Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEBIDANAN PRA NIKAH

MACAM – MACAM PEMERIKSAAN TAMBAHAN INFERTILITAS

DISUSUN OLEH KELOMPOK


3

1. LAORA BELO PAKAN


2. MELLYANA BATARA
3. INDAH SILVIA MALLE
4. INGGITH MIAMI MASSA
5. FITRI
6. ITA PUSPITA SARI

UNIVERSITAS MEGA BUANA PALOPO


TAHUN AJARAN 2020 / 2021

MACAM – MACAM PEMERIKSAAN TAMBAHAN FERTILITAS

Fertilitas dalam istilah demografi adalah kemampuan riil seorang wanita


untuk melahirkan, yang dicerminkan dalam jumlah bayi yang dilahirkan (Yasin,
1981). Fertilitas merupakan salah satu faktor demografi yang paling menentukan
di dalam penurunan tingkat pertumbuhan penduduk di Indonesia yang selama
20 tahun terakhir laju pertumbuhan penduduk di Indonesia stagnan pada angka
1,49 persen. Salah satu ukuran fertilitas adalah total fertility rate (TFR) dan salah
satu sumber data TFR adalah survei demografi dan kesehatan Indonesia (SDKI).
Survei terakhir dilaksanakan tahun 2017 tetapi yang sudah di-release datanya
adalah hasil survey tahun 2012. Berdasarkan data SDKI tahun 2012, secara
nasional, tingkat fertilitas di Indonesia relatif masih cukup tinggi dan variasi
antar provinsi juga cukup besar.

1. Pemeriksaan Analisis Sperma

Pemeriksaan analisis sperma akan mengecek kualitas,


jumlah, bentuk, serta pergerakan sperma
Apa itu pemeriksaan analisis sperma?
Analisis sperma adalah pemeriksaan yang bertujuan
untuk menilai kualitas dan kuantitas sperma yang
penting untuk mengetahui tingkat kesuburan
seorang pria. Dalam pemeriksaan sperma, hal yang
akan diperiksa adalah jumlah sel sperma, bentuk
atau morfologi sel sperma, serta pergerakan atau
motilitas sel sperma. Tes ini juga dikenal dengan nama sperm count. 

Sperma merupakan bagian dari air mani. Air mani adalah cairan putih
kental yang keluar dari penis ketika ejakulasi. Air mani mengandung sel-sel
sperma yang membawa materi genetik, enzim, vitamin C, kalsium, protein,
sodium, zinc, dan fruktosa. Ketika sperma bertemu dengan sel telur,
pembuahan akan terjadi dan terbentuklah embrio yang menjadi cikal bakal
janin. Jumlah, bentuk, dan pergerakan sel sperma yang tidak normal dapat
menyebabkan gangguan kesuburan pada pria. Pada pasangan yang mengalami
kesulitan untuk hamil, sekitar 40-50% kasus dipengaruhi oleh faktor kesuburan
pria.

Kenapa pemeriksaan analisis sperma diperlukan?

Pemeriksaan analisis sperma dapat menilai kondisi kesehatan sperma secara


keseluruhan. Tes ini akan membantu dokter dalam menentukan penyebab
gangguan kesuburan yang dialami oleh pria atau memastikan keberhasilan
prosedur vasektomi. Berikut penjelasannya:

 Memeriksa kesuburan pria

Analisis sperma disarankan bila pasangan mengalami kesulitan untuk hamil.


Pemeriksaan ini bertujuan mengecek ada tidaknya gangguan kesuburan pada
sang pria. Selain itu, pemeriksaan ini dapat memastikan apakah gangguan
sperma menjadi penyebab ketidaksuburan pasangan atau tidak.

 Memastikan keberhasilan vasektomi

Vasektomi adalah prosedur kontrasepsi permanen pada pria. Tindakan medis ini


melibatkan pemotongan saluran yang menghubungkan buah zakar dan penis.
Setelah vasektomi, dokter akan menyarankan pemeriksaan analisis sperma
sebulan sekali selama tiga bulan. Langkah ini dilakukan untuk memastikan tidak
ada sperma dalam air mani.

