Sperma
Pemeriksaan sperma adalah prosedur pemeriksaan yang dilakukan untuk
menganalisis kuantitas dan kualitas sperma pada pria. Prosedur ini juga digunakan
untuk menentukan tingkat kesuburan pria.
Sperma adalah sel yang dihasilkan oleh organ reproduksi pria. Sperma mengandung
enzim yang berfungsi untuk melunakkan dinding sel telur, sehingga sperma dapat masuk
ke dalam sel telur saat proses pembuahan. Sperma yang tidak normal akan sulit
menjangkau dan menembus sel telur, sehingga menghambat proses pembuahan.
Pemeriksaan sperma dilakukan melalui analis laboratorium terhadap sampel semen yang
telah diambil. Pemeriksaan ini umumnya menganalisis beberapa hal, antara lain jumlah
sperma, struktur atau bentuk, pergerakan, tingkat keasaman (pH), volume, warna, dan
kekentalan semen.
Bersihkan tangan dan penis dengan sabun dan air bersih, kemudian keringkan.
Bukalah tutup wadah dan pastikan wadah sampel bersih, kering, dan steril.
Ketika telah mencapai tahap akan ejakulasi, segera posisikan wadah sampel
sehingga sperma dapat masuk ke dalam wadah saat ejakulasi. Jangan
memasukkan sperma yang tumpah ke dalam wadah.
Setelah sperma berhasil dikumpulkan, segera tutup wadah hingga rapat.
Beri nama, tanggal, dan waktu pengambilan sampel pada wadah.
Dua hal penting yang perlu diingat pasien, yaitu sampel sperma harus disimpan sesuai
suhu tubuh. Jika suhu terlalu hangat atau terlalu dingin, hasil pemeriksaan tidak akan
akurat. Hal penting kedua adalah sampel sperma harus segera dibawa ke laboratorium
dalam jangka waktu 30-60 menit setelah sperma diambil. Tindakan ini dilakukan untuk
mendapatkan sampel sperma yang baik dan hasil tes yang akurat.
Jika pasien memiliki gangguan kesuburan yang mengakibatkan sedikit atau tidak ada
sperma yang keluar ketika ejakulasi, maka dokter mungkin akan mengambil sampel
sperma melalui prosedur bedah, seperti microsurgical epididymal sperm
aspiration (MESA) atau testicular sperm aspiration (TESA).
Tes genetika
Tes hormon
Tes urine (urinalisis) setelah ejakulasi
Tes antibodi
Mengambil sampel jaringan testis
Dokter juga akan menganjurkan beberapa langkah yang dapat dilakukan pasien untuk
meningkatkan produksi sperma yang sehat, antara lain:
Sperma juga sangat rentan terhadap berbagai faktor lingkungan, seperti paparan panas
yang berlebihan atau bahan kimia beracun. Karena itu, ada beberapa hal penting yang
dapat dilakukan untuk menjaga tingkat kesuburan pasien, antara lain:
Tidak merokok.
Batasi konsumsi minuman beralkohol.
Konsultasikan kepada dokter sebelum mengonsumsi obat-obatan tertentu,
seperti antidepresan trisiklik, antagonis kalsium, dan suplemen penambah massa
otot (steroid anabolik).
Hindari paparan racun, seperti pestisida dan timbal. Gunakan alat pelindung diri jika
bekerja di area yang rentan paparan bahan kimia.