KELOMPOK 2 :
1. Kepala
• Lonjong (atas) & piriformis (samping)
• Panjang : 4 – 5 µm, Lebar : 2,5 – 3,5 µm
• Berisi inti
• Dua pertiga bagian depan inti diselaputi
• tutup akrosom yang berisi enzim untuk menembus ovum
2. Ekor
Panjang : 55 µm
Tebal : 1 µm
• Leher
• Bagian tengah (midpiece) memiliki axonema & mitokondria
• Bagian utama (principle piece)
• Bagian ujung (end piece)
SYARAT PEMERIKSAAN SPERMA
1. Jumlah spermatozoa
2. Motilitas spermatozoa
3. Morfologi spermatozoa
4. Pergerakan spermatozoa
5. Vitalitas spermatozoa
6. Benda- benda khusus spermatozoa :
• benda-benda mati : sel epitil, kristal- kristal, benda prostat
• benda- benda hidup : Bakteri, protozoa, jamur
PEMERIKSAAN MOTILITAS SPERMA
• Tujuan : untuk membedakan dan mengetahui sperma yang hidup dan yang
mati
• Prinsip : Sampel sperma dibuat hapusan, diwarnai, dikeringkan dan diperiksa
sperma yang mati dan yang hidup dibawah mikroskop perbesaran 10x 100
• Alat : Pipet tetes, objek glass, Mikroskop, rak dan bak pewarnaan, tabung
reaksi, botol semprot
• Cara Kerja :
1. Sampel sperma diteteskan kedalam tabung reaksi kecil
2. Ditambahkan 1 tetes eosin 5% dan 1 tetes negrosin 10% dan diaduk
3. Diambil 1 tetes, dibuat hapusan diatas objek glass, dikeringkan.
4. Diperiksa dibawah mikroskop dengan perbesaran 10×100x.
• Nilai Normal : 75% atau lebih spermatozoa yang hidup
PEMERIKSAAN JUMLAH SPERMATOZOA
• Ulangi hitung satu atau dua strip lainya, untuk menentukan rata-
ratanya.
• Sebagai alternatif atau opsional, direkomendasikan bahwa perhitunga
dilakukan dari 2-3 tetes sampel lagi untuk meningkatkan keadaan
penentuan perhitungan.
• Dalam kasus sampel ologospermia, disarankan untuk menghitung
sperma di seluruh area grid.
• Lalu di bagi 10 dan hasilnya adalah konsentrasi dalam juta/ml
KELAINAN PADA SPERMA