Seberapa sering harus menjalani pemeriksaan analisis sperma?

Dokter biasanya menyarankan pemeriksaan analisis sperma dilakukan sebanyak


dua kali atau lebih, untuk mendapatkan gambaran yang akurat terkait kondisi
kesehatan sperma. Menurut American Association for Clinical Chemistry (AACC),
jarak antartes sebaiknya dua hingga tiga minggu. Hasil analisis sperma dapat
bervariasi tiap harinya. Karena itu, pemeriksaan akan dilakukan lebih dari sekali
untuk mendapatkan nilai rata-rata agar lebih akurat.

Apa saja persiapan untuk menjalani pemeriksaan analisis sperma?

Untuk memastikan sampel air mani dapat digunakan untuk pemeriksaan


analisis sperma, beberapa hal di bawah ini perlu Anda lakukan:

 Memberitahukan dokter mengenai obat atau ramuan herbal yang sedang


dikonsumsi.
 Boleh melakukan ejakulasi dalam dua minggu atau lebih sebelum
pemeriksaan.
 Tidak berhubungan intim atau melakukan masturbasi selama 2-5 hari
sebelum pemeriksaan.
 Menghindari konsumsi alkohol dan kafein sebelum pemeriksaan.
 Tidak menggunakan pelumas selama pengambilan sampel air mani.
 Jangan melakukan pengambilan sampel air mani ketika sedang merasa
kurang sehat atau stres.

Bagaimana prosedur pemeriksaan analisis sperma dilakukan?

Pemeriksaan analisis sperma membutuhkan sampel air mani. Untuk


mendapatkan sampel ini, dokter akan meminta pasien melakukan masturbasi
dan ejakulasi pada wadah steril. Klinik umumnya akan menyediakan ruang
khusus untuk proses pengambilan sampel tersebut. Ruangan ini biasa
dilengkapi dengan stimulus yang diperlukan oleh pasien, seperti majalah atau
video. Pada beberapa kasus, pasien dapat mengambil sampel air mani di rumah.
Sampel bisa dikumpulkan dalam kondom khusus atau wadah steril.

Namun pasien perlu memastikan sampel tersebut bisa diantar ke klinik


untuk diperiksa dalam waktu 30-60 menit setelah keluar. Suhu sperma juga
harus dijaga agar sesuai dengan temperatur tubuh pemiliknya. Pasalnya, suhu
yang terlalu panas atau dingin bisa memengaruhi hasil tes.

Seperti apa hasil pemeriksaan analisis sperma?

Hasil pemeriksaan analisis sperma yang bisa tidak nrmal dan tidak normal.
Berikut penjelasannya:

1. Hasil normal

Analisis sperma normal menurut WHO meliputi:

 Jumlah sel sperma dalam air mani normal: 39-928 juta sel
 Volume air mani normal: 1,5-7,6 mL
 Konsentrasi sel sperma normal dalam air mani: 15-259 juta per mL
 Motilitas sperma yang normal: 32-75%
 Morfologi sperma yang normal: 4-48%

2. Hasil tidak normal

Hasil analisis sperma yang tidak normal bisa menandakan beberapa kelainan
berikut:

 Azoospermia: Tidak ada sperma dalam air mani atau kurang dari 5 juta
dalam 1 ml air mani.
 Oligospermia: Jumlah sperma di bawah juta dalam sekali ejakulasi.
 Astenozoospermia: Adanya gangguan pada pergerakan sperma.

Apa saja yang perlu diperhatikan setelah pemeriksaan analisis sperma?

Tidak ada hal khusus yang perlu diperhatikan setelah pemeriksaan analisis
sperma. Anda biasanya bisa pulang atau kembali beraktivitas.

