Anda di halaman 1dari 17

“MENGIDENTIFIKASI POTENSI BAHAYA

KEBAKARAN”

Disusu

Disusun Oleh :
Andini Puspita Ningrum (1518619007)
Layla Najwa Husaini (1518619010)
Mutiara Balqis Batavia (1518619006)
Nadya Adelia Nurlaila (1518619003)
Rihanisa auliya (1518619009)

PROGRAM STUDI REKAYASA KESELAMATAN KEBAKARAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
TAHUN 2019

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil
menyelesaikan Makalah tentang “Fire Risk Assesment”

Makalah ini berisikan tentang hasil identifikasi potensi bahaya kebakaran


yang ada dilingkungan sekolah SMAN 68 Jakarta. atau yang lebih
khususnya Fire Risk Assesment di lingkungan sekolah. Semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat kepada para pembaca serta kami sendiri yang
membuatnya

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.
Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Jakarta 10 November 2019

Tim (Topik 2)

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .........................................................Error! Bookmark not defined.


DAFTAR ISI...................................................................................................................... 3
BAB I .................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 4
1.1 Latar BelakangMasalah ................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................ 4
1.3 Tujuan Masalah ................................................................................................ 5
BAB I .................................................................................................................................. 6
KAJIAN TEORI ............................................................................................................... 6
2.1 Pengertian .......................................................................................................... 6
2.1 Langkah – langkah Fire Risk Assesment ........................................................ 7
BAB III............................................................................................................................... 8
PEMBAHASAN ................................................................................................................ 8
3.1 Tabel Risk Assesment ....................................................................................... 8
BAB IV ............................................................................................................................. 16
PENUTUP........................................................................................................................ 16
4.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 16
4.2 Saran ................................................................................................................ 16
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 17

i
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangMasalah


Fire Risk Assessment (FRA) adalah proses untuk menggambarkan risiko
yang terkait dengan kebakaran yang membahas skenario atau skenario-skenario
kebakaran perhatian, probabilitas mereka, dan potensi-potensi konsekuensinya.
Dokumen-dokumen lain dapat menggunakan istilah-istilah selain FRA, misalnya
analisis risiko kebakaran, bahaya kebakaran, analisis bahaya, dan penilaian
analisis bahaya kebakaran. Penerapan FRA ini dapat mengacu kepada standar
National Fire Protection Association (NFPA) dan juga peraturan lokal seperti
PerMen PU No. 26 Tahun 2008.
Suatu gedung bertingkat harus mempunyai standar keselamatan yang
memenuhi syarat dari Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun
2002 tentang Bangunan Gedung. Adapun pasal 17 ayat 3 berisi “Persyaratan
kemampuan gedung dalam mencegah dan menanggulangi bahaya kebakaran”

1.2 Rumusan Masalah


Kebakaran merupakan suatu ancaman bagi keselamatan manusia.
Perkembangan dan kemajuan pembangunan yang semakin pesat, menyebabkan
resiko terjadinya kebakaran semakin meningkat. Dilingkungan sekolah, yang
melibatkan banyak warga sekolah dan pembangunan gedung sekolah terutama
sekolah yang mempunyai gedung bertingkat, menimbulkan kerawanan apabila
terjadi kebakaran. Usaha pencegahan harus dilakukan oleh setiap individu dan
warga sekolah, agar korban dari peristiwa kebakaran bisa diminimalisir.
Kebakaran bisa saja menelan kerugian moril, materiil, bahkan jiwa manusia.
Kebakaran yang menimpa fasilitas publik, tentu saja menyebabkan kerugian
bagi masyarakat banyak.

Tingkat keselamatan kebakaran, yang selanjutnya kita sebut sebagai


bahaya kebakaran atau risiko kebakaran, dapat dilakukan melalui Fire Risk
Assessment ini.

i
1.3 Tujuan Masalah
1. Untuk menilai risiko kebakaran dan mengevaluasi
kepatuhan fasilitas yang ada di lingkungan sekolah SMAN 68 Jakarata.
2. Mengobservasi gedung di SMAN 68 Jakarta.
Mengevaluasi skenario kebakaran yang mungkin terjadi pada
gedung SMAN 68 Jakarta.

i
BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Tempat
Tempat yang kita kunjungi dan observasi adalah SMAN 68 Jakarta.
Kelompok kami menemukan permasalahan-permasalahan terkait Fire Risk
Assessment di gedung tersebut. Diantaranya adalah :
1) Jika kita lihat di setiap gedung,tidak ditemukannya sprinkler di setiap
lantai dan ruangannya.
2) Di lihat dari setiap lorong gedung dari lantai 1 sampai lantai 5 , terdapat
banyak kabel listrik yang tidak teratur penempatannya seperti benang
kusut yang bisa menyebabkan terjadinya konsleting listrik.
3) Terdapat APAR yang sudah tidak layak digunakan karena APAR
tersebut sudah kadaluarsa pemakaiannya, dan isi dari APAR tersebut
tinggal sedikit, bahkan beberapa APAR yang ditemukan sudah ada yang
habis.
4) Terdapat tanda – tanda jalur evakuasi yang cukup memenuhi syarat
NFPA.

2.1 Pengertian
a) APAR (Alat Pemadam Api) : Alat pemadaman yang bisa dibawa/dijinjing
dan digunakan/ dioperasikan oleh satu orang dan berdiri sendiri.
b) Springkler : Alat pemancar air untuk pemadaman kebakaran yang
mempunyai tudung berbentuk deflector pada ujung mulut pancarnya,
sehingga air dapat memancar ke semua arah secara merata.

i
c) Ventilasi udara : bagian dari rumah yang berfungsi sebagai saluran udara dimana
udara dapat mengalir dengan baik dari dan ke dalam rumah. Dengan demikian,
udara yang ada di dalam rumah akan tergantikan secara terus menerus oleh udara
luar melalui ventilasi tersebut.
d) Tangga Darurat : Jalan/jalur evakuasi untuk orang-orang dimana terjadi sebuah
bencana,kebakaran, atau situasi darurat di dalam gedung ke temapt yang aman.
e) Tanda Evakuasi : petunjuk arah evakuasi untuk menuju titik lokasi yang aman.

2.1 Langkah – langkah Fire Risk Assesment

Berikut langkah – langkah dalam melakukan fire risk assesment :

1) Identifikasi bahaya
2) Identifikasi orang
3) Mengevaluasi
4) Merencanakan setelah melakukan observasi
5) Merevisi gedung yang telah kita observasi

i
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Tabel Risk Assesment


No Jenis Fungsi Resiko Uraian Pengendalian
Kebakaran
Resi Dampa Kondisi Stand Rekomenda
ko k Rill ar si
1 Ruanga Tempat Ting Timbul Terdapat Kepm Kabel yang
n guru , para guru gi nya kabel en No. tidak
Ruang bidang korban yang 26 beraturan
kelas, study , staf jiwa tidak tahun diatas pintu
Ruang TU, para beratura 2008 masuk
TU, murid, n diatas Bab dirapihkan
Ruang pintu VI atau
laborato masuk (6.1) dipindahka
rium , n ketempat
ruangan lain
-
ruangan
lainnya
yang
kondisi
nya
berada
di
pojok.

2 Kanti Tempat Ting Timbul Tidak Kepm  Melakuk


n Siswa/i gi nya adanya en No an
membeli korban APAR 26 peremaja

i
makanan luka, Besar di tahun an
jiwa. kantin, 2008 (mengga
ada Bab V nti)
beberapa (5.2, APAR
APAR 5.3, beserta
yang 5.6, isinya.
sudah 5.7,  Menemp
dalam 5.8) atkan
kondisi APAR
akan Besar di
habis lantai 5
dan area
bahkan kantin,
ada yang  Menggan
sudah ti lantai
tidak dengan
ada keramik,
isinya. atau
ditamba dengan
h bahan
dengan yang
kondisi dapat
kantin mengura
yang ngi
kurang adanya
strategis potensi
karena bahaya
kondisi kebakara
kantin di n.
SMAN
68
Jakarta

i
berada
di lantai
5 (paling
atas) dan
kondisi
lantainy
a tidak
memaka
i
keramik,
melaink
an bahan
seperti
kayu
yang
mudah
terbakar.
3 Sistem Untuk Ting Timbul  APAR Kepm  Letak
Proteksi menanggula gi nya tersedi en No APAR
Kebakar ngi korban a, 26 harus
an kebakaran luka namun tahun diturunka
Aktif secara maupu letakn 2008 n
langsung. n jiwa, ya Bab V menyesua
dan terlalu (5.2, ikan rata-
kerugia tinggi 5.3, rata
n untuk 5.6, jangkaua
materia dijang 5.7, n orang
l kau 5.8) Indonesia
dan  Letak
beruk APAR
uran harus
terlalu ditaruh di

