Anda di halaman 1dari 55

Pemeriksaan Fragmentasi DNA

Untuk memantau kualitas


Sperma
Latar Belakang
• Meningkatnya kasus infertilitas pria karena banyak faktor
pencetusnya
• Trend Bayi Tabung : target keberhasilan program kehamilan
berbantu
• Keterbatasan pemeriksaan Analisa Sperma
• Menurut standar WHO, salah satu penyebabnya adalah
tingkat mortilitas (kematian) sperma. Namun demikian
dalam penelitian yang paling baru ditemukan bahwa
penyebab kemandulan pada pria lebih disebabkan
oleh Sperm DNA Fragmentation (SDF) atau fragmentasi
DNA pada sperma.
Istilah-istilah
• Infertilitas
• Analisa Sperma
• In Vitro Fertilization (IVF)?
• Spermatogenesis
• Fragmentasi DNA
• Indeks Fragmentasi DNA
1. INFERTILITAS ?
•Pasangan usia subur yang tidak mampu melakukan
konsepsi
  bisa dikatakan tidak subur (infertile).
• Pasangan di atas usia 35 tahun dikatakan infertile bila
tidak mampu melakukan konsepsi setelah
melakukan hubungan seksual selama 6 bulan.
• Definisi infertilitas(pembuahan) setelah satu tahun
melakukan hubungan seksual
1.INFERTILITAS ?
Infertilitas Primer vs Infertilitas Sekunder •
Infertilitas sendiri ada dua macam, yaitu
infertilitas primer dan infertilitas sekunder.
Pasangan dengan infertilitas primer
tidak bisa hamil
sedangkan infertilitas sekunder adalah sulit
untuk hamil setelah sudah pernah sekali hamil
dan melahirkan secara normal sebelumnya.
PENYEBAB INFERTILITAS ?
Sebagai penyebab dari pasangan infertilitas tersebut
adalah 35% dari pihak pria,
40% dari pihak wanita dan 25% dari keduanya.

Penyebab infertilitas pria, antara lain : 


• Masalah hormonal Gangguan hormonal biasanya
merupakan faktor utama penyebab
infertilitas/ketidaksuburan.
• Apabila terjadi gangguan atau masalah hormonal maka
hormone gonadotrofin dan testoteron
(jumlah sperma menurun)
2. ANALISA SPERMA
Analisis sperma adalah pemeriksaan yang bertujuan
untuk menilai kualitas dan kuantitas sperma yang
penting untuk mengetahui tingkat kesuburan
seorang pria.
Dalam pemeriksaan sperma, hal yang akan diperiksa
adalah jumlah sel sperma, bentuk atau morfologi
sel sperma, serta pergerakan atau motilitas sel
sperma. Tes ini juga dikenal dengan nama 
sperm count
Kenapa pemeriksaan analisis sperma diperlukan?
1. Memeriksa kesuburan pria
• Disarankan bila pasangan mengalami kesulitan untuk hamil.
Pemeriksaan ini bertujuan mengecek ada tidaknya gangguan
kesuburan pada sang pria.
2. Memastikan keberhasilan vasektomi
• Vasektomi adalah prosedur kontrasepsi permanen pada pria.
Tindakan medis ini melibatkan pemotongan saluran yang
menghubungkan buah zakar dan penis.
• Setelah vasektomi, dokter akan menyarankan pemeriksaan
analisis sperma sebulan sekali selama tiga bulan. Langkah ini
dilakukan untuk memastikan tidak ada sperma dalam air mani.
Seberapa pemeriksaan analisis sperma?
• Dokter biasanya menyarankan pemeriksaan analisis sperma
dilakukan sebanyak dua kali atau lebih, untuk mendapatkan
gambaran yang akurat terkait kondisi kesehatan sperma.
Menurut American Association for Clinical Chemistry (AACC),
jarak antartes sebaiknya dua hingga tiga minggu.

