Anda di halaman 1dari 17

Flebotomi

Sampel
Mani/Sperma

Kelompok 4

Dosen : Asni Ramayana Tina, S.ST., M.Biomed.


Kelompok 4
Ahmad Ahfar Dirimale ( A202201097)

Zaatun Hasanah (A202201087)


Alya Suci Ramadhani (A202201062)

Putri Nurul Aisyah (A202201116)

Revaliani (A202201080)
Jemmiyati (A202201109)
Megawati Cahyani Putri (A202201101)

Imel Adelia (A202201103)


Ferika Yolanda (A202201069)
Wa Ode Fitria Mutmainah Mustari ( A202201107)
PENDAHULUAN
Latar Belakang

01 Sperma, juga dikenal sebagai semen, merupakan ejakulat yang berasal dari pria. Cairan
ini memiliki tekstur kental dan keruh, dan terdiri dari sekret kelenjar prostat, kelenjar-
kelenjar lainnya, dan spermatozoa (sel-sel sperma). Sel sperma memiliki dimensi kepala
dengan panjang sekitar 4-5 mikrometer dan lebar 2.5-3.5 mikrometer, serta memiliki
bagian tengah (leher) dan ekor.

Pemeriksaan sperma merupakan metode yang relatif mudah untuk mengevaluasi


02 tingkat kesuburan atau infertilitas seorang pria. Dengan menganalisis sperma, dapat
diketahui jumlah, morfologi (bentuk), dan motilitas (gerakan) sperma yang normal.

03 Pada Indonesia, pembahasan mengenai sperma masih dianggap tabu, terutama di


daerah-daerah dan kota kecil, karena masyarakat memiliki budaya yang tertutup dalam
membicarakan hal-hal sensitif seperti bagian tubuh intim. Di Barat, budaya yang lebih
terbuka memungkinkan pendidikan mengenai sperma dibahas secara terbuka di
sekolah-sekolah melalui pendidikan seks.
Rumusan Masalah
Apa yang di maksud dengan Sperma ?
Apa yang di maksud dengan komposisi Sperma ?
Apa yang di maksud dengan Plasma Semen ?
Bagaimana proses persiapan dan persyaratan dalam pengambilan sampel ?
Apa saja langkah-langkah yang perlu di lakukan dalam proses pengambilan sperma ?
Bagaimana wadah penyimpanan sampel ?
Bagaimana cara penyerahan sampel ?
Bagaimana waktu yang tepat untuk pemeriksaan ?
Apa saja hal yang harus di perhatikan dalam pemeriksaan ?
Apa saja yang memengaruhi kualitas sampel ?
Bagaimana hasil pemeriksaan dapat di kata normal ?
Bagaimana hasil pemeriksaan dapat di kata kana tidak normal ?
Bagaimana Proses pemeriksaan sperma ?
Bagaimana cara pemeriksaan mikroskopis sperma ?
Bagaimana cara pemeriksaan makroskopis sperma ?
PEMBAHASAN

Pengertian Sperma/Mani Komposisi Sperma

Mani atau semen (sperma) Spermatozoa merupakan


ialah ejakulat berasal dari sel yang sangat
seorang pria berupa cairan terspesialisasi dan padat
kental dan keruh, berisi yang tidak lagi mengalami
sekret dari kelenjar prostat, pembelahan atau
kelenjar dan spermatozoa. pertumbuhan.
Pemeriksaan sperma Spermatozoa terdiri atas
merupakan salah satu jalan dua bagian fungsional
yang termudah untuk yang penting yaitu kepala
mengetahui tingkat dan ekor. Sperma dewasa
kesuburan/fertilitas dan terdiri dari tiga bagian
infertilitas seorang pria. yaitu kepala, bagian
Tingkat kesuburan. tengah dan ekor
(flagellata).
PEMBAHASAN

Plasma Semen

3 Plasma semen yang merupakan sekret


kelenjar genital tambahan sebenarnya
tidak dikeluarkan sekaligus sewaktu
ejakulasi, tetapi secara bertahap. Ada 4
tahap atau fraksi yaitu :

