PENDAHULUAN
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
hujan dengan beberapa periode ulang sesuai dengan dua cara, yaitu secara langsung
dan secara tidak langsung. (Mawiti, dkk. 2015)
Analisis frekuensi secara langsung dapat dilakukan dengan dua metode yaitu :
1. Tentukan banyaknya kelas interval, batas bawah (a), dan batas bawah (b)
berdasarkan data kedalaman hujan.
2. Hitung jumlah data pada masing – masing kelas interval ( ai < p ≤ bi = mi).
3. Hitung frekuensi (F) dimana F (ai < p ≤ bi ) = mi/n dengan n adalah jumlah
data kedalaman hujan.
3
• Metode Log Person III
• Metode Gumbel
• Metode Weduwen
• Metode Normal
• Distribusi Normal
4
Distribusi Curah Hujan dan Periode Ulang (Return Period) parameter nilai rata-
rata ( X ), standar deviasi (Sd), koefisien variasi (Cv), koefisien kemiringan (Cs), dan
koefisien kurtosis (Ck). Perhitungan parameter tersebut didasarkan pada data catatan
tinggi hujan harian rata-rata maksimum 15 tahun terakhir. Untuk memudahkan
perhitungan, maka proses analisisnya dilakukan secara matriks dengan menggunakan
tabel.
a. Distribusi Normal
Dalam analisis hidrologi distribusi normal sering digunakan untuk menganalisis
frekuensi curah hujan, analisis statistik dari distribusi curah hujan tahunan, debit
rata-rata tahunan. Sebaran normal atau kurva normal disebut pula sebaran Gauss.
Rumus yang digunakan dalam perhitungan adalah :
X T =μ+ K T σ
yang dapat didekati dengan : X T = X́ + K T S
dimana :
XT = perkiraan nilai yang diharapkan terjadi dengan periode ulang T-tahunan
X́ = nilai rata-rata hitung variat
S = deviasi standar nilai variat
KT = faktor frekuensi, merupakan fungsi dari peluang atau periode ulang dan
tipe model matematik distribusi peluang yang digunakan untuk analisis peluang
5
b. Metode Distribusi Log Normal
Distribusi Log Normal, merupakan hasil transformasi dari distribusi normal, yaitu
dengan mengubah varian X menjadi nilai logaritmik varian X. Rumus yang
digunakan dalam perhitungan metode ini adalah sebagai berikut :
Y T =μ + K T σ
yang dapat didekati dengan : Y T =Ý + K T S
dimana :
YT = perkiraan nilai yang diharapkan terjadi dengan periode ulang T-tahunan
Ý = nilai rata-rata hitung variat
S = deviasi standar nilai variat
KT = faktor frekuensi, merupakan fungsi dari peluang atau periode ulang dan
tipe model matematik distribusi peluang yang digunakan untuk analisis peluang
6
Hitung harga rata-rata
n
∑ log X i
log X́ = i=1
n
Hitung harga simpangan baku
0.5
[ ]
n
∑ (log X i−log X́ ) 2
i=1
s=
n−1
7
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Hasil Analisa Data Curah Hujan Sesuai Tahapan Analisis Frekuensi
STA \
NO STA A STA B STA C
THN
1 2000 86 78 92
2 2001 95 65 99
3 2002 91 81 118
4 2003 83 80 125
5 2004 103 79 128
6 2005 112 67 134
7 2006 124 102 130
8 2007 109 108 144
9 2008 138 118 148
10 2009 146 129 160
11 2010 130 130 172
12 2011 152 138 169
13 2012 158 159 178
14 2013 148 153 163
8
Jika nilai data lebih kecil daripada tabel diatas, maka data dapat dipakai.
1. Nilai rata-rata ( X́ ) :
X́ =
∑ x i = 1719.8664 =122.848
n 14
√
n
∑ (xi − x́)2
Sd = i=1
n−1
=
√ 9386.38
13
=26.871
9
3. Koefisien kemencengan (Cs) :
n
n ∑ ( xi −x́)3
i=1 14 .(23421,01)
Cs= 3
= =0.108
( n−1 )( n−2 ) Sd 13. 12 .(26.871)3
Disimpulkan bahwa sebaran distribusi yang digunakan adalah Log Person Type
III
∑ log X i
log X́ = i=1 =2.0795
n
[ ]
n
∑ (log X i−log X́ ) 2
i=1
s= =0.0966
n−1
10
n
n ∑ (log X i−log X́ )3
i=1
G= =−0.0999
(n−1)(n−2) s3
10. Hitung logaritma hujan atau banjir dengan periode ulang dengan rumus :
log X T =log X́ + K . s
11. Setelah itu cari faktor frekuensi K untuk Distribusi Log Pearson Type III
Tr K Log Rt Rt
0.0153 2.0810 120.4
9
2 9
0
0.8456 2.1612 144.9
4
5 2
1
1.2721 2.2024 159.3
6
10 7
1
1.5704 2.2312 1170.
2
20 9
8
2
1.7195 2.2456 176.0
4
25 2
6
13. Setelah semua data didapat, kurva IDF dapat digambar sebagai berikut :
11
KURVA IDF
350
250
I2
200 I5
l 10
150 l 20
100 l 25
50
0
5 10 15 20 30 45 60 120 180 240 360
menit
14. Selanjutnya, berdasarkan data hujan jangka pendek tersebut, lengkung IDF
dapat dibuat dengan salah satu dari persamaan rumus Talbot, rumus Sherman,
ataupun rumus Ishiguro.
12
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Analisis data hujan dimaksudkan untuk mendapatkan besaran curah hujan dan
analisis statistik yang diperlukan dalam perhitungan debit rancangan. Data curah hujan
yang dipakai untuk perhitungan debit rancangan adalah hujan yang terjadi pada daerah
aliran air pada waktu yang sama. Simpulan dari hasil analisis frekuensi curah hujan ini
adalah didapatnya :
3. Nilai Cs : 0.108
4. Nilai Ck : 0.156
6. Kurva IDF yang didapat dapat diuji dengan persamaan rumus Talbot, rumus
Sherman, ataupun rumus Ishiguro
4.2 Saran
13
DAFTAR PUSTAKA
Harto, Sri. 2007. Distribusi Frekuensi ( Perencanaan Saluran Drainase Bag III).
Terdapat pada : https://mtnugraha.wordpress.com/2009/07/05/distribusifrekuensi-
perencanaan-saluran-drainase-bag-iii/ (Diakses pada tanggal 28 Oktober 2016 pukul
20.00 WIB).
14