Anda di halaman 1dari 11

RESUME BELAJAR

MANAJEMEN KEPERAWATAN

OLEH:
DEVY YOLANDA
P1337420919020

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS


JURUSAN KEPERAWATAN – POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES SEMARANG
2019
ANALISIS SWOT
Analisis SWOT adalah analisis kondisi internal maupun eksternal suatu organisasi yang
selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk merancang strategi dan program kerja. Analisis
internal meliputi penilaian terhadap faktor kekuatan (strength), dan kelemahan (weakness).
Sementara analisis eksternal mencakup faktor peluang (oportunity) dan tantangan (threaths).
Ada 2 macam pendekatan dalam analisis SWOT yaitu :
1. Pendekatan kualitatif Matriks SWOT
Pendekatan kualitatif Matriks SWOT sebagaimana dikembangkan oleh kearns
menampilkan 8 kotak, yaitu 2 paling atas adalah kotak faktor eksternal (peluang dan tantangan)
sedangkan 2 kotak sebelah kiri adalah faktor internal (kekuatan dan kelemahan). Empat kotak
lainnya merupakan kotak isu – isu strategis yang timbul sebagai hasil titik pertemuan antara
faktor faktor internal dan eksternal

Matriks SWOT kearns


EKSTERNAL
OPORTUNITY TREATHS
INTERNAL
Comparative Mobilization
STRENGTH
advantage
Divestment/ invesment Damage control
WEAKNESS

Sumber : hisyam (2010)


Keterangan :
ü Sel A : Comparative Adventages
Sel ini merupakan pertemuan 2 elemen kekuatan dan peluang, sehingga kemungkinan bagi
organisasi untuk berkembang lebih cepat
ü Sel B : Mobilization
Sel ini merupakan interaksi antara ancaman dan kekuatan. disini dilakukan upaya mobilisasi
sumber daya yang merupakan kekuatan organisasi untuk memperlunak ancaman dari luar,
bahkan kemudioan merubah ancaman menjadi sebuah peluang.
ü Sel C : Divestment / Investment
ü Sel D : Damage Control
2. Pendekatan Kuantitatif Analisis SWOT
Data SWOT kualitatif di atas dapat dikembangkan secara kuantitaif melalui
perhitungan Analisis SWOT yang dikembangkan oleh Pearce dan Robinson
(1998) agar diketahui secara pasti posisi organisasi yang sesungguhnya.
Perhitungan yang dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:
a) Melakukan perhitungan skor (a) dan bobot (b) point faktor serta jumlah total perkalian skor dan
bobot (c = a x b) pada setiap faktor S-W-O-T ; Menghitung skor (a) masing-masing point faktor
dilakukan secara saling bebas (penilaian terhadap sebuah point faktor tidak boleh dipengaruhi
atau mempengeruhi penilaian terhadap point faktor lainnya. Pilihan rentang besaranskor sangat
menentukan akurasi penilaian namun yang lazim digunakan adalah dari 1 sampai 10, dengan
asumsi nilai 1 berarti skor yang paling rendah dan 10 berarti skor yang paling tinggi.
Perhitungan bobot (b) masing-masing point faktor dilaksanakan secara
saling ketergantungan. Artinya, penilaian terhadap satu point faktor adalah dengan
membandingkan tingkat kepentingannya dengan point faktor lainnya. Sehingga formulasi
perhitungannya adalah nilai yang telah didapat (rentang nilainya sama dengan banyaknya point
faktor) dibagi dengan banyaknya jumlah point faktor).
b) Melakukan pengurangan antara jumlah total faktor S dengan W (d) dan faktor O dengan T (e);
Perolehan angka (d = x) selanjutnya menjadi nilai atau titik pada sumbu X, sementara perolehan
angka (e = y) selanjutnya menjadi nilai atau titik pada sumbu Y;
c) Mencari posisi organisasi yang ditunjukkan oleh titik (x,y) pada kuadran
SWOT.

