Anda di halaman 1dari 3

KONSEP KETUHANAN DALAM ISLAM

Tuhan dalam ajaran agama islam dikenal dengan sebutan “Allah” adalah Tuhan yang seharusnya
dipuja dengan cinta sepenuh hati dan menimbulkan ketenangan jiwa di kala mengingat dan terpaut cinta
dengan-Nya karena Allah adalah yang mencipta dan memelihara.

Pemikiran manusia tentang tuhan dalam Islam.


Melahirkan ilmu kalam, ilmu tauhid atau ilmu ushuluddin, di kalangan umat Islam ha1 ini tirnbul
setelah wafatnya Nabi Muhammad s.a.w. Aliran-aliran tersebut adalah :

1) Mu 'tazilah, adalah kelompok rasionalis di kalangan Islam, yang sangat menekankan penggunaan
akal dalam memahami semua ajaran Islam. Dalam menganalisis masalah ketuhanan, mereka
memakai logika dan pendekatan filsafat guna mempertahankan argurnentasi keimanannya.
2) Qadariyah, adalah kelompok yang berpendapat bahwa manusia memiliki kebebasan berkehendak
dan berbuat.
3) Jabbariyah, adalah kelompok yang berpendapat bahwa kehendak dan perbuatan manusia sudah
ditentukan Tuhan.
4) Asy 'ariyah dan Maturidiyah, adalah manusia memiliki potensi untuk berusaha dan Tuhan
menentukan takdirnya.

Pembuktian adanya Tuhan dapat dilakukan dengan melihat segala sesuatu yang ada di alam semesta
ini. Keberadaan alam semesta ini, tentu karena ada yang menciptakannya. Pasti ada kekuatan yang maha
besar yang membuat dan mengendalikan semuanya itu, kekuatan maha besar itu adalah Tuhan.

KONSEP MANUSIA DALAM ISLAM

Manusia adalah sejenis makhluk Allah yang teristimewa daripada mahkluk lain. Ditentukan dari
adanya roh yang ditiupkan kepadanya dan kemampuan rohani yang diberikan Allah kepadanya. Tujuan
manusia diciptakan adalah untuk beribadah kepada Allah Swt, mendapatkan ujian dunia untuk masa
depan akhirat, dan melakukan pembangunan di muka bumi dan tidak berbuat kerusakan.

Hakikat manusia dalam islam adalah sebagai hamba allah, sebagai al-nas (hubungan manusia dengan
manusia lain), sebagai khalifah Allah (pemimpin di muka bumi), sebagai bani adam (keturunan adam),
sebagai al-insan (mengusai ilmu), sebagai makhluk biologis (al-basyar) karena manusia memiliki ciri-ciri
makhluk hidup pada umumnya.

Potensi dalam diri manusia : Roh, Qalb; unsur yang membuat manusia memiliki rasa kebaikan dan
kehendak yang membedakannya dari makhluk lain, Fitrah atau nafsu muthmainnah (jiwa yang tenang),
yaitu suatu dorongan untuk mendekati Allah Swt (ketaqwaan), Aql (akal atau daya nalar), memungkinkan
manusia mengetahui tanda-tanda kebesaran Allah, Nafs (nafsu) adalah dorongan yang bersemayam pada
jiwa manusia.

Fungsi kehidupan manusia : Amanah allah yang dibebankan kepada manusia merupakan acuan dari
fungsi kehidupan manusia. Fungsi abdullah (hamba allah), fungsi khalifatullah (khalifah Allah, Hakekat
kehidupan Akhirat.

Hakikat hidup di dunia dan akhirat ada dua :


1. Hakekat kehidupan dunia; kehidupan temporer (sesaat), tempat amal shaleh-jihad, tanggung
jawab individual dan kolektif, semangat kebersamaan.
2. Hakekat kehidupan akhirat; akhir dari sejarah kehidupan alam semesta, tidak lagi terdapat
kewajiban, amal shaleh, pertanggung jawaban individu secara mutlak, kehidupan individualistik.

ETIKA, MORAL DAN AKHLAK DALAM ISLAM

Etika dari segi etimologi berarti watak kesusilaan atau adat, dari segi kamus umum Bahasa Indonesia
berarti ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlak (moral), dalam pandangan islam disebut adab. Tolak
ukurnyanya adalah akal. Etika juga bersifat teori.

Moral secara kebahasaan berarti adat kebiasaan, dari segi kamu umum bahasa Indonesia adalah
penentuan baik buruk terhadap perbuatan dan kelakuan, dalam pandangan Islam bermakna akhlak. Tolak
ukurnya adalah adat istiadat. Moral bersifat praktis.

Akhlak secara bahasa; sifat, tabiat seseorang, karakter seseorang. Tolak ukurnya adalah Al-Qur’an
dan sunnah, yang didapat dari ibadah yang baik dan benar. Akhlak bersifat praktis.

Persamaannya adalah sama-sama mengkaji perilaku manusia yang baik dan buruk.