i
kecil. tempat
 Ditem yang
ukan mecolok .
APAR  Melakuk
yang an
sudah peremaja
tidak an
terawa (mengga
t dan nti)
isinya APAR
sudah beserta
kadalu isinya.
arsa.  Memasan
 Penem g sistem
patan pipa
APAR tegak.
lainny  Memasan
a yang g alat
tidak detektor
kondu asap.
sif dan
susah
dijang
kau,
APAR
ditaru
h
ditem
pat
yang
kuran
g

i
menco
lok.
 Tidak
ada
sistem
pipa
tegak.
 Tidak
ada
alat
detekt
or
asap
 Tidak
adany
a
spring
kler
Pasif Material Ting Timbul  Mayor Kepm  Melapisi
pendukung gi nya itas en No dengan
untuk korban materi 26 material
menghamba luka al tahun yang
t proses maupu bangu 2008 terbuat
kebakaran n jiwa, nan Bab dari
dan terbua IV bahan
kerugia t dari  Memperb
n bahan aiki
materia yang ventilasi
l muda udara
h hingga
terbak memadai
ar.

i
 Ventil
asi
udara
kuran
g
mema
dai.
4 Perenca Sebagai Ting Timbul Tidak  Kep Dipasang
naan peringatan gi nya ada Fire men sistem Fire
 Siste saat terjadi korban Alarm No Alarm
m kebakaran luka 26
Pering maupu tahu
atan n jiwa, n
darura dan 2008
t kerugia Bab
n IV
materia  SNI
l 04-
0225
-
2000
 SNI
03-
3985
-
2000

 Manaj Untuk Ting Kurang Tidak Kepm Harus


emen mengatur gi paham adanya en No dibentuk
Evaku sistem an manaje 26 pembentuk
asi evakuasi terkait men tahun an
sistem evakuasi 2008 manajemen

i
evakua Bab evakuasi
si VIII didalam
(8.5) bangunan
tersebut.
 Komu Untuk Ting Kurang  Tidak Kepm Harus
nikasi menginfor gi paham adanya en No. Adanya
Darur masikan an inform 26 informasi –
at kepada terkait asi tahun informasi
penghuni komuni terkait 2008 terkait
gedung kasi penggu Bab V penggunaan
sekolah jika darurat naan (5.7) alat
ada bahaya alat proteksi
proteks kebakaran
i
kebaka
ran.
 Kuran
gnya
inform
asi
tentang
nomor
darurat
di
dalam
gedung
sekola
h

5 Jalur Sebagai Ting Timbul Hanya Kepm Harus ada


Evakua Jalur gi nya terdapat en no tangga
si evakuasi korban tangga 26 darurat di

i
Tangga Kebakaran jiwa biasa tahun setiap
Darurat dan gempa dan 2008 lanatai
bumi tanda bab ( beserta
“jalur 3.8) ukuran
evakuasi yang besar ,
” kondisi
disetiap tangga
tangga. yang sudah
Dan rusak
ukuran segera di
tangga perbaiki,
yang
tidak
terlalu
besar
,

i
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dengan ini kami dapat mengambil kesimpulan bahwa sekolah SMAN 68 Jakarta
memiliki risiko kebakaran yang besar, karena belum memenuhi standar sistem proteksi
kebakaran yang di atur dalam KEPMEN PU NO.26 PRT 2008.

4.2 Saran
Dilihat dari hasil penelitian data yang telah kami tampilkan, ternyata SMAN 68 Jakarta
belum memenuhi standar sistem proteksi kebakaran yang di atur dalam KEPMEN PU NO.26
PRT 2008. Maka perlu adanya suatu tindakan untuk memperbaiki sistem proteksi yang ada,
seperti memperhatikan tanggal kadaluarsa tabung APAR, perapihan penataan kabel dan
lainnya. Demikian akhir makalah ini, kami mengharapkan saran agar karya tulis ini nantinya
jadi lebih baik.

i
DAFTAR PUSTAKA

KEPMEN PU NO. 26 PRT 2008


PERDA DKI NO. 8 Tahun 2008

Anda mungkin juga menyukai