PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
hak untuk mengetahui dan hak untuk mendapatkan informasi. Informasi itu
sendiri telah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat dan telah menjadi
komunikasi harus dapat terjaga dengan baik, dengan kata lain diperlukan
sistem ini sendiri sangatlah rentan untuk tidak bekerja sebagaimana mestinya
(malfunction), dapat diubah-ubah ataupun diterobos oleh pihak lain baik oleh
yang disebarkan oleh Orang yang melalui ruang pada kecepatan cahaya.
1Edmon Sekilas Perkembangan Teknologi Sistem Informasi Dan Komunikasi dalam Kompilasi Hukum
Telematika, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004), hlm. 92.Makarim,
Menurut Wahyudi, pengertian Radio adalah pemancar gelombang
diteruskan ke pesawat penerima dan sinyal radio itu diubah menjadi suara
sebagai bahan antara (medium) yang bentuk umum sistemnya adalah sebuah
berdampak positif bagi publik. Publik harus memiliki akses yang memadai
2 Wahyudi. Pengertian Radio. (Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, 1996), hlm. 12.
3 Simanjuntak. Pengertian Radio. (Jakarta: PT.Buku Seru, 1993), hlm. 70.
4 Pasal 9 ayat (3) huruf (c) Undang-undang Telekomunikasi Nomor 36 tahun 1999: penyelenggara
telekomunikasi khusus sebagaimana dalam Pasal 8 ayat (2) dapat menyelenggarakan telekomunikasi
untu keperluan penyiaran.
terhadap publik melalui penciptaan iklim kompetitif antar lembaga Penyiaran
terbaik kepada publik. Untuk itu sangat diperlukan penekanan pada prinsip
ini membuka peluang akses bagi setiap warga negara untuk menggunakan dan
dunia bisnis dan pemerintah, penyiaran juga telah menjadi suatu lembaga
bisnis yang juga berperan dalam kegiatan ekonomi nasional, oleh karenanya
Penyiaran.
penegak hukum dalam menegakkan hukum secara teori dan praktek, sehingga
perbuatan sebagai suatu tindak pidana.8 Kemajuan yang terus terjadi pada
kumpulan informasi yang dapat diakses oleh semua orang dalam bentuk
frekuensi radio.
7 Ediwarman, Penegakan Hukum Dalam Prespektif Kriminologi, (Medan: Genta Publishing, 2014), hlm
.2.
8 Lihat, Barda Nawawi Arief, Bunga Rampai Kebijakan Hukum Pidana, (Bandung: PT. Citra Aditya
elektromagnetik). Gelombang ini melintas dan merambat lewat udara dan bisa
juga merambat lewat ruang angkasa yang hampa udara, karena gelombang ini
dampak sisi negatif yaitu tindakan kejahatan yang selama ini dianggap tidak
hukum atas penggunaan frekuensi radio tanpa izin ini. Hal ini termasuk
dianggap sebagai tindak pidana dan mengenai sanksi apa yang akan dikenakan
9Mahmud Mulyadi, Criminal Policy, Pendekatan Integral Penal Policy dan Non Penal Pollicy, Pustaka
Bangsa Press, Tahun 2008, halaman 20.
merupakan salah satu media dan sebagai tempat peluang usaha di dalam
penggunaan frekuensi radio tanpa ijin dalam Penyiaran dimana sebagian besar
bagi sesama pengusaha di bidang Penyiaran radio, hal ini pengusaha yang
melakukan tindak pidana tersebut berlaku tidak adil bagi pengusaha yang
(Pasal 33 ayat (1) Uundang-Undang Nomor 36 tahun 1999). Salah satu tujuan
tersebut di dalam Pasal 53 ayat (1) yang berbunyi barang siapa yang
33 ayat 2 dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan
pengaturan sanksi terhadap tindak pidana pencurian frekuensi harus jelas dan
tepat agar dapat digunakan dalam rangka hukum di masa yang akan datang.
TELEKOMUNIKASI ?
tanpa izin ?
C. Tujuan Penelitian
tanpa izin.
D. Manfaat Penelitian
1) Manfaat Teoritis
2) Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
b. Bagi Institusi
c. Bagi Masyarakat
E. Sistematika Penulisan
permasalahan dapat penulis jabarkan secara jelas dan mudah dipahami, maka
sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
TELEKOMUNIKASI
Pada bab ini berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan mengenai
TENTANG TELEKOMUNIKASI.
