Contoh : BBT diukur dalam 27 hari. Selama masa pre-ovulasi temperature tubuh
rendah. Pada hari 13 temperature mendadak naik sampai hari ke 13 dan
dipertahankan sampai hari ke 26 pada akhir siklus. Temperature turun pada hari
ke 27 sebelum menstruasi yang dimulai pada tanggal 28. Ovulasi terjadi pada
tanggal 13 pada siklus ini.
Sumber :
1. Ward, 2015, BBT As An Indicator For Traditional Chinese Medicine
Diagnosis And Evaluation In Women’s Reproductive Health, Los
Angeles, Yo San University
2. ACOG. 2015. Fertility awareness-based methods of family planning.
American College of Obstetricians and Gynecologists
Checklist menginformasikan kepada pasien mengenai BBT
No Tindakan
.
1. Salam dan memperkenalkan diri
2. Memberikan informasi mengenai pengertian, keuntungan, kerugian,
dan cara pengukuran BBT dengan bahasa sederhana yang dapat
dimengerti oleh pasien
1. Mulai mencatat suhu basal tubuh pada hari pertama menstruasi
2. Menulis tanggal dan hari setiap pengukuran suhu basal tubuh
3. Menempatkan thermometer basal pada mulut sekitar 5 menit,
dilakukan saat bangun tidur sebelum melakukan aktivitas
apapun.
4. Mencatat hasil pengukuran temperature pada chart
5. Buat garis diantara temperature yang dicatat
6. Pengukuran dilakukan pada waktu yang sama di setiap harinya
7. Tandai setiap kali berhubungan di kolom coitus
8. Informasikan bahwa kenaikan suhu tubuh merupakan tanda
terjadinya ovulasi
3. Menyampaikan informasi dengan penuh perhatian
4. Menanyakan apakah pasien sudah paham atau belum
5. Minta pasien untuk mengulangi cara mengukur BBT, untuk
memastikan pasien sudah paham dengan penjelasan dokter
6. Salam dan terimakasih
Pemeriksaan Mukus
Mukus serviks berubah karakteristiknya dari setiap fase menstruasi dan
hal ini dapat berguna untuk menentukan mulai, puncak dan akhir fase fertile.
Setelah menstruasi, produksi lendir serviks sangat sedikit, dan vagina
terasa cukup kering. Setelah itu tubuh mulai memproduksi mukus, mendekati
ovulasi mukus serviks terasa lebih tipis dan lengket. Ketika akan terjadi ovulasi
mukus serviks, jernih, stretchy, seperti putih telur, mukus dapat direnggangkan
dengan jari sekitar 1-2 inch, ovulasi biasanya terjadi 1 hari setelahnya. Setelah
ovulasi produksi mukus turun kembali.
Jika pasien jngin mengecek sendiri, cara mengecek mukus serviks yang dilakukan
oleh pasien adalah : Gunakan jari atau tisu toilet untuk membuka vagina
kemudian lihat mukus, atau jika menggunakan panty liner dapat dilihat pada panty
liner, cara terbaik adalah : cuci tangan gunakan, handscoon steril, bersihkan area
genital, mengambil sample mukus, amati konsistensi, coba untu merenggangkan
mukus diantara jari.
Keuntungan :
1. Terbukti efektif
2. Satu dari cara lain yang terbukti terbaik untuk mengetahui ovulasi
No
Tindakan
.
1. Salam dan memperkenalkan diri
2. Menjelaskan tindakan yang akan dilakukan
3. Melakukan inform consent
4. Mempersiapkan alat dan bahan
Handscoon
Kapas
5. Meminta ijin pasien untuk melakukan tindakan
6. Mencuci tangan dan menggunakan handscoon
7. Meminta pasien melepas celana, dan posisi litotomi
8. Mengambil sekret pada vagina
9. Menilai:
Sensasi kering/basah/moist?
Warna jernih/putih/kuning?
Jumlah sedikit/banyak?
Tekstur molor/lengket/milky/creamy
Sumber :
1. Anggraeni, et al, 2015. Pemeriksaan Ginekologi Dan PAP Smear. Bagian
Ilmu Kebidanan Dan Kandungan FK UNS/RS. Dr. Moewardi Surakarta
2. Thanh Le. 2012. Natural Family Planning
Fern Test
Pemeriksaan Fern (uji pakis) lendir serviks merupakan salah satu
parameter dalam evaluasi lendir serviks. Ferning adalah pembentukan struktur
seperti daun pakis. Ditemukannnya pola pakis yang sempurna ditengah siklus
menandakan fungsi estrogen baik.
