Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Tumbuhan berbiji ( Spermatophyta ) adalah tumbuhan yang mempunyai
bagian yang di sebut biji. Pada dasarnya tumbuhan biji itu dicirikan dengan
adanya bunga sehingga sering disebut dengan tumbuhan berbunga (Anthopyta).
Biji dihasilkan oleh bunga setelah terjadi peristiwa penyerbukan dan pembuahan.
Dengan kata lain, biji dapat dihasilkan merupakan alat pembiakan secara seksual
(generatif).
Tumbuhan berbiji di kelompokkan menjadi dua anak divisi, yaitu tumbuhan
berbiji terbuka (Gymnospermae) dan tumbuhan biji tertutup (Angiospermae).
Pada tumbuhan biji terbuka, biji tidak tertutup dengan daging buah atau daun
buah (karpelum). Misalnya, pada cemara, pinus, dan damar. Sementara itu, pada
tumbuhan berbiji tertutup, biji di tutupi oleh daging buah atau daun buah.
Misalnya, pada mangga, durian, dan jeruk. Dalam tumbuhan berbiji banyak sekali
ordo ataupuun famili dari tiap divisi. Hal ini membuktikan bahwa tumbuhan
berbiji merupakan tumbuhan yang dapat dikatakan tumbuhan yang memiliki
bagian yang sangatlah banyak.
Gymnospermae telah hidup di bumi sejak periode Devon (410-360 juta tahun
yang lalu), sebelum era dinosaurus. Pada saat itu, Gymnospermae banyak diwakili
oleh kelompok yang sekarang sudah punah dan kini menjadi batu bara:
Pteridospermophyta (paku biji), Bennettophyta dan Cordaitophyta. Anggota-
anggotanya yang lain dapat melanjutkan keturunannya hingga sekarang.
Angiospermae yang ditemui sekarang dianggap sebagai penerus dari salah satu
kelompok Gymnospermae purba yang telah punah (paku biji).

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Gymnospermae?
2. Apa ciri-ciri morfologi dari Gymnospermae?
3. Dimanakah habitat dari Gymnospermae?
4. Bagaimana keteraturan Gymnospermae dalam keanekaragaman hayati?

1
C. Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Gymnospermae.
2. Mengetahui ciri-ciri morfologi dari Gymnospermae.
3. Mengetahui habitat dari Gymnospermae.
4. Mengetahui keteraturan Gymnospermae dalam keanekargaman hayati.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Gymnospermae
Gymnospermae (Gymnospermae, dari kata Yunani Gymnos, telanjang, dan
Sperm, biji) dikelompokkan sebagai tumbuhan ‘berbiji telanjang’ karena biji-
bijinya tidak tertutup di dalam ruang. Gymnospermae adalah golongan jenis
tumbuhan yang menghasilkan biji dalam keadaan tidak tertutup oleh daging buah
(Karpel) sehingga tampak dari luar sejak masih bakal biji hingga menjadi biji.
Organ untuk reproduksi generetif pada Gymnospermae dinamakan strobilus.

B. Ciri Morfologi Gymnospermae


1. Batang tidak bercabang atau bercabang, berkayu, dan tumbuh tegak ke
atas
2. Berakar tunggang
3. Berdaun sempit, tebal dan kaku seperti jarum
4. Biji terdapat dalam daun buah (makrosporofil) dan serbuk sari terdapat
dalam bagian yang lain (mikrosporofil), daun buah penghasil dan badan
penghasil serbuk sari terpisah, dan masing-masing disebut dengan
strobilus.

C. Habitat Gymnospermae
Gymnospermae hidup di mana-mana, hampir di seluruh permukaan bumi ini.
Mulai dari daerah tropis, yang cukup air hingga daerah kering.
1. Ginkgophyta banyak ditemukan di negara Cina, khususnya di daerah kecil
di Zhejiang Cina dan di Mu Tian Shan provinsi di Timur
2. Cycadophyta hidup di daerah tropis dan subtropis.
3. Coniferophyta atau dapat disebut Pinophyta hidup tersebar di berbagai
daerah, bahkan hampir di seluruh daerah di dunia. Pohon pinus dan
cemara banyak tumbuh di Eropa bagian pegunungan.
4. Gnetophyta banyak tumbuh di daerah tropis dan subtropis.

3
D. Keteraturan Gymnospermae Dalam Keanekaragaman di Alam
Tumbuhan biji pertama muncul pada catatan fosil yang berasal dari 360 juta
tahun yang lalu, lebih dari 200 juta tahun sebelum fosil angiospermae pertama.
Tumbuhan berbiji pertama ini punah, demikian pula dengan beberapa garis
keturunan yang muncul belakangan. Berikut tiga divisi yang sudah punah dari
Gymnospermae yakni:
1. Bennetophyta
2. Cordaitophyta
3. Pteridospermophyta
Divisi Gymnospermae yang masih ada sampai sekarang adalah:
1. Ginkgophyta
Anggota divisi ini yang masih ada adalah Ginkgo biloba. Ginkgo biloba
merupakan pohon besar, dapat mencapai ketinggian lebih dari 30 meter. Daun
lebar berbentuk seperti kipas, dengan belahan yang berlekuk dalam dan tulang
daunnya berbentuk menggarpu.
Ginko biloba merupakan tumbuhan Gymnospermae yang meranggas,
berumah dua, biji keras berwarna kekuningan, berukuran sebesar kelereng,
berbau tidak enak. Gingko biloba merupakan spesies tunggal dari salah satu
divisi anggota tumbuhan berbiji terbuka yang pernah tersebar luas di dunia.
Pada masa kini tumbuhan ini diketahui hanya tumbuh liar di Asia Timur Laut,
namun telah tersebar luas di berbagai tempat beriklim sedang lainnya sebagai
pohon penghias taman atau pekarangan misal di Golden Gate Park, San
Francisco serta jalanan Manhattan serta Jepang dan di Amerika Serikat, pohon
ginkgo bisa ditemukan di Pierce Arboretum (Longwood Gardens)
Tanaman ini memiliki kemampuan adaptasi yang cukup tinggi dan tahan
terhadap serangan hama penyakit. Sehingga dapat tumbuh subur di lingkungan
tercemar sekalipun. Hal tersebut yang menjadikan ginkgo biloba tetap dapat
bertahan hidup hingga saat ini.
Ginkgo biloba berkembang biak lewat biji, stek batang, dan okulasi. Di alam
ginkgo berkembang biak lewat biji. Secara alami anakan pohon Ginkgo
biloba jarang terdapat di sekitar induknya. Fenomena ini karena banyak satwa
liar yang menyukai biji ginkgo dan membawanya ke tempat yang jauh dari

4
induknya. Banyaknya penyebar biji inilah yang menjadi salah satu faktor
tanaman ini masih dapat bertahan hidup hingga kini. Meski begitu,
mengecambahkan Ginkgo biloba bukan perkara gampang. Perkecambahan
bijinya memerlukan waktu tidak seragam, berkisar 30-60 hari.
Pertumbuhan tanaman ginkgo tergolong sangat lambat. Biasanya
memerlukan waktu 10-12 tahun untuk mencapai tinggi 6 m. Untuk
membentuk kanopi daun yang membundar, diperlukan waktu kurang lebih 20
tahun. Setelah berumur 20-35 tahun, tanaman ini baru dapat menghasilkan
buah.
Meskipun tanaman ini terbukti sanggup bertahan hidup ribuan tahun,
bukan berarti keberadaannya sama sekali tidak terancam. Sekarang, seiring
perkembangan zaman, satwa-satwa penyebar biji Ginkgo biloba mulai
terdesak. Padahal perkembangbiakan tanaman ini sangat dipengaruhi oleh
satwa-satwa itu. Kalau satwa-satwa itu terancam, otomatis keberadaan Ginkgo
biloba juga terancam.

Sumber: http://cdn.shopify.com/s/files/1 1 Sumber:https://asset-a.grid.id

 Klasifikasi Ilmiah :
Kingdom : Plantae
Divisi : Ginkgophyta
Kelas : Ginkgoopsida
Ordo : Ginkgoales
Famili : Ginkgoaceae
Genus : Ginkgo
Spesies : Ginkgo biloba

5
2. Cycadophyta
Kelas ini hanya mempunyai 1 ordo, yaitu Cycadales. Ordo Cycadales
yang semula hanya memiliki satu familia (Cycadaceae) kini terdiri atas
familia Cycadaceae dan Zamiaceae. Di dalam beberapa buku kedua familia
tersebut masih sering disatukan. Di kebon Raya Bogor kedua familia tersebut
sudah dinyatakan terpisah. Pada umumnya ada kemiripan antara anggota
Cycadaceae dengan anggota Zamiaceae yaitu strobilus betina terminalis dan
tunggal, juga strobilus jantannya besar. Daun besar dengan duduk daun roset
mirip daun paku tiang. Ciri yang khas untuk tumbuhan ini adalah batang yang
tidak bercabang, daun majemuk, seperti kulit, tersusun sebagai tajuk di puncak
batang yang memanjang.
Sporofil tersusun dalam strobilus berumah dua (dalam satu strobilus
terdapat 1 alat kelamin). Strobilus jantan sangat besar, tersusun oleh sporofil-
sporofil berbentuk sisik, dan banyak mikrosporangium. Pada strobilus betina
(megasporofil), sporofil berupa sisik dengan 2 bakal biji.
Ordo ini beranggotakan sembilan genus yang masih hidup sampai
sekarang dan meliputi sekitar 100 spesies. Meskipun tumbuhan ini tidak
ditemukan dalam fosil diduga sudah muncul pada zaman trias sampai kapur
awal. Tanda-tanda khas golongan ini adalah batang tidak bercabang, daun
majemuk tersusun sebagai tajuk di pucak pohon.
Cycadales ditemukan di iklim tropis, subtropis, dan iklim sedang dengan
keanekargaman spesies yang paling tinggi di Amerika Tengah dan Selatan. Di
alam bebas, Cycadales tumbuh dalam berbagai habitat, dari daerah kering
semi-gurun sampai ke daerah dengan curah tinggi, dari daerah-daerah tanah
berpasir, berbatu, rawa dan miskin oksigen sampai ke tanah yang kaya zat
organik.

6
Sumber: https://upload.wikimedia.org/wik 1

Kingdom : Plantae
Divisi : Cycadophyta
Kelas : Cycadopsida
Ordo : Cycadales
Famili : Cycadaceae
Genus : Cycas
Spesies : Cycas rumphii

3. Coniferophyta atau dapat disebut Pinophyta


Ciri utama anggota Coniferae adalah adanya tajuk berbentuk kerucut
(Coniferae berasal dari kata conus = ‘kerucut’ dan ferein = ‘mendukung’).
Anggotanya dapat berupa semak, perdu, atau pohon. Daun-daunnya berbentuk
jarum, sehingga sering disebut pohon jarum. Tumbuhan ini berumah dua,
tetapi ada juga yang berumah satu. Kelas Coniferae terdiri dari beberapa ordo,
antara lain Ordo Araucariales, Ordo Podocarpales, Ordo Cupressales, dan
Ordo Pinales.
Ordo-ordo tersebut umumnya disusun oleh satu suku. Contoh anggota
Ordo Araucariales adalah Agathis alba (Araucariaceae), contoh anggota Ordo
Podocarpales adalah Podocapus imbricata (Podocarpaceae), dan contoh
anggota Ordo Pinales adalah Pinus silvetris, Abies nordmanniana, dan Pinus
merkusii (Pinaceae). Sedangkan Ordo Cupressales terdiri atas dua suku, yaitu
Taxodiaceae (contohnya Sequoia gigantea) dan Famili Cupressaceae
(contohnya Juniperus communis).

7
Coniferae kebanyakan tersebar di daerah beriklim sedang. Bentuk daunnya
yang sempit sangat adaptif dengan suhu yang rendah yang menjadi ciri khas
daerah tersebut. Di daerah tropika hanya beberapa jenis yang tumbuh di alam
yang secara alami menyukai daerah pegunungan yang sejuk. Di Indonesia
terdapat beberapa perwakilannya, seperti Pinus merkusii, sejumlah
Araucariaceae sperti damar (Agathis alba) serta beberapa Pordocarpus.