BAB V : PENUTUP
Dalam bab ini meliputi kesimpulan dan saran sebagai suatu masukan
TINJAUN PUSTAKA
bahwa terkalahkannya ruang angkasa oleh radio dimulai tahun 1802 oleh
Dane, yaitu dengan ditemukannya suatu pesan dalam jarak pendek dengan
10
Ardianto Elvinaro, Komunikasi Massa, Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 1986, hal. 117-
119
dulu) yang resminya didirikan tanggal 16 Juni 1925. Radio siaran di Indonesia
BRV, maka muncul pula stasiun-stasiun radio yang lain yang bersifat ketimuran
Madiunse Radio Omroep (EMRO) diMadiun, dan lain-lain. Radi sekian banyak
radio itu, yang paling besar adalah NIROM karena mendapatkan bantuan dari
kalangan penduduk pribumi yang berkobar sejak tahun 1908, lebih-lebih setelah
tahun 192811.
Vereniging (SRV) yang didirikan pada tanggal 1 april 1933 yang didirikan oleh
Mangkunegoro V11 seorang bangsawan Solo dan seorang insinyur bernama Ir.
Sarsito Mangunkusumo.
Banyaknya siaran radio yang munucul membuat NIROM. NIROM yang pada
awalnya adalah radio yang mensubsidi radio yang bersifat ketimuran diatas
radio-radio yang bersifaat ketimuran. Hal tersebut menjadi berita yang sangat
11
Onong Uchyana Efendi, Ilmu, Teori dan Filsafat, Bandung: Citra Aditya Bakti, 1993, hal. 156-
170
Pada tanggal 29 maret 1937, atas usaha Volksraad M. Sutarjo Karthohadikusuma
radio yang bersifat ketimuran yang bertempat di Bandung dan hasil dari
Sejak saat itu, PPRK berusaha agar dapat berjalan sepenuhnya tanpa
bantuan dari NIROM. Pada saat bersamaan, situasi semakin panas karena api
perang di Eropa yang menyebabkan Negeri Belanda berada dalam situasi sulit dan
menyerah pada Jepang. Sejak itu, bekas kawasan Hindia Belanda beralih ke
dimatikan dan diurus oleh jawatan khusus bernama Hoso Kanri Kyoku yang
agar masyarakat tidak bisa mendengarkan siaran luar negeri selain radio yang
pemerintahan Belanda.
kalah tanpa syarat kepada tentara sekutu, setelah Jepang mengalami serangan bom
atom yang hebat di Hirosiman dan Nagasaki. Seperti yang disebutkan diatas,
pemuda terdapat orang yang dengan resiko kehilangan nyawa tetap mendengarkan
radio siaran luar negeri dan mengetahui bahwa Jepang telah menyerah.
Karno dan Bung Hatta. Pada awalnya, teks proklamasikan akan disiarkan secara
live, namun karena sejak tanggal 15 Agustus stasiun radio dijaga ketat oleh tentara
Jepang, maka proklamasi itu baru boleh disiarkan pada malam harinya, tepanya
pukul 19.00 dan hanya dapat didengar oleh penduduk sekitar Jakarta. Namun, atas
usaha Sachrudin, seorang wartawan kantor berita Domei dan para penyiar Hoso
Kanri Kyoku, Jusuf Ronodipuro dan Bachtiar Lubis serta paran petugas teknik
Suwardio dan Ismaun Irsan. Baru pada tanggal 18 Agustus 1945. Naskah
bersejarah itu dapat dikumandangkan di luar batas tanah air dengan resiko para
petugas nya diberondong oleh tentara Jepang. Siaran ini mengudara dengan
45 meter PMH. Namun, walaupun pemerintah Jepang sudah kalah, mereka tetap
Indonesia tidak tinggal diam. Sebuah pemancar gelap telah diusahakan dan tidak
lama kemudian berkumandang di udara radio siaran dengan stasiun call Radio
Indonesia Merdeka.
bahwa seluruh Indonesia sejak hari itu menjadi Negara Kesatuan dengan nama
Indonesia yang dimiliki dan dikuasai oleh pemerintah. Pada tahun itu, terjadi
sebutan perubahan orde lama ke orde baru. Situasi peralihan ini merupakan
kesempatan baik bagi mereka yang mempunyai hobi radio amatiran untuk
B.pengertian spektrum