Anda di halaman 1dari 22

PENGAMBILAN SAM-

PEL
Tujuan
Memahami cara mendapatkan sampel yg
yang baik dan benar sesuai syarat mutu
dan dengan mengacu pada :

•Permenkes RI 43 th 2013 Bab V


•Persyaratan akreditasi ISO 15189 : 2012

45”
Pengambilan Sampel
Macam Sample
1. Serum 10. Sekret.....
2. Plasma 11. Cairan.....
3. Darah (WB) 12. Muntahan
4. Urine 13. Swab rektum
5. Faeces 14. Kerokan kulit
6. Dahak 15. dll.......
7. Pus
8. Sperma
9. Swab Tenggorok
Pengambilan Sampel
Persiapan Pemerik-
saan
Diet, obat2an, Penjelasan
prosedur
Tubuh dlm kondisi merokok,
alkohol,demam, tindakan ke
basal, hindari pasien sebelum
obat2an, hindari umur,
ras, jenis dilakukan
aktivitas fisik, pengambilan
perhatikan posisi kelamin, kondisi
kehamilan sampel
tubuh.

UMUM PASIEN INFO

Sample bermutu Kualitas hasil terjamin


Pengambilan Sampel
Pengambilan Sample

Peralatan Wadah Antikoagulan & Waktu Lokasi Volume Teknik


Pengawet
Pengambilan Sampel

A. Pengambilan Darah Vena

Kesalahan-kesalahan yg biasa terjadi :


- Mengenakan torniquet terlalu lama dan terlalu keras sehingga
mengakibatkan terjadinya hemokonsentrasi
- Kulit yg ditusuk masih basah oleh alkohol
- Jarum dilepaskan sebelum tabung terisi penuh, sehingga mengaki-
batkan masuknya udara kedalam tabung dan merusak sel darah
merah
- Proses homogenisasi yg tidak tepat
Pengambilan Sampel
Pengambilan Sampel
B. Pengambilan Darah Kapiler

Kesalahan-kesalahan yg biasa terjadi :


- Mengambil darah dari tempat yang memperlihatkan adanya gang-
guan peredaran darah, seperti vasokontriksi, atau vasodilatasi
- Tusukan yang kurang dalam, sehingga harus diperas-peras untuk
mendapatkan sampel darah
- Kulit yang ditusuk masih basah alkohol
- Tetes darah pertama dipakai untuk pemeriksaan
- Terjadinya bekuan pada tetes darah karena terlalu lambat bekerja
Pengambilan Sampel
C. Pengambilan Urin Pada Wanita

- Pasien mencuci tangan sebelum melakukan pengambilan sampel


urine
- Tanggalkan pakaian dalam, lebarkan labia dengan satu tangan
- Bersihkan labia dan vulva kemudian keringkan
- Keluarkan urin, aliran urin yg pertama keluar dibuang. Aliran urin se-
lanjutnya ditampung dalam wadah yg sudah disediakan
- Hindari urin mengenai lapisan tepi wadah
- Pengumpulan urin selesai sebelum aliran urin habis
- Tutup wadah dengan rapat kemudian diserahkan ke petugas
Pengambilan Sampel
C. Pengambilan Urin Pada laki-laki

- Pasien mencuci tangan sebelum melakukan pengambilan sampel


urine
- Jika tidak sunat, Tarik kulit preputium ke belakang, keluarkan urine,
aliran yg pertama keluar dibuang, aliran urin selanjutnya ditampung
dalam wadah yg sudah disediakan
- Hindari urin mengenai lapisan tepi wadah
- Pengumpulan urin selesai sebelum aliran urin habis
- Tutup wadah dengan rapat kemudian diserahkan ke petugas
Pengambilan Sampel
C. Pengambilan Urin Pada Bayi dan Anak-anak

- Pasien sebelumnya diberikan minum untuk memudahkan buang air


kecil
- Bersihkan alat genital seperti yg diterangkan diatas
- Pengambilan urin dilakukan dengan cara :
a. Anak duduk di pangkuan
b. Pengaruhi anak untuk mengeluarkan urin, tampung urine dalam
wadah atau kantung plastik steril
c. Bayi dipasang kantung penampung urin pada alat genital
Pengambilan Sampel
C. Pengambilan Urin Kateter

- Lakukan desinfeksi dengan alcohol 70% pada bagian selang kateter


yang terbuat dari karet (jangan bagian yg terbuat dari plastic)
- Aspirasi urin dengan menggunakan spuit sebanyak +/-10 mL
- Masukan kedalam wadah steril dan tutup rapat

D. Pengambilan Faeces

Untuk pemeriksaan sebaiknya yang berasal dari defekasi spontan


(tanpa bantuan alat pencahar), dapat pula sampel tinja diambil dari rec-
tum dengan cara colok dubur
Pengambilan Sampel
E. Pengambilan Dahak

