PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
(kawasan.bappenas.go.id/index).
B. Rumusan Masalah
C. Manfaat Penelitian
PEMBAHASAN
Selain itu, menurut Cohen dan Uphoff (1977) dalam Lokita (2011;5) yang
mendefinisikan partisipasi adalah keterlibatan aktif masyarakat dalam proses
pengambilan keputusan tentang apa yang akan dilakukan dan bagaimana cara
kerjanya, keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan program dan pengambilan
keputusan yang telah ditetapkan melalui sumbangan sumber daya atau bekerja sama
dalam suatu organisasi, keterlibatan masyarakat menikmati hasil dari pembangunan
serta dalam evaluasi pelaksanaan program.
B. Jenis-jenis Partisipasi Masyarakat
a. Pikiran
b. Tenaga
d. Keahlian
e. Barang dan
f. Uang
a. Patisipasi langsung dalam kegiatan bersama secara fisik dan tatap muka.
b. Patisipasi dalam bentuk iuran uang atau barang dalam kegiatan partisipatori,
dana dan sarana sebaiknya datang dari dalam masyarakat sendiri. Kalaupun
terpaksa dari luar hanya bersifat sementara dan sebagai umpan.
a. Partisipasi itu dilakukan melalui organisasi yang sudah dikenal atau yang
sudah ada di tengah-tengah masyarakat yang bersangkutan.
Kelompok elite local sangat potensial sebagai agen pembaharuan, terutama dalam
fungsinya sebagai jembatan antara kemauan pemerintah dan kepentingan masyarakat.
Mereka yang termasuk elite local bukan hanya dari golongan governing elite, akan
tetapi non-governing elite juga kerap tampil sebagai figure potensial dalam
memobilisasi masyarakat, menyampaikan gagasan, keluhan dan permintaan anggota
masyarakat(Ufford, 1988).
Keberadaan elite local saat ini juga sangat dipengaruhi oleh factor structural dan
organisasional (Pareti dalam Bottomoro, 1985).Keberadaan Elite local pada masa kini
meliputi mereka yang berada pada birokrasi pemerintah (governing elite) yaitu
mereka yang dimasukkan sebagai kelompok elite karena menduduki jabatan penting
dalam organisasi pemerintahan Desa (bersifat formal).Elite semacam ini memiliki
pengaruh dan kekuasaan karena mendapatkan legitimasi dari pemerintahan yang lebih
atas (Supralokal).Disamping itu di dalam masyarakat berkembang juga kelompok
elite diluar itu (Nongoverning elite), seperti para bangsawan, tokoh-tokoh adat dan
agama yang mendapatkan legitimasi dari adat dan agama, orang kaya desa dan
pegawai negeri. Mereka dikategorikan elite karena kapasitas personal, kemampuan
dan pengetahuan adat dan agama yang dimiliki serta kekayaannya, sehingga dianggap
memiliki kelebihan dan selalu menjadi panutan sikap dan kompas tindakan bagi
masyarakat
a. Pengertian Musrembang
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Disusun Oleh
UNIVERSITAS RIAU
2019