Apa yang harus dilakukan bila hasil pemeriksaan analisis sperma tidak


normal?

Hasil tidak normal menunjukkan adanya gangguan pada kesuburan pria. Namun


faktor lain juga dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan, seperti alkohol, rokok,
dan beberapa obat herbal. Bagi pasien dengan hasil analisis sperma yang
abnormal dan ingin memiliki anak, beberapa pilihan tindakan dapat
dipertimbangkan untuk mengatasi kondisi ini. Misalnya, inseminasi
buatan maupun bayi tabung. Diskusikan dengan dokter terkait pilihan terapi
yang tersedia.

Bila pemeriksaan analisis sperma dilakukan untuk memastikan keberhasilan


vasektomi, dokter akan melihat ada tidaknya sel sperma dalam air mani. Jika
tidak terdapat sperma, vasektomi dinyatakan berhasil dan pasien yidak tidak
perlu memakai metode kontrasepsi lain. Apabila sperma masih ditemukan,
pemeriksaan ulang akan dilakukan hingga sel sperma tidak lagi ditemukan.
Sementara itu, pasien perlu menggunakan alat kontrasepsi ketika berhubungan
intim agar kehamilan dapat dicegah.
Apa saja risiko pemeriksaan analisis sperma?

Hingga saat ini, pemeriksaan analisis sperma belum diketahui memiliki risiko
maupun efek samping pada pasien yang menjalaninya.

2. Mengukur Suhu Tubuh untuk Mengetahui Masa Subur

Suhu tubuh basal adalah suhu terendah yang


atau tidur atau tidak sedang melakukan akti
hasil terbaik mengukur suhu tubuh dilakukan p
dengan catatan tidak melakukan kegiatan apap

Melakukan pengukuran suhu


tubuh secara teratur
memberikan banyak manfaat.
Bagi wanita misalnya, dapat mengetahui masa subur setiap bulannya.
Untuk menghitung masa subur wanita tidak hanya dilihat dari siklus menstruasi
semaya. Ada banyak cara menentukan masa subur, salah satunya adalah
dengan mengukur suhu tubuh basal.

Suhu tubuh normal basanya 35,5?36 derajat celsius. Pada waktu ovulasi turun
dulu dan naik kembali mencapai 37?38 derajat celcius dan tidak akan kembali ke
suhu normal 35 derajat. Kenaikan suhu tubuh terjadi apabila sudah terbentuknya
Progesteron yang bertugas menyiapkan jaringan dalam rahim untuk menerima
sel telur yang telah di buahi. Caranya lakukan pengukuran suhu tubuh pada pagi
hari setelah bangun tidur sebelum melakukan aktivitas apapun, kemudian
masukkan termometer ke dalam dubur atau mulut vagina selama 5?6 menit.
Tutup kembali mulut vagina selama pengukuran berlangsung, lakuakn hal ini
setiap hari pada jam yang selama 3 bulan. Jangan lupa untuk mencatat setiap
hasil pengukuran sampai membentuk kurva dengan syarat selama menentukan
masa subur dengan mengukur suhu selama 3 bulan : suhu tubuh tidak boleh
dalam kondisi demam, jangan tidur dibawah lampu yang panas, dan jangan tidur
dengan menggunakan AC dalam suhu yang sangat tinggi.

Efektifitas
Metode suhu basal tubuh akan efektif bila dilakukan dengan benar dan konsisten.
Suhu tubuh basal dipantau dan dicatat selama beberapa bulan berturut-turut dan
dianggap akurat bila terdeteksi pada saat ovulasi. Tingkat keefektifan metode suhu
tubuh basal sekitar 80 persen atau 20-30 kehamilan per 100 wanita per tahun.
Secara teoritis angka kegagalannya adalah 15 kehamilan per 100 wanita per tahun.
Metode suhu basal tubuh akan jauh lebih efektif apabila dikombinasikan dengan
metode kontrasepsi lain seperti kondom, spermisida ataupun metode kalender
atau pantang berkala (calender method or periodic abstinence).

