(KKN-P)
Disusun Oleh:
135020100111004
KONSENTRASI SUMBERDAYA
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2016
i
LEMBAR PENGESAHAN
NIM : 135020100111004
NIM: 135020100111004
Mengetahui,
NIP: 196203151987011001
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala
Nyata Profesi (KKN-P) ini dengan baik. Tugas ini merupakan salah satu syarat
dalam memperoleh gelar Sarjana Ilmu Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan
1. Allah SWT atas rahmat dan nikmat yang telah diberikan kepada penulis
2. Bapak Prof. Chandra Fajri Ananda, SE., MSc., Ph.D. selaku Dekan Fakultas
3. Bapak Dwi Budi Santoso, Se., Ms., Ph.D. selaku Ketua Jurusan Ilmu
4. Bapak Al Muizzudin F., SE., ME. selaku Dosen Pembimbing yang telah
5. Seluruh dosen pengajar Ilmu Ekonomi yang telah memberikan ilmu yang
iii
6. Bapak Dudi Herawadi selaku pimpinan pada KPw Bank Indonesia Malang
yang telah memberikan ijin dan bantuan selama melakukan kegiatan KKN-P.
7. Seluruh pegawai dan staff Kantor Perwakilan Bank Indonesia Malang atas
9. Basofi, Natalia, Laksmi Ken, Laurentia Clara, Pahlevi, Nania dan Devvy
10. Semua Pihak yang telah membantu terselesaikannya laporan KKN-P ini yang
KKN-P ini, baik dalam teknik penyajian materi maupun pembahasan. Oleh
karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan. Semoga
laporan tugas akhir ini bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan semua
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Halaman Judul...................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
2.3JadwalKegiatanKKN-P ............................................................................. 6
v
3.2 Kegiatan yang Ditekuni ......................................................................... 25
UMKM ........................................................................................... 39
Teknis .............................................................................. 45
BAB IV PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 55
LAMPIRAN ........................................................................................................ 56
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
BAB I
PENDAHULUAN
memberikan iklim yang kondusif bagi dunia usaha, sehingga lembaga keuangan
Indonesia.
Salah satu pelaku usaha yang memiliki peran penting dan strategis
UMKM memiliki peran penting dan strategis dalam pembangunan ekonomi yaitu
; jumlah industrinya besar dan terdapat dalam setiap sektor ekonomi , UMKM
punya potensi besar didalam menyerap tenaga kerja dan yang terakhir UMKM
Indonesia.
tahun 1998 maupun krisis global tahun 2008, UMKM menunjukan ketahannya di
UMKM mampu bertahan, karena memang di tingkat ini tidak ada pilihan kecuali
1
dengan cara bagaimanapun harus mampu bertahan. Apabila gagal untuk
bertahan, maka mereka akan mati dalam arti sebenarnya. Dengan itulah yang
memicu UMKM untuk terus berinovasi dalam bisnis mereka, sehingga kalangan
ekonomi, dimana salah satu sektor strategis yang menjadi perhatian adalah
sektor UMKM. Melihat hal tersebut diatas, Upaya Bank Indonesia ( BI ) dalam
pengembangan UMKM sejak tahun 1960-an hingga tahun 1999 telah membantu
UMKM dalam bentuk pemberian Kredit Likuiditas Bank Indonesia ( KLBI ) yang
pembangunan dalam hal ini juga kepada UMKM. Tetapi sejak diberlakukannya
Indonesia tidak dapat lagi memberikan bantuan keuangan atau KLBI, sehingga
memberikan subsidi kredit dan bunga murah sudah bergeser kepada pendekatan
yang lebih fokus kepada bentuk aktifitas tidak langsung seperti pelatihan dan
Salah satu tugas Bank Indonesia dalam bidang Ekonomi Moneter pada
2
tugas tersebut, BI juga diminta mengkomunikasikan program yang telah
berbagai pihak. Peran Bank Indonesia tidak boleh dianggap remeh, mengingat
yang luas terutama kebijakan terkait dengan pengembangan UMKM itu sendiri.