• Hasil analisis sperma dapat bervariasi tiap harinya. Karena


itu, pemeriksaan akan dilakukan lebih dari sekali untuk
mendapatkan nilai rata-rata agar lebih akurat.
Seperti apa hasil pemeriksaan analisis sperma?
• Hasil pemeriksaan analisis sperma yang bisa tidak normal dan tidak normal.
Berikut penjelasannya:

1. Hasil normal
• Analisis sperma normal menurut WHO meliputi:
• Jumlah sel sperma dalam air mani normal: 39-928 juta sel
• Volume air mani normal: 1,5-7,6 mL
• Konsentrasi sel sperma normal dalam air mani: 15-259 juta per mL
• Motilitas sperma yang normal: 32-75%
• Morfologi sperma yang normal: 4-48%

2. Hasil tidak normal


• Hasil analisis sperma yang tidak normal bisa menandakan beberapa kelainan berikut:
• Azoospermia: Tidak ada sperma dalam air mani atau kurang dari 5 juta dalam 1 ml air mani.
• Oligospermia: Jumlah sperma di bawah juta dalam sekali ejakulasi.
• Astenozoospermia: Adanya gangguan pada pergerakan sperma
• Terato : kelainan bentuk sperma

Oleh sebab itu, perlu dicatat bahwa meskipun analisis sperma tampak
normal, namun bila kualitas DNA sperma di dalamnya buruk, tidak akan
tercapai suatu kehamilan yang sukses
3. IVF ?
• In Vitro Fertilization atau Fertilisasi In Vitro adalah sebuah
tekhnologi kesehatan untuk membantu kerja reproduksi yang
biasa disingkat dengan IVF.
• IVF adalah proses pembuahan dengan cara mengekstraksi
telur, mengambil sampel sperma, kemudian menggabungkan
telur dan sperma secara manual pada wadah kaca di
laboraturium. Embrio kemudian dipindahkan ke rahim.
IVF digunakan pada keadaan berikut:
•Saluran tuba yang terblokir atau rusak
•Infertilitas faktor pria termasuk penurunan jumlah
sperma atau motilitas sperma
•Perempuan dengan gangguan ovulasi, gagal ovarium prematur,
fibroid uterus
•Perempuan yang telah memiliki fallopi mereka
•Individu dengan kelainan genetik
•Infertilitas yang tidak dapat dijelaskan
Tahapan IVF

Langkah 1:  Calon ibu berikan resep obat kesuburan untuk merangsang produksi telur.
Beberapa telur diinginkan karena beberapa telur tidak akan berkembang atau
membuahi setelah diambil. USG transvaginal akan digunakan untuk memeriksa
ovarium, dan sampel uji darah diambil untuk memeriksa kadar hormon.
Langkah 2: Telur diambil melalui prosedur bedah minimal yang menggunakan
pencitraan ultrasound untuk memandu jarum berongga melalui rongga panggul untuk
mengeluarkan telur. Obat akan diberikan untuk mengurangi dan menghilangkan potensi
ketidaknyamanan pada Mama.
Langkah 3: Suami
akan diminta untuk menghasilkan sampel
sperma, yang disiapkan untuk kemudian digabungkan dengan
sel telur.
Langkah 4: Dalam proses yang disebut inseminasi, sperma dan telur
dicampur bersama dan disimpan di piring kaca laboratorium untuk
mendorong proses pembuahan.
Dalam beberapa kasus, di mana ada kemungkinan pembuahan yang lebih rendah,
injeksi sperma intrasitoplasmik (ICSI) dapat digunakan.
Faktor Penentu Keberhasilan Bayi Tabung
1. Usia
• Faktor penentu keberhasilan bayi tabung yang pertama adalah usia Anda saat menjalani program ini.
Semakin muda usia Anda, semakin besar pula tingkat keberhasilan progam bayi tabung yang dijalani. Hal
ini karena jumlah dan kualitas sel telur akan semakin menurun seiring bertambahnya usia.
2. Berat badan
• Selain usia, berat badan juga bisa menjadi faktor penentu keberhasilan metode bayi tabung. Pasalnya,
kelebihan maupun kekurangan berat badan bisa menurunkan fungsi hormon reproduksi yang berperan
dalam menunjang kesuburan.
• Agar berat badan tetap ideal, Anda dan pasangan disarankan untuk berolahraga secara rutin dan
mengonsumsi makanan bergizi.
3. Asupan nutrisi
• Penelitian menunjukkan bahwa orang yang memenuhi kebutuhan berbagai nutrisi, seperti vitamin C,
vitamin D, vitamin E, zat besi, omega-3, zinc, dan asam folat, akan memiliki peluang lebih besar untuk
hamil dengan program bayi tabung.
• Hal ini karena beragam nutrisi di atas dapat meningkatkan kesuburan wanita maupun pria.

