20141033031148
Skill 7
Suhu basal tubuh adalah suhu terendah yang dicapai oleh tubuh selama istirahat
atau dalam keadaan istirahat (tidur) atau tanpa pengaruh dari metabolism tubuh yang
berperan didalamnya adalah hormone tiroid. Pengukuran suhu basal dilakukan pada
pagi hari segera setelah bangun tidur dan sebelum melakukan aktivitas lainnya. Tujuan
pencatatan suhu basal untuk mengetahui kapan terjadinya masa subur/ovulasi. Suhu
basal tubuh diukur dengan alat yang berupa termometer basal. Termometer basal ini
dapat digunakan secara oral, per vagina, atau melalui dubur dan ditempatkan pada
lokasi serta waktu yang sama minimal selama 2 menit. Suhu normal tubuh sekitar 35,5-
36 derajat Celcius atau 95-98,5 derajat fahrenheit.
Kadar estrogen yang lebih tinggi selama fase pre-ovulasi (folikular) pada siklus
menstruasi menurunkan suhu basal tubuh. Kadar progesteron (memiliki efek
termogenik) yang lebih tinggi yang dirilis oleh korpus luteum setelah ovulasi
meningkatkan suhu basal tubuh menjadi 37-38 derajat. Kondisi kenaikan suhu tubuh ini
akan terjadi sekitar 3-4 hari. Pada saat itulah terjadi masa subur/ovulasi.
Jika kehamilan tidak terjadi, disintegrasi korpus luteum menyebabkan
penurunan BBT yang kira-kira bertepatan dengan dimulainya haid berikutnya. Jika
kehamilan memang terjadi, korpus luteum terus berfungsi (dan mempertahankan BBT
tinggi) hingga trimester pertama kehamilan. Setelah trimester pertama, suhu tubuh
wanita turun ke suhu pra-ovulasi (folikular) karena plasenta mengambil alih fungsi yang
sebelumnya dilakukan oleh korpus luteum. Sangat jarang, korpus luteum bisa
membentuk kista. Sebuah kista korpus luteum akan menyebabkan BBT tetap tinggi dan
mencegah menstruasi, yang bisa memakan waktu berminggu-minggu atau berbulan-
bulan.
C. Keuntungan
- Tidak membutuhkan biaya dan obat-obatan.
- Tidak ada efek samping.
- Keefektivan metode mencapai 99% hanya jika dilakukan dengan benar.
D. Kerugian
- Tingkat efektivitasnya menurun secara drastis menjadi 75% jika tidak dijalani
dengan teliti.
- Bukan metode yang praktis; memerlukan ketelitian dan disiplin.
- Tidak melindungi dari IMS.
- Pengguna metode ini tidak bisa melakukan hubungan seksual dengan spontan jika
tidak ingin hamil.
E. Efek samping
Pantang yang terlampau lama dapat menimbulkan frustasi. Hal ini dapat diatasi
dengan pemakaian kondom atau tablet vagina saat hubungan seksual
F. Sensitifitas dan spesifisitas
Tindakan Ya Tidak
Pengukuran suhu basal
1. Siapkan termoteter oral digital di dekat tempat tidur sebelum
tidur
2. Saat terbangun di pagi hari, letakkan termometer oral di
bawah lidah hingga thermometer berbunyi beep, tetap berbaring
hingga selesai pengukuran. Tidak melakukan aktifitas apapun
sebelumnya.
Pencatatan hasil
1. Pengukuran dan pencatatan pada BTT chart dimulai pada hari
pertama siklus haid
2.Catat hari, tanggal, dan waktu pengukuran. Hasil pengukuran
temperature di kolom temperature pada hari tersebut dengan
membuat titik (o) temperature pada tengah kotak angka
temperature yang sesuai dengan hasil.
3.Buatlah garis diantara setiap titik temperature yang dibuat untuk
membuat grafik
Jika dalam kondisi sakit atau malam sebelumnya mengalami
insomnia dan gangguan yang dapat mempengaruhi temperature
basal, maka beri lingkaran pada hasil pengukuran suhu dan tulis
keterangan pada kolom disturbance
A : alcohol
D : disturbed night
M: medicine
H: holiday
T: travel
L: late(begadang)
E: early (terlalu dini)
Tandai setiap kali melakukan hubungan seksual dengan tanda
panah ke bawah pada kolom coitus
Interpretasi
1. saat ditemukan 3 hari berturut-turut mengalami peningkatan suhu
paling tinggi dibandingkan 6 hari sebelumnya dan tidak ada
gangguan, gambarlah cover line di atas 6 suhu rendah terakhir dan
beri nomor 1- 6. Cover line berfungsi memisahkan suhu basal
rendah dan tinggi
2. beri nomor 1,2,3 pada 3 hari pertama peningkatan suhu.