Syarat:
Tidak boleh dikerjakan sendiri atau oleh siapapun yang tidak terampil
Hamil
Menggunakan KB hormonal
Sedang dalam masa menstruasi
Gamba
Sumber :
1. Cunningham, FG. Williams Obstetric. 24th edition.United States, New York :Mc.
Graw Hill Education. 2014. Pp 48-49
2. Anggraeni, et al, 2015. Pemeriksaan Ginekologi Dan PAP Smear. Bagian
Ilmu Kebidanan Dan Kandungan FK UNS/RS. Dr. Moewardi Surakarta
No
Tindakan
.
1. Salam dan memperkenalkan diri
2. Menjelaskan tindakan yang akan dilakukan
3. Melakukan inform consent
4. Mempersiapkan alat dan bahan
Handscoon
Duk steril
Spekulum vagina
Lidi kapas
Object Glass
Mikroskop
5. Meminta ijin pasien untuk melakukan tindakan
6. Mencuci tangan dan menggunakan handscoon
7. Meminta pasien melepas celana lalu posisi litotomi
8. Memasang duk lubang dan menyalakan lampu
9. Memasang spekulum vagina
10. Menempatkan spekulum dengan benar sampai terlihat portio dengan
jelas
11 Mengambil sekret pada portio
12. Membuat apusan: mengoleskan sekret pada object glass dengan
membentuk sudut 45o satu kali usapan, diberi label identitas pasien
13. Apusan dibiarkan sampai mengering
14. Melepaskan spekulum dan duk lubang
15. Meletakkan spekulum pada larutan klorin
16. Membersihkan sisa sekret disekitar vagina dengan NS
17. Mengamati apusan dalam mikroskop
18. Menyampaikan dan menjelaskan hasil pemeriksaan
19. Menanyakan hal yang tidak dimengerti atau ingin ditanyakan.
LH Surge Test
Indikasi:
Untuk mengecek kadar LH pada urin yang menandakan terjadinya suatu
ovulasi dalam 24-36 jam
Dapat menilai terjadinya ovulasi
Untuk planning kehamilan atau untuk menunda kehamilan
Kontraindikasi:
Hamil
Memiliki riwayat polycystic ovarian syndrome
Menggunakan obat-obatan yang mempengaruhi hormon LH dan HCG
Sumber :
Checklist LH surge
No. Tindakan
1. Salam dan perkenalan diri
2. Inform consent
3. Menyiapkan Alat dan bahan:
- LH Strip
- Spesimen urine pasien
- Timer/Stopwatch
4. Cuci tangan dan memakai handscoon
5. Meminta pasien BAK dan menampung dalam wadah
6. Masukkan LH strip dalam wadah, posisikan LH test strip dengan garis
hitam dibagian bawah, lalu celupkan LH test strip ke dalam wadah
tampung urine selama 30 detik. Jangan sampai urine melebihi garis hitam /
batas maksimal.
7. Mengangkat LH strip
8. Tunggu sampai 5-10 menit
9. Menginterpretasikan hasil pemeriksaan
Konseling Prakonsepsi
A. Populasi
1. Pasangan yang akan menikah
2. Pasangan yang baru menikah
3. Individu yang membutuhkan
B. Tujuan
Nutrisi :
o Skrining untuk anemia dan diabetes
o Melengkapi zat besi dan asam folat
o Informasi, edukasi dan konseling
o Pemantauan status gizi
o Penatalaksanaan diabetes, termasuk menasehati penderita diabetes
mellitus
o Pesan gizi seimbang untuk ibu hamil :
1. Mengonsumsi aneka ragam pangan lebih banyak berguna
untuk memenuhi kebutuhan energi, protein dan vitamin serta
mineral sebagai pemeliharaan, pertumbuhan dan perkembangan
janin serta cadangan selama masa menyusui
2. Membatasi makan makanan yang mengandung garam
tinggi untuk mencegah hipertensi karena meningkatkan resiko
kematian janin, terlepasnya plasenta, serta gangguan pertumbuhan
3. Minum air putih lebih banyak mendukung sirkulasi janin,
produksi cairan amnion dan meningkatnya volume darah,
mengatur keseimbangan asam basa tubuh, dan mengatur suhu
tubuh. Asupan air minum ibu hamil sekitar 2-3 liter perhari (8-
12 gelas sehari)
4. Membatasi minum kopi, kandungan KAFEIN dalam kopi
meningkatkan buang air kecil yang berakibat dehidrasi, tekanan
darah meningkat dan detak jantung menuingkat. Paling banyak 2
cangkir kopi/hari
PENAMBAHAN KEBUTUHAN ZAT GIZI SELAMA
HAMIL: Kebutuhan gizi untuk ibu hamil setiap harinya
ditambah sesuai dengan usia kehamilan. Hal ini dikarenakan
adanya perkembangan dan pertumbuhan janin. Berikut
merupakan jumlah penambahan yang harus dipenuhi selama
hamil:
FREKUENSI MAKAN DALAM SEHARI
Merokok :
o Skrining wanita dan anak perempuan yang menggunakan
tembakau/rokok (aktif/pasif)
o Pada semua kunjungan klinis menggunakan "5 As" (tanyakan,
saran, penilaian, bantu, atur)
o Memberikan saran berhenti merokok singkat,
farmakoterapi(termasuk terapi penggantian nikotin, jika tersedia)
dan perilaku intensif layanan konseling
o Skrining semua non-perokok (pria dan wanita) dan saran tentang
bahayaasap rokok dan efek berbahaya pada wanita hamil.