Keuntungan
Keuntungan dari penggunaan metode suhu basal tubuh antara lain:
1. Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran pada pasangan suami istri tentang
masa subur/ovulasi.
2. Membantu wanita yang mengalami siklus haid tidak teratur mendeteksi masa
subur/ovulasi.
3. Dapat digunakan sebagai kontrasepsi ataupun meningkatkan kesempatan
untuk hamil.
4. Membantu menunjukkan perubahan tubuh lain pada saat mengalami masa
subur/ovulasi seperti perubahan lendir serviks.
5. Metode suhu basal tubuh yang mengendalikan adalah wanita itu sendiri.

Alat Ukur

Untuk melakukan pengecekan suhu tubuh basal atau yang juga dikenal dengan
sebutan basal body temperature (BBT), Minasan memerlukan termometer.
Kemajuan teknologi saat ini, memungkinkan Minasan untuk membuat daftar
catatan suhu tubuh basal di smartphone. Salah satunya menggunakan Toshiba
Clinical Thermometer.

Metode Penelitian Pengecekan suhu basal tubuh wanita banyak dilakukan


secara manual dan terkadangan sulit dilakukan dikarenakan harus mencatat
suhu tubuh mereka sendiri setiap hari dan menganalisa kenaikannya setiap hari.
Pencatatan manual biasanya dilakukan ketika masa menstruasi terjadi. Pada 10
hari dari hari pertama menstruasi, secara berkala akan dicatat suhu tubuh dari
hari ke hari, dan diusahakan pencatatan dilakukan pada jam yang sama. Lalu
pada 10 hari tersebut dicari suhu yang paling maksimal, dan ditarik titik 0.05 –
0.1 derajat celcius diatas suhu maksimumnya. Dari titik tersebut akan ditarik
sebuah garis yang dinamakan Cover Line (garis suhu). Suhu saat terjadi ovulasi
biasanya lebih rendah dibanding suhu saat menstruasi. Suhu saat menstruasi
sebesar 36.00 derajat celcius, terjadi selama 8 hari. Suhu setelah menstruasi
berkisar antara 36.1-36.3 derajat celcius. Suhu saat ovulasi, biasanya 35.8
derajat celcius. Suhu setelah ovulasi, biasanya 36.4-36.7 derajat celcius. Jika suhu
setelah ovulasi bertahan di angka 36.4-36.7 derajat celcius selama 18 hari, dan
melewati tanggal menstruasi, mungkin saja terjadi kehamilan. Deteksi dilakukan
bila diketahui nilai minimum suhu badan tubuh sebelum terjadi kenaikan suhu
tubuh kembali.

3. Cara Memeriksa Lendir Serviks

Mengingat ada keterkaitan antara peluang kehamilan dengan warna dan tekstur
lendir serviks, maka kamu dapat memeriksakan kondisi cairan serviksmu,
terutama sebelum berhubungan seksual. Kamu dapat melakukan pemeriksaan
lendir serviks dengan langkah-langkah berikut:

1. Jongkok atau berdiri dalam posisi yang nyaman

Ambil posisi yang nyaman, baik duduk atau berjongkok di toilet, atau berdiri
dengan mengangkat dan meletakkan salah satu kaki pada dudukan toilet.

2. Ambil lendir serviks

Apabila lendir serviks yang menempel pada celana dalam langsung dengan jari
atau menggunakan tisu toilet untuk menyeka vagina.

Kamu juga bisa memasukkan jari telunjuk atau jari tengah ke dalam vagina,
sedekat mungkin ke leher rahim, tentunya setelah mencuci dan mengeringkan
tangan hingga bersih.

