Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

HIPERTENSI

DISUSUN OLEH :

Chusnur Rofikhoh
010114a017

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
2017

SATUAN ACARA PENYULUHAN


Pokok Bahasan : Hipertensi
Sub Pokok Bahasan : Diet untuk Hipertensi
Waktu : 15 menit
Hari/Tanggal :Selasa/12 Desember 2017
Tempat : Rumah Ny. N RW 06, RT 02 CANDIREJO

Sasaran : Ny. N

Penyuluh : Chusnur Rofikhoh

A. LATAR BELAKANG
Hipertensi merupakan penyakit yang sudah tidak asing lagi di
masyarakat, oleh karena itu pengetahuan mengenai penyakit hipertensi dan
perawatannya dirumah merupakan informasi yang sudah selayaknya diketahui
oleh masyarakat. Insiden hipertensi tinggi dan terus meningkat di masyarakat,
selain itu komplikasi akibat penyakit hipertensi dapat berakibat fatal bagi
penderita jika tidak mendapatkan pengobatan dan perawatan yang adekuat.

Dari hasil pendataan didapatkan Ny. M mempunyai riwayat menderita


tekanan darah tinggi sudah sejak ± 10 tahun yang lalu. Selama ini Ny. M
belum mengetahui secara mendalam apa saja yang harus dilakukan untuk
penderita hipertensi, dan selama menderitannya terkadang Ny. M merasakan
keluhan pusing muter-muter. Untuk itulah perawat berusaha memberikan
informasi tentang pengobatan tradisiomal untuk hipertensi.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah selesai mengikuti penyuluhan tentang Hipertensi selama 1 x 15
menit, penderita mampu memahami obat makanan yang boleh dikonsumsi
dan tidak boleh dikonsumsi untuk penderita hipertensi
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 1 x 15 menit, penderita hipertensi
dapat :
a. Menjelaskan pengertian hipertensi
b. Menyebutkan jenis hipertensi
c. Menjelaskan penyebab dari hipertensi
d. Menyebutkan tanda dan gejala hipertensi
e. Menjelaskan diet hipertensi
f. Menjelaskan pencegahan hipertensi
C. STRATEGI PELAKSANAAN
Hari dan tanggal pelaksanaan : Selasa 12, Desember 2017
Waktu : 15 menit
Tempat : Rumah Ny. N
D. POKOK BAHASAN
1. Pengertian hipertensi
2. Penyebab hipertensi
3. Jenis Hipertensi
4. Tanda dan gejala hipertensi
5. Diet hipertensi
6. Pencegahan hipertensi
E. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab
F. MEDIA
1. Leaflett
2. Lembar balik

G. EVALUASI
1. Evaluasi struktur
a. Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di rumah Ny N
b. Pengorganisasian penyuluhan dilakukan hari sebelumnya.
2. Evaluasi proses
a. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
b. Tidak meninggalkan tempat sebelum kegiatan selesai
c. Terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan.
3. Evaluasi hasil
a. Ny. N mampu menjelaskan pengertian hipertensi
b. Ny. N mampu menyebutkan penyebab hipertensi
c. Ny. Nmampu menyebutkan jenis-jenis hipertensi
d. Ny. N mampu menyebutkan tanda dan gejala hipertensi
e. Ny. N mampu menyebutkan diet hiertensi
f. Ny. N mampu menjelaskan pencegahan hipertensi
H. KEGIATAN PENYULUHAN

KEGIATAN
NO WAKTU PENYULUH PESERTA METODE
1. 3 menit Pembukaan
a. Salam pembukaan a. Menjawab salam a. Ceramah
b. Kontrak waktu b. Menyetujui b. Ceramah
c. Mengkomunikasikan c. Memperhatikan c. Ceramah
tujuan
d. Apersepsi d. Berpartisipasi aktif d. Tanya jawab

2. 9 menit Kegiatan inti penyuluhan


a. Menjelaskan dan a. Memperhatikan dan a. Ceramah
menguraikan materi mencatat penjelasan
tentang: penyuluh dengan
- Pengertian cermat
hipertensi
- Penyebab
hipertensi
- Jenis hipertensi
- Tanda dan gejala
hipertensi
- Diet hipertensi
- Pencegahan
hipertensi
b. Mendemonstrasik
an cara pembuatan b. Memperhatikan b. Mendemon
jus mentimun penyuluh strasikan
c. kesempatan kepada
klien untuk bertanya c. Menanyakan hal-hal c. Tanya
d. Menjawab yang belum jelas. jawab
pertanyaan klien yang d. Memperhatikan d. Tanya
berkaitan dengan jawaban dari jawab
materi yang belum penyuluh.
jelas.

