1. Hasil normal
• Analisis sperma normal menurut WHO meliputi:
• Jumlah sel sperma dalam air mani normal: 39-928 juta sel
• Volume air mani normal: 1,5-7,6 mL
• Konsentrasi sel sperma normal dalam air mani: 15-259 juta per mL
• Motilitas sperma yang normal: 32-75%
• Morfologi sperma yang normal: 4-48%
Oleh sebab itu, perlu dicatat bahwa meskipun analisis sperma tampak
normal, namun bila kualitas DNA sperma di dalamnya buruk, tidak akan
tercapai suatu kehamilan yang sukses
3. IVF ?
• In Vitro Fertilization atau Fertilisasi In Vitro adalah sebuah
tekhnologi kesehatan untuk membantu kerja reproduksi yang
biasa disingkat dengan IVF.
• IVF adalah proses pembuahan dengan cara mengekstraksi
telur, mengambil sampel sperma, kemudian menggabungkan
telur dan sperma secara manual pada wadah kaca di
laboraturium. Embrio kemudian dipindahkan ke rahim.
IVF digunakan pada keadaan berikut:
•Saluran tuba yang terblokir atau rusak
•Infertilitas faktor pria termasuk penurunan jumlah
sperma atau motilitas sperma
•Perempuan dengan gangguan ovulasi, gagal ovarium prematur,
fibroid uterus
•Perempuan yang telah memiliki fallopi mereka
•Individu dengan kelainan genetik
•Infertilitas yang tidak dapat dijelaskan
Tahapan IVF
Langkah 1: Calon ibu berikan resep obat kesuburan untuk merangsang produksi telur.
Beberapa telur diinginkan karena beberapa telur tidak akan berkembang atau
membuahi setelah diambil. USG transvaginal akan digunakan untuk memeriksa
ovarium, dan sampel uji darah diambil untuk memeriksa kadar hormon.
Langkah 2: Telur diambil melalui prosedur bedah minimal yang menggunakan
pencitraan ultrasound untuk memandu jarum berongga melalui rongga panggul untuk
mengeluarkan telur. Obat akan diberikan untuk mengurangi dan menghilangkan potensi
ketidaknyamanan pada Mama.
Langkah 3: Suami
akan diminta untuk menghasilkan sampel
sperma, yang disiapkan untuk kemudian digabungkan dengan
sel telur.
Langkah 4: Dalam proses yang disebut inseminasi, sperma dan telur
dicampur bersama dan disimpan di piring kaca laboratorium untuk
mendorong proses pembuahan.
Dalam beberapa kasus, di mana ada kemungkinan pembuahan yang lebih rendah,
injeksi sperma intrasitoplasmik (ICSI) dapat digunakan.
Faktor Penentu Keberhasilan Bayi Tabung
1. Usia
• Faktor penentu keberhasilan bayi tabung yang pertama adalah usia Anda saat menjalani program ini.
Semakin muda usia Anda, semakin besar pula tingkat keberhasilan progam bayi tabung yang dijalani. Hal
ini karena jumlah dan kualitas sel telur akan semakin menurun seiring bertambahnya usia.
2. Berat badan
• Selain usia, berat badan juga bisa menjadi faktor penentu keberhasilan metode bayi tabung. Pasalnya,
kelebihan maupun kekurangan berat badan bisa menurunkan fungsi hormon reproduksi yang berperan
dalam menunjang kesuburan.
• Agar berat badan tetap ideal, Anda dan pasangan disarankan untuk berolahraga secara rutin dan
mengonsumsi makanan bergizi.
3. Asupan nutrisi
• Penelitian menunjukkan bahwa orang yang memenuhi kebutuhan berbagai nutrisi, seperti vitamin C,
vitamin D, vitamin E, zat besi, omega-3, zinc, dan asam folat, akan memiliki peluang lebih besar untuk
hamil dengan program bayi tabung.
• Hal ini karena beragam nutrisi di atas dapat meningkatkan kesuburan wanita maupun pria.