Kelainan genetik :
o Menanyakan riwayat keluarga secara menyeluruh untuk
mengidentifikasi faktor risiko untuk terjadinya kelainan genetic
o Rencana keluarga
o Konseling genetic
o Carrier screening dan testing
o Perlakuan yang tepat terhadap kondisi genetic
o Skrining masyarakat luas atau nasional di antara populasi berisiko
tinggi
Lingkungan sekitar tempat tinggal :
o Memberikan panduan dan informasi tentang menjaga kebersihan
lingkungan
o Melindungi dari paparan radiasi yang berbahaya dalam pekerjaan,
lingkungan
o Menghindari penggunaan pestisida
o Menginformasikan wanita usia subur tentang kadar metil merkuri
pada ikan
Hiv :
o Rencana keluarga
o Mempromosikan praktik seks aman dan metode ganda untuk
pengendalian kehamilan (dengankondom) dan kontrol IMS
o Konseling dan tes HIV yang diprakarsai oleh penyedia layanan,
termasuk pengujian pasangan pria
o Menyediakan terapi antiretroviral untuk pencegahan dan
profilaksis pra-paparan
o Pemberian profilaksis antiretroviral untuk wanita yang tidak
memenuhi syarat, atau tidak pada,terapi antiretroviral untuk
mencegah penularan dari ibu-ke-bayi
o Menentukan kelayakan terapi antiretroviral seumur hidup
Infertile :
o Menciptakan kesadaran dan pemahaman tentang kesuburan dan
ketidaksuburan
Kesehatan mental :
o Menilai masalah psikososial
o Memberikan konseling pendidikan dan psikososial sebelum dan
selama kehamilan
o Konseling, perawatan dan penanganan depresi pada perencanaan
kehamilan dan wanita usia subur lainnya
o Memperkuat jejaring masyarakat dan mempromosikan
pemberdayaan perempuan
o Meningkatkan akses terhadap pendidikan bagi wanita usia subur
o Mengurangi ketidakamanan ekonomi perempuan usia subur
IMS :
o Menyediakan pendidikan dan layanan seksualitas komprehensif
yang sesuai usia
o Mempromosikan praktik seks yang aman melalui tingkat individu,
kelompok dan masyarakat
o Mempromosikan penggunaan kondom untuk perlindungan ganda
terhadap IMS dan mencegah kehamilan
o Memastikan peningkatan akses terhadap kondom
o Skrining untuk IMS
o Meningkatkan akses terhadap pengobatan dan layanan kesehatan
lainnya yang relevan
Vaksin :
o Vaksinasi terhadap rubella
o Vaksinasi terhadap tetanus dan difteri
o Vaksinasi terhadap Hepatitis B
Narkotika :
o Skrining untuk penggunaan zat narkotika
o Memberikan intervensi singkat dan perawatan bila diperlukan
o Mengobati gangguan penggunaan zat, termasuk farmakologis dan
intervensi psikologis
o Memberikan bantuan keluarga berencana untuk keluarga yang
menggunakan narkoba
o Menetapkan program pencegahan untuk mengurangi penggunaan
narkoba pada remaja
Sumber: