Anda di halaman 1dari 25

VI.

STUDI KELAYAKAN BISNIS

DINAR ARYANI, SP, MP


VI. ANALISIS BISNIS DAN STUDI KELAYAKAN USAHA

 Sebelum memulai usaha perlu penelitian ttg usaha yg akan


dirintis dan dikembangkan menguntungkan or tidak
 Secara teknis mungkin menguntungkan tapi scr ekonomis &
sosial kurang memberikan manfaat
 Analisis untuk menilai layak tidaknya suatu usaha
dikembangkan :
1. Studi kelayakan usaha (Feasibility study of Business)
2. Analisis SWOT (Strenght/ kekuatan, weaks/ kelemahan,
opportunity/ peluang, treath/ ancaman)
1. Study Kelayakan Usaha

 Suatu penelitian ttg layak tidaknya suatu bisnis


dilaksanakan dan menguntungkan scr kontinyu
 Pertimbangan ekonomis dan teknis sangat
penting sbg dasar implementasi usaha
 Study kelayakan usaha digunakan untuk :
1. Merintis usaha baru
2. Mengembangkan usaha yg sudah ada
3. Memilih jenis usaha/investasi yg paling
menguntungkan
Pihak yg berkepentingan dengan study kelayakan Usaha

1.Pihak Wirausaha (Pemilik Perusahaan)


- studi kelayakan usaha berfungsi sbg laporan, pedoman dan
bahan pertimbangan utk merintis usaha, mengembangkan usaha,
investasi baru
2. Pihak Investor dan Penyandang Dana
- diperlukan utk memilih jenis investasi yg paling
menguntungkan dan sbg jaminan atas modal yg ditanamkan or
dipinjamkan
3. Pihak Masyarakat dan Pemerintah

 Bagi masyarakat bahan kajian apakah


usaha tsb bermanfaat or merugikan bagi masy
sekitar
 Bagaimana dampak lingkungannya positif or
negatif
 Bagi Pemerintah utk mempertimbangkan
izin usaha or penyediaan fasilitas lainnya
3 Bagian Utama Rencana
Bisnis
 Konsep Bisnis :
struktur bisnis, produk dan jasa yg ditawarkan,
bagaimana cara bisnis menjadi sukses
 Pasar (market) :
membahas dan menganalisis konsumen
potensial
 Rencana Keuangan :
estimasi pendapatan dan analisis break even
point
Tahapan Study Kelayakan Usaha
1.Tahap Penemuan Ide or Perumusan gagasan
- Wirausaha memiliki ide utk merintis usaha baru
- Ide dirumuskan dan diidentifikasi
2. Tahap memformulasikan Tujuan
- Perumusan visi dan misi bisnis
- Visi misi ini dirumuskan dalam bentuk tujuan
3. Tahapan analisis
- Tahap penelitian, dg menggunakan prosedur
penelitian ilmiah yg dimulai dg mengumpulkan
data, mengolah, menganalisis, menarik
kesimpulan
 Aspek yg harus diamati dlm tahap analisis
1. Aspek pasar : produk, peluang pasar, permintaan,
penawaran, harga, segmentasi pasar, pasar sasaran,
ukuran pasar, struktur pasar, strategi pasar
2. Aspek teknik produksi/operasi : lokasi, gedung,
mesin, bahan baku, tenaga kerja, metode produksi
3. Aspek manajemen : organisasi, aspek pengelolaan,
kepemilikan, yuridis, lingkungan.
4. Aspek finansial : sumber dana, proyeksi biaya,
proyeksi pendapatan, keuntungan, aliran kas
4. Tahap Keputusan

 Stl dievaluasi, dipelajari, dianalisis, dan hasilnya


meyakinkan, mk tahapan pengambilan keputusan
 Usaha tsb layak or tidak layak
 Kriteria investasi pengambilan keputusan bisnis:
1. Pay Back Period (PBP)
2. Net Present Value (NPV)
3. Internal Rate of Return (IRR)
Proses Study Kelayakan Usaha