3. fase infertile dimulai sejak malam hari ke-3 peningkatan suhu dan
berlanjut hingga awal siklus selanjutnya.
4. Jika suhu pada hari ke 3 meragukan namun masih di atas cover
line, maka tunggu hingga besok untuk mengkonfirmasi
5. Jika salah satu dari 3 suhu berada di bawah garis pelindung
(cover line) selama perhitungan 3 hari. Kemungkinan tanda
ovulasi belum terjadi. Untuk menghindari kehamilan tunggu
sampai 3 hari berturut-turut suhu tercatat di atas garis pelindung
sebelum memulai senggama.
KIE
1. Bila periode tak subur telah terlewati maka boleh tidak
meneruskan pengukuran suhu tubuh dan melakukan senggama
hingga akhir siklus haid dan kemudian kembali mencatat grafik
suhu basal siklus berikutnya
2. tidak dianjurkan melakukan hubungan seks pada fase infertil jika
ingin memiliki anak
3. jika suhu tetap meningkat hingga siklus haid selanjutnya
kemungkinan terjadi kehamilan
4. disarankan melakukan pencatatan BBT minimal 2-3 siklus agar
grafik bernilai banyak
5. konsul kembali setelah selesai pencatatan 1 siklus
Sumber:
Alexander mukti. 2017. The Ovulation Detection Accuracy between Body Basal
Temperature, Cervical Mucus and Combination of Both Compared to Ultrasound
Examination. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia: Jakarta.
Depkes. 2009. KB pada periode menyusui (Health Assesment Indonesia). Jakarta
Fern Test
Pemeriksaan Fern (uji pakis) lendir serviks merupakan salah satu parameter
dalam evaluasi lendir serviks. Ferning adalah pembentukan struktur seperti daun pakis
mengacu pada derajat dan pola yang tampak jika lendir dikeringkan di atas permukaan
kaca objek. Pembentukan struktur daun pakis pada lendir serviks salah satunya
ditentukan oleh konsentrasi NaCl. Sepanjang siklus menstruasi komponen tersebut
merupakan garam dengan persentase tertinggi. Konsentrasi garam tersebut mencapai
puncaknya pada saat ovulasi.
Waktu pemeriksaan yang paling sering dilakukan adalah pada saat ovulasi,
bentuk daun pakis akan lebih jelas terlihat apabila diambil sampel lender pada waktu
yang mendekati ovulasi, dimana struktur tersebut akan mengering menjadi sebuah
bentuk seperti daun pakis (tes fern). Sebelum dan sesudah ovulasi dan selama
kehamilan akan di temukan pola dengan ciri khas yang berbeda. Pada saat terjadi
ovulasi lender serviks akan menjadi sangat cair dan jernih sebaliknya akan tampak
kekuningan dan kental jika diperiksa pada saat tahapan pra ovulasi dan pasca ovulasi
dari siklus haid.
Terdapatnya infeksi serviks atau darah pada saat pemeriksaan fern akan
menghambatkan pembentukan pola pakis yang sempurna. Ditemukannya pola pakis
yang sempurna selama pertengahan siklus menstruasi menandakan aktivitasestrogen
yang baik dan tidak terdapat infeksi serviks.
b) Menentukan ovulasi
Ovulasi dapat di tegakkan dengan cukup akurat pada wanita - wanita dengna
siklus menstruasi yang teratur. Tidak ditemukannya pola pakis pada mukus serviks
selama masa pra menstruasi menandakan aktivitas dari korpus luteum yang
menghasilkan progesteron. Satu apusan mukus serviks harus di ambil pada saat
pertengahan siklus menstruasi dan satu kali lagi pada saat sebelum menstruasi untuk
dapat dengan akurat menegakkan ovulasi. Ferning atau pola pakis harus ditemukan
pada saat pemeriksaan intermenstruasi dan menghilang pada saat sebelum menstruasi
untuk dapat menegakkan terjadinya ovulasi pada siklus tersebut. Tetapi karena
karena banyaknya faktor yang terlibat dalam gambaran dari pola pakis ini, maka
pemeriksaan ini tidak dapat secara akurat menentukan hari dimana ovulasi terjadi.
c. Spesimen
Masukkan spekulum vagina ke dalam introitus vagina yang sebelumnya telah
dibersihkan dengan air. Jangan gunakan air pada saat pemeriksaan karena dapat
mengganggu hasil dari pemeriksaan.