4. Kesehatan sperma
• Jumlah dan kualitas sperma juga berperan dalam menentukan keberhasilan program bayi tabung. Untuk
mengoptimalkan kesehatan sperma, sebaiknya lakukan olahraga secara rutin dan konsumsi makanan yang
dapat meningkatkan kualitas sperma, seperti buah, sayuran, ikan, dan kacang-kacangan.
5. Pola hidup
• Faktor penentu keberhasilan bayi tabung yang terakhir adalah menerapkan pola hidup sehat dengan
berolahraga secara rutin, menjaga berat badan ideal, tidak merokok, dan mencukupi waktu tidur.
4. Spermatogenesis

Peristiwa pembentukan sel


kelamin (gamet) yang kita
kenal dengan peristiwa
gametogenesis. 
Pada Laki-laki sel kelamin
dibentuk oleh testis,
sedangkan pada wanita
dibentuk oleh ovarium.
Gametogenesis ada dua yaitu
spermatogenesis dan
oogenesis
Tahap 1: Diploid spermatogonia terletak di
tubulus seminiferus yang mencakup dua kali
jumlah total kromosom. Ini bereplikasi
secara mitosis dalam interfase sebelum
metode meiosis 1 untuk membuat 46
pasangan kromatid.
Tahap 2: Dalam hal ini, kromatid
memungkinkan pertukaran informasi
genetik melalui proses sinapsis. Hal ini
dilakukan sebelum membelah menjadi
spermatosit haploid melalui meiosis.
Tahap 3: Dalam pembagian ini, dua sel anak
baru akan lebih lanjut membelah menjadi 4
spermatid, memiliki kromosom unik yang
kira-kira setengah jumlahnya ke
spermatogonium asli.
Tahap 4: Pada tahap ini, sel-sel bergerak dari
lumen testis ke epididimis. Mereka menjadi
dewasa dan berkembang menjadi empat sel
sperma dengan pertumbuhan mikrotubulus
pada sentriol untuk mengembangkan
aksonem. Sentriol yang tersisa memanjang
dan berkembang menjadi ekor sperma.
Struktur Sperma Matang
• Kepala
Pada bagian ini sperma mengandung suau lapisan tipis sitoplasma dan sebuah inti berbentuk
lonjong dan dan hampi mengisi seluruh bagian dari kepala sperma. Bagian depan
disebut acrosom( memiliki enzim hydrolytic yang terdiri dariacrosin dan hyaluronidase yang
dibutuhkan saat fertilisasi ) dan bagian belakang dinamakan sentriol. Serta bagian ini juga
mempuyai inti sel yang mempuyai arati pentin dalam masalah reproduksi.
• Leher
Daerah ini merupakan bagian yang genting dan mengndung sentriol depan dan bagian depan
filament poros.
• Badan
Bagian badan dari sperma mengandung filament poros mitochondria dan sentriol belakang
berbentuk cincin, sehingga sering disebut bagian badan ini sebagai tenaga pusat sperma karena
mitokondria memiliki enzim yang menggerakkan asam trikakboksilat dan transport electron serta
fosfolirasi oksidatif, yang menghasilkan energi dalam bentuk ATP.
• Ekor
Ekor sperma memeiliki 2 bagian : bagian utama dan bagian ujung. Ekor ini mengandung banyak
sekali filament poros / flagellum tetapi sedikit mengandung sitoplasma.terdapat 2 sentriol
terletak di bagian tengah dari. Fibril-fibril yang seperti cilia tersebar dalam ekor dan dikelilingi