Gagasan Usaha (Business Idea)

Tujuan (Visi dan Misi)

Analisis/ Evaluasi
1. Pasar
2. Produksi/ operasi
3. Manajemen
4. Keuangan
5. Ekonomi

Keputusan

Dilaksanakan (Go) Tidak dilaksanakan (No Go)


KRITERIA INVESTASI
1. Pay Back Period (PBP)
- Mrp suatu periode yg diperlukan utk
menutup kembali pengeluaran investasi
- Penting utk menghitung jangka waktu
pengembalian modal
- Semakin cepat pay back period semakin baik
bisnis tersebut

Nilai investasi
Payback Period = X 1 tahun
Kas masuk bersih
KRITERIA INVESTASI
1. Pay Back Period (PBP)
- Mrp suatu periode yg diperlukan utk
menutup kembali pengeluaran investasi
- Penting utk menghitung jangka waktu
pengembalian modal
- Semakin cepat pay back period semakin baik
bisnis tersebut

Nilai investasi
Payback Period = X 1 tahun
Kas masuk bersih
Contoh

 Suatu perusahaan menanamkan modalnya dlm


bentuk investasi sebesar Rp. 24.000.000,-.
Memperoleh keuntungan setelah pajak sebesar
Rp. 5.000.000,-. Depresiasinya Rp. 3.000.000,
maka Pay back Period adalah :

24.000.000
PBP = X 1 tahun = 3 tahun
8.000.000
2. Net Present Value

• Metode untuk menyusun rangking usul-usul investasi


• Sering disebut metode present value (PV)
• Yang dihitung adalah nilai sekarang
• Selisih antara PV dan aliran kas masuk dan Pv dari
pengeluaran disebut nilai sekarang neto
NPV = Nilai bersih sekarang
Bt = Benefit (aliran kas masuk pd periode t)
Ct = Biaya yang dikeluarkan pd periode t
i = interest (tingkat bunga bank yg berlaku)
t = periode waktu
(1+i) -t = Discount faktor or faktor nilai sekarang or PFt

PFt dapat dihitung sebagai berikut :

PFn = (1+i) -n
PFn = 1/(1+i) n

Contoh bunga bank yang berlaku 24 %, maka


PF2 = 1/(1 + 0,24)2 = 0,6504
 Contoh Apabila uang yg diinvestasikan pinjam dr bank dg
bunga 18% per tahun, apakah pembelian mesin baru itu layak
scr ekonomi ?
menggunakan rumus :
Bt Ct
 NPV = ∑ ( 1 ) – {(Co + ∑( 1 )}
(1+0,18)t (1+0,18) t

Rumus :
NPV = PF.Bt - PF.Ct
Contoh
 Perusahaan konveksi di Soreang Bandung ingin menambah
mesin jahit baru dg biaya investasi awal sebesar Rp. 40 jt.
Umur ekonomis mesin ditaksir 5 th. Dari hasil survey
diperoleh perkiraan cash flow (penerimaan dan biaya) adl sbb:

Tahun Biaya Total (Ct) Penerimaan Total (Bt)


Jutaan Rupiah Jutaan Rupiah

0 40 0
1 10 20
2 15 25
3 40 80
4 20 60
5 5 40
Tahun PF Ct Bt PF (Ct) PF (Bt) NPV
(1) (2) (3) (4) (5) = (2)(3) (6) = (2)(4) (7) = (6) – (5)

0 1 40 0 40,00 0 -40
1 0,8475 10 20 8,47 16,95 8,48
2 0,7182 15 25 10,77 17,95 7,18
3 0,6086 40 80 24,34 46,69 22,35
4 0,5158 20 60 10,32 30,95 20,63
5 0,4371 5 40 2,19 17,48 15,29
NPV(i=0,18) = NPVt = 33,93
Catatan : PFt = (1+i) -t = (1+0,18)-t
Berdasarkan perhitungan NPV diatas, mk keuntungan
ekonomis pembelian mesin jahit baru sebesar Rp. 33,93 juta
lebih besar daripada Nol, maka pembelian mesin jahit untuk
konveksi tersebut layak berdasarkan pertimbangan ekonomi
Kriteria Rasio Manfaat-Biaya (Benefit Cost Ratio)