Sumber: https://upload.wikimedia.org/wik 2

Kingdom : Plantae
Divisi : Pinophyta
Kelas : Pinopsida
Ordo : Pinales
Famili : Araucariaceae
Genus : Agathis
Spesies : Agathis alba

4. Gnetophyta
Dengan anggota hanya 3 genus: Gnetum (melinjo dan kerabatnya),
Welwitschia, dan Ephedra. Divisio ini memiliki strobilus jantan yang tersusun
majemuk, daun berhadapan atau melingkar, seluruh pembuluh terdapat pada
kayu sekunder dan tidak terdapat saluran resin. Contoh: Gnetum gnemon
(melinjo), daun muda, biji dan bunganya dapat disayur. Bijinya dibuat
menjadi emping, kulit kayunya digunakan sebagai bahan pembuatan benang
atau kertas.

8
Gnetum mencakup 35 spesies pohon, semak, dan sulur tropis, sebagian
berasal dari Afrika dan Asia. Daunnya mirip sekali dengan daun tumbuhan
berbunga, dan bijinya terlihat mirip buah. Welwitschia terdiri atas satu spesies,
Welwitschia mirabilis, tumbuhan yang hidup hanya di gurun-gurun Afrika
barat daya. Daunnya yang seperti pita tergolong daun terlebar yang diketahui.
Ephedra mencakup sekitar 40 spesies yang mendiami wilayah kering
diseluruh dunia. Sesemakan gurun ini, biasa disebut ‘teh mormon’,
menghasilkan senyawa efedrin, yang digunakan dalm obat-obatan sebagai
dekongestan (mengatasi saluran pernapasan yang mampat).

Sumber: https://djual.files.wordpress.co1 Sumber: https://upload.wikimedia.org/wik 3

Kingdom : Plantae
Divisi : Gnetophyta
Kelas : Gnetopsida
Ordo : Gnetales
Famili : Gnetaceae
Genus : Gnetum
Spesies : Gnetum gnemon

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Gymnospermae (Gymnospermae, dari kata Yunani Gymnos, telanjang, dan
Sperm, biji) dikelompokkan sebagai tumbuhan ‘berbiji telanjang’ karena biji-
bijinya tidak tertutup di dalam ruang. Gymnospermae adalah golongan jenis
tumbuhan yang menghasilkan biji dalam keadaan tidak tertutup oleh daging buah
(Karpel) sehingga tampak dari luar sejak masih bakal biji hingga menjadi biji.
Gymnospermae memiliki ciri-ciri morfologi yakni, batang tidak bercabang
atau bercabang, berkayu, dan tumbuh tegak ke atas, berakar tunggang, berdaun
sempit, tebal dan kaku seperti jarum, biji terdapat dalam daun buah
(makrosporofil) dan serbuk sari terdapat dalam bagian yang lain (mikrosporofil),
daun buah penghasil dan badan penghasil serbuk sari terpisah, dan masing-masing
disebut dengan strobilus.
Gymnospermae hidup di mana-mana, hampir di seluruh permukaan bumi ini.
Mulai dari daerah tropis, yang cukup air hingga daerah kering.
Tumbuhan biji pertama muncul pada catatan fosil yang berasal dari 360 juta
tahun yang lalu, lebih dbari 200 juta tahun sebelum fosil angiospermae pertama.
Tumbuhan berbiji pertama ini punah. Berikut tiga divisi yang sudah punah dari
Gymnospermae yakni: Bennetophyta, Cordaitophyta, Pteridospermophyta. Divisi
Gymnospermae yang masih ada sampai sekarang adalah: Ginkgophyta,
Cycadophyta, Coniferophyta atau dapat disebut Pinophyta dan Gnetophyta.
Ginkgophyta banyak ditemukan di negara Cina, khususnya di daerah kecil di
Zhejiang Cina dan di Mu Tian Shan provinsi di Timur. Cycadophyta hidup di
daerah tropis dan subtropis. Coniferophyta atau dapat disebut Pinophyta hidup
tersebar di berbagai daerah, bahkan hampir di seluruh daerah di dunia. Pohon
pinus dan cemara banyak tumbuh di Eropa bagian pegunungan dan Gnetophyta
banyak tumbuh di daerah tropis dan subtropis.

10

Anda mungkin juga menyukai