oleh cincin yang terdiri dari 9 pasangan fibril perifer. Fibril ini berfungsi menimbulkan gerakan
ekor sperma.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
Spermatogenesis
• Peningkatan suhu di dalam testis akibat demam berkepanjangan atau akibat
panas  yang berlebihan bisa menyebabkan berkurangnya jumlah sperma,
berkurangnya pergerakan sperma dan meningkatkan jumlah sperma yang abnormal
di dalam semen.Pembentukan sperma yang paling efsisien adalah pada suhu 33,5°
(lebih rendah dari suhu tubuh). Testis bisa tetap berada pada suhu tersebut karena
terletak di dalam skrotum (kantung zakar) yang berada diluar rongga tubuh.
• Faktor lain yang mempengaruhi jumlah sperma adalah pemakaian marijuana atau
obat-obatan (misalnya simetidin, spironolakton dan nitrofurantoin).
• Penyakit serius pada testis atau penyumbatan atau tidak adanya vas deferens (kiri
dan kanan) bisa menyebabkan azospermia (tidak terbentuk sperma sama sekali.
• Varikokel merupakan kelainan anatomis yang paling sering ditemukan pada
kemandulan pria. Varikokel adalah varises (pelebaran vena) di dalam
skrotum.Varikokel bisa menghalangi pengaliran darah dari testis dan mengurangi
laju pembentukan sperma.
6. Apa itu DNA Sperma ?
 DNA merupakan materi genetik dengan susunan yang
seperti tangga spiral.
 Ini disebut sebagai double helix atau rantai ganda. 
 Disebut ganda karena ‘anak tangganya’ dibentuk oleh
sepasang unit basa nitrogen, yang disebut nukleotida.
 Kombinasi dari pasangan-pasangan nukleotida inilah
yang membentuk kode genetik unik bagi tiap individu.
 Nukleotida-nukleotida ini saling berikatan satu sama
lain, dan disatukan oleh jalinan molekul gula dan fosfat
yang dianalogikan sebagai pagar tangga
6. Apa itu DNA Sperma ?
DNA sperma terdapat di bagian kepala dan terbungkus di
dalam sebuah nukleus (inti).
Bagian leher dan ekor sperma semata-mata berfungsi sebagai
penggerak, agar ia mampu berenang dengan efisien di dalam
organ saluran reproduksi wanita.
Mengapa DNA sperma penting dalam
terjadinya kehamilan?
 Sejatinya, setiap kehamilan yang sukses memerlukan DNA sel
sperma dan sel telur yang utuh dan bebas dari kerusakan.
 Tujuannya agar terjadi pembuahan yang menghasilkan embrio
sehat dengan potensi implantasi.
 Sperma dianalogikan sebagai ‘kurir’ yang tugas utamanya
membawa ‘paket’ berisi materi genetik atau DNA seorang
pria untuk bertemu dan melebur dengan DNA dari sel telur
wanita.
Apa itu fragmentasi DNA?
• Fragmentasi DNA merujuk kepada terjadinya
perubahan atau hilangnya pasangan nukleotida ini
baik pada salah satu maupun kedua rantai DNA.
• Kerusakan ini dapat terjadi pada beberapa titik dalam
siklus hidup sperma, yakni pada saat pembentukan
(spermatogenesis), penyimpanan, maupun setelah
dikeluarkan melalui ejakulasi.
Kondisi yang bisa merusak DNA sperma

