Anda di halaman 1dari 18

CAIRAN SEMEN

KELOMPOK 2 :

1. Amirotul Chasanah 2211E2199


2. Ernawati 2211E2106
3. Fitri Setia Ningrum 2211E2103
4. Lulu Khairunnissa 2211E2027
5. Mutia Nanda Arlita 2211E2032
6. Putri Naptasia 2211E2070
LATAR BELAKANG

Spermatozoid atau sel sperma atau spermatozoa (berasal


dari bahasa Yunani Kuno yang berarti benih dan makhluk
hidup) adalah sel dari sistem reproduksi jantan. Sel sperma
akan membentuk zigot. Sperma ialah ejakulat berasal dari
seorang pria berupa cairan kental dan keruh, berisi sekret
dari kelenjar prostat, kelenjar-kelenjar lain dan
spermatozoa.
PENGERTIAN SPERMA

Sperma atau disebut juga spermatozoa adalah sel gamet


dari laki-laki. Sel ini mempunyai ukuran panjang
keseluruhan 50-60 mikrometer. Spermatozoa atau
sperma dihasilkan oleh testis, sedangkan cairan seminal
diproduksi oleh kelenjar tambahan di sepanjang saluran
reproduksi pria.
MORFOLOGI SPERMA

1. Kepala
• Lonjong (atas) & piriformis (samping)
• Panjang : 4 – 5 µm, Lebar : 2,5 – 3,5 µm
• Berisi inti
• Dua pertiga bagian depan inti diselaputi
• tutup akrosom yang berisi enzim untuk menembus ovum
2. Ekor
Panjang : 55 µm
Tebal : 1 µm
• Leher
• Bagian tengah (midpiece) memiliki axonema & mitokondria
• Bagian utama (principle piece)
• Bagian ujung (end piece)
SYARAT PEMERIKSAAN SPERMA

1. Wadah : Bersih, kering, bermulut lebar


2. Abstinensi : 3-5 Hari
3. Kurang dari 1 Jam setelah dikeluarkan harus segera
diserahkan oleh petugas
4. Catat waktu pengeluaran
5. Sperma tidak boleh didinginkan dibawah suhu 20°C atau
dipanaskan diatas 40°C, karena dapat mempengaruhi
motilitas dan viabilitas spermatozoa.
6. Cara pengeluaran : Citus terputus atau masturbasi
MAKROSKOPIS

• Liquefaction : 15- 20 menit setelah ejakulasi


• Amati saat semen mengalami liquefaksi lengkap catat waktunya
• Viskositas : 1-2 detik
• Amati panjang benang yang terbentuk. Normal : 3-5 cm
• Volume : Banyaknya sperma yang diejakulasikan diukur dengan
gelas ukur, dibaca setinggi miniskus bawah. Normal 2-6 ml
• Warna : putih kanji/ keabu-abuan/ putih kekuningan
• Bau : Langu, seperti bunga akasia
• PH : 6,8 – 7,8
• Catat waktu pengeluaran semen
MIKROSKOPIS

1. Jumlah spermatozoa
2. Motilitas spermatozoa
3. Morfologi spermatozoa
4. Pergerakan spermatozoa
5. Vitalitas spermatozoa
6. Benda- benda khusus spermatozoa :
• benda-benda mati : sel epitil, kristal- kristal, benda prostat
• benda- benda hidup : Bakteri, protozoa, jamur
PEMERIKSAAN MOTILITAS SPERMA

• Tujuan :untuk mengetahui dan menentukan baik tidaknya


pergerakan sperma dan jumlah presentase yang bergerak
• Prinsip :Sperma dengan zat tambahan atau tidak dilihat
pergerakannya dibawah mikroskop perbesaran 10×45 dan hasilnya
• Alat : Objek glass, cover glass, mikroskop, pipet tetes
• Cara kerja :
1. Ambil & teteskan sperma di atas objek glass
2. Tutup dengan cover glass
3. Periksa dibawah mikroskop perbesaran objektif 40-45x.
PEMERIKSAAN VITALITAS SPERMA

• Tujuan : untuk membedakan dan mengetahui sperma yang hidup dan yang
mati
• Prinsip : Sampel sperma dibuat hapusan, diwarnai, dikeringkan dan diperiksa
sperma yang mati dan yang hidup dibawah mikroskop perbesaran 10x 100
• Alat : Pipet tetes, objek glass, Mikroskop, rak dan bak pewarnaan, tabung
reaksi, botol semprot
• Cara Kerja :
1. Sampel sperma diteteskan kedalam tabung reaksi kecil
2. Ditambahkan 1 tetes eosin 5% dan 1 tetes negrosin 10% dan diaduk
3. Diambil 1 tetes, dibuat hapusan diatas objek glass, dikeringkan.
4. Diperiksa dibawah mikroskop dengan perbesaran 10×100x.
• Nilai Normal : 75% atau lebih spermatozoa yang hidup
PEMERIKSAAN JUMLAH SPERMATOZOA

•Tujuan : Untuk mengetahui jumlah sperma yang terdapat dalam


sampel sperma yang diperiksa
• Alat : Mikroscop, Layar Mikroscop, bilik hitung makler counting
chamber, tissue, micropipet 10ul, hand counter, kalkulator, yellow tip
• Prosedur :
1. Mempipet cairan semen sebanyak 10ul
2. Meneteskan cairan semen ke bilik hitung
3. Menutup kaca bikil hitung
4. Menganggkat kamera dengan peganganya dan letakkan di atas
panggung mikroskop
5. Mengontrol pegangan kamera untuk menyesuaikan dengan
benar
6. Mengamati sperma diperbesar 10X
PEMERIKSAAN MORFOLOGI SPERMATOZOA
Untuk pemeriksaan morfologi ini dimulai dengan pembuatan preparat
smear di atas objek glass, yang dibiarkan kering dalam temperatur
kamar. Setelah preparat smear tersebut kering, maka selanjutnya
dilakukan prosedur pewarnaan.
Tujuan : Untuk mengetahui ada tidaknya kelainan morfologi sperma
dalam sampel yang diperiksa.
Prinsip : Sperma dibuat hapusan diwarnai dengan giemsa, dicuci,
dikeringkan dan diperiksa morfologi sperma dibawah mikroskop
dengan anisol perbesaran 10 x
PEMERIKSAAN AGLUTINASI SPERMA

Aglutinasi spermatozoa ialah penggumpalan atau perlekatan


antara satu spermatozoa dengan beberapa spermatozoa yang
lain. Aglutinasi spermatozoa dapat disebabkan oleh faktor
imunologis dan non-imunologis. Cara membedakan
keduanya dengan mengukur titer antibodi yang terdapat
pada pasangan suami isteri.
PEMERIKSAAN KIMIAWI SPERMATOZOA
• Parameter : Penetapan Fruktosa
• Tujuan : Untuk mengetahui dan menentukan kadar
fruktosa dalam semen yang bertalian dengan kadar
testosteron.
• Prinsip : Fruktosa akan berubah menjadi furfural oleh
pengaruh HCl dan pemanasan, furfural yang terjadi akan
berkondensasi dengan resorsinol menyusun senyawa yang
berwarna merah.
MENGHITUNG JUMLAH SPERMA

Perhitungan : Misal 1 strip atau 10 kotak didapatkan hasil 36


maka angka ini mewakilkan konsentrasinya dalam juta/ml
CATATAN

• Ulangi hitung satu atau dua strip lainya, untuk menentukan rata-
ratanya.
• Sebagai alternatif atau opsional, direkomendasikan bahwa perhitunga
dilakukan dari 2-3 tetes sampel lagi untuk meningkatkan keadaan
penentuan perhitungan.
• Dalam kasus sampel ologospermia, disarankan untuk menghitung
sperma di seluruh area grid.
• Lalu di bagi 10 dan hasilnya adalah konsentrasi dalam juta/ml
KELAINAN PADA SPERMA

• Aspermia : Tidak adanya sperma di air mani


• Azoospermia : Volume air mani rendah
• Hipospermia : Volume sperma tinggi
• Oligozoospermia : Jumlah sperma sangat rendah
• Polizoospermia : Jumlah sperma yang sangat tinggi dalam ejakulasi
• Astenozoospermia : Motilitas sperma yang buruk
• Teratozoospermia : Morfologi sperma yang buruk
• Nekrozoospermia : Semua sperma dalam ejakulasi sudah mati
• Nekrozoospermia : Sperma yang tidak cacat morfologi
• Leukospermia : Sel darah putih tinggat tinggi hadir dalam air mani
• Hematospermia : Kehadiran sel darah merah dalam ejakulasi
KESIMPULAN

Pemeriksaan sperma merupakan salah satu jalan yang


termudah untuk mengetahui tingkat kesuburan/fertilitas dan
infertilitas seorang pria. Sebelum melakukan pemeriksaan
sperma, sebaiknya terlebih dahulu melakukan pantangan
(abstinensi) untuk tidak mengeluarkan sperma sedikit-
dikitnya selama 3 hari (3 x 24 jam). Segera setelah diterima
petugas laboratorium, hendaknya sperma secepatnya
diperiksa.
TERIMAKASIH ATAS
PERHATIANNYA

Anda mungkin juga menyukai