Pasien diberikan penjelasan mengenai pemeriksaan dan tindakan yang


akan dilakukan, dan dijelaskan perbedaan dahak dengan ludah.
a. Sebelum pengambilan sampel, pasien diminta untuk berkumur dg air
b. Bila memakai gigi palsu sebaiknya dilepas
c. Pasien berdiri tegak atau duduk tegak. Pasien diminta untuk menarik
nafas dalam 2 - 3 kali kemudian keluarkan nafas bersamaan dengan
batuk yang kuat dan berulang sampai sputum keluar.
d. Dahak yang keluar langsung ditampung di dalam wadah.
e. Tutup wadah dengan rapat
Pengambilan Sampel
E. Sekret Uretra

Pasien diberikan penjelasan mengenai pemeriksaan & tindakan yg akan


dilakukan.
a. Bagi yang tdk disirkumsisi, preputium ditarik ke arah pangkal.
b. Bersihkan sekitar lubang kemaluan dg NaCl fisiologis steril, kemudian
secret dikeluarkan dengan menekan / mengurut uretra dari pangkal
ke ujung.
c. Sekret yang keluar diambil dg lidi kapas steril.
d. Apabila tidak ada secret yang keluar atau terlalu sedikit, masukan lidi
kapas steril berpenampang 2 mm kedalam uretra sedalam kira-kira 2-
3 cm sambil diputar searah jarum jam, kemudian ditarik keluar.
Pengambilan Sampel

E. Sekret Endoservik

Pasien diberikan penjelasan mengenai pemeriksaan & tindakan yg akan


dilakukan.
a. Pasien berbaring telentang di atas kursi obstetrik dengan kedua lutut
diletakkan pada penyangganya.
b. Masukan spikulum kedalam vagina.
c. Masukan lidi kapas / brush steril ke dalam canalis cervicalis sedalam
2-3 cm, putar searah jarum jam kemudian keluarkan lidi kapas / brush
tanpa menyentuh speculum.
Pengambilan Sampel
E. Sekret Vagina

Pengambilan bahan pemeriksaan sama dengan sekret endoservik hanya


dilakukan pada fornix posterior.

F. Swab Rektum
Pasien diberikan penjelasan mengenai pemeriksaan & tindakan yg akan
dilakukan.
a. Pasien posisi menungging.
b. Masukkan lidi kapas steril sedalam 3 cm ke dalam saluran anal, putar
beberapa detik untuk mendapatkan secret dari crypta di dlm lingkaran
anal.
Pengambilan Sampel
E. Sekret Vagina

Pengambilan bahan pemeriksaan sama dengan sekret endoservik hanya
 dilakukan pada fornix posterior.

F. Swab Rektum
Pasien diberikan penjelasan mengenai pemeriksaan & tindakan yg akan 
dilakukan.
a. Pasien posisi menungging.
b. Masukkan lidi kapas steril sedalam 3
cm ke dalam saluran anal, putar beberapa detik untuk mendapatkan s
ecret dari crypta di dlm lingkaran anal.
Pengambilan Sampel

E. Pus dari Abses

Pasien diberikan penjelasan mengenai pemeriksaan & tindakan yg akan


dilakukan.
a. Lakukan Tindakan desinfeksi dengan povidone iodine 10% di atas ab-
ses atau bagian yang akan ditusuk / diinsisi. Bersihkan sisa povidone
iodine dengan kapas alcohol 70%.
b. Tusuk jarum dan hisap dengan semprit steril cairan eksudat atau pus.
c. Cabut jarum dan tutup.
Pengambilan Sampel
E. Usap Nasofaring

Pasien diberikan penjelasan mengenai pemeriksaan & tindakan yg akan


dilakukan.
a. Pasien duduk (kalua anak-anak dipangku).
b. Petugas berdiri disamping penderita.
c. Kepala ditegakkan dan tangan petugas memegang bagian belakang
kepala penderita.
d. Masukan lidi dacron ke dalam rongga hidung. Posisi lidi tegak lurus.
e. Panjang lidi yang masuk kira-kira ½ jarak ujung hidung sampai telinga.
f. Masukan sampai menyentuh dinding belakang nasofaring, kemudian
tarik keluar.
Pengambilan Sampel

E. Usap Tenggorok

Pasien diberikan penjelasan mengenai pemeriksaan & tindakan yg akan


dilakukan.
a. Pasien duduk (kalua anak-anak dipangku).
b. Pasien diminta membuka mulut.
c. Lidah ditekan dengan spatel lidah.
d. Masukan lidi kapas yang sudah dibasahi dengan salin steril hingga
menyentuh dinding belakang faring.
e. Usap kiri dan kanan dinding belakang faring dan tonsil lalu tarik keluar
dengan hati-hati tanpa menyentuh bagian mulut yang lain.
Pemberian Identitas Sampel

1. Nomor laboratorium
2. Nama Pasien
3. Jenis Kelamin
Thank you

Anda mungkin juga menyukai