4. Kesehatan sperma
• Jumlah dan kualitas sperma juga berperan dalam menentukan keberhasilan program bayi tabung. Untuk
mengoptimalkan kesehatan sperma, sebaiknya lakukan olahraga secara rutin dan konsumsi makanan yang
dapat meningkatkan kualitas sperma, seperti buah, sayuran, ikan, dan kacang-kacangan.
5. Pola hidup
• Faktor penentu keberhasilan bayi tabung yang terakhir adalah menerapkan pola hidup sehat dengan
berolahraga secara rutin, menjaga berat badan ideal, tidak merokok, dan mencukupi waktu tidur.
4. Spermatogenesis
What ?
Mengapa Uji Fregmentasi DNA Sperma Penting??
• Selama dekade terakhir, sejumlah studi telah
mengkonfirmasi bahwa uji fragmentasi DNA sperma
memiliki asosiasi yang kuat dengan setiap check point
kesuburan awal, termasuk gangguan fertilisasi,
perkembangan embrio awal yang lambat, mengurangi
implantasi, janin tidak berkembang, keguguran dan
cacat lahir
Why ?
Kegunaan Dari Fragmentasi DNA Sperma:
• Untuk membedakan pasangan yang cocok untuk inseminasi
atau bayi tabung
• Untuk menguji kualitas semen
• Untuk menguji kecocokan donor
• Untuk menguji tingkat keberhasilan tindakan medis yang
telah diambil
• Untuk treatment pada kasus penyakit infeksi (penyakit
kelamin)
• Menyediakan jawaban untuk kasus-kasus kemandulan yang
sulit dijelaskan, atau kasus keguguran yang berulang, dan
kegagalan Assisted Reproductive Technology (ART)
What for ?
Keunggulan dari Tes Fragmentasi DNA Sperma:
When ?
Pria dengan kondisi-kondisi berikut dianjurkan untuk
menjalani tes fragmentasi DNA:
• Mengalami varikokel
• Mengalami diabetes
• Merokok
• Berusia 40 tahun atau lebih
• Memiliki riwayat kanker
• Sedang menjalani pengobatan tertentu
• Sedangkan pria dengan kondisi-kondisi berikut dianjurkan untuk menjalani tes
fragmentasi DNA:
• Mengalami varikokel
• Mengalami diabetes
• Merokok
• Berusia 40 tahun atau lebih
• Memiliki riwayat kanker
• Sedang menjalani pengobatan tertentu When ?
Apa saja metode tes fragmentasi DNA yang ada?
How ?
Tes Fragmentasi DNA
• Merupakan pemeriksaan untuk menilai
integritas nukleus DNA spermatozoa, dan
kemampuan spermatozoa untuk membuahi
sel telur.
• Pria dengan fragmentasi DNA makin tinggi
(halo kecil / tidak ada) kemungkinan terjadi
infertilitas makin besar.
• Merupakan pemeriksaan untuk menilai
integritas nukleus DNA spermatozoa, dan
kemampuan spermatozoa untuk membuahi
sel telur.
• Pria dengan fragmentasi DNA makin tinggi
(halo kecil / tidak ada) kemungkinan terjadi
infertilitas makin besar.
•
Halo yang terbentuk di sekitar kepala sperma akibat
dekondensasi kromatin karena denaturasi oleh
asam sedang pada DNA dan terjadinya lysis ikatan
protamine pada sperma dengan DNA utuh, bila
DNA sperma rusak / tidak utuh maka tidak
terbentuk halo disekitar kepala sperma (gambar no
3, 4 dan 5).
Kenali Fungsi DNA Fragmentation Index (DFI)
Pada Tes Kesuburan Pria
* Apa itu DNA Fragmentation Index?
• Semua jenis tes fragmentasi DNA akan menghasilkan
apa yang disebut dengan DNA fragmentation
index atau DFI.
• Istilah ini merujuk kepada persentase sel sperma
yang mengalami fragmentasi DNA di dalam sampel
cairan sperma.
• Angka DFI yang lebih tinggi berarti lebih banyak
sperma yang mengalami kerusakan DNA
Berapa nilai DFI ?
• Hingga kini, belum ada patokan nilai yang spesifik soal DFI.
• Namun, para pakar menyatakan bahwa pria dengan DFI di
atas 30 persen lebih berisiko mengalami gangguan
kesuburan atau infertilitas.
• Perlu diketahui bahwa derajat DFI tidak berhubungan
dengan hasil analisis sperma.
• Sebab pada dasarnya semua pria—termasuk yang normal
dan subur—menunjukkan sejumlah derajat fragmentasi
pada DNA spermanya
• Di sisi lain, DFI yang tinggi bisa didapat pada pria dengan
hasil analisis sperma yang betul-betul normal.
Mengapa DFI penting ?
• Kualitas sperma paling baik dinilai melalui DNA fragmentation Index (DFI).
Parameter ini mampu menilai seberapa besar kerusakan pada materi
genetik sperma.
• Kesuburan pria umumnya dilihat dari hasil analisis sperma. Namun demikian,
ada parameter lain, yaitu DNA fragmentation index (DFI), yang tidak rutin
diperiksa namun sangat bermakna dalam menunjukkan kesuburan seorang
pria.
• Sekitar 10-15 persen pria tanpa keturunan memiliki kerusakan pada DNA
sperma yang diproduksi, meski hasil analisis spermanya tampak normal.
Bila DFI tinggi, apakah bisa diperbaiki dan menghasilkan
keturunan?
Tak semua penyebab fragmentasi DNA dapat diatasi. Namun, beberapa hal
diketahui dapat memperbaiki kerusakan DNA sperma:
• Antibiotik untuk mengatasi infeksi bakteri yang sudah terkonfirmasi.
• Operasi pada varikokel.
• Suplemen antioksidan untuk meningkatkan kualitas sperma. Hasil studi
menyebutkan bahwa konsumsi antioksidan selama 2-3 bulan secara
teratur dapat mengurangi derajat fragmentasi DNA hingga 20 persen.
Antioksidan yang terpenting, yakni vitamin C, E, dan A, serta L-carnitine,
zinc, selenium, dan asam folat.
• Menerapkan gaya hidup sehat untuk mengurangi radikal bebas dalam
tubuh yang merusak DNA, seperti berhenti merokok, membatasi konsumsi
alkohol dan kafein, serta menjaga berat badan di rentang yang sehat.
Tindaklanjut hasil pemeriksaan DFI
• Selain itu, untuk meningkatkan peluang kesuksesan
siklus bayi tabung, pria dianjurkan untuk menjalani
aspirasi sperma pada testis.
• Jadi, sperma tidak dikeluarkan melalui proses
ejakulasi, yang dapat merusak DNA sperma lebih lanjut
• Selain itu, untuk meningkatkan peluang kesuksesan
siklus bayi tabung, pria dianjurkan untuk menjalani
aspirasi sperma pada testis. Jadi, sperma tidak
dikeluarkan melalui proses ejakulasi, yang dapat
merusak DNA sperma lebih lanjut
Kesimpulan
• Bisa disimpulkan bahwa mengetahui DNA fragmentation
index pada pria dapat memberikan petunjuk akan
kesuksesan suatu program hamil. Oleh sebab itu, tidak perlu
menunggu ‘gagal’ untuk menjalani tes fragmentasi DNA
• Sebagian besar kasus fragmentasi DNA dapat diatasi
dengan perubahan gaya hidup dan pengobatan yang
sederhana.
• Tes dilakukan di awal proses program hamil maka akan
sangat menghemat waktu, tenaga, dan biaya, serta
mencegah menjalani prosedur yang lebih rumit dan invasif.
Kesimpulan
• Fragmentasi DNA sperma adalah terjadinya fragmentasi
atau terfragmennya DNA dalam spermatozoa.
• Fragmentasi DNA adalah salah satu jenis kerusakan
spermatozoa pada tingkat DNA yang berakibat pada
ketidaksuburan sperma.
• Tes Fragmentasi DNA pada sperma penting dilakukan
untuk mendiagnosis kemandulan pria, karena salah
satu ukuran kesuburan spermatozoa adalah keberadaan
DNA yang masih baik di dalam sel spermatozoa.
Pentingnya dilakukan uji fragmentasi DNA adalah bagi
penderita infertilitas dengan kondisi