Fraksi Pre Ejakulasi, Fraksi Awal, Fraksi Utama


dan Fraksi Akhir
PEMBAHASAN

Langkah yang Perlu Dilakukan


Persiapan dan Persyaratan dalam dalam Proses Pengambilan
Pengambilan Sampel Sperma
● Bersihkan tangan dan penis dengan
Pemeriksaan sperma, disarankan sabun dan air bersih, kemudian
untuk melakukan pantangan atau keringkan.
abstain dari ejakulasi selama minimal 3 ● Bukalah tutup wadah dan pastikan
hari (3 x 24 jam). Ini memberikan waktu wadah sampel bersih, kering, dan
yang cukup bagi spermiogenesis dan steril.
untuk mendapatkan sampel sperma ● Posisikan wadah sampel ketika
hendak ejakulasi sehingga sperma
yang baik.
dapat masuk
● Segera tutup wadah hingga rapat
Sebaiknya, pasien juga diminta untuk setelah sperma berhasil
tidak melakukan aktivitas seksual dikumpulkan.
selama 3-5 hari. Penting untuk ● Beri nama, tanggal, dan waktu
mengeluarkan ejakulat pada pagi hari pengambilan sampel pada wadah.
sebelum pemeriksaan laboratorium,
sesegera mungkin sebelumnya.
PEMBAHASAN

Wadah Penampung/Penyimpanan Sampel

Mani langsung dikeluarkan ke dalam wadah


bersih dan kering. Wadah harus ditutup
dengan rapat. Pasien mencatat waktu
pengeluaran mani dan segera
menyerahkan sampel ke laboratorium yang
juga mencatat waktu pemeriksaan.:

Fraksi Pre Ejakulasi, Fraksi Awal, Fraksi


Utama dan Fraksi Akhir
PEMBAHASAN

Penyerahan Sample Waktu Pemeriksaan

Sperma harus segera Waktu pengeluaran


diserahkan ke laboratorium ditentukan berdasarkan
setelah ditampung karena kesiapan pasien dan
beberapa parameter laboratorium. Setelah
sperma dapat berubah diterima oleh petugas
akibat pengaruh eksternal. laboratorium, sperma segera
Sperma yang dibiarkan diperiksa. Sperma harus
akan mengalami disimpan pada suhu kamar
perubahan pH, viskositas, dan tidak boleh terlalu dingin
motilitas, dan sifat (di bawah 20OC) atau terlalu
biokimianya. panas (di atas 40OC) karena
dapat mempengaruhi
motilitas dan viabilitas
spermatozoa.
Hal-Hal yang Memengaruhi Kualitas Sampel Sperma

1 2 3 4 5 6

Radiasi / Bahan
Makanan Keadaan Sampel Obat Obatan Kimia Obat Herbal Sampe Air Mani

Mengonsumsi kafein, Sampel air mani Menggunakan Terpapar radiasi Menggunakan Sampel air mani
alcohol, tembakau, dalam keadaaan obat-obatan yang dan bahan kimia obat-obatan kurang/tidak
ganja, dan obat- dingin. Hal ini akan mempengaruhi yang herbal yang lengkap, sehingga
obatan terlarang. menurunkan kondisi sperma, mempengaruhi efeknya terhadap tidak dapat
keaktifan pergerakan misalnya hormon sperma (seperti hormon & kualitas dianalisa secara
sel sperma (testosteron, spermisida sperma menyeluruh
(motilitas sperma). estrogen), &pestisida tidak/belum
sulfasalazine, tertentu) atau diketahui.
nitrofurantoin, panas
beberapa obat berkepanjangan.
kemoterapi, dan
lain sebagainya.
PEMBAHASAN

Pemeriksaan Sperma dan Parameternya


Sperma dapat berupa parameter sperma dasar serta
parameter biokimia sperma. Pemeriksaan rutin atau
pemeriksaan dasar, yang dilakukan adalah mengukur
parameter yang diperlukan sebagai dasar umum untuk
mendiagnosis keadaan andrologis, serta yang mudah
dilakukan dengan tidak memakai alat-alat serta
pengetahuan yang lebih rumit.

Parameter pemeriksaan sperma meliputi :

• Pemeriksaan Makroskopis
• Pemeriksaan Mikroskopis
• Pemeriksaan Kimiawi dan Enzim
PEMBAHASAN

Hasil pemeriksaan sperma dikatakan normal jika:

 Jumlah sperma: 20 juta hingga lebih dari 200 juta per mililiter
(mL)
 Bentuk sperma: lebih dari 50% sperma memiliki bentuk normal
 Pergerakan sperma: setidaknya 40%–50% sperma bergerak secara
normal 1 jam setelah ejakulasi dan skala pergerakan sperma 3
atau 4
 Tingkat keasaman (pH): 7,2–7,8
 Volume: 1,5-5 mL
 Warna sperma: putih hingga abu-abu
 Waktu mencair: 15–30 menit
PEMBAHASAN

Hasil pemeriksaan sperma dikatakan tidak normal jika:

 Jumlah sperma: kurang dari 20 juta/mL


 Bentuk sperma: ditemukan kelainan di kepala, bagian tengah,
atau ekor sperma
 Pergerakan sperma: kurang dari 50% sperma tidak bergerak
normal 1 jam setelah ejakulasi dan skala pergerakan sperma 0,
berarti sperma tidak bergerak
 Tingkat keasaman (pH): pH kurang dari 7 menunjukkan sampel
sperma telah terkontaminasi atau saluran ejakulasi tersumbat,
sedangkan pH lebih dari 8 menunjukkan pasien memiliki risiko
infeksi
 Volume: kurang dari 1,5 mL dapat menunjukkan jumlah sperma
rendah, sedangkan jika lebih dari 5 mL menunjukkan sperma
terlalu encer
 Warna sperma: warna merah atau cokelat dapat menunjukkan
adanya darah dalam sperma, sedangkan sperma yang berwarna
kuning bisa menunjukkan risiko penyakit kuning atau efek
samping obat
 Waktu mencair: tidak mencair dalam waktu 15–30 menit.
PEMBAHASAN

Proses Pemeriksaan Sperma

04 Pemeriksaan
Pengumpulan Sampel
Komposisi dan Fungsi.

01 03

Analisis Fisik. Analisa Mikroskopis.

02
PEMBAHASAN

Pemeriksaan Makroskopis Sperma Pemeriksaan Mikroskopis


Pemeriksaan mikroskopis
Proses pemeriksaan makroskopis pada sperma dilakukan
sperma melibatkan 3 Langkah setelah proses liquefaction
utama : selama sekitar 20 menit.
Pemeriksaan umum
1 Analisis Jumlah Sperma: meliputi pergerakan
Menghitung jumlah sperma (motilitas) sperma dan
dalam sampel. jumlah sperma.

2 Evaluasi Motilitas Sperma:


Mengamati gerakan sperma dan Pemeriksaan ini bertujuan
menilai motilitasnya. untuk mengetahui
pergerakan sperma,
3 Pemeriksaan Morfologi Sperma : vitalitas sperma, jumlah
Memeriksa bentuk, struktur dan sperma, dan melihat
keadaan sperma. adanya kelainan morfologi
sperma.
Pemeriksaan sperma penting untuk
mengetahui tingkat kesuburan seorang
KESIMPULAN pria. Tingkat kesuburan yang rendah atau
infertilitas dapat menyulitkan dalam
memperoleh keturunan.

Untuk memeriksa sperma, sebaiknya pria


melakukan pantangan selama minimal 3
hari tanpa ejakulasi sebelum
pengambilan sampel, karena waktu
tersebut dianggap cukup untuk
memperoleh sampel yang baik.

Setelah sampel sperma diterima di


laboratorium, segera dilakukan
pemeriksaan. Sperma harus disimpan
pada suhu kamar dan tidak boleh
didinginkan di bawah 20°C atau
dipanaskan di atas 40°C, karena kondisi
tersebut dapat mempengaruhi motilitas
dan viabilitas sperma.
Thank you!
Flebotomi Sampel Sperma :
“Menggali potensi kesuburan
pria menuju harapan dan
kebahagiaan."

Anda mungkin juga menyukai