Infeksi, baik di dalam maupun di luar testis (tempat


produksi sel sprema). 
Varikokel, yaitu adanya pelebaran pembuluh darah
pada testis.
Meningkatnya suhu di sekitar area kelamin, seperti
akibat bersepeda terlalu lama, menggunakan kursi
dengan pemanas, menggunakan laptop di pangkuan,
bersauna atau berendam di air panas.
Merokok : radikal bebas yang secara langsung dapat
merusak DNA sperma.
Kondisi yang bisa merusak DNA sperma

Penuaan. Kerusakan DNA meningkat seiring dengan bertambahnya


usia, khususnya pada usia 45 tahun ke atas.
Penggunaan obat-obatan tertentu dan narkoba.
Paparan polusi, radiasi, dan zat kimia seperti cat, pestisida, atau zat
kimia berbahaya di tempat kerja.
Faktor gaya hidup seperti stres, konsumsi alkohol dan kafein yang
berlebihan.
Obesitas dan diabetes.
Kekurangan zat gizi tertentu
Fragmentasi DNA? Fragmentasi DNA
Untuk mengevaluasi adanya kerusakan pada
DNA sperma ini dilakukan yang disebut
dengan tes fragmentasi DNA.
7. Apa itu tes fragmentasi DNA?
• Tes fragmentasi DNA bertujuan untuk menilai ada tidaknya
kerusakan materi genetik tersebut pada sperma.
• Tes ini secara langsung menilai kualitas DNA di dalam
sperma.
• Hasil berbagai studi telah menunjukkan bahwa angka
fragmentasi DNA yang tinggi berhubungan dengan 
menurunnya angka pembuahan, kualitas embrio yang buruk,
meningkatnya angka kegagalan implantasi serta keguguran,
penyebab gagalnya siklus bayi tabung

What ?
Mengapa Uji Fregmentasi DNA Sperma Penting??
• Selama dekade terakhir, sejumlah studi telah
mengkonfirmasi bahwa uji fragmentasi DNA sperma
memiliki asosiasi yang kuat dengan setiap check point
kesuburan awal, termasuk gangguan fertilisasi,
perkembangan embrio awal yang lambat, mengurangi
implantasi, janin tidak berkembang, keguguran dan
cacat lahir

Why ?
Kegunaan Dari Fragmentasi DNA Sperma:
• Untuk membedakan pasangan yang cocok untuk inseminasi
atau bayi tabung
• Untuk menguji kualitas semen
• Untuk menguji kecocokan donor
• Untuk menguji tingkat keberhasilan tindakan medis yang
telah diambil
• Untuk treatment pada kasus penyakit infeksi (penyakit
kelamin)
• Menyediakan jawaban untuk kasus-kasus kemandulan yang
sulit dijelaskan, atau kasus keguguran yang berulang, dan
kegagalan Assisted Reproductive Technology (ART)
What for ?
Keunggulan dari Tes Fragmentasi DNA Sperma:

• Memberikan analisis yang handal, di luar


penilaian sampel semen rutin
• Integritas DNA sperma yang dapat membantu
mengidentifikasi pria yang berisiko gagal
• Memulai kehamilan yang sehat
• Informasi yang membantu dalam diagnosis klinis,
manajemen dan pengobatan infertilitas pria
• Nilai prognostik dalam menilai hasil perawatan
konsepsi  berbantu
Kapan sebaiknya tes fragmentasi DNA
dilakukan?
• Dahulu, tes fragmentasi DNA baru dilakukan setelah
pasangan mengalami beberapa kali  kegagalan siklus
bayi tabung maupun program hamil lainnya.
• Namun kini, para pakar telah menyadari pentingnya
DFI dan dampaknya pada keturunan yang dihasilkan. 
• Sampai saat ini, para pakar masih berdebat apakah
tes fragmentasi DNA perlu diperiksa pada semua pria
yang akan memulai program hamil atau menjalani
siklus bayi tabung.
When ?
Indikasi yang mutlak, yakni pria dengan:
 Infertilitas yang penyebabnya tidak diketahui
 Kegagalan implantasi berulang atau kualitas embrio yang
buruk pada siklus bayi tabung
 Keguguran berulang
 Namun secara umum, ada beberapa indikasi yang mutlak,
yakni pria dengan:
 Infertilitas yang penyebabnya tidak diketahui
 Kegagalan implantasi berulang atau kualitas embrio yang
buruk pada siklus bayi tabung
 Keguguran berulang