masih tradisional, kualitas SDM yang belum memadai, skala dan teknik produksi
beberapa upaya yang dikenal dengan empat pilar stategi Bank Indonesia dalam
(4) Kerjasama dengan pemerintah dan lembaga terkait lainnya. Salah satu pilar
3
swasta maupun masyarakat luas yang berkepentingan dalam upaya
pemberdayaan UMKM.
tiap daerah memiliki UMKM binaan yang dipilih berdasarkan potensi UMKM
tersebut yang nantinya akan dididik, dilatih dan diberi bantuan agar dapat
Indonesia yang ada di daerah, sehingga tugas yang dilaksanakannya tidak bisa
terlepas dari apa yang telah digariskan oleh Kantor Pusat Bank Indonesia. Dalam
rangka turut melaksanakan tujuan dan tugas Bank Indonesia, maka KPw Bank
pemberian bantuan dan pelatihan kepada UMKM binaan yang berada di wilayah
kerja diantaranya Kota Malang, Kota Probolinggo, Kota Pasuruan, Kota Batu,
potensi menjadi besar untuk dijadikan UMKM binaan dari KPw Bank Indonesia
Malang. Dalam laporan kali ini penulis ingin mengetahui apa saja peran KPw
laporan ini penulis memilih UMKM batik Jatim Katesa di Kota Malang yang
menjadi UMKM binaan dari KPw Bank Indonesia Malang untuk diteliti. Oleh
karena itu, penulis tertarik untuk menulis laporan Kuliah Kerja Nyata Profesi
4
1.2 Rumusan Masalah
masalah yang ingin diangkat pada laporan kali ini yaitu: apa peran Kantor
5
BAB II
RENCANA KEGIATAN
2016.
Tabel 2.1
Indonesia) Malang.
6
Ditempatkan di Unit Layanan Nasabah, Kliring,
yaitu proses perkenalan pada minggu pertama, baik perkenalan terhadap profil
Perwakilan Bank Indonesia Malang. Hal ini dilakukan untuk memudahkan dalam
Asesmen, Statistik, Survei Dan Liaison serta di Unit Akses Keuangan dan UMKM
7
Dan pada Minggu terakhir yaitu minggu keempat, penulis diharapkan
8
BAB III
Seperti yang telah disinggung pada latar belakang yaitu babak baru
dalam sejarah Bank Indonesia sebagai Bank Sentral yang independen dalam
baru, yaitu UU No. 23/1999 tentang Bank Indonesia, dinyatakan berlaku pada
Republik Indonesia No. 6/2009. Undang undang ini memberikan status dan
dan/atau pihak lain, kecuali untuk hal hal yang secara tegas diatur dalam
tugas Bank Indonesia, dan Bank Indonesia juga berkewajiban untuk menolak
atau mengabaikan intervensi dalam bentuk apapun dari pihak manapun juga.
Status dan kedudukan yang khusus tersebut diperlukan agar Bank Indonesia
dapat melaksanakan peran dan fungsinya sebagai otoritas moneter secara lebih
9
Status Bank Indonesia baik sebagai badan hukum publik maupun badan
luas sesuai dengan tugas dan wewenangnya. Sebagai badan hukum perdata,
Bank Indonesia dapat bertindak untuk dan atas nama sendiri di dalam maupun di
undang-undang”.
pemerintah dan atau pihak lain, kecuali untuk hal-hal lain yang secara
10
3.1.3 Visi, Misi, dan Sasaran Strategis Bank Indonesia
melalui penguatan nilai-nilai strategis yang dimiliki serta pencapaian inflasi yang
rendah dan nilai tukar yang stabil (Bank Indonesia Website, 2014).
berkualitas.
kepentingan nasional.
Website, 2016).
11
1. Trust and Integrity
antara pikiran, ucapan, dan tindakan yang didasari oleh nilai-nilai moral
dan etika.
2. Professionalism
obyektif.
3. Excellence
4. Public Interest
2016).
12
Sasaran Strategis
8. Mewujudkan proses kerja efektif dan efisien dengan dukungan SI, kultur,
dan governance
satu tujuan tunggal, yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah.
Kestabilan nilai rupiah ini mengandung dua aspek, yaitu kestabilan nilai mata
13
uang terhadap barang dan jasa, serta kestabilan terhadap mata uang negara
lain.
aspek kedua tercermin pada perkembangan nilai tukar rupiah terhadap mata
uang negara lain. Perumusan tujuan tunggal ini dimaksudkan untuk memperjelas
jawabnya. Dengan demikian, tercapai atau tidaknya tujuan Bank Indonesia ini
kelak akan dapat diukur dengan mudah (Bank Indonesia Website, 2016).
Bank Indonesia dipimpin oleh Dewan Gubernur yang terdiri dari seorang
sistem pembayaran, sektor manajemen intern, dan jaringan kantor yang terdiri
14
Gambar 3.1
dari sebuah bank milik Hindia Belanda bernama De Javasche Bank NV yang
Bank Indonesia.
15
Cikal bakal Kantor Perwakilan Bank Indonesia Malang adalah De
Javasche Bank pada waktu itu sebenarnya berfungsi sebagai bank sirkulasi.
yaitu menerima deposito, memberikan kredit, melakukan jual beli emas dan
Probolinggo, Lumajang pada saat ini dimana daerah tersebut merupakan wilayah
kerja KPwBI Malang menjadi bukti kuat bahwa dibukanya kantor cabang De
perkebunan.
dan fungsinya sebagai bank sirkulasi digantikan oleh Nanpo Kaihatsu Ginko.
penjelmaan dari Jajaran Pusat Bank Indonesia adalah sebagai bank sirkulasi
untuk Indonesia. Namun dalam prakteknya fungsi tersebut tidak berjalan karena
BNI terlalu banyak bergerak di bidang kredit komersial dan sebagai bank umum.
16
Undang No. 24 Tahun 1951 pada tanggal 15 Desember 1951 De Javasche Bank
di nasionalisasi seperti dimuat pada Lembaran Negara Tahun 1951 No. 120.
Gambar 3.2
pada kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Malang yang tersusun atas dua
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Malang dibagi menjadi dua tim yang
kinerjanya saling menunjang antara satu dengan yang lainnya. Tim yang
pertama adalah Tim Ekonomi dan Keuangan, serta tim yang kedua ialah Tim
Sistem Pembayaran dan Manjamenen Intern. Kedua tim tersebut dipimpin oleh
seorang Deputi PBI yang membawahi Analis & Peneliti Ekonomi Muda Senior,
Analis & Peneliti Muda, Pegawai Tata Usaha (PTU) dan sejumlah tenaga non-
Kedua tim tersebut terbagi atas beberapa unit kerja. Pada Tim Ekonomi
Unit kerja ini dibentuk untuk menyediakan informasi kepada kantor pusat
kajian yang akurat dan memberi saran kepada pemerintah daerah mengenai
kebijakan ekonomi daerah. Kemudian, unit ini juga mempunyai peran secara
garis besar melakukan kegiatan economic intelligence melalui data dan statistik
18
yang diperoleh melalui survei serta liaison dan data melalui Laporan Bulanan
Bank Umum (LBU) sebagai bahan kajian dan riset bagi stakeholder.
Malang beserta isu terkini yang terjadi dan dilakukan secara bulanan.
19
Bertujuan untuk mengendalikan dan mencapai inflasi sesuai target
c. Liaison
yang informasinya tidak didapat dari survei, selain itu juga untuk
bank. Hasil Liaison dituangkan dalam Diary Notes dan juga dalam Likert
d. Survey
Terkait dengan hasil Forstra 2008 serta Strategy Map KPwBI 2008
20
serta tindak lanjutnya dalam bentuk bantuan teknis maupun pembiayaan
riil.
teknis (bantek).
Keuangan.
a. Lending Model.
b. Pengembangan UMKM.
21
program yang telah dilaksanakan. BI juga bekerjasama dengan
KKMB.
masyarakat.
22
Bank yang berada di wilayah kerja KPwBI Malang. Laporan yang disampaikan
terdiri dari :
dan BPR.
visi dan misi Bank Indonesia melalui implementasi strategi kehumasan yang baik.
opini publik dan penyebaran suatu indormasi melalui media publikasi, press
permintaan data dari stakeholder (Perbankan, BPS, Bappeda dan Dinas terkait)
23
Sedangkan pada Tim Sistem Pembayaran dan Manajemen Intern juga
(keluar masuknya dana) antar bank di seluruh wilayah kerja KPwBI Malang
likuiditas dari perbankan yang ada di wilayah kerjanya yang bertujuan untuk
inflasi yang tinggi. Serta menarik jumlah uang yang tidak layak edar dan
menggantinya dengan uang yang layak edar sesuai dengan peraturan dan
maupun perbankan.
Pembayaran
perbankan dalam wilayah kerja KPwBI Malang dalam hal kliring yaitu tukar
yang dilakukan oleh seluruh bank di wilayah kerjanya. Sehingga disini Kantor
24
3. Unit Sumber Daya
seputar bidang sumber daya yang ada di dalam KPwBI Malang yang terdiri
dari sumber daya manusia di dalamnya yakni segala hal yang terkait dengan
Selain itu, pada unit ini juga menangani masalah seputar pengadaan barang
maupun tidak bergerak yang dimiliki oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia
Selasa, 6 Malang
25
2016 Mengunduh dan merekap data bilyet saldo kliring
Menginventarisasi buku
Menginventarisasi buku
Kamis, 8
Mengunduh dan merekap data bilyet saldo kliring,
September
operasional layanan kliring debet penyerahan &
2016
pengembalian
2016
26
Merekap data sistem pembayaran non tunai bank di
2016
September pagi”
27
September
2016
Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Malang, hal yang disoroti adalah peran KPw
Bank Indonesia Malang dalam pemberdayaan UMKM. Hal ini diperlukan guna
mengetahui peran dan apa saja yang dilakukan oleh KPw Bank Indonesia
kerjanya khususnya UMKM binaan KPw Bank Indonesia Malang yang salah
satunya yaitu UMKM Batik. Dengan demikian, selain mencapai dan memelihara
kestabilan nilai rupiah yang menjadi tujuan tunggal, Bank Indonesia juga
negara. Mobilitas investasi sektor riil yang tinggi mendorong suatu negara harus
28
penciptaan lapangan kerja, stabilitas politik dan sosial, inovasi dan pebangunan
Indonesia. Pertama, tidak adanya pembagian tugas yang jelas antara bidang
usahanya dari modal sendiri atau sumber-sumber lain seperti keluarga, kerabat,
pedagang, perantara, bahkan rentenir. Ketiga, sebagian besar usaha ini belum
memiliki status badan hukum. Keempat, hampir sepertiga UMKM bergerak pada
logam, tekstil, dan industri kayu, bambu, rotan, rumput, dan sejenisnya termasuk
Usaha Mikro Kecil dan menengah adalah usaha ekonomi produktif yang
berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha, yang
dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari
usaha menengah atau usaha besar, yang memenuhi kriteria usaha kecil
sebagai berikut:
29
1. Usaha Mikro, yaitu usaha produktif milik orang perorangan atau badan
2. Usaha Kecil, yaitu usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri yang
dikuasai atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari
juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
3. Usaha Menengah, yaitu usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
usaha; atau
30
b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000,00 (dua
jika dilihat dari berbagai dimensi yang membentuk profil UMKM. Beberapa hal
yang perlu diketahui mengenai aspek/ dimensi UMKM adalah sebagai berikut:
2. Aspek Input
yaitu jenis usaha, bahan baku, bahan penunjang, bahan penolong, mesin dan
3. Aspek Produksi
4. Aspek Pemasaran
5. Aspek Usaha
31
Aspek usaha menyangkut jenis usaha, jumlah unit usaha, sarana usaha yang
6. Aspek Keuangan
usaha, sumber dan penggunaan dana, rasio keuangan, piutang usaha dan
organisasi beserta tugas dan wewenang, balas jasa dan insentif yang
jadwal kegiatan.
kerja.
tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, yaitu bertujuan menumbuhkan dan
ekonomi, karena intensitas tenaga kerja yang relatif lebih tinggi dan investasi
32
yang lebih kecil, sehingga usaha mikro lebih fleksibel dalam menghadapi dan
beradaptasi dengan perubahan pasar. Hal ini menyebabkan usaha mikro tidak
Oleh karena itu pengembangan usaha mikro dapat memberikan kontribusi pada
kerja lebih tinggi pada usaha mikro daripada yang terjadi di perusahaan besar.
sektor.
pemberdayaan masyarakat.
ekspor.
Peran UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) selama ini diakui
strategis UMKM menurut Bank Indonesia antara lain: jumlahnya yang besar dan
terdapat dalam setiap sektor ekonomi mampu menyerap banyak tenaga kerja
33
UMKM dalam perekonomian nasional memiliki peran yang penting dan
strategis dimana bukan saja telah terbukti mampu menghadapi krisis ekonomi
Yang juga perlu dicermati, bukti bahwa sektor UMKM lebih tahan
yaitu:
Indonesia.
primer masyarakat.
34
5. Lebih sesuai dan lebih dekat dengan kehidupan tingkat bawah (grassroot
sektor UMKM.
yaitu:
relatif masih sederhana dan lebih mudah untuk ditangani. Sebagai gambaran
pada suatu daerah target pemasaran, kemasan produksi yang lebih baik dan
teknologi yang relatif masih sederhana, dan manajemen usaha yang bersifat
data yang akurat dan terkini mengenai peluang pasar baik dalam maupun
35
luar negeri. Selain itu permasalan dari aspek keuangan khususnya
hukum yang menyangkut hak paten, kontrak penjualan serta peraturan yang
berlaku di negara tujuan ekspor. Selain itu manajemen yang digunakan oleh
UMKM pada umumnya masih terkonsentrasi kepada satu atau dua orang yang
menyebabkan satu orang harus mengerjakan banyak tugas seperti bahan baku,
penentuan harga jual, penyimpanan uang hasil usaha. Seringkali tidak ada
pemasaran;
36
2. Permasalahan antara (intermediate problems), yaitu permasalahan dari
dalam kewirausahaan.
1. Faktor Internal
administratif dan teknis yang diminta oleh bank tidak dapat dipenuhi
(tidak Bankable).
37
itu unit usaha tersebut relatif sulit untuk mengadopsi perkembangan
dihasilkannya.
2. Faktor Eksternal
38
e. Sifat produk dengan umur yang pendek, sebagian besar produk
UMKM
Dalam UU nomor 20 tahun 2008 tentang usaha Mikro, Kecil dan Menengah,
Pemerintah Daerah, dunia usaha, dan masyarakat secara sinergis dalam bentuk
penumbuhan iklim dan pengembangan usaha terhadap Usaha Mikro, Kecil, dan
upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dunia usaha,
39
b. Perwujudan kebijakan publik yang transparan, akuntabel, dan
berkeadilan
terpadu.
kemiskinan.
dilandasi oleh pemikiran bahwa masih banyak pengusaha kecil dan menengah
yang belum dapat tersentuh oleh perbankan dan pengalaman selama krisis
dibandingkan sektor yang skala besar. Sedangkan dari sisi lembaga pembiayaan
40
Seperti yang telah diketahui bahwa dengan diberlakukannya UU Nomor
karena Bank Indonesia tidak dapat lagi memberikan bantuan keuangan atau
role. Pendekatan yang memberikan subsidi kredit dan bunga murah sudah
akses UMKM terhadap pembiayaan dan menjadi mitra Bank dalam upaya
kebutuhannya.
41
Penyebarluasan informasi dilakukan melalui media cetak, media
intermediasi perbankan.
Upaya-upaya lain yang dapat dilakukan dalam rangka pemberdayaan sektor riil
1. Penciptaan iklim usaha yang kondusif, dalam hal ini pemerintah perlu
regulasi-regulasi lainnya.
42
serta menginventarisir berbagai isu-isu mutakhir yang terkait dengan
bantuan teknis adalah meningkatkan kapasitas dan kinerja Usaha Mikro, Kecil
Pemberdayaan UMKM
Indonesia Malang, harus mengetahui fungsi Bank Indonesia terlebih dahulu yaitu
sebagai bank sentral yang bertugas mencapai dan memelihara kestabilan nilai
rupiah. Dalam hal ini kestabilan nilai rupiah tersebut diatas mengandung dua
aspek, yaitu kestabilan nilai mata uang terhadap barang dan jasa, serta
kestabilan terhadap mata uang negara lain. Aspek pertama tercermin pada
43
perkembangan laju inflasi, sementara aspek kedua tercermin pada
KPw BI Malang mempunyai fungsi yang tidak jauh berbeda dengan kantor pusat
Bank Indonesia. Tetapi fungsi KPw BI Malang lebih terfokus pada salah satu
aspek yaitu kestabilan nilai mata uang terhadap barang dan jasa yang tercermin
lending model yaitu suatu bentuk penelitian pola pembiayaan untuk usaha kecil.
KPw BI Malang melakukan dalam tiga tahap kegiatan, yaitu penyusunan program
yaitu dengan melakukan pemantauan harga komoditas pangan hal ini dilakukan
44
(pengelompokan UMKM berdasarkan komoditas) dan wirausaha (UMKM binaan
wilayah kerja KPw BI Malang. Contoh klaster yang dibuat oleh KPw BI Malang
meliputi: klaster padi, klaster cabai, klaster bawang merah, dan masih banyak
lagi. Sedangkan UMKM yang dibina KPw BI Malang adalah UMKM Batik Jatim
kerjanya. Dalam menentukan UMKM mana yang akan dijadikan binaan oleh KPw
BI Malang, tim Unit Akses Keuangan dan UMKM (UAKU) melakukan penelitian
dan survei untuk menentukan UMKM mana yang akan dijadikan UMKM binaan.
UMKM yang dipilih adalah UMKM yang memiliki potensi besar untuk dapat
berkembang sehingga tim UAKU memilih UMKM yang tidak terlalu besar serta
tidak baru berdiri tapi memiliki potensi yang besar untuk berkembang dan maju.
untuk melakukan pembinaan terhadap UMKM Batik Jatim Katesa yang berjumlah
12 kelompok pengrajin batik yang berada di wilayah kerja KPw BI Malang yang
Probolinggo dan Kota batu. Namun dalam laporan KKN-P ini penulis hanya
memilih UMKM Batik Jatim Katesa binaan KPw BI Malang yang berada di Kota
Malang.
45
Keberadaan batik sebagai identitas dan warisan budaya bangsa
Indonesia semakin diakui sejak ditetapkannya batik sebagai world heritage oleh
UNESCO pada 2 Oktober 2009. Batik Jatim Katesa merupakan icon batik di
motif “topeng malangan”, “tebu”, “kopi” dan “padi”. Seiring dengan semakin
batik.
pengrajin tentang teknik desain dan pembuatan batik perlunya pelatihan untuk
karena itu KPw BI Malang selain memberikan bantuan teknis berupa sarana dan
prasarana seperti alat-alat membatik serta kain batik, juga mengadakan pelatihan
berupa penguatan kelompok dan peningkatan kualitas batik yang bertujuan untuk
Selatan melalui teknik desain dan pembuatan batik sesuai dengan standarisasi
batik dan masyarakat sekitar yang secara tidak langsung diharapkan mampu
bagi para pengrajin batik Jatim Katesa antara lain: Penguatan kelembagaan
46
pengrajin batik, pembuatan laporan keuangan sederhana UMKM, Teori desaain,
keberhasilan dari pelatihan yang dilakukan oleh KPw BI Malang adalah sebagai
berikut:
Malang tahu mana UMKM yang sudah menerapkan dengan baik apa yang
Di Kota Malang sendiri selaku salah satu wilayah kerja dari KPw BI
Malang terdapat 3 kelompok UMKM batik Jatim Katesa yang menjadi binaan
47
1. Batik “Blimbing Malang”
Kelompok pengrajin batik ini berdiri pada tahun 2010 yang beralamat di
potensi dari Kelompok Batik “Blimbing Malang” ini maka KPw BI Malang
banyak lagi.