d. Checklist
No Kegiatan Penilaian
Ya Tidak
1. Salam san perkenalan diri
2. Menanyakan identitas dan keperluan pasien
2. inform consent
2. Melakukan persiapan pasien
3. Menyiapkan alat dan bahan (mikroskop, speculum vagina,
cotton swab, sarung tangan dan object glass mikroskop)
4. Persiapan diri (Melepaskan semua perhiasan dan mencuci
kedua tangan lalu memakai hand scoen)
5. Disinveksi vulva
6. Pasang duk lubang
7. Memasukkan spekulum vagina ke dalam vagina pasien.
Pastikan porsio terlihat
8. Kumpulkan sampel cairan dari fornix posterior menggunakan
lidi kapas. Hindari bagian serviks karena cairan serviks akan
menyebabkan hasil false positf
9. Usapkan lidi kapas object glass, lalu biarkan mengering dalam
suhu ruangan (kurang lebih 10 menit) atau dikeringkan dengan
cara melewatkannya di atas lampu spritus beberapa kali agar
benar-benar kering tidak terpengaruh oleh kelembaban udara.
Lepas spekulum dan taruh di larutan klorin
Disinfeksi vulva
8. Liat hasil di mikroskop dengan perbesaran 40 x Amati adakah
bentukan kristas seperti daun pakis.
9. Interpretasi dan sampaikan hasil pemeriksaan
e. Hasil Pemeriksaan
Ferning mengacu pada derajat dan pola kristalisasi yang diamati ketika lendir
serviks kering dipermukaan kaca. Dalam hal ini jenis gambaran ferning dapat
bervariasi dan bergantung misalnya pada tebal siapan atau jumlah sel. Skor (nilai)
yang dipakai pada evaluasi lender serviks adalah:
Contoh pembentukan pakis lendir serviks pada kaca slide yang telah keringkan di
udara. A) ferning: 1, batang utama; 2, batang sekunder; 3, batang tersier; 4, batang
kuaterner (skor 3); (B) batang primer dan sekunder (skor 2) tetapi beberapa terdapat
juga batang tersier (C) atipikal pakis kristalisasi (skor 1); (D) tidak ada kristalisasi
(skor 0).
Sumber:
Hamil T.Fern Test Education of Amniotic Fluid by Micoscopy. UCSF Medical Center
Laboratory Medicine 2013. P.I.
Speroff L, Fritz MA. Clinical Gynecologic Endocrinology and Infertility. 8th edition.
United Kingdom: Lippincott Williams & Wilkins; 2011. p. 1168 – 1169
WHO laboratory manual for the examination and processing of human semen. World
Health organization; 2010: P. 245-250
LH Surge Test
Alat untuk mengetahui masa subur (ovulasi) wanita dengan cara mendeteksi
Luteinizing Hormon (LH) pada air kencing. Dalam satu siklus menstruasi seorang
wanita subur, ovulasi diperkirakan akan terjadi pada hari ke 14. Untuk siklus menstruasi
rata-rata 30 hari. test urine dilakukan mulai hari ke 13 dan hari berikutnya sampai di
dapat hasil yang positif (5hari bertutur-turut). Bila hasil positif maka ovulasi akan
terjadi 24 jam berikutnya dan itu adalah hari yang paling subur bagi seorang wanita.
Ketika strip direndam dalam urin, kapiler yang ada akan membawa urin bermigrasi di
sepanjang membran. Saat LH di urin mencapai membran di strip akan membentuk garis
berwarna, garis berwarna menandakan hasil yang negatif. Mendeteksi LH Surge pada
urin akan terlihat jika serum LH ≥ 25 mlU/ml.
A. Kelebihan
1. Cepat
2. Sensitivitas tinggi
3. Murah
4. Menentukan ovulasi
B. LH Surge Test lebih akurat dibandingkan dengan :
1. Body Basal Temperature chart
2. Salivary ferning test
3. Sistem kalender
No Kegiatan Penilaian
Ya Tidak
1. Salam dan memperkenalkan diri
2. Menanyakan identitas pasien dan tujuan ke pelayanan
kesehatan
3. inform consent
4. Menanyakan siklus haid pasien untuk menentukan tanggal
pemeriksaan
Tentukan Panjang siklus haid
Jika panjan siklus 28 hari maka tes dimulai pada hari
ke-12 siklus haid
Jika tidak tau Panjang siklus maka tes dapat dimulai
dari hari ke-11 siklus haid
3. Menyiapkan alat dan bahan (LH Strip, Spesimen urine pasien,
Timer/Stopwatch)
LH strip dan urin dalam suhu ruangan
4. Persiapan diri (Melepaskan semua perhiasan dan mencuci
kedua tangan lalu memakai sarung tangan)
5. Mempersilahkan pasien BAK dan menampung urin pada
container yang bersih dan kering
Waktu terbaik untuk mengambil sampel urin jam
10.00-20.00
Ambil sampel urin pada waktu yang sama setiap
harinya, kurangi asupan cairan 2 jam sebelum
pengambilan sampel
6. Buka alat, letakkan test strip secara vertical dan lurus pada
sampel urin minimal 10 detik, jangan sampai urin melewati
batas garis.