When ?
Pria dengan kondisi-kondisi berikut dianjurkan untuk
menjalani tes fragmentasi DNA: 

• Mengalami varikokel
• Mengalami diabetes
• Merokok
• Berusia 40 tahun atau lebih
• Memiliki riwayat kanker
• Sedang menjalani pengobatan tertentu
• Sedangkan pria dengan kondisi-kondisi berikut dianjurkan untuk menjalani tes
fragmentasi DNA: 
• Mengalami varikokel
• Mengalami diabetes
• Merokok
• Berusia 40 tahun atau lebih
• Memiliki riwayat kanker
• Sedang menjalani pengobatan tertentu When ?
Apa saja metode tes fragmentasi DNA yang ada?

Metode yang paling sering dipakai antara lain:


 Terminal deoxynucleotidyl transferase dUTP nick end
labeling (TUNEL) assay.
 Sperm chromatin structure assay (SCSA).
 Comet assay atau single cell gel electrophoresis
assay (SCGE).
 Sperm chromatin dispersion (SCD) assay.

How ?
Tes Fragmentasi DNA
• Merupakan pemeriksaan untuk menilai
integritas nukleus DNA spermatozoa, dan
kemampuan spermatozoa untuk membuahi
sel telur.
• Pria dengan fragmentasi DNA makin tinggi
(halo kecil / tidak ada) kemungkinan terjadi
infertilitas makin besar.
• Merupakan pemeriksaan untuk menilai
integritas nukleus DNA spermatozoa, dan
kemampuan spermatozoa untuk membuahi
sel telur.
• Pria dengan fragmentasi DNA makin tinggi
(halo kecil / tidak ada) kemungkinan terjadi
infertilitas makin besar.

Halo yang terbentuk di sekitar kepala sperma akibat
dekondensasi kromatin karena denaturasi oleh
asam sedang pada DNA dan terjadinya lysis ikatan
protamine pada sperma dengan DNA utuh, bila
DNA sperma rusak / tidak utuh maka tidak
terbentuk halo disekitar kepala sperma (gambar no
3, 4 dan 5).
Kenali Fungsi DNA Fragmentation Index (DFI)
Pada Tes Kesuburan Pria
* Apa itu DNA Fragmentation Index?
• Semua jenis tes fragmentasi DNA akan menghasilkan
apa yang disebut dengan DNA fragmentation
index atau DFI.
• Istilah ini merujuk kepada persentase sel sperma
yang mengalami fragmentasi DNA di dalam sampel
cairan sperma.
• Angka DFI yang lebih tinggi berarti lebih banyak
sperma yang mengalami kerusakan DNA
Berapa nilai DFI ?
• Hingga kini, belum ada patokan nilai yang spesifik soal DFI.
• Namun, para pakar menyatakan bahwa pria dengan DFI di
atas 30 persen lebih berisiko mengalami gangguan
kesuburan atau infertilitas.
• Perlu diketahui bahwa derajat DFI tidak berhubungan
dengan hasil analisis sperma.
• Sebab pada dasarnya semua pria—termasuk yang normal
dan subur—menunjukkan sejumlah derajat fragmentasi
pada DNA spermanya
• Di sisi lain, DFI yang tinggi bisa didapat pada pria dengan
hasil analisis sperma yang betul-betul normal.
Mengapa DFI penting ?
• Kualitas sperma paling baik dinilai melalui DNA fragmentation Index (DFI).
Parameter ini mampu menilai seberapa besar kerusakan pada materi
genetik sperma.

