Anda di halaman 1dari 5

Karakteristik Ajaran Agama Islam

1. Agama Tauhid
Artinya Islam adalah satu-satunya agama yang mengajarkan ke-Esaan Allah. Tauhid merupakan
ajaran yang mendasari semua ajaran Islam. Itulah sebabnya, Islam senantiasa berusaha
memurnikan ajarannya dari unsur-unsur luar, yakni syirik (politheisme).

Dalam QS. 112 (Al-Ikhlash): 1-4 Allah berfirman:


1). Katakanlah: Dia-lah Allah, Yang Maha Esa
2). Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu
3). Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan
4). Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia

Dalam QS. 2 (Al-Baqarah): 163 Allah berfirman:


“Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan melainkan Dia Yang Maha
Pemurah lagi Maha Penyayang.”

2. Agama Sempurna
Artinya agama Islam mengandung ajaran yang memberi petunjuk pada seluruh aspek kehidupan
manusia. Dengan ajaran Islam tersebut, orang Islam memiliki landasan dasar dalam berbuat.

Kesempurnaan Islam, sekurang-kurangnya ditandai oleh adanya tiga kenyataan :


a. Islam menghimpun semua kebenaran yang dibawah oleh para Nabi dan Rasul Allah yang
pernah lahir : pokok-pokok ajaran Taurat, Zabur, dan Injil, semuanya tercantum dalam Al-
Qur'an.
b. Islam tidak hanya mengatur hubungan manusia dengan Allah, tetapi juga mengatur
hubungan manusia dengan sesamanya (termasuk dirinya sendiri), bahkan mengatur
hubungan manusia dengan seluruh makhluk yang lain.
c. Adanya pengakuan dari Allah, bahwa Islam adalah agama yang sempurna dan dia sendiri
yang menyempurnakannya.

Dalam QS. 5 (Al-Maidah): 3 Allah berfirman:


“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu
nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.”

3. Agama Fitrah
Artinya ajaran agama Islam itu sesuai dengan fitrah (dengan arti agama yang benar yakni agama
Islam) sehingga tidak menimbulkan efek negatif dalam kehidupan manusia.

Dalam QS. 30 (Al-Rum): 30 Allah berfirman:


“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah
yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah
Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.”

4. Agama Universal
Artinya agama yang berlaku untuk seluruh umat manusia sampai akhir masa. Nabi Muhammad
merupakan nabi terakhir, ia merupakan nabi penutup sehingga agama Islam yang ia terima dari
Allah merupakan agama yang berlaku terus menerus sampai akhir masa.
Dalam QS. 34 (Saba’): 28 Allah berfirman:
“Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai
pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tidak
mengetahui.”

Dalam QS. 33 (Al-Ahzab): 40 Allah berfirman:


“Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia
adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala
sesuatu.”

5. Agama yang Mengandung Kebenaran Mutlak


Artinya kebenaran ajaran Islam tidak bergantung pada dukungan pembenaran unsur lain karena
agama Islam berupa firman-firman Allah, dan Allah adalah Yang Maha Benar Mutlak.

Dalam QS. 2 (Al-Baqarah): 147 Allah berfirman:


“Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang
yang ragu.”

Dalam QS. 2 (Al-Baqarah): 2 Allah berfirman:


“Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa”

6. Agama Mudah dan Fleksibel


Artinya pelaksanaan ajaran agama Islam sangat mudah dan memberikan kemudahan kepada
umat Islam untuk mengamalkannya sesuai dengan kemampuannya. Islam tidak menuntut ajaran
agama Islam diamalkan secara sempurna apabila kondisi tidak memungkinkan.

Itulah sebabnya dalam agama Islam terdapat hukum rukhsah (keringanan atau dispensasi) yang
secara diberikan oleh Allah kepada setiap muslim yang mengalami kesulitan dalam
melaksanakan ajaran Islam. Misalnya, bagi muslim musafir dibolehkan menjamak dan
menqashar shalat, dibolehkan berbuka puasa.

Dalam QS. 2 (Al-Baqarah): 286 Allah berfirman:


“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat
pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang
dikerjakannya. (Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami
lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang
berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami,
janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah
kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami
terhadap kaum yang kafir".”

7. Agama yang Adil


Artinya agama yang menempatkan sesuatu pada tempatnya. Adil berarti mewujudkan
kesamaan dan keseimbangan di antara hak dan kewajiban. Agama Islam menegakkan dasar-
dasar keadilan untuk memelihara kelangsungan hidup dan harmoni umat manusia.
8. Agama yang Menyebarkan Kemaslahatan
Dasar pembinaan dan pinsip bangunan syariat Islam merupakan kebijaksanaan dan
kemaslahatan (kebaikan) manusia dari dunia sampai akhirat. Allah dalam menetapkan hukum
selalu mempertimbangkan kemaslahatan hidup untuk umat manusia, untuk mewujudkan
manfaat, kebaikan, kesenangan yang disebut “jalb al-manafi’/ al-mashalih”, dan menghindari
manusia dari kerusakan dan keburukan yang disebut “daf’u al-mafasid”.

9. Agama yang Memberikan Kebebasan atau Kemerdekaan disertai Tanggung Jawab kepada
Manusia
Kebebasan dalam agama Islam menghendaki agar agama Islam disiarkan tidak berdasarkan
paksaan, tetapi berdasarkan penjelasan, argumentasi untuk membangun pemahaman yang
obyektif akan kebenaran ajaran Islam sehingga lahir kesadaran untuk meneriman dan
mentaatinya. Keberagaman dalam Islam dijamin berdasarkan prinsip tidak ada paksaan dalam
beragama

Dalam QS. 2 (Al-Baqarah): 256 Allah berfirman:


“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang
benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan
beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat
kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

Dalam QS. 109 (Al-Kafirun): 5 Allah berfirman:


“dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah.”

10. Agama Rohmatan lil ‘Alamin


Makna Rohmatan lil ‘Alamin adalah menjadi rahmat, kasih sayang Allah kepada semua makhluk-
Nya. Allah Yang Maha Rahman dan Rahim, mengasihi semua makhluk yang Allah ciptakan,
bukan hanya orang Islam saja, bahkan bukan hanya manusia saja, tetapi semua makhluk.

Dalam QS. 21 (Al-Anbiya’); 107 Alah berfirman:


“Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.”

Referensi:

Mujilan dan Tim. 2018. Buku Ajar Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Agama Islam. Jakarta:
Midada Rahma Press

Suryana, Toto. 1997. Pendidikan Agama Islam. Bandung: Tiga Mutiara.


LTM AGAMA

“Karakteristik Ajaran Agama Islam”

OLEH :

Nama : Lidya Lindasari

NPM : 1806143283

Jurusan : Kimia

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Indonesia

Tahun Ajaran 2018/2019

Anda mungkin juga menyukai