7. Letakkan strip pada permukaan yang kering bersih dan non
absorbable.
8. Lihat hasil max dalam waktu 5 menit:
Positif: 2 garis dimana test line berwarna sama atau lebih
gelap
Negative: 1 garis pada control line atau 2 garis dengan test
line berwarna lebih cerah
Invalid: 1 garis pada test line atau tidak ada garis sama
sekali
Catatan:
1. Pasien harus tau siklus haid untuk mengetahui kapan waktu pemeriksaannya.
2. pemeriksaan dapat dilakukan hingga 5 hari atau hingga LH surge terdeteksi
3. interpretasi tidak lebih dari 5 menit karena dapat menyebabkan false positif
4. jika hasil positif: ovulasi dalam waktu 24-48 jam. Sehingga untuk pasangan yang
ingin hamil sebaiknya melakukan koitus pada rentang waktu 24-48 jam setelah
pemeriksaan
Sumber:
Indikasi:
Semua wanita usia subur yang melakukan planning kehamilan ataupun mencegah
kehamilan dengan metode alamiah
Kontraindikasi :
- Memiliki infeksi saluran reproduksi dapat mengaburkan tanda-tanda kesuburan
- Wanita yang tidak menyukai menyentuh alat kelaminnya
- Sedang dalam masa menstruasi
- Menggunakan sabun pembersih wanita
- Menggunakan KB hormonal.
Keuntungan:
Mudah dilakukan
- Tidak perlu menggunakan alat khusus
- Langsung dapat dilihat hasilnya sendiri.
Kekurangan:
Tidak semua wanita dapat membedakan kualitas dari mucus serviksnya.
Prosedur:
Tindakan Ya Tidak
1. Mencuci tangan
2. Menyapu mukus pada vulva dengan menggunakan jari atau tisu
toilet sebelum buang air kecil
3. Amati mukus yang berada pada tissue.
4. Interpretasi:
Ovulasi apabila mukus jernih, cair, licin dan dapat diregangkan
antar kedua jari
Jika sekresi mucus terasa licin maka dinyatakan sebagai hari
puncak (diperkirakan waktu terdekat mengalami ovulasi) hari
puncak (peak day) di deteksi secara retrospectif (setelah hari
puncak maka sekresi akan menjadi tidak licin atau bahkan tidak
ada).
Catatan:
1. Disarankan melakukan pengecekan menggunakan jari, Karena pengecekan
menggunakan tissue akan cepat terabsorbsi.
2. Dibutuhkan minimal 3 siklus menstruasi untuk dapat menilai siklus ovulasi.
Sumber:
Populasi
1. Pasangan yang akan menikah
2. Pasangan yang baru menikah
3. Perempuan yang belum hamil
Fungsi
1. Konseling medis
untuk mendiagnosis:
4. Persiapan Fisik
Persiapan Fisik:
1.Pemeriksaan status kesehatan :
• tanda-tanda vital (suhu, nadi, frekuensi nafas, tekanan darah)
2. Pemeriksaan Darah rutin :
• Hb, Trombosit, Lekosit,
3. Pemeriksaan Darah yang dianjurkan :
• Golongan Darah dan Rhesus
• Gula Darah Sewaktu (GDS)
• Thalasemia
• Hepatitis B dan C
• TORCH (TOksoplasmosis, Rubella, Citomegalovirus dan Herpes simpleks)
4. Pemeriksaan Urin: Urin Rutin
Status Imunisai TT
Pencegahan dan perlindungan diri yang aman terhadap penyakit tetanus dilakukan
dengan pemberian 5 dosis imunisasi TT untuk mencapai kekebalan penuh.
Sumber:
Kemenkes RI.2015. Buku Saku Kespro bagi Calon Pengantin
Leveno, KJ., Cunningham, FG., Gant, NF., Alexander, Jm., Bloom, SL., Casey, BM.,
Dashe, JS., Shffied, JS. Dan Yost, NP., 2009, ObstetriWlliamsPanduanRingkas, Jakarta:
EGC
Novita, Nesi. Franciska,Y. (2011). Promosi Kesehatan dalam Pelayanan Kebidanan.
Jakarta : Salemba Medika