Anda di halaman 1dari 14

Makalah

Methodology of Research

MASALAH PENELITIAN

Dosen Pengampu: Dr.H. Saepudin, M.Pd.

Oleh Kelompok 4

Akmal Hidayah (16.1300.087)


Khusnul Maulana (16.1300.00 )
Firman Ahmad Faizal (16.1300.092)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS


JURUSAN TARBIYAH DAN ADAB
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN )
PAREPARE

2018
KATA PENGANTAR

Pertama, terima kasih kepada Allah swt. Karena bantuan dari Allah,
penulis selesai menulis makalah berjudul “Masalah Penelitian” tepat pada waktu
yang dihitung.
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang
diberikan oleh Bapak Saepudin selaku dosen pada mata kuliah Metodologi
Penelitian.
Dalam menulis makalah ini penulis benar-benar mendapat banyak
tantangan serta penghalang tetapi dengan bantuan dari banyak pihak, penghalang
tersebut dapat penulis lewati. Penulis juga menyadari masih banyak kesalahan
dalam proses penulisan makalah ini.
Oleh sebab itu penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak
yang membantu dalam proses penulisan makalah ini. Semoga Allah membalas
semua bantuan dan memberkati anda semua. Penulis menyadari bahwa makalah
ini masih belum sempurna dalam pengaturan dan isi. Maka penulis berharap kritik
dan saran dari para pembaca sehingga dapat membantu menyempurnakan karya
berikutnya.
Terakhir, semoga makalah ini dapat membantu para pembaca untuk
mendapatkan lebih banyak pengetahuan tentang Metodologi Penelitian.

Parepare, 02 November 2018


Penyusun
Kelompok 4
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Masalah Penelitian
2.2 Karakteristik Masalah Penelitian
2.2.1 Sumber Masalah
2.2.2 Pemilihan Masalah
2.3 Menyusun Rumusan Masalah
BAB III 3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sebagaimana penelitian dilakukan oleh para peneliti, hal ini mereka
lakukan tidak hanya untuk menyelesaikan suatu persoalan, tetapi adakalanya
penelitian dilakukan oleh orang-orang untuk menemukan sesuatu hal baru yang
dapat mengembangkan ilmu pengetahuan. Sebelum seorang peneliti melakukan
penelitian tersebut, tentu harus didahului sebuah permasalahan. Sehingga mereka
tahu akan apa yang akan ia pecahkan. Sebab penelitian merupakan suatu kegiatan
yang tidak mengada-ada. Oleh sebab itu, seorang peneliti membutuhkan suatu
permasalahan yang tepat untuk diteliti dan dapat dipecahkan.
Sesuai dengan tujuannya, penelitian adalah usaha untuk menemukan,
mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan. Berdasarkan
pengertian tersebut, maka metodologi penelitian dapat diartikan sebagai ilmu yang
mempelajari cara-cara melaksanakan penelitian secara ilmiah melalui tahapan-
tahapan yang sistematis, mulai dari mencari, mencatat, merumuskan, menganalisis
sampai menyusun laporannya, sehingga dapat digunakan untuk menemukan,
mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan.1
Sebagaiman yang telah dijelaskan sebelumnya, pada dasarnya penelitian
merupakan suatu kegiatan pemecahan permasalahan. Oleh karena itu keberadaan
permasalahan suatu hal yang tidak dapat ditawar lagi. Namun demikian, sebelum
seseorang menelliti sesuatu tentulah harus mampu merumuskan permasalahan apa
yang akan ia teliti dan pecahkan. Sebuah usaha dalam menentukan dan
merumuskan suatu permasalahan memiliki beberapa hal yang harus diperhatikan
agar masalah yang diteliti tidak keluar dari pokok pembicaraan.

