Pemeriksaan TORCH
Infeksi TORCH (Toxoplasma, Other Disease, Rubella, Cytomegalovirus dan Herpe
Simplexs Virus) merupakan beberapa jenis infeksi yang bisa dialami oleh wanita yang akan
ataupun sedang hamil. Infeksi ini dapat menyebabkan cacat bayi akibat adanya penularan dari
ibu ke bayi pada saat hamil. Infeksi TORCH pada wanita hamil seringkali tidak menimbulkan
gejala atau asimtomatik tetapi dapat memberikan dampak serius bagi janin yang dikandungnya.
Dampak klinis bisa berupa Measles, Varicella, Echovirus, Mumps, Vassinia, dan Polio. Infeksi
TORCH ini dikenal karena menyebabkan kelainan beserta keluhan yang dapat dirasakan oleh
berbagai rentang usia mulai dari anak-anak sampai dewasa. Ibu hamil yang terinfeksi pun dapat
menyebabkan kelainan pada bayinya berupa cacat fisik dan mental yang beragam serta
keguguran. Infeksi TORCH dapat menyebabkan 5-10% keguguran dan kelainan kongenital pada
janin. Kelainan kongenital dapat menyerang semua jaringan maupun organ tubuh termasuk
sistem saraf pusat dan perifer yang mengakibatkan gangguan penglihatan, pendengaran, sistem
kardiovaskuler dan metabolisme tubuh.4
Pemeriksaan Rhesus
Sistem penggolongan darah biasa dikenal adalah sistem ABO (golongan darah A, B, AB
dan O), sedangkan dalam sistem rhesus golongan darah terbagi menjadi dua yaitu rhesus positif
dan rhesus negatif. Kedua sistem penggolongan ini berbeda satu sama lain. Rhesus adalah sistem
penggolongan darah berdasarkan ada atau tidaknya protein antigen D di permukaan sel darah
merah. Beberapa orang menyebut rhesus negatif merupakan darah langka. 85% penduduk dunia
memiliki faktor rhesus (Rh+) dalam darahnya, sementara 15% nya memiliki faktor rhesus (Rh-).
Rhesus negatif biasanya sering dijumpai pada orang-orang dengan ras Kaukasian (Kulit Putih).
Pada pemeriksaan rhesus ini digunakan untuk mengetahui apakah ada perbedaan rhesus antara
ibu dan bayi. Perbedaa rhesus ini disebut inkompatibilitas rhesus. Kondisi ini terjadi akibat ibu
memiliki golongan darah rhesus negatif mengandung janin yang memiliki golongan darah rhesus
positif. Pada kondisi ini, karena golongan darah yang berbeda, tubuh ibu akan mengenali sel
darah bayi sebagai benda asing yang harus dihancurkan. Akibatnya terjadi penghancuran sel
darah merah milik bayi secara berlebihan. Karena hal tersebut, jantung janin/ bayi menjadi
terganggu dan tidak dapat memompa darah sebagaimana seharusnya, sehingga cairan menumpuk
di berbagai bagian tubuh janin/ bayi.5