Anda di halaman 1dari 8

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

Penelitian dilakukan pada warga Kelurahan X tanggal 21-27 Oktober 2019.Jumlah

sampel dalam penelitan ini yaitu sebanyak 154 responden. Responden diambil berdasarkan kriteria

inklusi dan diambil data melalui wawancara kuisioner mengenai faktor – faktor yang

mempengaruhi konseling terhadap perilaku penggunaan jamban sehat. Berdasarkan dari hasil

penelitian, didapatkan data kepemilikan akses jamban sehat, kepemilikan sumber air bersih,

jenis kelamin, tingkat pendidikan, jumlah keluarga, sikap responden terhadap jamban,

pengetahuan responden tentang jamban, dan adanya peran tenaga kesehatan.

5.1 Karakteristik Responden

Tabel 5.1 Karakeristik Responden

Variabel Kategori Jumlah Presentase (%)


Jenis Kelamin Laki-Laki 73 47,4%
Perempuan 81 52,6%
Tingkat Pendidikan Tidak Sekolah 4 2,5%
SD 51 33,2%
SMP 53 34,5%
SMA 46 29,8%
Jumlah Keluarga 1-3 87 56,4%
4-6 58 37,7%
>6 9 5,9%
Kepemilikan Ada 154 100%
Tidak ada - -
sumber Air Bersih
Kepemilikan Memiliki 112 72,7%
Tidak Memiliki 42 27,3%
Jamban

5.1.1 Distribusi Jenis Kelamin

46
Jenis Kelamin
82
80
78
76
74
72
70
68
Laki -l aki Perempuan

Jeni s Kel a mi n

Gambar 5.1 Distribusi Jenis Kelamin

Berdasarkan gambar diatas didapatkan dari data responden penelitian ini berjumlah

154 orang dengan responden berjenis kelamin laki laki yaitu sebanyak 73 responden, dan

yang berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 81 responden.

5.1.2 Distribusi Tingkat Pendidikan

60

50

40

30

20

10

0
Ti da k Sekol a h SD SMP SMA
Column2

Gambar 5.2 Distribusi Tingkat Pendidikan

Berdasarkan gambar diatas didapatkan bahwa jumlah responden yang tidak sekolah

yaitu sebanyak 4 orang, jumlah responden yang tingkat pendidikannya sampai SD sebanyak

51 orang, jumlah responden yang tingkat pendidikannya sampai SMP sebanyak 53 orang, dan

yang tamat SMA sebanyak 46 orang.

5.1.3 Distribusi Jumlah Keluarga

47
jumlah Keluarga
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
1 s ampai 3 4 s ampai 6 >6
juml a h Kel ua rga

Gambar 5.3 Distribusi Jumlah Keluarga

Berdasarkan gambar diatas didapatkan bahwa jumlah responden yang memiliki

anggota keluarga 1 -3 yaitu sebanyak 87 orang, responden yang memiliki jumlah anggota

keluarga 4 -6 yaitu sebanyak 58 orang, dan yang memiliki jumlah anggota keluarga lebih dari

enam yaitu sebanyak 9 orang.

5.1.4 Distribusi Sarana Air Bersih

Sumber Air Bersih


200
150
100
50
0
Ada Ti da k ada
Sumber Ai r Bers i h

Gambar 5.4 Distribusi Sarana Air Bersih

Berdasarkan gambar diatas didapatkan bahwa jumlah responden yang memiliki

sumber air bersih dirumahnya adalah sebanyak 154 orang, dan dalam wilayah penelitian ini

tidak ada yang tidak memiliki sumber air bersih.

48
5.1.5 Distribusi Kepemilikan Akses Jamban Sehat

kepemilikan Jamban
120
100
80
60
40
20
0
Memi l i ki tida k Memi l i ki
kepemi l i ka n Ja mban

Gambar 5.5 Distribusi Kepemilikan Akses Jamban Sehat

Berdasarkan gambar diatas didapatkan bahwa jumlah responden dalam penelitian ini

yang memiliki akses jamban sehat adalah sebanyak 112 orang, sedangkan yang tidak

memiliki akses jamban sehat adalah sebanyak 42 orang.

5.2 Analisis Data

5.2.1 Analisis Uji Mc Nemar

Tabel 5.2 Hasil uji Mc Nemar

pengetahuan pre

test & pengetahuan sikap pre test & perilaku pre test &

post test sikap post test perilaku post test


N 78 78 78
Chi-Squarec 45.831 13.500
Asymp. Sig. .000 .000
Exact Sig. (2-
.000b
tailed)

Dari hasil uji Mc Nemar menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan

antara pengetahuan saat pre test dengan saat post test dengan nilai signifikansi (p=0,000).

49
Selain itu hasil uji juga menunjukkan perbedaan yang signifikan antara sikap saat pre test

dengan saat post test dengan nilai signifikansi (p=0,000), serta perilaku saat pre test

dengan saat post test dengan nilai signifikansi (p=0,000). Hal ini menunjukkan bahwa

terdapat perubahan pengetahuan, sikap, dan perilaku menjadi lebih baik setelah diberikan

konseling.

5.2.2 Analisis BivariatUji Chi-Square/ Kruskal Wallis/Fisher

Tabel 5.3 Hasil Uji Chi-Square/ Kruskal Wallis/Fisher

Variabel Kategori Tidak Menggu Nilai p

Bebas menggunakan nakan

jamban sehat jamban sehat


Pengetahuan Tinggi 118 35 1.000

tentang (77,1%) (22,9%) (Chi-Square)

jamban
Rendah 1 0

(100%) (0,0%)
Tingkat Tidak sekolah - - 0.009

pendidikan (Kruskal Wallis)


SD - -
SMP - -
SMA - -

Sikap Positif 14 9 0,058

terhadap (60,9%) (39,1%) (Fisher)

jamban
Negatif 105 26

(80,2%) (19,8%)
Kepemilikan memiliki 77 35 0.00

akses (68,8%) (31,3%) (Chi-Square)


Tidak memiliki 42 0
jamban
(100%) (0%)

50
sehat
Sumber air Ada 77 35 0.00

bersih (68,8%) (31,3%) (Chi-Square)


Tidak ada 42 0

(100%) (0,0%)
Peran serta Ada pembinaan 23 1 0,036

tenaga (95,8%) (4,2%) (Chi-Square)


Tidak ada 96 34
kesehatan
pembinaan (73,8%) (26,2%)
Jenis Laki-laki 57 16 0.97

kelamin (78,1%) (21,9%) (chi square)


perempuan 62 19

(76,5%) (23,5%)
Jumlah 1-3 orang 68 19 0.17

keluarga (78,2%) (21,8%) (chi square)


4.6 Orang 42 16

(72,4%) (27,6%)
>6orang 9 0

(100%) (0,0%)
(Data primer yang diolah,2019)

Tabel 5.2 menjelaskan hasil uji bivariat Chi-Square, fisher, dan Kruskal Wallis untuk

mengetahui adakah hubungan antara variabel-variabel yang ada terhadap perilaku

penggunaan jamban. Variabel tersebut yaitu jumlah keluarga, jenis kelamin, pendidikan,

jumlah keluarga, kepemilikan akses jamban sehat, kepemilikan sumber air bersih

pengetahuan, dan sikap terhadap penggunaan jamban.

Hasil Uji Chi-Square menunjukkan nilai p pada variabel pengetahuan tentang jamban

(p=1.000), jumlah keluarga (p=0.170), jenis kelamin (p=0.970), kepemilikan jamban

(p=0.00), sumber air bersih (p=0.00), peran serta tenaga kesehatan (p=0.036). Dari hasil

tersebut dapat kita ketahui bahwa faktor kepemilikan akses jamban sehat, sumber air bersih

dan peran serta tenaga kesehatan adalah faktor-faktor yang mempunyai hubungan yang

51
signifikan terhadap perilaku penggunaan jamban (p<0.05). Sedangkan untuk variabel

pengetahuan tentang jamban, jumlah keluarga, dan jenis kelamin tidak mempunyai hubungan

yang signifikan terhadap perilaku penggunaan jamban nilai (p>0.05).

Hasil Uji fisher menunjukkan nilai p pada variabel sikap (p=1,00), dari hasil tersebut

dapat kita ketahui bahwa faktor sikap tidak mempunyai hubungan yang signifikan terhadap

perilaku penggunaan jamban(p>0.05). Sedangkan dari hasil Uji Kruskal Wallis menunjukkan

nilai p pada variabel pendidikan (p=0,283), sehingga faktor sikap juga tidak mempunyai

hubungan yang signifikan terhadap perilaku penggunaan jamban(p>0.05).

5.3 Analisis Multivariat

Tabel 5.4 Analisis Regresi Logistik Pre-Test

Variabel B S.E. Wald Df Sig. Exp( 95% C.I.for

B) EXP(B)
Lower Upper
Petugas
-2.651 1.05 6.320 1 .012 .071
Kesehatan
Constant 93892
.009 .558
14690.
22.963 .000 1 .999 28853
925
.653

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa dari semua variabel pre-testyang diolah

menggunakan backward LR dari uji regresi logistik didapatkan variabel terbaik yaitu peran

tenaga kesehatan. Variabel tersebut berpengaruh karena memiliki nilai p<0.05 dimana

variabel peran tenaga kesehatan memiliki nilai p sebesar 0.012.

Persamaan regresi logistik pada pre-test yang didapatkan yaitu:

y=Konstanta+a 1 x 2+a 2 x 2+…+ aixi

y=22,963−2,651 ( petugas tidak ada )

a = nilai koefisien tiap variabel

x = nilai variabel bebas

52
Tabel 5.5 Analisis Regresi Logistik Post-Test

Variabel B S.E. Wald Df Sig. Exp(B) 95% C.I.for

EXP(B)
Lower Upper
Pengetahuan 1,175 0,558 4,440 1 0,035 3.239 1.086 9.662
Constant -0,770 0.182 17,185 1 0,000 0,463

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa dari semua variabel post-test yang diolah

menggunakan backward LR dari uji regresi logistik didapatkan variabel terbaik yaitu

pengetahuan. Variabel tersebut berpengaruh karena memiliki nilai p <0.05 dimana variabel

pengetahuan memiliki nilai p sebesar 0.035.

Persamaan regresi logistik pada post-test yang didapatkan yaitu:

y=Konstanta+a 1 x 2+a 2 x 2+…+ aixi

y=−0,770+1,175 ( pengetahuanrendah )

a = nilai koefisien tiap variabel

x = nilai variabel bebas

Persamaan probabilitas

P = 1 / 1 + exp [- (y)]

y = a + bx

= (-0.770 + 1.175 (-1)

= 0.4

P = 1/1+exp(-0.4)

= 0.598

= 59.8 %

Peluang tidak buang air besar di jamban ketika pengetahuannya rendah adalah sebesar 59.8%

53

Anda mungkin juga menyukai