KEBAKARAN”
Disusu
Disusun Oleh :
Andini Puspita Ningrum (1518619007)
Layla Najwa Husaini (1518619010)
Mutiara Balqis Batavia (1518619006)
Nadya Adelia Nurlaila (1518619003)
Rihanisa auliya (1518619009)
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil
menyelesaikan Makalah tentang “Fire Risk Assesment”
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.
Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Tim (Topik 2)
i
DAFTAR ISI
i
BAB I
PENDAHULUAN
i
1.3 Tujuan Masalah
1. Untuk menilai risiko kebakaran dan mengevaluasi
kepatuhan fasilitas yang ada di lingkungan sekolah SMAN 68 Jakarata.
2. Mengobservasi gedung di SMAN 68 Jakarta.
Mengevaluasi skenario kebakaran yang mungkin terjadi pada
gedung SMAN 68 Jakarta.
i
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Tempat
Tempat yang kita kunjungi dan observasi adalah SMAN 68 Jakarta.
Kelompok kami menemukan permasalahan-permasalahan terkait Fire Risk
Assessment di gedung tersebut. Diantaranya adalah :
1) Jika kita lihat di setiap gedung,tidak ditemukannya sprinkler di setiap
lantai dan ruangannya.
2) Di lihat dari setiap lorong gedung dari lantai 1 sampai lantai 5 , terdapat
banyak kabel listrik yang tidak teratur penempatannya seperti benang
kusut yang bisa menyebabkan terjadinya konsleting listrik.
3) Terdapat APAR yang sudah tidak layak digunakan karena APAR
tersebut sudah kadaluarsa pemakaiannya, dan isi dari APAR tersebut
tinggal sedikit, bahkan beberapa APAR yang ditemukan sudah ada yang
habis.
4) Terdapat tanda – tanda jalur evakuasi yang cukup memenuhi syarat
NFPA.
2.1 Pengertian
a) APAR (Alat Pemadam Api) : Alat pemadaman yang bisa dibawa/dijinjing
dan digunakan/ dioperasikan oleh satu orang dan berdiri sendiri.
b) Springkler : Alat pemancar air untuk pemadaman kebakaran yang
mempunyai tudung berbentuk deflector pada ujung mulut pancarnya,
sehingga air dapat memancar ke semua arah secara merata.
i
c) Ventilasi udara : bagian dari rumah yang berfungsi sebagai saluran udara dimana
udara dapat mengalir dengan baik dari dan ke dalam rumah. Dengan demikian,
udara yang ada di dalam rumah akan tergantikan secara terus menerus oleh udara
luar melalui ventilasi tersebut.
d) Tangga Darurat : Jalan/jalur evakuasi untuk orang-orang dimana terjadi sebuah
bencana,kebakaran, atau situasi darurat di dalam gedung ke temapt yang aman.
e) Tanda Evakuasi : petunjuk arah evakuasi untuk menuju titik lokasi yang aman.
1) Identifikasi bahaya
2) Identifikasi orang
3) Mengevaluasi
4) Merencanakan setelah melakukan observasi
5) Merevisi gedung yang telah kita observasi
i
BAB III
PEMBAHASAN
i
makanan luka, Besar di tahun an
jiwa. kantin, 2008 (mengga
ada Bab V nti)
beberapa (5.2, APAR
APAR 5.3, beserta
yang 5.6, isinya.
sudah 5.7, Menemp
dalam 5.8) atkan
kondisi APAR
akan Besar di
habis lantai 5
dan area
bahkan kantin,
ada yang Menggan
sudah ti lantai
tidak dengan
ada keramik,
isinya. atau
ditamba dengan
h bahan
dengan yang
kondisi dapat
kantin mengura
yang ngi
kurang adanya
strategis potensi
karena bahaya
kondisi kebakara
kantin di n.
SMAN
68
Jakarta
i
berada
di lantai
5 (paling
atas) dan
kondisi
lantainy
a tidak
memaka
i
keramik,
melaink
an bahan
seperti
kayu
yang
mudah
terbakar.
