sampel dalam penelitan ini yaitu sebanyak 154 responden. Responden diambil berdasarkan kriteria
inklusi dan diambil data melalui wawancara kuisioner mengenai faktor – faktor yang
mempengaruhi konseling terhadap perilaku penggunaan jamban sehat. Berdasarkan dari hasil
penelitian, didapatkan data kepemilikan akses jamban sehat, kepemilikan sumber air bersih,
jenis kelamin, tingkat pendidikan, jumlah keluarga, sikap responden terhadap jamban,
46
Jenis Kelamin
82
80
78
76
74
72
70
68
Laki -l aki Perempuan
Jeni s Kel a mi n
Berdasarkan gambar diatas didapatkan dari data responden penelitian ini berjumlah
154 orang dengan responden berjenis kelamin laki laki yaitu sebanyak 73 responden, dan
60
50
40
30
20
10
0
Ti da k Sekol a h SD SMP SMA
Column2
Berdasarkan gambar diatas didapatkan bahwa jumlah responden yang tidak sekolah
yaitu sebanyak 4 orang, jumlah responden yang tingkat pendidikannya sampai SD sebanyak
51 orang, jumlah responden yang tingkat pendidikannya sampai SMP sebanyak 53 orang, dan
47
jumlah Keluarga
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
1 s ampai 3 4 s ampai 6 >6
juml a h Kel ua rga
anggota keluarga 1 -3 yaitu sebanyak 87 orang, responden yang memiliki jumlah anggota
keluarga 4 -6 yaitu sebanyak 58 orang, dan yang memiliki jumlah anggota keluarga lebih dari
sumber air bersih dirumahnya adalah sebanyak 154 orang, dan dalam wilayah penelitian ini
48
5.1.5 Distribusi Kepemilikan Akses Jamban Sehat
kepemilikan Jamban
120
100
80
60
40
20
0
Memi l i ki tida k Memi l i ki
kepemi l i ka n Ja mban
Berdasarkan gambar diatas didapatkan bahwa jumlah responden dalam penelitian ini
yang memiliki akses jamban sehat adalah sebanyak 112 orang, sedangkan yang tidak
pengetahuan pre
test & pengetahuan sikap pre test & perilaku pre test &
Dari hasil uji Mc Nemar menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan
antara pengetahuan saat pre test dengan saat post test dengan nilai signifikansi (p=0,000).
49
Selain itu hasil uji juga menunjukkan perbedaan yang signifikan antara sikap saat pre test
dengan saat post test dengan nilai signifikansi (p=0,000), serta perilaku saat pre test
dengan saat post test dengan nilai signifikansi (p=0,000). Hal ini menunjukkan bahwa
terdapat perubahan pengetahuan, sikap, dan perilaku menjadi lebih baik setelah diberikan
konseling.
jamban
Rendah 1 0
(100%) (0,0%)
Tingkat Tidak sekolah - - 0.009
jamban
Negatif 105 26
(80,2%) (19,8%)
Kepemilikan memiliki 77 35 0.00
50
sehat
Sumber air Ada 77 35 0.00
(100%) (0,0%)
Peran serta Ada pembinaan 23 1 0,036
(76,5%) (23,5%)
Jumlah 1-3 orang 68 19 0.17
(72,4%) (27,6%)
>6orang 9 0
(100%) (0,0%)
(Data primer yang diolah,2019)
Tabel 5.2 menjelaskan hasil uji bivariat Chi-Square, fisher, dan Kruskal Wallis untuk
penggunaan jamban. Variabel tersebut yaitu jumlah keluarga, jenis kelamin, pendidikan,
jumlah keluarga, kepemilikan akses jamban sehat, kepemilikan sumber air bersih
Hasil Uji Chi-Square menunjukkan nilai p pada variabel pengetahuan tentang jamban
(p=0.00), sumber air bersih (p=0.00), peran serta tenaga kesehatan (p=0.036). Dari hasil
tersebut dapat kita ketahui bahwa faktor kepemilikan akses jamban sehat, sumber air bersih
dan peran serta tenaga kesehatan adalah faktor-faktor yang mempunyai hubungan yang
51
signifikan terhadap perilaku penggunaan jamban (p<0.05). Sedangkan untuk variabel
pengetahuan tentang jamban, jumlah keluarga, dan jenis kelamin tidak mempunyai hubungan
Hasil Uji fisher menunjukkan nilai p pada variabel sikap (p=1,00), dari hasil tersebut
dapat kita ketahui bahwa faktor sikap tidak mempunyai hubungan yang signifikan terhadap
perilaku penggunaan jamban(p>0.05). Sedangkan dari hasil Uji Kruskal Wallis menunjukkan
nilai p pada variabel pendidikan (p=0,283), sehingga faktor sikap juga tidak mempunyai
B) EXP(B)
Lower Upper
Petugas
-2.651 1.05 6.320 1 .012 .071
Kesehatan
Constant 93892
.009 .558
14690.
22.963 .000 1 .999 28853
925
.653
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa dari semua variabel pre-testyang diolah
menggunakan backward LR dari uji regresi logistik didapatkan variabel terbaik yaitu peran
tenaga kesehatan. Variabel tersebut berpengaruh karena memiliki nilai p<0.05 dimana
52
Tabel 5.5 Analisis Regresi Logistik Post-Test
EXP(B)
Lower Upper
Pengetahuan 1,175 0,558 4,440 1 0,035 3.239 1.086 9.662
Constant -0,770 0.182 17,185 1 0,000 0,463
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa dari semua variabel post-test yang diolah
menggunakan backward LR dari uji regresi logistik didapatkan variabel terbaik yaitu
pengetahuan. Variabel tersebut berpengaruh karena memiliki nilai p <0.05 dimana variabel
y=−0,770+1,175 ( pengetahuanrendah )
Persamaan probabilitas
P = 1 / 1 + exp [- (y)]
y = a + bx
= 0.4
P = 1/1+exp(-0.4)
= 0.598
= 59.8 %
Peluang tidak buang air besar di jamban ketika pengetahuannya rendah adalah sebesar 59.8%
53