1
Narbuko dan Achmadi. 1997 “Research Methodology About Research
Problem”. Diposkan pada https://ahmadsyu.wordpress.com/2012/09/01/research-
methodology-about-research-problem/.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah Masalah Penelitian adalah sebagai
berikut:
1.2.1 Apa definisi dari Masalah Penelitian?
1.2.2 Apa karakteristik Masalah Penelitian?
1.2.3 Bagaimana menyusun Rumusan Masalah Penelitian?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam penulisan makalah Masalah Penelitian adalah
sebagai berikut:
1.3.1 Untuk mengetahui definisi dari Masalah Penilitian.
1.3.2 Untuk mengetahui karakteristik Masalah Penelitian.
1.3.3 Untuk mengetahui cara menyusun Rumusan Masalah Penelitian.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Masalah Penelitian


Kegiatan penelitian dilakukan selain untuk mencapai hasil yang diinginkan
dalam tujuan penelitian, juga untuk mengetahui kebenaran atau ketidakbenaran
suatu objek tertentu namun pada dasarnya perlu dilakukan penelitian adalah untuk
memecahkan permasalahan. Permasalahan adalah rintangan yang dihadapi dan
memerlukan pemecahan.2
Keadaan yang demikian dapat dilalui dengan aktifitas yang sadar guna
mendapat tanggapan terhadap kesulitan yang dihadapi untuk mencapai langkah
berikut. Masalah penelitian secara umum dapat diartikan sebagi suatu kesenjangan
(gap) antara yang seharusnya dengan apa yang terjadi tentang sesuatu hal, atau
antara kenyataan yang ada atau terjadi dengan yang seharusnya ada atau terjadi
serta antara harapan dan kenyataan.
A research problem is the situation that causes the researcher to feel
apprehensive, confused and ill at ease. It is the demarcation of a problem
area within a certain context involving the WHO or WHAT, the WHERE,
the WHEN and the WHY of the problem situation (Translite dari Google.
Sebuah masalah penelitian adalah situasi yang menyebabkan peneliti
merasakan khawatir, ragu, dan keliru pada situasi yang biasa-biasa saja.
Pembatasan permasalahan dalam sebuah konteks tertentu menyangkut
pertanyaan Siapa atau Apa, Dimana, Kapan dan Mengapa dari situasi
permasalahan tersebut).3
Permasalahan yang dijadikan sasaran untuk pemecahan dalam mencari ada
atau tidak adanya suatu kebenaran dalam kaitannya dengan teori atau pengalaman,
dapat dijadikan sebagai patokan dan sekaligus ruang lingkup pembehasan dalam
kaitannya dengan pencarian data.
Permasalahn sebagai kunci untuk untuk pencarian data sehingga
menentukan:
1. Ruang lingkup pemkiran.

2
Soebagyo, P. Joko,Metode Penelitian(Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006), h.
79.
3
http://www.nmmu.ac.za/robert/resprobl.htm. Diposkan pada
https://ahmadsyu.wordpress.com/2012/09/01/research-methodology-about-
research-problem/
2. Arah gerak penelitian.
3. Pembuatan instrument.
4. Analisa.
5. Tujuan penelitian.
Menurut MOh. Nazir, Ph.D sebagaimana yang dikutip oleh Subagyo (2006
: 80), tujuan dari penelitian serta perumusan masalah adalah untuk:
1. Mencari sesuatu dalam rangka perumusan akademis seseorang
2. Memusatkan perhatian serta keingintahuan seseorang akan hal-hal yang
baru
3. Meletakkan dasar untuk memecahkan beberapa penemuan penelitian
sebelumnya ataupun dasar untuk penelitian selanjutnya.
4. Memenuhi keinginan sosial.
5. Menyediakan sesuatu yang bermanfaat.
Menurut Moleong (1995 : 62), masalah adalah lebih dari sekedar
pertanyaan, dan jelas berbeda dengan tujuan. Sebagaimana menurut Guba dan
Lincolnyang dikutip oleh Moleong, masalah adalah suatu keadaan yang
bersumber dari hubungan antara dua factor atau lebih yang menghasilkan situasi
yang membingungkan.
2.2 Karakteristik Masalah Penelitian
2.2.1 Sumber Masalah Penelitian
Permasalahan dalam penyusunannya dilakukan secara
terencana dengan memenuhi harapan yang lebih sistematis untuk
menghindari segala kemungkinan yang akan menimbulkan
ketidakseimbangan atau ketimpangan yang terjadi. Ada beberapa
macam sumber masalah, diantaranya sebagai berikut:
1. Teori
Penelitian bersumber pada teori dapat dipakai sebagai
hipotesa yaiitu untuk menguji kebenaran hipotesa atau ingin mencari
hal lain dengan operasi awal teori tersebut.
2. Dekomen
Dokumen dapat berasal dari dokumen pribadi yaitu setiap
catatan yang menggambarkan suatu peristiwa diangap penting pada
momen tertentu dibuat secara pribadi, dan kedua adalah dokumen
tentang catatan atau data pribadi yang menggambarkan suatu peristiwa
atau kejadian meupun dokumen pribadi leinnya tidak disimpan secara
pribadi melainkan berada pada file-file instansi dan sagainya.
3. Pengalaman pribadi
Pengalaman pribadi merupakan sumber inspirasi dalam
merumuskan permasalahan, yang sengaja dari awal diciptakan atau
dapat pula karena serangkaian tidakan sehari yang merupakan tidakan
rutin, baik utnuk kepentingan pribadi atau bukan misalnya, pengalaman
ke daerah tanpa membawa misi tertentu.
4. Tingkah laku manusia
Kegiatan berupa tinkah laku masusia sangat beraneka
ragam, ada yang menarik untuk dikatahui lebih lanbjut meskipun secara
sepintas dapat diketahui kegiannya merupakan tindakan wajar.
Pengamatan sepintas terhadap tindakan manusia dapat memancing
inspirasi atau sumberr ide dari masalajh yang akan diteliti. Pengamatan
ini dapat dilenhgkai dengan sarana seperti, TV, gamba-gambar, poster
dan sebaginya. Ataupun dapat dilakukan secara langsung tanpa sarana
apapun.
5. Hasil penelitian, seminar, kegiatan ilmiah lainnya
Sebagai sumber permasalahan kegiatan inhi dilkaukan nutk
membahas dan membicarakan permasalahan yang sudah ada, bahkan
kemungkinan telah dipecahkan.4
Berhubungan dengan bagaimana memunculkam
permasalahan, McGuigan yang dikutip oleh Mahsun, (2005 : 5)
menyatakan ada tiga keadaan yang dapat memunculkan permasalahan,
yaitu :
1. Ada informasi yang mengakibatkan munculnya kesenjangan
dalam pengetahuan kita, yaitu kesenjangan antara teori yang
diketahui dengan bukti-bukti empiris yang teramati.

4
Soebagyo, P. Joko,Metode Penelitian(Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006),
h. 80.
2. Ada hasil-hasil (penelitian) yang bertentangan;
3. Ada suatu kenyataan dan kita bermakud menjelakannya melalui
penelitian.
Dari beberapa sumber masalah yang telah dikemukakan di
atas, terdapat juga sumber masalah yang berasal dari hal berikut yang
menjadi sumber masalah:
1. Bacaan, terutama bacaan yang melaporkan hasil penelitian. Hal
ini karena laporan penelitian yang baik tentu akan
mencantumkan rekomendasi untuk peneltian lebih lanjut dengan
arah tertentu. Hal ini dikarenakan kadangkala penelitian
menampilkan masalah lebih banyak daripada jawabannya.
Ataupun bersumber dari buku yang memuat generalisasi dari
teori-teori yang dapat dijadikan acuan dalam penetapan masalah.
2. Diskusi, seminar dan pertemuan ilmiah juga merupakan sumber
masalah penelitian, karena pada umumnya peserta melihat hal-
hal yang dipersoalkannya secara personal.
3. Pernyataan pemegang otoritas, baik pemegang otoritas dalam
pemeintahan maupun dalam bidang ilmu tertentu, dapat menjadi
sumber masalah. Misalnya pernyataan Mentri Pendidikan
Nasional menyenai rendahnya daya serap murid SMA atau
perguruan tinggi dapat mengundang berbagai penelitian.
4. Pengamatan sepintas dapat menjadi sumber masalah. Misalnya
ada seorang ahli tanah yang sedang berangkat ke suatu tempat.
Kenudia tanpa sengaja ia melihat ada hal yang harus diteliti
ataupun seorang guru dapat melakukan pengamatan sepintas
terhadapat pendidikan di suatu tempat misalnya.
5. Pengalaman pribadi dapat menjadi sumber masalah penelitian.
Misalnya tentang pengalaman pribadi yang berkaitan dengan
sejarah perkembangan dan kehidupan pribadi.5