• Kesuburan pria umumnya dilihat dari hasil analisis sperma. Namun demikian,
ada parameter lain, yaitu DNA fragmentation index (DFI), yang tidak rutin
diperiksa namun sangat bermakna dalam menunjukkan kesuburan seorang
pria. 

• DNA fragmentation index menunjukkan derajat fragmentasi atau kerusakan


DNA pada sperma.

• Sekitar 10-15 persen pria tanpa keturunan memiliki kerusakan pada DNA
sperma yang diproduksi, meski hasil analisis spermanya tampak normal.
Bila DFI tinggi, apakah bisa diperbaiki dan menghasilkan
keturunan?

Tak semua penyebab fragmentasi DNA dapat diatasi. Namun, beberapa hal
diketahui dapat memperbaiki kerusakan DNA sperma:
• Antibiotik untuk mengatasi infeksi bakteri yang sudah terkonfirmasi. 
• Operasi pada varikokel.
• Suplemen antioksidan untuk meningkatkan kualitas sperma. Hasil studi
menyebutkan bahwa konsumsi antioksidan selama 2-3 bulan secara
teratur dapat mengurangi derajat fragmentasi DNA hingga 20 persen.
Antioksidan yang terpenting, yakni vitamin C, E, dan A, serta L-carnitine,
zinc, selenium, dan asam folat.
• Menerapkan gaya hidup sehat untuk mengurangi radikal bebas dalam
tubuh yang merusak DNA, seperti berhenti merokok, membatasi konsumsi
alkohol dan kafein, serta menjaga berat badan di rentang yang sehat.
Tindaklanjut hasil pemeriksaan DFI
• Selain itu, untuk meningkatkan peluang kesuksesan
siklus bayi tabung, pria dianjurkan untuk menjalani
aspirasi sperma pada testis.
• Jadi, sperma tidak dikeluarkan melalui proses
ejakulasi, yang dapat merusak DNA sperma lebih lanjut
• Selain itu, untuk meningkatkan peluang kesuksesan
siklus bayi tabung, pria dianjurkan untuk menjalani
aspirasi sperma pada testis. Jadi, sperma tidak
dikeluarkan melalui proses ejakulasi, yang dapat
merusak DNA sperma lebih lanjut
Kesimpulan
• Bisa disimpulkan bahwa mengetahui DNA fragmentation
index pada pria dapat memberikan petunjuk akan
kesuksesan suatu program hamil. Oleh sebab itu, tidak perlu
menunggu ‘gagal’ untuk menjalani tes fragmentasi DNA
• Sebagian besar kasus fragmentasi DNA dapat diatasi
dengan perubahan gaya hidup dan pengobatan yang
sederhana.
• Tes dilakukan di awal proses program hamil maka akan
sangat menghemat waktu, tenaga, dan biaya, serta
mencegah menjalani prosedur yang lebih rumit dan invasif.
Kesimpulan
• Fragmentasi DNA sperma adalah terjadinya fragmentasi
atau terfragmennya DNA dalam spermatozoa.
• Fragmentasi DNA adalah salah satu jenis kerusakan
spermatozoa pada tingkat DNA yang berakibat pada
ketidaksuburan sperma.
• Tes Fragmentasi DNA pada sperma penting dilakukan
untuk mendiagnosis kemandulan pria, karena salah
satu ukuran kesuburan spermatozoa adalah keberadaan
DNA yang masih baik di dalam sel spermatozoa.
Pentingnya dilakukan uji fragmentasi DNA adalah bagi
penderita infertilitas dengan kondisi

- Infertilitas pria diatas 1 tahun


- Umur pria > 40 tahun
- Pria perokok
- Riwayat penggunaan narkoba
- Infeksi genitourinaria, leukospermia
- Penderita varikokel
- Terpapar zat toksik (alkohol, kimia, radioaktif, suhu tinggi)
- Sebelum menjalani reproduksi berbantu (insem/bayi tabung)
- Riwayat pasangan (isteri) mengalami keguguran sebelumnya

Anda mungkin juga menyukai