Anda di halaman 1dari 14

Makalah BKAP & Korosi

OLEH :

Rikardus Yohanes Dji Bai 1614018

Serafina M. A. Purnomo 1614001

Finna Maretha F. 1614016

Kevin Jonathan C. 1614040

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG

2018
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Banyak sekali kejadian pada alam sekitar yang terkadang kita tidak mengetahui bagaimana asal
mulanya. Korosi merupakan salah satu kejadian yang orang tidak mengetahui sebenarnya apa yang
terjadi sehingga logam logam mengalami kejadian tersebut.
Sebenarnya korosi adalah suatu penurunan mutu logam akibat reaksi elektro kimia dengan
lingkungannya. Korosi atau pengkaratan merupakan fenomena kimia pada bahan – bahan logam
yang pada dasarnya merupakan reaksi logam menjadi ion pada permukaan logam yang kontak
langsung dengan lingkungan berair dan oksigen.
Korosi merupakan proses atau reaksi elektrokimia yang bersifat alamiah dan berlangsung
dengan sendirinya, oleh karena itu korosi tidak dapat dicegah atau dihentikan sama sekali. Korosi
hanya bisa dikendalikan atau diperlambat lajunya sehingga memperlambat proses perusakannya.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan korosi?
2. Apa sajakah syarat terjadinya korosi?
3. Apa sajakah macam atau bentuk korosi beserta penyebab yang mempengaruhi terjadinya macam
atau bentuk korosi tersebut?
4. Dampak apa yang terjadi setelah adanya korosi?
C. Tujuan
Tujuan disusunnya makalah ini adalah agar mahasiswa lebih memahami tentang penjelasan
korosi, syarat terjadinya korosi, macam atau bentuk korosi beserta penyebab yang mempengaruhi
terjadinya macam atau bentuk korosi, dan dampak dari korosi.
B A B II
ISI

A. Pengertian Korosi
Korosi adalah peristiwa kembalinya logam kedalam bentuk asalnya (oksidan logam). Contoh
yang paling umum, yaitu kerusakan logam besi dengan terbentuknya karat oksida. Beberapa
definisi lain tentang korosi adalah :

1. Pengerusakan atau pelapukan suatu material yang disebabkan adanya reaksi dengan
lingkungan sekitarnya
2. Proses kembalinya daripada ekstraksi metalurginya
3. Proses elektrokimia didalam mencapai keseimbangan termodinamika suatu system
4. Pengerusakan suatu material tanpa pengerusakan mekanis

B. Syarat Terjadinya Korosi


Adapun syarat terjadinya korosi adalah : Adanya katoda, adanya anoda, dan adanya lingkungan.
Tanpa adanya salah satu syarat di atas maka korosi tidak akan terjadi. Korosi tidak dapat di
hilangkan tetapi hanya dapat di minimalisir pertumbuhannya.
Pada proses korosi ada dua reaksi yang menyebabakan terjadinya korosi yaitu reaksi oksidasi
dan reaksi reduksi. Pada reaksi oksidasi akan terjadi pelepasan elektron oleh material yang lebih
bersifat anodik. Sedangkan reaksi reduksi adalah pemakaian elektron oleh material yang lebih
bersifat katodik.
C. Macam atau Bentuk-Bentuk Korosi

1. Kerusakan Kavitasi ( Cavitation Damage)

Definisi :

Kerusakan material karena adanya kavitasi dari cairan dalam fluida pada fase antar muka padat
cair. Terjadi gelembung-gelembung udara yang menyebabkan adanya kerusakan lapisan film
pelindung korosi.

Penyebab :

Adanya pemecahan gelembung-gelembung uap yang berulang-ulang pada logam/material akan


dapat menyebabkan kerusakan secara fisik dari lapisan film pelindung korosi (cavitation
corrosi), terjadinya deformaasi dan kerataan permukaan (cavitation deformation) atau terjadi
kelelahan dari pada permukaan-permukaan metal/material (cavitation fatique).
2. Sel Konsentrasi (Concentration Cell)
Definisi :
Adanya sel galvanis didalam mana harga emf sel adalah disebabkan oleh karena adanya
perbedaan didalam konsentrasi dari pada satu atau lebih komponen-komponen dari pada
elektrolit.Apabila terjadi revice corrosion atau korosi celah maka didefenisikan; korosi yang
terjadi secara local yang disebabkan oleh adanya oleh yang terbentuk dari dua permukaan
dimana paling tidak satu permukaan logam atau dua-duanya permukaan logam.

Penyebab :
Oksigen yang terkonsentrasi pada tempat-tempat celah dan pula pada per mukaan cairan/fluida
(water line corrosion), kerak-kerak yang menempel akan dapat menyebabkan adanya perbedaan
konsentrasi larutan, dan biasanya konsentrasi oksigenyang rendah akan menempati lokasi
anodic sehingga merupakan sumber korosi.
Perbedaan konsentrasi ion-ion metal/logam yang terlarut dalam aliran fluida yang merupakan
pendorong korosi. Dimana metal/logam terionisasi kedalam larutan /fluida, maka ion-ion akan
larut menuju ketempat yang mempunyai konsentrasi ion tersebut lebih rendah.
3. Korosi Erosi
Defenisi:
- Erosi : suatu proses korosi yang dipercepat oleh kecepatan aliran fluida dan adanya
abrasi fluida tersebut yang mengandung partikel-partikel padatan.
- Impengement Corrosion : aliran air/fluida yang amat keras dapat menyebabkan
rusaknya lapisan film pelindung korosi didalam mana kemudian dengan adanya aliran
yang tetap maka permukaan logam seperti terkikis dan terjadilah korosi setempat.
- Wire Drawing : korosi yang berbentuk garis seperti kawat, didapatkan pada aliran uap
dimana aliran uap dimana aliran uap yang basah mempunyai kecepatan yang tinggi di
atas 60 m/s merupakan permukaan metal.

Penyebab :

Impingen corrosion disebabkan oleh adanya aliran yang deras dari aliran fluida yang
disebabkan adanya kerak dan pelarutan beberapa metalis, penyebab wire drawing adalah aliran
dengan kecepatan tinggi dari uap yang basah. Pengaruh-pengaruh yang dominan tergantung
pada kecepatan aliran fluida/larutan dan jumlah kontaminasi udara atau zat padat dalam larutan
dan faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan pembentukan lapisan pelindung korosi.

4. Korosi kelelahan ( Corotion Fatigue)


Defenisi :
Kerusakan material/logam oleh karena keretakan yang disebabkan adanya beban siklik dengan
kehadiran lingkungan korosif.
Apabila suatu material telah mencapai keadaan lelah atau keadaan fatique atau hendak mencapai
kondisi ini dipengaruhi oleh keadaan lingkungan yang korosif, maka hal ini dapat terjadi dengan
mudah.

Penyebab:
Adanya beban siklik yang menyebabkan kelelahan suatu logam dan kerusakan logam tersebut
akan dipercepat dengan kondisi lingkungan yang korosif. Didalam material yang mempunyai
kekerasan pada waktu pembuatannya atau mempunyai retak rongga matriks material tersebut
dapat pula menyebabkan percepatan fatique sehingga setiap pengaruh lingkungan yang korosi
dapat menyebabkan kerusakan.
5. Frotting Corrosion
Defenisi :
Kerusakan secara local pada antar muka dari material yang berhubungan dipercepat oleh adanya
gerakan secara teratur diantar permukaannya yang menyebabkan terjadinya gesekan/slip.
Penyebab:
Korosi ini terjadi antara permukaan-permukaan yang saling bersinggungan dan terjadi gesekan-
gesekan yang disebabkan oleh adanya abrasi. Perbedaan dari elastic satin dari material masing-
masing pada permukaan bersinggungan dapat pula bertindak sebagai penyebab korosi bila
material tadi disatukan dengan cara pengelasan. Biasanya terjadi korosi local yang dapat
merupakan suatu bentuk kejadian celah fatique, terutama pada tempat-tempat dimana terjadi
konsentrasi tegangan pada permukaan lainnya terdapat gejala-gejala pitting. Bila lapisan
pelindung/film korosi aus maka hal ini dapat pula merupakan permulaan dari korosi secara
galvanis atau konsentrasi sel dengan mengakibatkan kerusakan material. Demikian juga bila
bagian-bagian yang membentuk fretting tidak diberi pelumasan maka bila terjadi kondensasi
dari uap air maka merupakan factor korosi juga.
6. Korosi galvanis
Defenisi :
Korosi yang terjadi karena adanya 2 logam yang berbeda jenis dalam satu elektrolit.

Penyebab :
Bila material yang berbeda jenis logam berbeda jenis logam berbeda dalam lingkungan
elektrolit dihubungkan oleh koduktor atau suatu media konduktor, maka pada jenis logam yang
lebih anodif akan terjadi korosi. Korosi galvanis ini dapat pula terjadi misalnya ada sepotong
logam yang masuk dalam aliran fluida dan berhenti dalam suatu peralatan maka dapat
dipastikan bahwa ada kemungkinan terjadi korosi galvanis ini.
7. Perusakan karena hidrogan
Defenisi :
Yaitu jenis korosi yang terjadi karena adanya sumber hydrogen dari lingkungan yang berdifusi
kedalam logam.

Penyebab:
Kerusakan logam yang disebabkan karena adanya interaksi atau kehadiran hydrogen didalam
logam, hydrogen blistering dan hydrogen embrittlement dan dikarburasi, disebabkan adanya
penetrasi hydrogen kedalam matriks logam/material.
8. Intergranular corrosion
Defenis :
Adalah korosi yang sangat selektif terjadi pada batas antar Kristal (intergranular) dari
metal/logam alloy.
Penyebab:
Beberapa penyebab dapat diperoleh secara umum karena sifat-sifat Kristal berlaku secara
umum, akan tetapi hal ini merupakan reaksi yang selektif dimana sebagai contoh terjadi hasil
reaksi chrom carbide yang mengendap didalam intergranular dan daerah sekitar tersebut
kekurangan chrom sehingga proteksi terhadap korosi menurun.
9. Korosi mikrobiologis
Defenisi :

Adalah korosi yang disebabkan oleh bakteri, jamur dan moulds secara sendiri-sendiri atau
bersamaan dengan cara langsung misalnya bakteri pemakan besi atau secara tidak langsung
misalnya bakteri penghasil sulfat dimana sulfat kemudian melakukan korosi terhadap logam.

Penyebab:

Beberapa mikroba akan menyerang material yang ditempati secara kimia yang dihasilkan,
penyerangan oleh mikroba kepada beberapa mikroba organic yang menjadi pelindung suatu
material akan menyebabkan suatu permulaan korosi.
10. Pitting Corrosion
Defenisi:
Korosi secara okal dimana proses korosi terbatas pada suatu lokasi dan berusaha menembus
kedalam logam/material yang bersangkutan.

Penyebab:
Korosi jenis ini terjadi karena adanya ion-ion klorida seperti garam klorida yang merupakan
suatu antokatalik katalis dari korosi tersebut.
11. Selective Attack (Leaching)
Defenisi:
Adalah proses ekstraksi dari beberapa komponen dari suatu logam alloy dengan meninggal
logam sisa dalam alloy sehingga kekuatan mekaniknya berubah.

Penyebab:
Pada dasarnya suatu elemen dari logam atau logam alloy mempunyai sifat yang mudah
terkorosi/larut didalam suatu media pelarut atau dengan kata lain elemen terkorosi amat selektif.
12. Korosi pada temperature tinggi
Defenisi :
Korosi yang sangat dipengaruhi oleh kondisi atmosfir, beberapa campuran gas atau gas tunggal,
logam cair dan garam-garam cair pada temperature tinggi.

Penyebab:
Korosi ini disebabkan oleh tingginya temperature dan tergantung pada beberapa dasar
komponen ligamnya, komposisi dari lingkungannya didalam atmosfir, gas-gas yang ada
didalam atmosfir, gas-gas yang ada didalam lingkungannya.
13. Korosi tegangan (Strees Corrosion Cracking)
Defenisi :
Keretakan atau patahnya suatu material sebelum tercapainya tegangan optimum oleh karena
adanya interaksi peristiwa korosi dan tensile strees pda permukaan baik itu merupakan applied
maupun residual strees.

Penyebab:
Adanya kombinasi dari pada tegangan yang tinggi pada suatu tempat dan keadaan lingkungan
yang korosif menyebabkan korosi tegangan ini terjadi.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Korosi adalah peristiwa kembalinya logam kedalam bentuk asalnya (oksidan logam). Contoh
yang paling umum, yaitu kerusakan logam besi dengan terbentuknya karat oksida.
Sebenarnya korosi adalah suatu penurunan mutu logam akibat reaksi elektro kimia dengan
lingkungannya. Korosi atau pengkaratan merupakan fenomena kimia pada bahan – bahan logam
yang pada dasarnya merupakan reaksi logam menjadi ion pada permukaan logam yang kontak
langsung dengan lingkungan berair dan oksigen.
Pada proses korosi ada dua reaksi yang menyebabakan terjadinya korosi yaitu reaksi oksidasi
dan reaksi reduksi. Pada reaksi oksidasi akan terjadi pelepasan elektron oleh material yang lebih
bersifat anodik. Sedangkan reaksi reduksi adalah pemakaian elektron oleh material yang lebih
bersifat katodik.
DAFTAR PUSTAKA

Nilna, Fadilyah. Diktat Bahan Kontruksi Alat Proses dan Korosi


http://4frizon.wordpress.com/2010/06/29/perawatan-dasar/ diakses pada 13 November 2018
pukul 14.30
http://navale-engineering.blogspot.com/2012/04/korosi-sebab-sebab-korosi-macam-macam.html
diakses pada 13 November 2018 pukul 14.35
http://tsffarmasiunsoed2012.wordpress.com/2012/05/22/korek-lagi-yuuuuuukksz-tentang-faktor-
x-penyebab-korosi-dan-pengendaliannya-pada-alat-industri-farmasi/ diakses pada 13 November
2018 pukul 14.40

Anda mungkin juga menyukai