Adab-adab dalam islam :

1. Adab terhadap sang khaliq; beribadah kepadanya dan mensyukuri nikmatnya.


2. Adab terhadap Rasul-Nya; mencintainya dan mentaati perintahnya.
3. Adab terhadap diri sendiri; mensucikan jiwa (tazkiyatun nafs) dan memperbaiki kekurangan yang
ada.
4. Adab terhadap mahkluk yang lain; menyebarkan salam dan menjenguk orang yang sakit.

Akhlak dalam islam ada yang mulia (jujur, amanah, sabar, tawakal) dan tercela (ghibah, hasad,
dendam, riya). Adapun beberapa kiat menggapai akhlak yang mulia adalah mudah memaafkan,
dermawan, bersabar dan memiliki aqidah yang selamat.

KONSEP IMAN, ISLAM DAN IKHSAN

Islam secara khas adalah Aturan umum dan undang undang yang sempurna untuk urusan hidup serta
manhaj etika bagi manusia yang di bawah oleh rasulullah satu dari rabb nya dan di perintahkan untuk di
sampaikan kepada ummat manusia. Secara singkat, yaitu rukun islam, aturan hidup.

Iman secara singkat, yaitu rukun iman, kepercayaan dalam hati. Ada enam pilar yaitu, iman kepada
Allah Swt, iman kepada malaikat-Nya, iman kepada kitab, iman kepada rasul Allah, iman kepada hari
akhir dan iman kepada qada dan qadar.

Ikhsan adalah beribadah kepada Allah, seolah Allah melihat kita. Secara bahasa berarti berbuat baik
kepada Allah dan makhluk Allah.

Faidah dari ihsan : Mengeratkan tali kerukunan masyarakat, selalu dalam lindungan Allah Ta’ala,
dikaruniai cinta oleh Allah Swt, dan akan selalu dekat dan didekatkan kepada Allah Swt.

HUKUM ISLAM
Hukum islam adalah hukum yang diadakan oleh Allah untuk umatnya yang dibawa oleh seorang
Nabi, baik hukum aqidah maupun hukum perbuatan.

Hukum islam terbagi dua :

1. Bidang ibadah (mahdah) : tata cara beribadah yang wajib dilakukan seorang muslim dalam
berhubungan dengan Allah (shalat, puasa, zakat dan haji).
2. Bidang Mu’amalah (ghairu mahdah) : ketetapan Allah yang berhubungan dengan kehidupan
sosial manusia.

Tujuan hukum islam adalah menjaga agama (hifdz ad-din, menjaga jiwa (hifdz an-nafs), menjaga akal
(hifdz al aql), menjaga keturunan (hifdzan nasb), dan menjaga harta (hifdzalmaal).

Menumbuhkan kesadaran untuk taat hukum ada dua :

1. Hukum taklifi ; ijab (wajib) contoh shalat, Nadb (sunnah) contoh menumbuhkan jenggot, Tahrim
(haram) contoh berzina, Karahah (Makhruh), Ibahah (Mubah).
2. Hukum Wad’i ; sebab sesuatu contoh menjalankan sholat menyebabkan wajib berwudhu, syarat
sesuatu contoh kesanggupan pergi ke Baitullah menjadi syarat wajib menunaikan haji,
Penghalang sesuatu contoh berbeda agama menjadi penghalang harta pusaka-mempusakai.

Kontribusi umat islam dalam perumusan hukum : UUD 1945, UU perkawinan, UU peradilan agama,
dan UU pengelolaan zakat.

IPTEK DALAM ISLAM

Mulanya masa kejayaan saat Rasulullah mendirikan pemerintahan Islam, yakni Daulah Khilafah
Islamiyah di Madinah. Rahasia kemajuan peradaban Islam, yaitu Islam tidak mengenal pemisahan yang
kaku antara ilmu pengetahuan, etika, dan ajaran agama.

Ada beberapa faktor yang mendorong kemajuan sains di dunia Islam : Kesungguhan dalam
mengimani dan mempraktikkan ajaran Islam sehingga lahirlah individu-individu unggul, Motivasi agama,
Faktor sosial politik, Faktor ekonomi, Faktor dukungan dan perlindungan penguasa saat itu
Kemunduran Iptek dalam Islam jatuhnya Islam ke tangan Barat dimulai pada awal abad ke-18.
Ada beberapa faktor penyebab kemunduran Iptek dalam islam, yakni :
1) Orang barat sadar penting penguasaan iptek bagi peningkatan kesejahteraan rakyat.
2) Orang barat ingin menunjukan bahwa agama Nasrani dapat maju dalam bidang IPTEKS sejajar
dengan umat islam.
3) Orang-orang barat yang berjiwa petualang berusaha menemukan “benua” baru, sehinggga mereka
menemukan pusat perdagangan baru .
Adapun Upaya-upaya yang seharusnya di lakukan oleh umat islam seperti :
1) Mencoba memasukan Ilmu-ilmu umum ke Sekolah Islam (Madrasah)
2) Mengirimkan pelajar untuk mendalami Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEKS)
3) Adanya kontak Islam dengan Barat, membawa perubahan paradigma umat Islam untuk belajar
secara terus menerus kepada Barat.

Anda mungkin juga menyukai