Anda di halaman 1dari 11

TEORI METODOLOGI PENELITIAN

Makalah Ini Di susun Untuk Memenuhi Tugas Metodologi Penelitian


Semester Ganjil

Di susun oleh :

Luthfiyah Sholihatul Amali ( 18150172 )

PROGRAM STUDI DESAIN INTERIOR

FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN

INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA

2019
A. Pengertian Metodologi Penelitian
“Metodologi penelitian” berasal dari kata “Metode” yang artinya
cara yang tepat untuk melakukan sesuatu; dan “Logos” yang artinya ilmu
atau pengetahuan. Jadi,metodologi artinya cara melakukan sesuatu dengan
menggunakan pikiran secara saksama untuk mencapai suatu tujuan.
Sedangkan “Penelitian” adalah suatu kegiatan untuk mencari, mencatat,
merumuskan dan menganalisis sampai menyusun laporannya.
Tentang istilah “Penelitian” banyak para sarjana yang
mengenukakan pendapatnya, seperti :
a. David H. Penny
Penelitian adalah pemikiran yang sistematis mengenai berbagai
jenis masalah yang pemecahannya memerlukan pengumpulan dan
penafsiran fakta-fakta.
b. J. Suprapto MA
Penelitian ialah penyelididkan dari suatu bidang ilmu pengetahuan
yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan
sabar, hati-hati serta sistematis.
c. Sutrisno Hadi MA
Sesuai dengan tujuannya, penelitian dapat didefinisikan sebagai
usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu
pengetahuan.
d. Mohammad Ali
Penelitian adalah suatu cara untuk memahami sesuatu dengan
melalui penyelidikan atau melalui usaha mencari bukti-bukti yang muncul
sehubungan dengan masalah itu, yang dilakukan secara hati-hati sekali
sehingga diperoleh pemecahannya.
e. Menurut Subagyo (1997 :2 )
Suatu jalan untuk mendapatkan kembali pemecahan terhadap
segala permasalahan yang diajukan.
f. Menurut Hillway (1956 : 5)
“a method of study by wich, through the careful and exchausative
of all ascertainable evidance bearing upon a definable problem, wereach a
solution to the problem.”
Dari batasan-batasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa yang
dimaksud dengan metodologi penelitian adalah suatu cabang ilmu
pengetahuan yang membicarakan/mempersoalkan mengenai cara-cara
melaksanakan penelitian sampai menyusun laporannya) berdasarkan fakta-
fakta atau gejala-gejala secara ilmiah.
Lebih luas lagi dapat dikatakan bahwa metodologi penelitian
adalah ilmu yang mempelajari cara-cara melakukan pengamatan dengan
pemikiran yang tepat secara terpadu melalui tahapan-tahapan yang disusun
secara ilmiah untuk mencari, menyusun serta menganalisis dan
menyimpulkan data-data, sehingga dapat dipergunakan untuk menemukan,
mengembangkan dan menguji kebenaran sesuatu pengetahuan berdasarkan
bimbingan Tuhan.
Metodologi penelitian terdiri dari kata metodologi yang berarti
ilmu tentang jalan yang ditempuh untuk memperoleh pemahaman tentang
sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Sejalan dengan makna
penelitian tersebut di atas, penelitian juga dapat diartikan sebagai
usaha/kegiatan yang mempersyaratkan keseksamaan atau kecermatan
dalam memahami kenyataan sejauh mungkin sebagaimana sasaran itu
adanya. Jadi, metodologi penelitian adalah ilmu mengenai jalan yang
dilewati untuk mencapai pemahaman. Jalan tersebut harus ditetapkan
secara bertanggung jawab ilmiah dan data yang dicari untuk membangun/
memperoleh pemahaman harus melalui syarat ketelitian, artinya harus
dipercaya kebenarannya.
B. Perkembangan Metodologi Penelitian
Ilmu pengetahuan memiliki sifat utama yaitu tersusun secara
sistematik dan runtut dengan menggunakan metode ilmiah. Karenanya
sementara orang menganggap perlunya memiliki sikap ilmiah untuk
menyusun ilmu pengetahuan tersebut atau dengan kata lain ilmu
pengetahuan memiliki tiga sifat utama tersebut, yaitu :
1) Sikap ilmiah
2) Metode ilmiah
3) Tersusun secara sistematik dan runtut
Sikap ilmiah menuntun orang untuk berpikir dengan sikap tertentu.
Dari sikap tersebut orang dituntun dengan cara tertentu untuk
menghasilkan ilmu pengetahuan.
Selanjutnya cara tertentu itu disebut metode ilmiah. Jadi dengan
sikap ilmiah dan metode ilmiah diharapkan dapat disusun ilmu
pengetahuan dengan sistematik dan runtut. Periode perkembangan
metodologi penelitian yang dikemukakan oleh Rummel yang dikutip oleh
Prof. Sutrisno Hadi MA digolongkan sebagai berikut :
a. Periode Trial and Error
Dalam periode ini diisyaratkan bahwa ilmu pengetahuan masih
dalam keadaan embrional. Dalam periode ini orang menyusun ilmu
pengetahuan dengan cara mencobacoba berulang kali sampai dijumpia
suatu pemecahan masalah yang diangap memuaskan.
b. Periode Authority and Tradition
Pada periode ini kebenaran ilmu pengetahuan didasarkan atas
pendapat para pemimpin atau penguasa waktu itu. Pendapat-pendapat itu
dijadikan ajaran yang harus diikuti begitu saja oleh rakyat banyak dan
mereka harus menerima bahwa ajaran tersebut benar. Di samping pendapat
para penguasa atau pemimpin, tradisi dalam kehidupan manusia memang
memegang peranan yang sangat penting di masa lampau dan menentang
tradisi merupakan hal yang tabu. Karenanya tradisi dipercaya sebagai hal
yang benar, sehingga tradisi menguasai cara berpikir dan cara kerja
manusia berabad-abad lamanya. Sebagai contoh,sampai pertengahan abad
20, petani Jawa masih memegang tradsisi bahwa mereka akan segera turun
ke aswaah apabila telah melihat bintang biduk (gubuk penceng) sebagai
pertanda mulai turun hujan.
c. Periode Speculation and Argumentation
Pada periode ini ajaran atau doktrin para pemimpin atau penguasa
serta tradisi yang bercakal dalam kehidupan masyrakat mulai
menggunakan dialektika untuk mengadakan diskusi dalam memecahkan
masalah untuk memperoleh kebenaran. Dengan kata lain, masyarakat
mulai membentuk kelompok-kelompok spekulasi untuk memperoleh
kebenaran dan menggunakan argumen-argumen. Masing-masing
kelompok membuat spekulasi dan argumen yang berbeda dalam
memperoleh kebenran. Oleh sebab itu, pada saat ini orang terlalu
mendewakan akal dan kepandaian silat lidahnya, yang kadangkadang
dibuat-buta supaya tampak masuk akal.
d. Periode Hypothesis and Experimentation
Pada periode ini orang mulai mencari rangkaian tata cara untuk
mnerangkan suatu kejadian. Mula-mula membuat dugaan-dugaan
(hipotesis-hipotesis), kemudian mengumpulkan fakta-fakta kemudian
dianalisis dan diolah, hingga akhirnya ditarik kesimpulan. Fakta-fakta
tersebut diperoleh dengan eksperimen atau observasi-observasi serta
dokumen-dokumen.
C. Macam – Macam Metode Penelitian
Mengacu pada bentuk penelitian, tuijuan, sift masalah dan
pendekatannya ada empat maacam metode penelitian :
1. Metode Eksperimen
Adalah penelitian untuk menguji apakah variabel – variabel
eksperimen efektif atau tidak. Untuk menguji efektif atau tidaknya
menggunakan variabel kontrol. Penelitian eksperimen biasanya
dilakukan untuk bidang yang bersifat eksak.
2. Metode Verifikasi
Yaitu untuk menguji seberapa jauh tujuan yang sudah digariskan
itu tercapai atau sesuai dengan harapan atau teori yang baku. Tujuan
dari penelitian verifikasi adalah untuk menguji teori –teori yang sudah
ada gua menyusun teori baru dan menciptakan pengetahuan baru.
3. Metode Deskriptif
Yaitu metode yang digunakan untuk mencari unsur – unsur, ciri –
ciri, sifat – sifat suatu fenomena. Metode ini dimulai dengan
mengumpulkan data, menganalisa data, dan mennginterpretasinya.
4. Metode Historis
Yaitu suatu metode penelitian yang meneliti suatu yang terjadi di masa
lampau. Penelitian historis bertujuan untuk menemukan generalisasi
dan membuat rekonstruksi masa lampau, dengan cara mengumpulkan,
mengevaluasi, menverifikasai, serta mensistesiskan bukti – bukti guna
memperoleh kesimpulan yang kuat.