Rumus :
∑ (Bt / (1 + i)t
BCR (i) =
(Co + ∑ (Ct / (1 + i)t )
BCR = PF.Bt / PF.Ct

Syarat BCR > 1----> usaha layak secara ekonomis


dan layak dijalankan
dari kasus diatas maka besarnya BCR adl sbb :
∑ PFt (Bt) 130,02
 BCR (i) = = = 1,35
∑ PFt (Ct) 96,09
PFt(Bt) = 16,95+17,95+16,96+30,95+17,48 = 130,02
PFt(Ct) = 40+8,47+10,77+24,34+10,32+2,19 = 96,09

Krn nilai BCR > 1, mk investasi dlm mesin baru pd perusahaan


konveksi itu layak scr ekonomis
Manfaat ekonomis dr pembelian mesin baru adl 1,35 kali lebih besar
drpd nilai biaya total pd tingkat bunga (interest rate) = 0,18
Besarnya BCR = 1,35 berarti setiap Rp 1 yg diinvestasikan akan
memberikan hasil sebesar Rp 1,35 (shg investasi itu sangat layak)
Bila BCR <1 mk proyek bisnis memberikan kerugian scr ekonomi
3. IRR
(Internal Rate Return)
• Didefinisikan tingkat bunga yang akan
menjadikan jumlah nilai sekarang dan
aliran kas masuk yang diharapkan
akan diterima sama dengan jumlah
nilai sekarang dari penerimaan modal.
• Perhitungan IRR untuk mengetahui
cashflow yg dihasilkan < nilai inflasi
Internal Rate of Return (IRR)
• Rumus IRR =
I2 + {(NPV2/NPV1-NPV2)X (I2-I1)}

Syarat IRR

IRR > MARR, mk bisnis layak secara ekonomis

dimana
MARR = Minimum Atractive Rate of Return atau nilai
minimum tingkat suku bunga berlaku
• Misal kasus diatas ketika dimasukkan nilai interest rate
18%, maka nilai NPV = 33,93 juta yg berarti nilai NPV>0
• Nilai NPV >0, mk kita coba lagi dg menggunakan bunga
diatas 18%, misal 24% , shg hasilnya adl sbb:
Tahun PF Ct Bt PF (Ct) PF (Bt) NPV
(1) (2) (3) (4) (5) = (2)(3) (6) = (2)(4) (7) = (6) – (5)

0 1 20 0 40,00 0 -40

1 0,7353 10 20 7,35 14,71 7,36

2 0,5407 15 25 8,11 13,51 5,40

3 0,3975 40 80 15,90 31,80 15,90

4 0,2923 20 60 5,85 17,54 11,69

5 0,2149 5 40 1,01 8,59 7,58

NPV(i=0,24) = NPVt = 7,94


• Kesimpulan :
1. NPV(i=0,18) = 33,93 > 0
2. NPV(i=0,24) = 7,94 > 0

NPV = 0 terletak antara interest 40-48, selain diantara


angka-angka itu NPV # 0
Dg menggunakan interpolasi :
i = 0,18 NPV = 33,93
i = 0,24 NPV = 7,94

Maka IRR = 0,24+{(33,93/33,93-7,94)x(0,24-0,18)}


IRR = 0,24+{1,3x0,06}=0,32=32%

IRR = 32%> Nilai Suku Bunga 18% dan 24%, dimana IRR yg
dihasilkan lebih dari inflasi yg terjadi sehingga proyek
tersebut layak secara ekonomis

Anda mungkin juga menyukai