No STRENGTH SKOR BOBOT TOTAL


1.
2. dst
Total kelemahan
No WEAKNESS SKOR BOBOT TOTAL
1.
2.
Total
Kelemahan
Selisih Total Kekuatan – Total Kelemahan = S – W = x
No OPPORTUNITY SKOR BOBOT TOTAL
1.
2. dst
Total Peluang
No TREATH SKOR BOBOT TOTAL
1.
2.
dst
Total Tantangan
Selisih Total Peluang – Total Tantangan = O –T = y

Opportunity
O

(-,+)
Ubah Strategi
(+,+)
Progresif

Kuadran III
Kuadran I

Weakness W
S Strength

Kuadran IV
(+,-)
Diversifikasi Strategi
Kuadran II

(-,-)
Strategi Bertahan

T
Threath

Keterangan :
1) Kuadran I (positif, positif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat dan berpeluang, Rekomendasi strategi
yang diberikan adalah Progresif, artinya organisasi dalam kondisi prima dan mantap sehingga
sangat dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan meraih
kemajuan secara maksimal.
2) Kuadran II (positif, negatif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat namun menghadapi tantangan yang
besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Diversifikasi Strategi, artinya organisasi
dalam kondisi mantap namun menghadapi sejumlah tantangan berat sehingga diperkirakan roda
organisasi akan mengalami kesulitan untuk terus berputar bila hanya bertumpu pada strategi
sebelumnya. Oleh karenya, organisasi disarankan untuk segera memperbanyak ragam strategi
taktisnya.
3) Kuadran III (negatif, positif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah namun sangat berpeluang.
Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Ubah Strategi, artinya organisasi disarankan untuk
mengubah strategi sebelumnya. Sebab, strategi yang lama dikhawatirkan sulit untuk dapat
menangkap peluang yang ada sekaligus memperbaiki kinerja organisasi.
4) Kuadran IV (negatif, negatif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah dan menghadapi tantangan besar.
Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Strategi Bertahan, artinya kondisi internal
organisasi berada pada pilihan dilematis. Oleh karenanya organisasi disarankan untuk
meenggunakan strategi bertahan, mengendalikan kinerja internal agar tidak semakin terperosok.
Strategi ini dipertahankan sambi terus berupaya membenahi diri.
MANAJEMEN KEPERAWATAN

1. Mengenai SBAR
a. Tanggapan mengenai sbar terkait komunikasi dokter-perawat
Keperawatan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan di rumah
sakit, karena itu tujuan pelayanan perawatan merupakan salah satu bagian dari
tujuan utama rumah sakit. Komunikasi yang efektif dalam lingkungan perawatan
kesehatan membutuhkan pengetahuan, keterampilan dan empati. Ini mencakup
mengetahui kapan harus berbicara, apa yang harus dikatakan dan bagaimana
mengatakannya serta memiliki kepercayaan diri dan kemampuan untuk
memeriksa bahwa pesan telah diterima dengan benar. Meskipun digunakan setiap
hari dalam situasi klinis, keterampilan komunikasi perlu dipelajari, dipraktekkan
dan disempurnakan oleh semua perawat sehingga dapat berkomunikasi dengan
jelas, singkat dan tepat. Untuk itu diperlukan pendekatan sistematik untuk
memperbaiki komunikasi tersebut salah satunya dengan cara komunikasi teknik
SBAR (situation, background, assessment, recommendation)
Komunikasi SBAR adalah kerangka teknik komunikasi yang disediakan untuk
petugas kesehatan dalam menyampaikan kondisi pasien. SBAR adalah alat
komunikasi dalam melakukan identifikasi terhadap pasien sehingga mampu
meningkatkan kemampuan komunikasi antara perawat dan dokter. Dokter lebih
memperhatikan karena informasi yang ringkas, perawat bekerja lebih cepat dan
mengkomunikasikan masalah dengan jelas serta dapat memberi kesempatan
menyampaikan saran kolaborasi.
b. Isu-isu terkait SBAR
Meskipun komunikasi SBAR di desain untuk komunikasi dalam situasi beresiko
tinggi antara perawat dan dokter, teknik SBAR juga dapat digunakan untuk
berbagai bentuk operan tugas, misalnya operan antara perawat.
SBAR digunakan sebagai strategi untuk meningkatkan komunikasi efektif saat
serah terima informasi pasien yang berujung pada peningkatan patient safety.
Keuntungan SBAR adalah kekuatan perawat berkomunikasi secara efektif,
dokter percaya pada analisa perawat karena menunjukkan perawat paham akan
kondisi pasien, dan dapat memperbaiki komunikasi yang berujung pada perbaikan
keamanan pasien
Format pendokumentasian model SBAR untuk serah terima antar shift

S (diagnosa medis dan masalah keperawatan)

B (sign and symptome dari masing-masing masalah keperawatan: data subjektif


dan data objektif)

A (analisa dari data-data yang ada di background ( b ) sesuai masalah


keperawatan dan mengacu kepada tujuan dan kriteria hasil masing-masing
diagnosa keperawatan)

R (intervensi mandiri/ kolaborasi yang prioritas dikerjakan dan hal-hal khusus


yang harus menjadi perhatian)

c. Contoh penerapan SBAR


S: Anak post op hari 1 dengan Craniotomi removal e.c Astrocitoma post
pemasangan Vp Shunt
Masalah keperawatan :
• Gangguan perfusi jaringan Cerebral
• Tidak efektifnya bersihan jalan nafas
• Resiko infeksi
• Resiko gangguan keseimbangan cairan : kurang
B: Ibu pasien mengatakan anak cendrung tidur , ubun-ubun tampak cekung ,
refleks menghisap kurang, tidak ada muntah . Breast feeding hanya 20 ml.
Feeding susu 8x 50ml. GCS; E 3 M 5 V menangis, pupil 2/2 reaksi positif, suhu
37.3°C, RR 24 x/mnt, Ronchi dikedua lapang paru, HR 144x/mnt. BAB tidak
ada, hasil PA belum ada. Sedang terpasang D5i/4 NaCl/12 jam. BB 5.8Kg
A: Perfusi jaringan serebral belum adekuat pasen masih cenderung tidur.
Tidak ada tanda-tanda peningkatan TIK, slem masih banyak, batuk tidak efektif,
tanda-tanda infeksi tidak ditemukan
R: Monitor status neurologi dan tanda-tanda peningkatan TIK Gunakan tehnik
a/anti septic dalam merawat luka.
Observasi balance cairan
Kaji dan monitor status pernafasan
Follow up dan diskusikan hasil PA

2. Analisis dari jurnal (jurnal terlampir) mengenai kepuasan pasien terhadap pelayanan
keperawatan
Rumah sakit sebagai pemberi jasa pelayanan harus dapat memuaskan
masyarakat sebagai pengguna jasa. Kepuasan pasien merupakan salah satu
indikator dalam menilai mutu pelayanan dirumah sakit. Pelayanan keperawatan
merupakan bagian intekral dari pelayanan kesehatan dirumah sakit, kualitas
pelayanan kesehatan sangat ditentukan oleh kualitas pelayanan keperawatan
sehingga perlu adanya peningkatan mutu pelayanan keperawatan dirumah sakit
tersebut. Salah satu pelayanan keperawatan dirumah sakit adalah pelayanan prima
merupakan suatu pelayanan professional, cepat, bersih, ramah dan pelayanan yang
memberikan kepuasan bagi kesembuhan pasien. Harapan merupakan sesuatu yang
individu inginkan untuk didapatkan atau dicapai. Harapan tinggi pasien dalam
penelitian ini berhubungan dengan perilaku caring perawat. Perilaku perawat
yang caring membuat pasien merasa dihargai, sehingga hal itu memberi kepuasan
yang sesuai dengan harapan pasien.
Dapat diambil kesimpulan bahwa Kualitas pelayanan dokter berpengaruh
terhadap kepuasan pasien umum maupun pasien asuransi. Kualitas pelayanan
perawat berpengaruh terhadap kepuasan pasien umum maupun pasien Asuransi.
Kualitas pelayanan administrasi berpengaruh terhadap kepuasan pasien umum
maupun pasien Asuransi. Variabel yang paling berpengaruh terhadap kepuasan
pasien adalah pelayanan perawat pada pasien umum maupun pasien Asuransi.
Sebaiknya dilakukan peningkatan keterampilan petugas dengan pelatihan atau
pendidikan yang lebih tinggi, sehingga dapat memberikan pelayanan perawatan,
pemeriksaan, dan pengobatan yang akurat dan cepat.
3. Konsep Service Quality (Servqual) terhadap pelayanan keperawatan dan saran untuk
peningkatan kualias pelayanan keperawatan
Konsep dan hubungan: Menurut konsep service quality yang populer, ServQual
dinyatakan bahwa kualitas pelayanan memiliki 5 dimensi, yaitu reliability,
resposniveness, assurance, empathy, dan tangible. Service Quality adalah
seberapa jauh perbedaan antara harapan dan kenyataan para pelanggan atas
layanan yang mereka terima. Service Quality dapat diketahui dengan cara
membandingkan persepsi pelanggan atas layanan yang benar-benar mereka terima
dengan layanan sesungguhnya yang mereka harapkan. Kualitas pelayanan
menjadi hal utama yang diperhatikan serius oleh rumah sakit, yang melibatkan
seluruh sumber daya yang dimiliki rumah sakit. Rumah sakit/sarana pelayanan
kesehatan lainnya, meskipun milik pemerintah, saat ini tidak lagi hanya bisa
mengandalkan subsidi untuk menyokong berjalannya kegiatan operasional
institusi. Dengan kata lain, ada upaya pemandirian dan pergeseran dari institusi
non profit menjadi institusi profit (bisnis). Pelayanan kesehatan merupakan setiap
upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara bersamaan dalam suatu organisasi
untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah, dan menyembuhkan
penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok, dan
ataupun masyarakat.
Rekomendasi: . Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan
yang dapat memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan sesuai dengan
tingkat kepuasan rata-rata penduduk serta yang penyelenggaraannya sesuai
dengan standard dan kode etik profesi yang telah ditetapkan. Sampai saat ini,
kepuasan pelanggan masih sangat relevan dengan kegiatan bisnis di mana pun.
Logika sederhanya, bila pelanggan suatu institusi bisnis puas, maka akan semakin
membaik pula kehidupan bisnis dan kehidupan keuangan di dalam institusi bisnis
tersebut. Hal ini juga berlaku pada dunia bisnis kesehatan, bila pasien merasa puas
dengan pelayanan kesehatan yang diterimanya, maka akan semakin meningkat
pula loyalitasnya untuk senantiasa menggunakan jasa layanan kesehatan tersebut
Kepuasan sangat bersifat subjektif dan unik bagi setiap pelanggan, pasiaen yang
merasa puas adalah mereka yang mendapatkan value dari pemberi
layanan/pemasok/produsen suatu produk (barang/jasa).
Untuk dapat mewujudkan tercapainya pelayanan yang berkualitas diperlukan
tenaga keperawatan yang profesional; memiliki kemampuan intelektual, teknikal,
dan interpersonal, berdasarkan standar praktik; serta memperhatikan kaidah etik
dan moral. Selain keselamatan pasien dan mutu pelayanan perawatan, ada faktor
karir perawat yang sangat mempengaruhi pelayanan keperawatan tersebut.
Semakin tinggi pendidikan perawat semakin jauh dengan pelayanan terhadap
pasien, baik di rumah sakit maupun pada pelayanan komunitas. Dari hasil
observasi masih dijumpai adanya perawat yang tidak peduli dengan keluhan yang
disampaikan oleh pasien maupun keluarganya. Perawat dalam memberikan
pelayanan perawatan belum banyak terpapar dengan kompetensi seperti yang
akan mereka lakukan sesuai dengan tingkat pendidikan, pelatihan, dan
pengalaman kerja yang dimiliki. Pengembangan karir pada saat ini lebih
menekankan pada posisi/jabatan, baik struktural maupun fungsional, sedangkan
jenjang karir profesional berfokus pada pengembangan jenjang karir profesional
yang sifatnya individual. Berlakunya sistem jenjang karir profesional memacu
perawat untuk meningkatkan kualitas dirinya, sesuai dengan bidang keahlian
masing-masing, sehingga nanti diharapkan perawat dapat memberikan pelayanan
yang lebih baik terhadap masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai