Anda di halaman 1dari 18

Teknik Pengelolaan Wadah Spesimen

Anggota Kelompok :

1. Abdul Chalim Mudzakir (2211E2015) 5. Fitra Suvizar (2211E2041)

2. Aulia Pratiwi (2211E2128) 6. Pepi Susilawati (2211E2002)

3. Ayu Kartini (2211E2025) 7. Puspa Dwiyanti (2211E2018)

4. Erna Pebriyani (2211E2005) 8. Yolanda Maharani (2211E2193)


Pengertian Specimen

Spesimen merupakan sebagian dari jenis atau seagian dari kelompok benda yang sama untuk di jadikan contoh.
Spesimen juga dikatakan sebagai benda sebenarnya. Pengambilan spesimen merupakan salah satu dari serangkaian proses
yang dilakukan sebelum melakukan pemeriksan laboratorium. Supaya spesimen memenuhi syarat untuk diperiksa, maka
proses pengambilan spesimen harus dilakukan dengan mengikuti kaidah yang benar. Spesimen yang memenuhi syarat
adalah : jenisnya sesuai dengan pemeriksaan yang akan dilakukan, volumenya mencukupi untuk tiap jenis pemeriksaan,
kondisinya layak untuk diperiksa (segar/tidak kadaluwarsa, tidak berubah warna, steril, tidak menggumpal), antikoagulan
yang digunakan sesuai, dan ditampung dalam wadah yang memenuhi syarat.

Sebelum melakukan pengambilan spesimen, lakukan persiapan-persiapan


seperti berikut ini :
1. Persiapan pasien
2. Peralatan Sampling
Macam-macam Pemilihan Dan Pengelolaan Wadah
Specimen.
• Pengambilan Specimen Urine

Urin atau air seni atau air kencing adalah


cairan sisa yang diekskresikan oleh
ginjal yang kemudian akan dikeluarkan
dari dalam tubuh melalui proses urinasi.

Wadah specimen urine haruslah bersih,


kering, dan bermulut lebar.
Jenis-Jenis Specimen Urine.

1) Spesimen Urine Pagi 6) Specimen Urine Terminal

2) Specimen Urine Sewaktu 7) Specimen Urine Yang Diambil Dengan

3) Specimen Urine PP(Post Prandial) Menggunakan Kateter

4) Spesimen Urine 24 Jam 8) Spesimen Urine Bayi

5) Specimen Uri Ne Porsi-Tengah 9) Pengawet Specimen Urine

(Midstream)
Pengambilan Specimen Feses.

Tinja atau feses


Adalah produk buangan saluran pencernaan hewan yang dikeluarkan melalui
anus atau kloaka. Pada pengambilan specimen feses diambil kira-kira 100
gram feses dalam wadah yang bersih dan kering tanpa pengawet. Wadah yang
paling cocok yaitu wadah bertutup.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam
pengambilan specimen feses :
3. periksa selalu specimen tinja dalam 1- 4 jam setelah pengambilan. Bila
beberapa specimen diterima dalam waktu bersamaan, periksa
specimen feses yang cair dan mengandung lendir atau darah terlebih
dahulu karena specimen tersebut bisa saja mengandung amoeba motil
(mati dalam waktu singkat).

03
2. jangan sekali-kali menerima
specimen feses yang tercampur urine
(misalnya dalam pispot).

02
1. Jangan sekali-kali membiarkan
specimen feses terpapar udara dalam
wadah tanpa penutup.

01
Pengambilan specimen Sputum.

Sputum adalah bahan yang dikeluarkan dari paru, bronchus, dan trachea melalui mulut. Biasanya disebut juga expectorarium. Pada pengambilan
specimen Sputum dapat digunakan stoples kaca bertutup ulir atau stoples plastic bertutup ulir sekali pakai sebagai wadah specimen.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengambilan specimen Sputum:

1 3 5

pengambilan sputum sebaiknya pengambilan sputum pasien tidak sebelum mengeluarkan sputum
dilakukan pada pagi hari, dimana pasien sebaiknya berkumur-kumur
boleh menyikat gigi, agar sputum
kemungkinan untuk mendapat terlebih dahulu.
sputum bagian dalam lebih besar mudah dikeluarkan

waktu yang diperlukan untuk sebelum pengambilan sputum


pengambilan sputum adalah 3 kali pasien dianjurkan mengonsumsi air
pengambilan dalam 2 kali yang banyak pada malam sebelum
kunjungan pengambilan sputum
2 4
Pengambilan Specimen Sperma
Sperma sangat tidak dianjurkan ditampung pada tempat-
tempat yang terbuat dari :

Logam &Plastik

Pada umumnya tempat yang digunakan menampung sperma terbuat dari gelas yang bersih .
tidak mengandung spermatotoxic. Tempat penampung sperma harus bermulut lebar supaya muat
pada penis. Tempat diberi penutup agar tidak terkontaminasi Ukuran tempat penampung sperma
50 ml – 100 ml. Gelas penampung ditutup cukup dengan kertas biasa (atau menggunakan wadah
penampung khusus sperma / andrology pack (sterile semen container) .
Pengambilan Spesimen Darah
Beberapa hal penting dalam menampung sampel darah adalah :

1. Pengumpulan Sampel Darah Dalam praktek


laboratorium klinik, ada 3 macam cara 2. Darah dari suntikan harus dimasukkan ke dalam
memperolehdarah, yaitu : melalui tusukan tabung dengan cara melepas jarum lalu mengalirkan
vena(venipuncture), tusukan kulit (skinpuncture) dan darah perlahan-lahan melalui dinding tabung.
tusukan arteri atau nadi. Memasukkan darah dengan cara disemprotkan,
apalagi tanpa melepas jarum, berpotensi
menyebabkan hemolisis.
Menampung Darah Dalam Tabung tutup berwarna:

A. Tabung Tutup Merah :

• Tidak terdapat zat Additive

Digunakan : untuk pemeriksaan kimia darah, imunologi, serologi dan bank darah crossmatching test.

B. Tabung Tutup Kuning. :

• Zat Additive : ACD (acid-citrate-dextrose)

Tabung ini berisi gel separator (serum separator tube/SST) yang fungsinya memisahkan serum dan sel darah. Setelah pemusingan, digunakan untuk pemeriksaan kimia
darah, imunologi dan serologi

C. Tabung Tutup Hijau Terang :

• Tabung ini berisi gel separator (plasma separato tube/PST) dengan antikoagulan lithium heparin. digunakan untuk pemeriksaan kimia darah.
Jenis Dan Kegunaan Tabung

Tabung Tutup Biru Terang : Tabung Tutup Hijau Gelap : Tabung Tutup Ungu Atau Lavender :

• Tabung ini berisi natrium sitrat • Tabung ini berisi Natrium/lithium heparin • Tabung ini berisi EDTA

Digunakan untukpemeriksaan koagulasi Digunakan untuk pemeriksaan fragilitas Digunakan untuk pemeriksaan : Hematologi
osmotik eritrosit Dan kimia darah. (CBC) dan Bank Darah (crossmatch),
(mis. PPT, APTT).
untuk mencegah penggumpalan dan
pembekuan darah.
Jenis Dan Kegunaan Tabung

Tabung Tutup Abu-Abu


Tabung Tutup Biru Gelap : Tabung Tutup Hitam : Tabung Tutup Pink :
Terang :

• Tabung ini Berisi EDTA yang • Tabung ini berisi natrium fluoride • Berisi bufer sodium sitrat, • Berisi potassium EDTA,
digunakan untuk digunakan untuk pemeriksaan
bebas Logam. dan kaliumoksalat.
pemeriksaanLED (ESR). imunohematologi.
Digunakan untuk pemeriksaan Digunakan untuk pemeriksaan
Trace Element glukosa.
(Zink,Copper,Mercury) dan
toksikologi.
Pengambilan Specimen CSF (Cairan Serebrospinal)

Pemeriksaan cairan serebrospinal (CSF)

Cairan serebrospinal (cerebrosfinal fluid/CSF)


cairan menggenangkan otak dan anak ekor tulang
Langkah yang esensial dalam diagnosis meningitis bakteri dan
belakang. Cairan serebropinal adalah satu dari tiga
fungal, dan CSF hams selalu dianggap sebagai specimen prioritas
komponen utama dalam didalam tengkorak, dua
yang perlu diperhatikan segera dari petugas laboratorium.
lainnya adalah pembuluh darah dan otak itu sendiri.
A. Wadah Pengambilan Specimen

• Darah Koleksi
-Tabungfluorida EDTA tutup Kuning untuk glukosa
darah.
• Forumulir Permintaan
- Untuk Uji Kimia Klinik
- Untuk pemeriksaan Mikrobiologi medis
• Pelabelan Wadah Spesimen harus memuat :
1. Nomor reg/lab atau tanggal lahir
2. Nama lengkap (Nama Depan dan nama Keluarga)
3. Tipe Spesimen
4. Tanggal Koleksi
• Formulir Permintaan Parus Menginformasikan :
1. Pemohon Pemeriksaan

2. Nama lengkap (Nama Depan dan nama Keluarga)

3. Tanggal Lahir

4. Tempat

5. Tipe Spesimen

• Pengambilan dan Transport Spesimen:


1. Persiapkan Pasien dan secara aseptic kumpulkan CSF kedalam tabung reaksi yang steril

2. Dengan segera menempatkan 1ml dari CSF kedalam suatu botol yang pre-warmed dari medium trans-isolate

3. Inkubasi pada suhu tubuh

4. Jangan pernah mendinginkan spesimen yang akan dibiakkan

5. Simpan CSF untuk uji mikroskopis dan kimia dalam syringe orisinil (replace cap). Dinginkan dan kirim ke laboratorium secepat
mungkin .
B. Cara Penyimpanan Dan Pengiriman
Spesimen harus sudah tiba di laboraturium dalam waktu 1 jam setelah pengambilan, jika tidak memungkinkan specimen harus disimpan
dalam lemari es atau media transport dalam beberapa jam saja transport dalam beberapa jam saja. Pengiriman specimen harus secepat mungkin
dengan menggunakan cooling box (2-8ºC) kecuali jika waktu perjalanan kurang dari 1 jam

C. Sumber Kesalahan

1.Wadah sampel yang tidak steril menyebabkan sampel terkontaminasi sehingga memberikan hasil positif palsu

2. Penundaan pemeriksaan sampel tanpa ada perlakuan tertentu menyebabkan glukosa cepat rusak sehingga memberikan hasil negatif palsu.

3. Penyimpanan sampel di dalam lemari es yang menyebabkan bakteri tidak tahan pada suhu rendah,sehingga memberikan hasil negatif palsu

4. Cairan serebrospinal yang purulen ,dalam waktu 24 jam setelah pemberian antibiotic sudah tidak mengandung bakteri penyebab,misalkan
Haemophilus Influenza .

5. Cedera pembuluh darah yang diakibatkan karena tindakan lumbal fungsi menyebabkan terdapatnya darah pada sampel sehingga
memberikan hasil Positif palsu.
Sekian presentasi dari kelompok
kami.
Terimakasih :)

Any Questuons ?

Anda mungkin juga menyukai