3 Sistem Untuk Ting Timbul APAR Kepm Letak
Proteksi menanggula gi nya tersedi en No APAR
Kebakar ngi korban a, 26 harus
an kebakaran luka namun tahun diturunka
Aktif secara maupu letakn 2008 n
langsung. n jiwa, ya Bab V menyesua
dan terlalu (5.2, ikan rata-
kerugia tinggi 5.3, rata
n untuk 5.6, jangkaua
materia dijang 5.7, n orang
l kau 5.8) Indonesia
dan Letak
beruk APAR
uran harus
terlalu ditaruh di
i
kecil. tempat
Ditem yang
ukan mecolok .
APAR Melakuk
yang an
sudah peremaja
tidak an
terawa (mengga
t dan nti)
isinya APAR
sudah beserta
kadalu isinya.
arsa. Memasan
Penem g sistem
patan pipa
APAR tegak.
lainny Memasan
a yang g alat
tidak detektor
kondu asap.
sif dan
susah
dijang
kau,
APAR
ditaru
h
ditem
pat
yang
kuran
g
i
menco
lok.
Tidak
ada
sistem
pipa
tegak.
Tidak
ada
alat
detekt
or
asap
Tidak
adany
a
spring
kler
Pasif Material Ting Timbul Mayor Kepm Melapisi
pendukung gi nya itas en No dengan
untuk korban materi 26 material
menghamba luka al tahun yang
t proses maupu bangu 2008 terbuat
kebakaran n jiwa, nan Bab dari
dan terbua IV bahan
kerugia t dari Memperb
n bahan aiki
materia yang ventilasi
l muda udara
h hingga
terbak memadai
ar.
i
Ventil
asi
udara
kuran
g
mema
dai.
4 Perenca Sebagai Ting Timbul Tidak Kep Dipasang
naan peringatan gi nya ada Fire men sistem Fire
Siste saat terjadi korban Alarm No Alarm
m kebakaran luka 26
Pering maupu tahu
atan n jiwa, n
darura dan 2008
t kerugia Bab
n IV
materia SNI
l 04-
0225
-
2000
SNI
03-
3985
-
2000
i
evakua Bab evakuasi
si VIII didalam
(8.5) bangunan
tersebut.
Komu Untuk Ting Kurang Tidak Kepm Harus
nikasi menginfor gi paham adanya en No. Adanya
Darur masikan an inform 26 informasi –
at kepada terkait asi tahun informasi
penghuni komuni terkait 2008 terkait
gedung kasi penggu Bab V penggunaan
sekolah jika darurat naan (5.7) alat
ada bahaya alat proteksi
proteks kebakaran
i
kebaka
ran.
Kuran
gnya
inform
asi
tentang
nomor
darurat
di
dalam
gedung
sekola
h
i
Tangga Kebakaran jiwa biasa tahun setiap
Darurat dan gempa dan 2008 lanatai
bumi tanda bab ( beserta
“jalur 3.8) ukuran
evakuasi yang besar ,
” kondisi
disetiap tangga
tangga. yang sudah
Dan rusak
ukuran segera di
tangga perbaiki,
yang
tidak
terlalu
besar
,
i
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dengan ini kami dapat mengambil kesimpulan bahwa sekolah SMAN 68 Jakarta
memiliki risiko kebakaran yang besar, karena belum memenuhi standar sistem proteksi
kebakaran yang di atur dalam KEPMEN PU NO.26 PRT 2008.
4.2 Saran
Dilihat dari hasil penelitian data yang telah kami tampilkan, ternyata SMAN 68 Jakarta
belum memenuhi standar sistem proteksi kebakaran yang di atur dalam KEPMEN PU NO.26
PRT 2008. Maka perlu adanya suatu tindakan untuk memperbaiki sistem proteksi yang ada,
seperti memperhatikan tanggal kadaluarsa tabung APAR, perapihan penataan kabel dan
lainnya. Demikian akhir makalah ini, kami mengharapkan saran agar karya tulis ini nantinya
jadi lebih baik.
i
DAFTAR PUSTAKA