D. Langkah-Langkah Metode Penelitian

Karena metode Penelitian ilmiah dilakukan secara sistematis dan


berencana, maka terdapat langkah-langkah yang harus dilakukan secara
urut dalam pelaksanaannya. Setiap langkah atau tahapan dilaksanakan
secara terkontrol dan terjaga. Adapun langkah-langkah metode ilmiah
adalah sebagai berikut:
1. Perumusan masalah
Perumusan masalah adalah langkah awal dalam melakukan kerja
ilmiah. Masalah adalah kesulitan yang dihadapi yang memerlukan
penyelesaiannya atau pemecahannya. Masalah penelitian dapat di
ambil dari masalah yang ditemukan di lingkungan sekitar kita, baik
benda mati maupun makhluk hidup. Misalnya, saat kamu berada di
pantai dan mengamati ombak di lautan. Pada saat itu di pikiranmu
mungkin timbul pertanyaan, mengapa terjadi ombak? Atau,
bagaimanakah cara terjadinya ombak?
Untuk dapat merumuskan permasalahan dengan tepat, maka perlu
melakukan identifikasi masalah.Agar permasalahan dapat diteliti
dengan seksama, maka perlu dibatasi. Pembatasan diperlukan agar
kita dapat fokus dalam menyelesaikan penelitian kita.
Hal-hal yang harus diperhatikan di dalam merumuskan masalah,
antara lain sebagai berikut:
a. Masalah hendaknya dapat dinyatakan dalam bentuk kalimat Tanya.
b. Rumusan masalah hendaknya singkat, padat, jelas dan mudah
dipahami. Rumusan masalah yang terlalu panjang akan sulit dipahami dan
akan menyimpang dari pokok permasalahan.
c. Rumusan masalah hendaknya merupakan masalah yang kemungkinan
dapat dicari cara pemecahannya. Permasalahan mengapa benda bergerak
dapat dicari jawabannya dibandingkan permasalahn apakah dosa dapat
diukur.
2. Perumusan hipotesis
Ketika kita mengajukan atau merumuskan pertanyaan penelitian,
maka sebenarnya pada saat itu jawabanya sudah ada dalam pikiran.
Jawaban tersebut memang masih meragukan dan bersifat sementara, akan
tetapi jawaban tersebut dapat digunakan untuk mengarahkan kita untuk
mencari jawaban yang sebenarnya. Pernyataan yang dirumuskan sebagai
jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian disebut sebagai
hipotesis penelitian. Hipotesisi penelitian dapat juga dikatakan sebagai
dugaan yang merupakan jawaban sementara terhadap masalah sebelum
dibuktikan kebenarannya. Oleh karena berupa dugaan maka hipotesis yang
kita buat mungkin saja salah. Ileh karena itu, kita harus melakukan sebuah
percobaan untuk menguji kebenaran hipotesis yang sudah kita buat.
3. Perancangan penelitian
Sebelum dilakukan penelitian terlebih dahulu harus dipersiapkan
rancangan penelitiannya. Rancangan penelitian ini berisi tentang rencana
atau hal-hal yang harus dilakukan sebelum, selama dan setelah penelitian
selesai. Metode penelitian, alat dan bahan yang diperlukan dalam
penelitian juga harus disiapkan dalam rancangan penelitian.
Penelitian yang kita lakukan dapat berupa penelitian deskriptif maupun
penelitian eksperimental. Penelitian deskripsi merupakan penelitian yang
memberikan gambaran secara sistematis, factual dan akurat mengenai
fakta dan sifat-sipat objek yang diselidiki. Contoh dari penelitian
deskriptif, misalnya penelitian untuk mengetahui populasi hewan komodo
yang hidup di Pulau komodo pada tahun 2008.
Adapun penelitian eksperimental merupakan penelitian yang
menggunakan kelompok pembanding. Contoh penelitian eksperimental,
misalnya penelitian tentang perbedaan pertumbuhan tanaman di tempat
yang terkena matahari dengan pertumbuhan tanaman di tempat yang gelap.
Selain rancangan penelitian, terdapat beberapa faktor lain yang juga harus
diperhatikan. Faktor pertama adalah variabel penelitian, sedangkan yang
kedua adalah populasi dan sampel. Variabel merupakan faktor yang
mempengaruhi hasil penelitian. Populasi merupakan kumpulan/himpunan
dari semua objek yang akan diamati ketika melakukan penelitian,
sedangkan sampel merupakan himpunan bagian dari populasi. Di dalam
penelitian, variabel dapat dibedakan menjadi :
a. Variabel bebas yaitu variabel yang sengaja mengalami perlakuan
atau sengaja diubah dan dapat menentukan variabel lainnya
(variabel terikat).
b. Variabel terikat yaitu variabel yang mengalami perubahan
dengan pola teratur (dipengaruhi oleh variabel bebas).
c. Variabel control yaitu variabel yang digunakan sebagai
pembanding dan tidak mengalami perlakuan atau tidak diubah-
ubah selama penelitian.
4. Pelaksanaan penelitian
Langkah langkah pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut :
a. Persiapan penelitian biasanya diwujudkan dalam pembuatan rancangan
penelitian. Alat, bahan, tempat, waktu dan teknik pengumpulan data juga
harus dipersiapkan dengan baik.
b. Pelaksanaan
1. Pengumpulan/pengambilan data
a) Data kualitatif merupakan data yang diperoleh dari hasil
pengamatan dengan menggunakan alat indra, seperti indra
penglihatan (mata), indra penciuman (hidung), indra pengecap
(lidah), indra pendengaran (telinga), dan indra peraba (kulit).
Contohnya adalah ketika kita melakukan pengamatan buah mangga
maka data kualitatif yang dapat kita peroleh adalah mengenai rasa
buah, warna kulit, dan daging buah, serta wangi atau aroma
buah.
b) Data kualitatif merupakan data yang diperoleh dari hasil
pengukuran sehingga akan diperoleh data berupa angka-angka.
Contohnya adalah data mengnai berat buah mangga,ketebalan
daging buah, diameter buah mangga.
2. Pengolahan data
Setelah data-data yang diperlukan berhasil dikumpulkan
maka tahapan selanjutnya adalah melakukan pengolahan atau
analisis data. Data yang diperoleh dapat ditulis atau dinyatakan
dalam beberapa bentuk, seperti table, grafik dan diagram.
3. Menarik kesimpulan
Setelah pengolahan data melalui analisis selesai dilakukan
maka kita dapat mengetahui apakah hipotesis yang kita buat sesuai
dengan hasil penelitian atau mungkin juga tidak sesuai.
Selanjutnya kita dapat mengambil kesimpilan dari penelitian yang
telah kita lakukan. Kesimpulan yang kita peroleh dari hasil
penelitian dapat mendukung hipotesis yang kita buat, tetapi
kesimpulan yang kita ambil harus dapat menjawab permasalahan
yang melatarbelakangi penelitian.
5. Pelaporan penelitian
Sistematika penyusunan laporan penelitian meliputi :
a. Pendahuluan, bagian pendahuluan merupakan bagian awal dari laporan
hasil penelitian dan berisi tentang latar belakang dilaksanakannya
penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan
hipotesis.
b. Telaah kepustakaan/kajian teori, bagian kajian teori merupakan bagian
yang berisi tentang hasil telaah yang dilakukan oleh peneliti terhadap teori
dan hasil-hasil penelitian terdahulu yang berhubungan dengan penelitian
yang dilakukan.
c. Metode penelitian, berisi segala sesuatu yang dilakukan oleh peneliti
mulai dari persiapan, pelaksanaan dan akhir dari sebuah penelitian. Bagian
metode penelitian berisi tentang teknik pengambilan data, cara atau teknik
pengolahan data, populasi dan sampel, alat, bahan, tempat dan waktu
penelitian.
d. Hasil dan pembahasan penelitian, berisi tentang data hasil penelitian
yang berhasil dikumpulkan selama penelitian. Data yang diperoleh
disampaikan dalam bentuk grafik, tabel , atau diagram.
e. Kesimpulan dan saran, berisi tentang kesimpulan yang dihasilkan
merupakan jawaban terhadp hipotesis yang sudah diuji kebenarannya.
Saran dari peneliti kepada pihak lain, yaitu pembaca dan bagi peneliti
lainnya untuk melakukan penelitian-penelitian selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Hillway, Tyrus (1956). Introduction to Research, Boston : Houghton Mifflin


Narbuko, Drs. Cholid dan Drs. H. Abu Achmadi. 2012. Metodologi Penelitian.
Jakarta :Bumi Aksara.
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Rosda
Karya, 2005), hal. 5
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D (Bandung: Alfabeta, 2009) hal. 6
http://ribhy.ini-aja.com/just/bahasa-indonesia-just/metodologi-penelitian/

Anda mungkin juga menyukai