3. Cek kekentalan lender serviks

Setelah mendapatkan lendir serviks, cek konsistensinya menggunakan jempol


dan telunjuk tangan:

 Jika kering, tebal, dan terasa lengket, bisa jadi masa suburmu belum tiba.
 Jika terasa seperti krim, mungkin masa subur akan segera tiba.
 Jika terasa basah, encer, dan mulai dapat direntangkan, kemungkinan
masa subur sudah dekat.
 Jika terasa sangat basah, encer, sangat mudah direntangkan, dan bening
menyerupai putih telur mentah, maka itu adalah saat yang tepat untuk
berhubungan seksual, jika kamu ingin hamil.

Hindari memeriksa lendir serviks ketika berhubungan seksual atau setelahnya.


Di waktu ini, lendir serviks akan sulit dibedakan dari cairan mani. Agar
konsistensi lendir serviks menjadi tipis dan elastis di sekitar masa subur, kamu
disarankan untuk minum air putih yang cukup dan tidak membersihkan
vagina dengan cairan pembersih vagina.

Itulah cara memeriksakan lendir serviks untuk mengetahui peluang kehamilan.


Pemeriksaannya sebenarnya tidak sulit, namun jika kamu masih ragu terkait
warna dan konsistensi lendir serviks pada masa subur, ada baiknya untuk
berkonsultasi ke dokter kandungan.

Dokter kandungan akan memberi tahu kapan waktu terbaik untuk berhubungan
seksual, supaya kamu dapat segera hamil.

Ciri-Ciri Lendir Serviks di Masa Subur

Lendir atau cairan serviks diproduksi oleh kelenjar di dalam dan sekitar
leher rahim. Jumlah dan kekentalan lendir serviks dapat berubah-ubah dari
waktu ke waktu sesuai perubahan kadar hormon dalam tubuh. Pada masa
subur, lendir serviks akan berwana bening seperti putih telur mentah atau
disebut juga egg white cervical mucus (EWCM). Pada masa ini pula, lendir serviks
memiliki tekstur yang lebih elastis dan pH yang tepat bagi sperma.

Tekstur lendir yang elastis ini membantu melindungi sperma agar selamat
hingga mencapai sel telur. Jadi, dapat dikatakan bahwa ini adalah waktu yang
paling baik untuk berhubungan seksual jika kamu ingin hamil.

Lendir serviks adalah lendir yang keluar dari leher rahim dan dipicu oleh
hormon estrogen. Produksi lendir serviks umumnya meningkat pada masa
subur. Lendir serviks pada wanita tidak hanya berfungsi mencegah masuknya
benda asing ke dalam rahim, tapi juga membantu pergerakan sperma yang
masuk ke rahim. Kondisi lendir serviks dipengaruhi oleh perubahan hormonal,
termasuk selama masa subur, di mana sel telur dikeluarkan dari indung telur
dan siap untuk dibuahi. Inilah alasan mengapa ada keterkaitan antara peluang
kehamilan dengan kondisi lendir serviks seorang wanita.

4. Fern Test

Fern Test adalah pola yang terbentuk dari mukus serviks yang dibekukan dan
dikeringkan pada kaca objek pasca ovulasi. Hal ini menunjukkan adanya
peningkatan estrogen secara mendadak.

Fern Test dan Pemeriksaan Mukus / Lendir Serviks Uji lendir serviks,
adalah pemeriksaan yang tidak terlalu sulit dan memberikan gambar yang
cukup berguna untuk menilai pengaruh hormonal, khususnya estrogen dengan
penilaian volume lendir, Spinbarkeit test, Fern tes, viskositas seluler sehingga
kita bisa memberikan nilai. Mukus serviks terdiri dari air dan bermacam-macam
senyawa, karbohidrat, protein, asam lemak, mineral dan enzim. Mukus serviks
mengalami perubahan fisik dan biokimia sesuai dengan siklus haid. Pada fase
proliferasi hingga saat ovulasi , dibawah pengaruh estrogen konsentrasi protein,
terutama albumin berkurang, sedangkan air dan konsentrasi musin bertambah
berangsur-angsur sehingga viskositas berkurang. Berkurangnya viskositas
mukus serviks pada saat ovulasi meningkatkan kemampuan sperma menerobos
mukus serviks. Sesudah ovulasi mukus serviks menjadi lebih kental dan lebih
keruh. Untuk menilai mucus serviks ada ada beberapa parameter yang dinilai,
yaitu: volume, daya membenang (spinnbarkeit), daya mendaun pakis (ferning),
pembukaan mulut rahim dan kekentalan (consistency), dan masing-masing
diberi skor 0-3. 

5. UJI PASCA SENGGAMA


 TUJUAN :
1. Menentukan jumlah spermatozoa aktif dan menilai sperm survival di dalam
lendir serviks (Sobrero & Mc Leod, 1962)
2. Meevaluasi perilaku sperma beberapa jam setelah coitus (peran resevoir
lendir servisk (Moghissi, 1976).

3. Penilaian adanya antibodi sperma pada pri atau wanita.

4. Menilai lendir seriks

 WAKTU :
 Waktu pemeriksaan Uji Pasca Senggama dilakukan sedekat mungkin dengan
waktu Ovulasi tetapi tetap sebelum ovulasi.

 Penentuan didasarkan pada :

 Siklus haid , BBT, Perubahanan cairan serviks,

 Sitologi vaginal, Pemeriksaan Hormon LH dan Estrogen .

 Cairan serviks diperiksa di lab antara 9 – 14 jam setelah senggama

 INSTRUKSI UNTUK PIA :

1. Abstinensia seksualis 2 hari,

2. Senggama dilakukan pada malam sebelum tanggal pemeriksaan,

3. Tidak boleh memakai pelican

4. PROSEDUR PEMERIKSAAN :

5. Masukkan speculum tanpa pelicin ke dalam vagina,

6. Ambil sebanyak mungkin cairan semen di fornix posterior vagina dengan :


spuit tuberclin tanpa jarum, ataupipet pasteur

7. Dengan pipet atau spit lain diisap secukupnya cairan seviks dari canalis
endocervicalis,

8. Teteskan cairan serviks ke atas objek glass dan tutup dengan gelas penutup

9. Periksa di bawah mikroskop dengan pembesran 400 x.

 YANG DIPERIKSA ;

1. Vaginal pool semen sample

2. Lendir seviks

3. Hasil uji pasca senggama

4. Vaginal pool semen sample

5. spermatozoa mati dalam waktu 2 jam di dalam vagina


6. periksa preparat basah dari vaginal pool untuk memeriksa adanya
spermatozoa

7. jumlah spermatozoa dibagian bawah canalis cervicalis yang dinyatakan


per ul

8. jumlah spermatozoa per x 400 HPF = 10 spermatozoa /20 nl lendir serviks


atau= 500 spermatozoa /ul

9. Motilitas spermaatozoa di dalam lendir serviks di rangking sbb:

PR = progressive motility

NP = non progressive motility

IM = Immotile Spermaozoa

 Hasil uji pasca senggama

• Interpretasi :

• Uji negatif jika tidak dijumpai spermatozoa,

• Jika dijumpai PR spermatozoa di endocervik AB (-) (Oei et al, 1995)

• Jika dijumpai NP spermatozoa dengan shaking phenomenon > AB (+) di


cairan serviks atau di spermatozoa

6. Luteinizing hormone (LH)

adalah hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisa anterior yang


kerjanya bersamaan dengan Follicle Stimulating Hormone (FSH) yang
menyebabkan terjadinya ovulasi. Setelah ovulasi, LH membantu
merangsang timbulnya corpus luteum yang menghasilkan progesteron.
Selain itu, LH juga merangsang produksi testosteron bersamaan dengan
FSH akan mempengaruhi pematangan spermatozoa. Oleh karena itu,
pemeriksaan LH dipakai untuk mengetahui infertilitas baik pada pria
maupun wanita. Kadarnya sangat tinggi didapatkan pada disfungsi
kelenjar gonad seperti testis dan ovarium, dan kadarnya rendah dikaitkan
dengan kelainan pada hipotalamus dan hipofisa. Prolaktin adalah hormon
yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisa anterior yang kerjanya pada
kelenjar payudara saat menyusui, serta merangsang dan
mempertahankan laktasi pada saat melahirkan. Bila ibu tidak menyusui,
kadar prolaktin serum menurun menjadi normal. Kadar prolaktin dalam
darah menurun pada pertumbuhan tumor hipofisa dan pada penggunaan
bromocriptine yang mengakibatkan penurunan kadar prolaktin serum
dan mengurangi pertumbuhan tumor hipofisa. Pemeriksaan kadar
prolaktin dipakai untuk monitoring pasca bedah, pasca kemoterapi dan
pasca radiasi pada keganasan kelenjar yang menghasilkan prolaktin.

Estradiol (E2) mempunyai sifat lebih kuat daripada estrone (E1) dan estriol
(E3). Pemeriksaan estradiol dipakai untuk mengetahui kelainan kelenjar
gonad, juga dipakai untuk mengevaluasi siklus haid dan masa fertilisasi
pada wanita. Pada pria, estradiol meningkat pada keganasan tumor testis
dan tumor adrenal, sedangkan wanita pada tumor ovarium.

Progesteron adalah hormon primer yang dihasilkan oleh corpus


luteum dari ovarium dan dalam jumlah yang kecil diproduksi oleh korteks
adrenal. Kadar progesteron mencapai puncak pada fase luteal dari siklus
haid selama 4 – 5 hari dan selama kehamilan. Pemeriksaan serum
progesteron berguna untuk konfirmasi ovulasi, masalah infertilitas dan
untuk mengetahui fungsi plasenta pada kehamilan.

Testosteron adalah hormon seks pada pria yang dihasilkan oleh testis dan
kelenjar adrenal. Pada wanita, hormon ini selain dihasilkan ovarium, juga
dihasilkan oleh kelenjar adrenal. Pemeriksaan testosteron serum untuk
menegakkan diagnosis male sexual precocity sebelum usia 10 tahun dan
infertilitas pada pria. Kadar testosteron serum tertinggi pada pagi hari.
Kadar rendah didapatkan pada hipogonadism primer dan sekunder.
 Deskripsi:
Pemeriksaan luteinizing hormone (LH) merupakan pemeriksaan menggunakan
sampel darah yang diambil dari pembuluh darah vena di lengan untuk
mengukur konsentrasi LH dalam darah. Luteinizing hormone (LH) adalah
hormon yang berkaitan dengan reproduksi dan stimulasi pelepasan telur dari
ovarium (ovulasi) pada wanita dan produksi testosteron pada pria.

 Manfaat Pemeriksaan:
Evaluasi fertilitas (kesuburan), fungsi organ reproduksi (ovarium atau testis),
atau mendeteksi pelepasan telur dari ovarium (ovulasi); evaluasi fungsi hipofisis.
Pada anak-anak, untuk evaluasi kematangan seksual (pubertas) dini atau
lambat.

Persyaratan & Jenis Sampel : Plasma, Serum

Stabilitas Sampel : * 7 hari pada suhu 2-8C;


48 jam pada suhu 2-8C (Vidas);
>7 hari pada suhu (-10)C atau
lebih dingin.
* 7 hari pada suhu 2-8C;
48 jam pada suhu 2-8C (Vidas);
>7 hari pada suhu (-10)C atau
lebih dingin.

Persiapan Pasien : Tidak ada persiapan

Hari Kerja :
Metode : CMIA (Chemiluminescent
Microparticle Immunoassay),
Chemiluminescent, ECLIA,
ELFA (Enzyme Linked
Fluorrescent Assay),
Immunochemiluminescent

Nilai Rujukan :

Tempat Rujukan :

Catatan :

Anda mungkin juga menyukai