5
Syamsuddin. Damaianti, Vismaia S.,Metode Penelitian Pendidikan
Bahasa(Bandung : PT. Remaja Rusda karya, 2007), h. 47.
2.2.2 Pemilihan Masalah Penelitian
Setelah masalah diidentifikasi, belum merupakan jaminan bahwa
masalah tersebut layak dan sesuai untuk diteliti. Biasanya dalam usaha
mengidentifikasikan atau mememukan masalah penelitian ditemukan lebih
dari satu masalah. Dari masalah-masalah perlu dipilih salah satu, yaitu mana
yang paling layak dan sesuai utnuk diteliti. Jika yang ditemukan itu sekiranya
hanya satu masalah, masalah tersebut juga harus dipertimbangkan layak dan
tidaknya serta sesuai dan tidaknya untuk diteliti. Pertmbangan untuk memilih
atau menentukan apakah sesuatu masalah layak dan sesuai untuk diteliti yang
pada dasarnya dapat dilakukan dengan dua arah yaitu sebagai berikut:
1. Pertimbangan dari Arah Masalahanya
Untuk menentukan apakah sesuatu masalah layak untuk diteliti
perlu dibuat pertimbangan-pertimbangan dari arah masalahnya atau dari sudut
objecti. Dari sudut ibjektif ini, pertimbangan akan dibuat atas dasar sejauh
mana penelitian mengnai masalah yang bersangkutan itu akan memberikan
sumbangan kepada:
a. Pengembangan teori dalam bidang yang bersangkutan dengan dasar
teoretis penelitiannya,
b. Pemecahan masalah-masalah praktis.
Jelaslah bahwa kelayakan sesuatu masalah untuk diteliti itu sifatnya
relative, tergantung pada konteksnya. Disamping itu, masalah itu
hendaklah mungkin dilakukan pengumpulan data guna memecahkan
masalah itu atau menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terkandung di
dalamnya.
2. Pertimbangan dari Arah Calon Peneliti
Dari segi subjektif, calon peneliti, perlu dipertimbangkan apakah
masalah itu sesuai dengan calon peneliti. Hal ini tergantung pada apakah
masalah tersebut manageable atau tidak oleh si calon peneliti. Manageability
itu terutama dilihat dari lima segi, yaitu:
a. Biaya yang tersedia,
b. Waktu yang dapat diperguanakan,
c. Alat-alat dan perlengkapan yang tersedia,
d. Bekal kemampuan teoritis,
e. Penguasaan metode yang diperlukan.
2.3 Menyusun Rumusan Masalah Penelitian
Setelah diperoleh permasalahna yang berasal dari sumber tertentu
kemudian diformulasikan untuk mendapat identitas arah dan tujuan, sehingga
tidak akan menimbulkan keraguan dalam berpikir pada arah yang dimaksud.
Dalam merumuskan masalah dapat diperhatikan adanya beberapa syarat dengan
mempertimbangkan kemapuan peneliti, daya nalar serta cocok dengan bidang
kemampuannya. Tidak ada aturan umum mengenai cara merumuskan masalah itu,
namun hal-hal berikut dapat disarankan untuk merumuskan masalah:
1. Masalah hendaknya dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya,
2. Rumusan itu hendaklah padat dan jelas,
3. Rumusan itu hendaklah memberi petunjuk tentang mungkinnya
mengumpulkan data guna menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
terkandung dalam rumusan itu.6
Untuk menhindari kesukaran dalam pencarian data atau menyeleksi data
serta menghindari kekeliruan karena kerancuan, maka janganlah diambil
permasalahan yang terlalu umum atau sebaliknya. Kedua keadaan ini akan
menpengaruhi hasil penelitian, juga kurangnya persiapan penguasaan materi
penelitian.
Untuk permasalahan terlalu umum, banyak data yang seharusnya tidak
perlu dicari, setelah dilakukan seleksi data,banyak yang tidak terpakai karena
tidak dapat dipergunakan untuk membahas permasalahan ini. Sedangkan
permasalahan yang terlalu sempit, sempitnya permasalahan data pun tidak
sebanyak pada permasalahan yang lebih luas, dalam hal ini peneliti dituntut
penguasaan materi yang lebih detail. Kurangnya perhatian peneliti terhadap
permasalahan mengakibatkan data terkumpul sangat minim sekali.
Contoh permasalahan
Dalam memformulasikan permasalahan, misalnya ide permasalahan hanya
tentang Kesadaran Hukum Masyarakat, bahwa Pembangunan Hukum di Indonesia
tidak hanya ditujukan pada pembinaan tata hukum masyarakat dan lebih lanjut
untuk memantapkan stabilitas nasional.
Dapatlah disusun rumusan permasalahan sebagai berikut:
1. Sejauh manakah perubahan sikap masyarakat setelah penyuluhan hukum
dilakukan.
2. Bagaimanakah tanggapan masyarakat terhadap program penyuluhan
hukum.