48
3. Batik “Tlogomas”
sebagai UMKM binaan agar dapat diberikan bantuan serta pelatihan agar
49
Diharapkan dengan adanya kunjungan bisnis tersebut, tim dari KPw BI Malang
dapat mengetahui apa saja kiat-kiat agar dapat sukses dalam usaha batik, serta
Pameran produk UMKM yang dilakukan oleh KPw BI Malang dengan pihak-pihak
yang terkait dalam pengembangan UMKM seperti halnya pemerintah daerah ini
kecintaan terhadap produk dalam negeri dan menggali potensi UMKM baru di
daerah. Pameran produk batik serta fashion show dengan menggunakan batik
UMKM binaan serta mendorong kepada perbankan agar mau memberikan kredit
kepada UMKM Batik yang memiliki potensi untuk berkembang dengan baik
tersebut.
turut serta dalam upaya pengendalian inflasi di wilayah kerjanya melalui Tim
penukaran uang yang tidak layak edar (UTLE) yang ditukar dengan uang layak
50
edar (ULE). Penukaran UTLE dengan ULE oleh KPw BI tidak dikenakan biaya
alias gratis, penukaran bisa dilakukan di KPw BI Malang. Selain itu, KPw BI
Malang ternyata juga menggelar operasi kas keliling, yakni beberapa pegawai
KPw BI Malang ditemani oleh beberapa orang dari Satuan Brimob Polri
kerja, penulis juga mendapatkan banyak materi tentang Bank Indonesia yang
disampaikan oleh pemateri dari masing-masing unit serta dengan Deptuti di KPw
sentral dibentuk, alasan mengapa diperlukan adanya bank sentral serta tugas-
tugas yang diemban oleh bank sentral. Kedua, penulis juga mendapatkan materi
bonus, sanksi dan tunjangan hidup diberikan KPw BI Malang kepada seluruh
pegawai agar kinerja sumberdaya manusia dapat optimal. Materi berikutnya yang
penulis dapatkan adalah mengenai uang kartal, yakni tentang bagaimana proses
pembentukan uang kartal, karakteristik uang kartal yang asli, karakteristik uang
palsu dan bagaimana menilai sebuah uang layak untuk diedarkan atau tidak.
akan tetapi para staff dan pegawai KPw BI senantiasa ramah dan murah senyum
51
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
kerja dan sumbangan dalam PDB Indonesia. Oleh karena itu, untuk
kali ini adalah peran Bank Indonesia sebagai salah satu lembaga
Bank Indonesia).
52
batik yang bernama “Batik Jatim Katesa”. Di Kota Malang sendiri
Malang.
4.2. Saran
sama yang lebih baik lagi dengan Pemerintah Daerah dan dinas terkait
sehingga dengan adanya kerjasama yang lebih baik maka akan lebih
53
penyuluhan atau menjemput bola dengan datang langsung kepada
54
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, Iman dan Ridwan Fadillah, Adi. 2009. Pengaruh Penyaluran Kredit
Kuncoro, Mudrajad. 2007. Usaha Kecil Di Indonesia : Profil, Masalah dan strategi
Pemberdayaan.
KPw Bank Indonesia Malang. 2016. Laporan Pelatihan Batik Jatim Katesa.
Malang.
Joko, Sutrisno dan Sri. 2004. Pengkajian Koperasi Dan Ukm Nomor 2
Nadjamudin, Ach. 2013. Booklet Unit Akses Keuangan & UMKM KpwBI Malang.
Malang
55
LAMPIRAN 1
56
57
58
59
60
61
62
63
LAMPIRAN 2
64
LAMPIRAN 3
65
66
67