3. 3 menit Penutup
a. Menyimpulkan a. Memperhatikan a. Ceramah
materi yang telah
disampaikan.
b. Melakukan evaluasi b. Menjawab b. Tanya
penyuluhan dengan pertanyaan yang jawab
pertanyaan secara telah diajukan oleh
lisan. penyuluh
c. Mengakhiri kegiatan c. Menjawab salam c. ceramah
penyuluhan.
LAMPIRAN MATERI
A. Definisi
Hipertensi didefinisikan adanya kenaikan tekanan darah yang persisten
Pada orang dewasa rata-rata tekanan sistolik sama atau di atas 140 mm Hg
dan tekanan diastolik sama atau di atas 90 mm Hg.
Hipertensi pada usia lanjut dibedakan atas : hipertensi dimana tekanan
sistolik sama atau lebih besar dari 140 mmHg dan/atau tekanan diastolik sama
atau lebih besar dari 90 mmHg dan hipertensi sistolik terisolasi lebih besar
dari 160 mmHg dan tekanan diastolik lebih rendah dari 90 mmHg.(Darmojo,
1999).
Secara klinis derajat hipertensi dapat dikelompokkan sesuai dengan
rekomendasi dari “The Sixth Report of The Join National Committee,
Prevention, Detection and Treatment of High Blood Pressure “ (JNC VI)
sebagai berikut : (Rahardjo, 2000)

No Kategori Sistolik(mmHg) Diastolik(mmHg)


1. Optimal <120 <80
2. Normal 120 – 129 80 – 84
3. High Normal 130 – 139 85 – 89
4. Hipertensi
Grade 1 (ringan) 140 – 159 90 – 99
Grade 2 (sedang) 160 – 179 100 – 109
Grade 3 (berat) 180 – 209 100 – 119
Grade 4 (sangat berat) >210 >120

B. Jenis Hipertensi
1. Hipertensi emergensi, merupakan hipertensi gawat darurat, takanan
darah melebihi 180/120 mmHg disertai salah satu ancaman gangguan
fungsi organ, seperti otak, jantung, paru, dan eklamsia atau lebih rendah
dari 180/120mmHg, tetapi dengan salah satu gejala gangguan organ
atas yang sudah nyata timbul.
2. 2. Hipertensi urgensi : tekanan darah sangat tinggi (> 180/120mmHg)
tetapi belum ada gejala seperti diatas. TD tidak harus diturunkan dalam
hitungan menit, tetapi dalam hitungan jam bahkan hitungan hari dengan
obat oral.
C. Faktor Predisposisi
Meskipun hipertensi primer belum diketahui dengan pasti
penyebabnya data-data penelitian telah menemukan beberapa faktor yang
sering menyebabkan terjadinya hipertensi. Faktor-faktor tersebut antara lain :
1. Faktor keturunan
Dari data statistik terbukti bahwa sesorang akan memiliki kemungkinan
lebih besar untuk mendapatkan hipertensi jika orang tuanya adalah
penderita hipertensi.
2. Ciri perseorangan
Ciri perseorangan yang mempengaruhi timbulnya hipertensi adalah : umur,
jenis kelamin dan ras. Umur yang bertambah akan menyebabkan kenaikan
tekanan darah. Tekanan darah pria umumnya lebih tinggi dibandingkan
tekanan darah wanita. Juga statistik di Amerika menunjukan prevalensi
hipertensi pada orang kulit hitam hampir dua kali lipat dibandingkan
dengan orang kulit putih.
3. Kebiasaan Hidup.
Kebiasaan hidup yang yang sering menyebabkan hipertensi adalah :
a. Konsumsi garam yang tinggi, dari statistik diketahui bahwa
suku bangsa atau penduduk dengan konsumsi garam rendah jarang
menderita hipertensi. Dari dunia kedokteran juga telah dibuktikan
bahwa, pembatasan garam dan pengeluaran garam/natrium oleh obat
diuretik akan menurunkan tekanan darah lebih lanjut.
b. Kegemukan atau makan berlebihan ; dari penelitian kesehatan
terbukti ada hubungan antara kegemukan dan hipertensi. Meskipun
mekanisme bagaimana kegemukan menimbulkan hipertensi belum
jelas, tetapi sudah terbukti penurunan berat badan dapat menurunkan
tekanan darah.
c. Stres dan ketegangan jiwa ; sudah lama diketahui bahwa
ketegangan jiwa seperti rasa tertekan, murung, rasa marah, dendam,
rasa takut, rasa bersalah dapat merangsang kelenjar anak ginjal
melepaskaqn hormon adrenalin dan memacu jantung berdenyut lebih
cepat serta lebih kuat, sehingga tekanan darah akan meningkat. Jika
stres berlangsung cukup lama, tubuh akan berusaha mengadakan
penyesuaian sehingga timbul kelainan organis atau perubahan patologis
(Dr. Hans Selye: General Adaptation Syndrome, 1957). Gejala yang
muncul dapat berupa hipertensi atau penyakit maag.
d. Pengaruh lain yang dapat menyebabkan naiknya tekanan darah
adalah sebagai berikut : merokok: karena merangsang sistem adrenergik
dan meningkatkan tekanan darah ; minum alkohol, minum obat-obat,
misal; Ephedrin, Prednison, Epinefrin.
D. Tanda dan Gejala
Pada pemeriksaan fisik, mungkin tidak dijumpai kelainan apapun
selain tekanan darah yang tinggi tetapi dapat pula ditemukan perubahan pada
retina seperti perdarahan, eksudat, penyempitan pembuluhdarah dan pada
kasus berat edema pupil. (Smeltzer, 2001).
Tetapi pada penderita hipertensi pada umumnya memang tidak
mempunyai tanda gejala spesifik. Sedangkan gejala yang lazim dirasakan
adalah pusing serta kelelahan (Edward,1995). Hipertensi yang mendadak
terjadi pada usia lanjut, memberi sugesti kemungkinan adanya hipertensi
sekunder khususnya hipertensi renovaskuler (Darmojo, 1999).
E. Diet hipertensi
1. Makanan yang dianjurkan untuk penderita hipertensi :
a. Sumber karbohidrat seperti biscuit, singkong, roti, tepung, mie,
tapioca, nasi
b. Sumber protein nabati seperti tahu, temped an kacang-kacangan
c. Sumber vitamin (buah dan sayuran) seperti buah jeruk, pisang, melon,
tomat, dll
2. Makanan yang dibatasi
a. Garam dapur
b. Makanan yang diawetkan dengan garam seperti ikan asin, asinan
c. Makanan yang tinggi lemak dan kolesterol
F. Usaha Pencegahan Hipertensi.
Usaha pencegahan juga bermanfaat bagi penderita hipertensi agar
penyakitnya tidak menjadi lebih parah, tentunya harus disertai pemakaian
obat-obatan yang harus ditentukan oleh dokter. Agar terhindar dari
komplikasi fatal hipertensi, harus diambil tindakan pencegahan yang baik
(Stop high blood pressure), antara lain dengan cara sebagai berikut :
1. Mengurangi konsumsi garam
2. Menghindari kegemukan
3. Membatasi konsumsi lemak
4. Olahraga teratur
5. Makan banyak sayur segar
6. Tidak merokok dan tidak minum alkohol
7. Latihan relaksasi atau meditasi
8. Berusaha membina hidup yang positif.
DAFTAR PUSTAKA

Arjatmo, dkk. 2001.Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 3, jilid I. Jakarta :
Balai Penerbit FKUI

[Anonim]. 2007. Beberapa macam hipertensi. http://sehatherbal.blogspot.com/


(27 Maret 2011)

Darmodjo, Budi. 2004. Pengantar Geriatri. Jakarta : EGC

http://sephinapt.com/tips-diet-untuk-pasien-hipertensi/

Moore, Mary Gourtney. 1997. Buku Pedoman Terapi Diet dan Nutrisi. Jakarta
Hipokrates

Nugroho, W.2004. Keperawatan Gerontik. Jakarta ; EGC

Smeltzer, B. 2002. Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8. Volume 3. Jakarta :


EGC

Suyono, Slamet. 2009. Pedoman Diet hipertensi. Jakarta: Balai Penerbit FKUI

Tjokroprawiro, Askandar. 2007. hipertensi: Klasifikasi, Diagnosis. Jakarta: PT


Gramedia Pustaka Umum

Anda mungkin juga menyukai