6
Suryabrata, Sumadi,Metodologi Penenlitian(Jakarta : PT. Raja Grafindo
Persada, 2005), h. 17.
3. Factor-faktor yang memperlancar/menghambat pelaksanaan penyuluhan
hukum.
Dari pemasalahan tersebut mendapat gambaran jelas hubungan antara dua
masalah yaitu:
1. Kesadaran hukum masyarakat, dan
2. Penyuluhan hukum.
Maka dapatlah ditarik suatu judul/topic penelitian :
1. Manfaat penyuluhan hukum di dalam meningkatkan kesadaran hukum
masyarakat.
2. Kesadaran hukum masyarakat dikaitkan dengan program penyuluhan
hukum.
Ada dua sisi permasalahan yang harus dilihat dari kesadaran hukum
masyarakat ini sendiri, keadaan sebelum adanya penyuluhan hukum dan setelah
adanya penyuluhan hukum. Selain itu yang harus mendapatkan perhatian adalah
penyuluhan hukumnya: bagaimana pelaksanaannya, bagaimana programnya, apa
materinya dan sebagainya. Untuk pelaksanaannya selain dilihat aparat
penyuluhannya sendiri juga masyarakatnya. Setiap kegiatan penyuluhan berkaitan
respon masyarakat atas penyuluhan tersebut dan perlu dikaji lebih jauh.
1. Apakah materinya dapat diterima oleh masyarakat atau tidak,
2. Apakah waktunya sudah sesuai dengan keinginan masyarakat
3. Tempat pelaksanaannya dapat dimaklumi masyarakat setempat atau tidak,
dan sebaginya.
Dari permasalahan-permasalahan tersebut di atas yang ditimbulkan dalam
pelaksanaan untuk mencapai penegakkan hukum yang memadai, agar masyarakat
mapan dalam sikap tindak dan tutur kata, yang merupakan tujuan akhir program.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Masalah adalah celah (gap) antara kenyataan yang tejadi di lapangan
dengan hal-hal yang direncanakan sebelumnya. Sebagai contoh di dalam dunia
pendidikan, adanya kurikulum ideal (apa yang dicita-citakan dalam suatu
pembelajaran) akan tercapai setelah pembelajaran dilaksanakan, namun ada
sesuatu hal yang membuat perencanaan tersebut tidak tercapai ebagaimana
mestinya. Pemisah antara kedua hal itulah merupakan masalah. Dengan demikian,
masalah yang ilmiah tersebut seharusnya dapat diselesaikan dengan logis dan
objektif, sehingga dapat menghasilkan suatu penyelesaian terhadap masalah
tersebut.
3.2 Saran
Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan.
Kami tetap berharap makalah ini memberikan manfaat bagi pembaca. Kritik dan
saran yang bersifat membangun dari pembaca dengan tangan terbuka kami terima
demi kesempurnaan karya kami di masa mendatang.
DAFTAR PUSTAKA

Koentjaraningrat. 1983. Metode-metode Penelitian Masyarakat.


Jakarta : PT. Gramedia.
Mahsun. 2005. Metode Penelitian Bahasa.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Subagyo, P. Joko. 2006. Metode Penelitian.
Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Suryabrata, Sumadi. 2005. Metodologi Penenlitian.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Syamsuddin. Damaianti, Vismaia S. 2007. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa.
Bandung : PT. Remaja Rusda karya.
Yektiningtyastuti. 2008. Memilih dan Merumuskan Masalah. Diposkan pada
http://rofiqahmad.wordpress.com/2008/01/24/memilih-dan-merumuskan-masalah-
penelitian/
http://www.nmmu.ac.za/robert/resprobl.htm

Anda mungkin juga menyukai