalam skrotum. Ini sesuai dengan fakta bahwa proses
spermatogenesis pada mamalia akan lebih efisien dengan suhu lebih rendah dari
suhu tubuh (< 37°C).
b. Saluran pengeluaran (epididimis, vas deferens, saluran ejakulasi, uretra)
01
Sistem Reproduksi Pria Bagian Organ Reproduksi Luar
c. Epididimis berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara sperma sampai sperma menjadi
matang dan bergerak menuju vas deferens. 
d. Vas deferens atau saluran sperma (duktus deferens) merupakan saluran lurus yang mengarah ke
atas dan merupakan lanjutan dari epididimis. Berfungsi sebagai saluran tempat jalannya sperma dari
epididimis menuju kantung semen atau kantung mani (vesikula seminalis).
e. Saluran ejakulasi merupakan saluran pendek yang menghubungkan kantung semen dengan uretra
yang berfungsi untuk mengeluarkan sperma agar masuk ke dalam uretra.
f. Uretra merupakan saluran akhir reproduksi yang terdapat di dalam penis yang erfungsi sebagai
saluran kelamin yang berasal dari kantung semen dan saluran untuk membuang urin dari kantung
kemih.
01
Sistem Reproduksi Pria Bagian Organ Reproduksi Luar
g. Penis
Penis (dari bahasa Latin yang artinya “ekor”, akar katanya sama dengan phallus, yang berarti sama)
adalah alat kelamin jantan. Fungsi penis secara biologi adalah sebagai alat pembuangan sisa
metabolisme berwujud cairan (urinasi) dan sebagai alat bantu reproduksi.
h. Skortum
Skrotum adalah kantung (terdiri dari kulit dan otot) yang membungkus testis atau buah zakar. Skrotum
terletak di antara penis dan anus serta di depan perineum Fungsi skrotum adalah untuk memberikan
kepada testis suatu lingkungan yang memiliki suhu 1-8ºC lebih dingin dibandingkan temperature rongga
tubuh. Fungsi ini dapat terlaksana disebabkan adanya pengaturan oleh sistem otot rangkap yang menarik
testis mendekati dinding tubuh untuk memanasi.
01
Sistem Reproduksi Pria Bagian Organ Reproduksi Luar
Kelenjar Asesoris :
Vesikula seminalis atau kantung semen (kantung mani) merupakan kelenjar berlekuk-lekuk yang terletak
di belakang kantung kemih. Dinding vesikula seminalis menghasilkan zat makanan yang merupakan
sumber makanan bagi sperma.
Kelenjar prostat (penghasil cairan basa untuk melindungi sperma) Kelenjar prostat melingkari bagian
atas uretra dan terletak di bagian bawah kantung kemih. Kelenjar prostat adalah kelenjar pensekresi
terbesar. Cairan prostat bersifat encer dan seperti susu, mengandung enzim antikoagulan, sitrat (nutrient
bagi sperma), sedikit asam, kolesterol, garam dan fosfolipid yang berperan untuk kelangsungan hidup
sperma.
Kelenjar cowper adalah sepasang kelenjar kecil yang terletak disepanjang uretra, dibawah prostat.
Kelenjar Cowper (kelenjar bulbouretra) merupakan kelenjar yang salurannya langsung menuju uretra.
Hormon 02
Hormon pada pria dan sperma yang

Pria baik
a. Testoteron
Testoteron disekresi oleh sel-sel leydig yang terdapat diantara tubulus
seminiferus. Hormon ini penting bagi tahap pembelahan sel-sel
germinal untuk membentuk sperma, terutama pembelahan meiosis
untuk membentuk spermatosit sekunder
b. LH (Luteinizing Hormone)
LH disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior. LH berfungsi menstimulasi
sel-sel leydig untuk mensekresi testoteron.
c. FSH (Follicle Stimulant Hormone)
FSH juga disekresi oleh sel-sel kelenjar hipofisis anterior dan berfungsi
menstimulasi sel- sel sertoli. Tanpa stimulasi ini, pengubahan
spermatid menjadi sperma (spermiasi)tidak akan terjadi.
Hormon 02
Hormon pada pria dan sperma yang

Pria baik
d. Estrogen
Estrogen dibentuk oleh sel-sel sertoli ketika distimuasi oleh FSH. Sel-sel
sertoli juga mensekresi suatu protein pengikat androgen yang
mengikat testoteron dan estrogen serta membawa keduanya kedalam
cairan pada tubulus seminiferus. Kedua hormon ini tersedia untuk
pematangan sperma
e. Hormon Pertumbuhan
Hormon pertumbuhan diperlukan untuk mengatur fungsi metabolisme
testis. Hormon pertumbuhan secara khusus meningkatkan
pembelahan awal pada spermatogenesis.
Hormon pada pria dan sperma yang baik
Sperma yang baik yaitu satu spermatozoon yang terdiri atas kepala dan ekor. Kepala
lonjong dilihat dari atas dan pyriform dilihat dari samping, lebih tebal dekat leher dan
menggepeng ke ujung. Kepala 4-5 um panjang dan 2,5-;3,5 um lebar. Sebagian
terbesar kepala berisi inti, yang kromatinnya sangat terkondensasi untuk menghemat
ruangan yang kecil, dan untuk melindungi diri dari kerusakan ketika spermatozoon itu
mencari ovum. Dua pertiga bagian depan inti diselaputi tutup akrosom, berisi enzim
untuk menembus dan memasuki ovum.
Peranan Gizi Dalam
03
Menentukan Kualitas Sperma

Zat gizi dibutuhkan untuk penyempurnaan pertumbuhan dan fungsi organ


reproduksi, pada masa pubertas tubuh memproduksi hormon-hormon seks
sehingga alat reproduksi berfungsi dan mengalami perubahan. Reproduksi
manusia membutuhkan zat gizi yang cukup. Asupan zat gizi harus diperhatikan
agar mencapai kematangan seksual.
Berikut beberapa zat gizi yang dapat berperan dalam
kesehatan reproduksi:
1. Protein
Asam amino adalah unit pembangun dari protein. Arginin adalah asam amino yang berfungsi
memperkuat daya tahan hidup sperma dan mencegah kemandulan.
Sumber arginin dari bahan makanan:
ikan, daging sapi, ayam, kacang-kacangan (kedelai dan hasil olahan seperti tempe dan tahu
merupakan sumber phytoestrogen.)
2. Vitamin A
Vitamin A, C, dan E sebagai antioksidan yang berfungsi menangkal serangan radikal bebas
pada dinding sperma dan ovum. Vitamin A juga membantu maturasi sperma.
Sumber vitamin A yaitu wotel, ubi merah dan buah berwarna kuning/oranye. Kecukupan vitamin
A untuk remaja dan dewasa adalah 500-600 RE/hr.

3. Vitamin C
Vitamin c berfungsi meningkatkan kesuburan, memperkuat sistem imun dan membantu
penyerapan zat besi. Vitamin c dapat meningkatkan jumlah sperma dan mobilitasnya.
Kecukupan vitamin C untuk remaja dan dewasa adalah 50-90 mg/hari.
4. Vitamin E
Vitamin E sebagai antioksidan yang dapat mencegah kerusakan DNA sperma serta mendukung
produksi sperma dan hormon-hormon seks.
Sumber vitamin E antara lain minyak tumbuh-tumbuhan (minyak kecambah gandum dan biji labu
kuning), sayuran dan buah-buahan namun dalam jumlah terbatas.

5. Asam Folat
Asam folat diperlukan tubuh untuk pembentukan DNA dan RNA. Defisiensi asalam folat
mengakibatkan kelainan kongenital seperti Neural tube defect (NTD). Suatu studi di Belanda
mengatakan bahwa jumlah sperma pria yang mengalami defisiensi asam folat dan seng meningkat
75% setelah diberi suplemen asam folat 5 mg/hr dan seng 66 mg/hr. Kecukupan asam folat untuk
usia 13 tahun keatas adalah 400 mg/hr.
Asam folat bersumber dari sayuran hijau tua, kol dan keluarga kol. Buah- buahan, biji – bijian,
daging, susu dan sereal.
6. Vitamin B12
Vitamin B12 diperlukan untuk pembentukan sel darah merah. Vitamin B12 dapat menambah dan
meningkatkan kualitas sperma.
Sumber dalam makanan meliputi hati, daging merah, ikan, telur dan susu. Defisiensi vitamin B12
menimbulkan anemia perniosa. Kecukupan vitamin B12 untuk usia 10-12 tahun adalah 1,8 ug/hari dan
usia 13 tahun ke atas 2,4 ug/hari.

7. Kalsium
Kalsium dapat meningkatkan pH tubuh, yang menguntungkan bagi sperma dan telur yang sudah dibuahi.
Sumber kalsium utama adalah susu dan hasil olahannya, seperti keju, Ikan yang dimakan dengan tulang,
Serealia, kacang- kacangan dan hasil kacang- kacangan, tahu, oncom dan tempe, serta sayuran hijau.
Kebutuhan kalsium yang optimal bagi remaja menurut National Institute of Health (NIH) adalah 1.200-
1.500 mg Ca/hari.
8. Seng
Seng sangat diperlukan untuk pematangan Sumber seng paling baik adalah protein hewani,
seksual. Bagi pria seng membantu menjaga terutama daging, hati, ayam, telur, kerang,
fungsi organ seksual, produksi sperma dan rajungan, lobster, ikan salmon. Serealia tumbuk,
melincahkan sperma. Kekurangan seng kacang- kacangan dan biji labu kuning juga
menyebabkan penurunan hormon testosteron, merupakan sumber yang baik. Tiram atau kerang-
penyusutan testis dan pengurangan produksi kerangan adalah salah satu makanan laut yang
sperma yang sehat. Seng dapat meningkatkan sudah sejak dahulu dikenal sebagai peningkat
proteksi sperma terhadap kerusakan karena gairah seksual atau libido. Kebutuhan seng pada
radikal bebas. usia remaja dan dewasa adalah 9,3 – 17,4 mg/hari.

9. Selenium
Selenium merupakan antiokdidan yang berperan mencegah oksidasi sel-sel sperma. Studi yang
dilakukan Universitas Padua Italia, menunjukkan bahwa kekurangan selenium dapat menyebabkan
infertilitas pada pria.
Sumber utama selenium adalah daging merah, hati dan makanan dari laut. Kecukupan selenium yang
dianjurkan untuk untuk usia 10-12 tahun adalah 20 ug/hari dan usia 13 tahun ke atas adalah 30
ug/hari.
Zat Gizi Penting Masa Prakonsepsi

Fokus utama pada prakonsepsi diprioritaskan pada asam folat, zat besi, vitamin C,
E, B6, seng, selenium, dan kalsium. Berikut adalah pesan yang perlu diperhatikan
oleh pasangan suami istri:
Tiga bulan menjelang masa prakonsepsi: a) Vitamin dalam jumlah cukup diperlukan;
b) Perlu penambahan pil suplemen antioksidan dan 400 mcg asam folat, perbanyak
mengonsumsi alpukat, minyak bunga matahari, dan biji wijen; c) Seng diperlukan
untuk proteksi sperma terhadap radikal bebas; d) Asam lemak esensial diperlukan
wanita, dengan memperbanyak konsumsi ikan segar; Kafein yang terkandung dalam
sejumlah minuman perlu dikurangi.

Dua bulan menjelang masa prakonsepsi: a) Vitamin C harus diperbanyak, sekitar


500 mg/hari agar tubuh kebal terhadap infeksi; dan b) Beta karotin yang terkandung
dalam wortel, jeruk, kiwi dan buah lain dibutuhkan. Satu bulan menjelang masa
prakonsepsi: · Vitamin C perlu ditingkatkan sampai 1000 mg/hari.
04 Gangguan pada sistem reproduksi pria
a. Hipogonadisme
Hipogonadisme adalah penurunan fungsi testis yang disebabkan oleh gangguan
interaksi hormon, seperti hormon androgen dan testoteron. Gangguan ini
menyebabkan infertilitas, impotensi dan tidak adanya tanda-tanda kepriaan.
Penanganan dapat dilakukan dengan terapi hormon.

b. Kriptorkidisme
Kriptorkidisme adalah kegagalan dari satu atau kedua testis untuk turun dari rongga
abdomen ke dalam skrotum pada waktu bayi. Hal tersebut dapat ditangani dengan
pemberian hormon human chorionic gonadotropin untuk merangsang terstoteron.
Jika belum turun juga, dilakukan pembedahan.

c. Uretritis
Uretritis adalah peradangan uretra dengan gejala rasa gatal pada penis dan sering
buang air kecil. Organisme yang paling sering menyebabkan uretritis adalah
Chlamydia trachomatis, Ureplasma urealyticum atau virus herpes.
04 Gangguan pada sistem reproduksi pria

d. Prostatitis g. Balanitis
Prostatitis adalah peradangan prostat. Penyakit Balantis adalah iritasi dan peradangan
Penyebabnya dapat berupa bakteri, seperti yang terjadi pada bagian kepala penis. Kondisi
Escherichia coli maupun bukan bakteri. medis ini lebih sering diderita oleh laki-laki
yang tidak disunat. Gejala dari balanitis adalah
e. Epididimitis pembengkakan dan kemerahan.
Epididimitis adalah infeksi yang sering terjadi
pada saluran reproduksi pria. Organisme h. Trauma Testis
penyebab epididimitis adalah E. coli dan Testis yang mengalami trauma akibat tabrakan,
Chlamydia. pukulan, atau tendangan. Apabila mengalami
trauma testis, Anda mungkin akan mengalami
f. Orkitis gejala seperti rasa sakit, memar, dan atau
Orkitis adalah peradangan pada testis yang pembengkakan
disebabkan oleh virus parotitis. Jika terjadi pada
pria dewasa dapat menyebabkan infertilitas.
04 Gangguan pada sistem reproduksi pria
i. Pembengkakan skrotum
Skrotum dapat mengalami pembengkakan, yang sering diakibatkan oleh torsi testis (gangguan
pada testis yang memicu tersumbatnya aliran darah). Selain itu, pembengkakan skrotum juga
bisa dipicu oleh peradangan dan pertumbuhan yang tidak normal di dalam skrotum.

j. Infertilitas
Penyakit ketidaksuburan pada pria. Biasanya terjadi akibat ada masalah pada testis, terjadi
penyumbatan pada saluran sperma, adanya masalah hormonal, infeksi, gangguan genetik, gaya
hidup yang tidak sehat, dan faktor lingkungan. Gejala yang paling bisa dideteksi adalah sulit
mendapat keturunan.

k. Benign Prostatic Hypertrophy (BPH)


Penyakit gangguan kelenjar prostat yang membuat aliran kencing kurang lancar. Biasanya terjadi
pada pria berusia 50 tahun ke atas. Gejalanya buang air kecil tidak tuntas, buang air kecil lebih
dari dua kali per malam, nyeri saat buang air kecil, kadang muncul darah dan nanah di air
kencing.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai