Anda di halaman 1dari 12

Rizka Ayu Setyani, SST, MPH

085647026667 / rizkaayusetyani@respati.ac.id
Pengertian

Pentingnya skrining pra nikah dan pra konsepsi

Pemeriksaan fisik secara lengkap (analisis urin, TD, golongan darah dan rhesus)

Tes kelainan genetik (hemofilia, thalasemia)

Tes penyakit menular (hepatitis B, hepatitis C, sifilis, HIV/AIDS)

Skrining pra konsepsi (pemeriksaan TORCH, tes kesuburan seperti analisis


sperma, USG, pemeriksaan hormon)
 Serangkaian tes yang harus dilakukan pasangan
sebelum menikah, meliputi pemeriksaan genetik,
penyakit menular, dan infeksi melalui darah.
 Tujuan : mencegah agar penyakit tidak menurun
pada keturunannya sehingga hidup sehat bersama
keluarga bisa tercapai.
 Waktu pelaksanaan pre marital screening : 6 bulan
sebelum menikah.
 Mencegah berbagai macam penyakit pada calon
bayi, seperti penyakit thalassemia, diabetes
melitus, dan penyakit lainnya.
 Mengenal riwayat kesehatan diri sendiri maupun
pasangan, khususnya bagi riwayat keturunan yang
dihasilkan.
 Membuat calon mempelai semakin mantap, lebih
terbuka, dan lebih yakin satu sama lain mengenai
riwayat kesehatan keduanya.
Pemeriksaan fisik secara lengkap

Pemeriksaan penyakit hereditas

Pemeriksaan penyakit menular

Pemeriksaan organ reproduksi

Pemeriksaan alergi
 Pemeriksaan fisik secara lengkap dilakukan karena
umumnya status kesehatan dapat dilihat lewat
tekanan darah. Tekanan darah tinggi dapat
berbahaya bagi kandungan sebab membuat
tumbuh kembang janin terhambat.
 Pemeriksaan pre marital dapat mengetahui apakah
pasangan mempunyai riwayat penyakit atau tidak,
misalnya diabetes.
 Pemeriksaan golongan darah dan rhesus digunakan
untuk menyiapkan pendonor apabila sewaktu-
waktu diperlukan.
 Penyakit hereditas diturunkan dari orang tua,
misalnya gangguan kelainan darah yang membuat
tidak bisa memproduksi hemoglobin secara normal
(hemofilia/gangguan pembekuan darah dan
thalasemia/anemia).
 Tes hemofilia : Hitung Darah Lengkap (CBC) dan
Tes Activated Partial Thromboplastin Time (APTT).
 Tes thalasemia : Complete Blood Count (CBC), Tes
Hemoglobin dan Uji Prenatal (Chorionic Villus
Sampling: 11w, Amniocentesis: 16w, Elektroforesis
Hemoglobin)
 Triple Eliminasi  Permenkes No. 52 Tahun 2017.
 Tes hepatitis B : HbsAg, jika (+)  tes HBV-DNA.
 Tes hepatitis C : anti-HCV (+)  tes HCV-RNA.
 Tes sifilis : nontreponemal test: sederhana (VDRL,
RPR) dan treponemal test: spesifik (FTA-ABS, TP-HA,
Elisa, chemiluminescene immunoassays,
immunoblots, dan rapid treponemal assays).
 Tes HIV/AIDS (VCT/PITC) : tes antibodi, tes antigen
 hitung sel CD4, pemeriksaan viral load (HIV RNA),
tes resistensi (kekebalan) terhadap obat.
 Pemeriksaan TORCH untuk mendeteksi adanya
Toksoplasmosis, Rubella, Cytomegalovirus, dan
Herpes simplex virus : cek IgG dan IgM.
 Tes pungsi lumbal : mendeteksi adanya infeksi
toksoplasmosis, rubella, dan Herpes simplex virus di
sistem saraf pusat.
 Tes kultur lesi kulit : mendeteksi adanya infeksi
Herpes simplex virus.
 Tes kultur urine : mendeteksi adanya infeksi
Cytomegalovirus.
 Analisis sperma : jumlah sel sperma, bentuk atau morfologi
sel sperma, pergerakan atau motilitas sel sperma.
Hasil normal Hasil tidak normal
• Jumlah sel sperma dalam air mani • Azoospermia: Tidak ada
normal: 39-928 juta sel. sperma dalam air mani atau
• Volume air mani normal: 1,5-7,6 ml. kurang dari 5 juta tiap 1 ml air
• Konsentrasi sel sperma normal dalam air mani.
mani: 15-259 juta per ml. • Oligospermia: Jumlah sperma
• Motilitas sperma yang normal: 32-75%. di bawah 5 juta tiap ejakulasi.
• Morfologi sperma yang normal: 4-48%. • Astenozoospermia: Adanya
gangguan pada pergerakan
sperma.
 Pemeriksaan USG
Pria Wanita
Mengetahui secara akurat Mengetahui kondisi rahim,
ukuran testis serta saluran telur, indung telur.
mendeteksi adanya tumor, Biasanya lewat USG vaginal
kista, aliran darah tidak untuk mengetahui gambaran
normal, serta gangguan rongga panggul.
lainnya yang menjadi
penyebab ketidaksuburan
pada pria.
 Pemeriksaan hormon

Pria Wanita
Kadar FSH (Follicle Stimulating Hormon kesuburan FSH
Hormone) dan kadar hormon (Follicle Stimulating
testoteron. Normalnya, kadar Hormone), LH (Lutenizing
FSH pada pria dewasa adalah Hormone), dan estradiol
1,5-12,4 mIU/ml darah, (sejenis hormon estrogen).
sedangkan kadar hormon Selama 22-24 hari dari waktu
testoteron 300-1.200 mg/dl. siklus haid, kadar hormon
progesteron dapat diukur.

Anda mungkin juga menyukai