Anda di halaman 1dari 50

LAPORAN KEMAJUAN

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

Pengaruh MEPET PESANTREN (Marvelous Erytrocyte Protector from

Sansevieria Trifasciata Laurentii Extract) terhadap Jumlah Sel Eritrosit

sebagai Solusi Keracunan Timbal

BIDANG KEGIATAN:
PKM PENELITIAN

Diusulkan Oleh:
Ketua : Adib Danurdipta 201310330311124 / Angkatan 2013
Anggota : Yusri Chizma Najwa 201310330311096 / Angkatan 2013
Rif’atul Ifada 201310330311130 / Angkatan 2013
Sri Setya Wahyu Ningrum 201410330311147 / Angkatan 2014
Riswanda Imawan 201410330311162 / Angkatan 2014

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


MALANG
2016

i
PENGESAHAN PROPOSAL PKM-PENELITIAN

1. Judul Kegiatan : Pengaruh MEPET PESANTREN


(Marvelous Erytrocyte Protector from
Sansevieria Trifasciata Laurentii
Extract) terhadap Jumlah Sel Eritrosit
sebagai Solusi Keracunan Timbal
2. Bidang Kegiatan : PKM-P
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Adib Danurdipta
b. NIM : 201310330311124
c. Jurusan : Pendidikan Dokter
d. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Muhammadiyah Malang
e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Dusun Sumolawang RT 03 / RW 01,
Desa Sumolawang, Kecamatan Puri,
Mojokerto/ 081357135427
f. Alamat email : adibjam9@gmail.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 4 orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : dr. Diah Hermayanti, Sp.PK
b. NIDN : 016126601
c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl Gambas Rt 01/III Bimuayu Kedung
Kandang Malang / 0811368865
6. Biaya Kegiatan Total
a. Dikti : Rp 4.218.700,-
b. Sumber lain :-
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 4 bulan

Malang, 20 Juni 2016

Menyetujui
Dosen Pendamping Ketua Pelaksana Kegiatan

dr. Diah Hermayanti, Sp.PK Adib Danurdipta


NIDN.016126601 NIM. 201310330311124

Ketua Program Studi Pendidikan Dokter

dr. Diah Hermayanti, Sp.PK


NIP. 19661216200542002

ii
Pengaruh MEPET PESANTREN (Marvelous Erytrocyte Protector from Sansevieria
Trifasciata Laurentii Extract) terhadap Jumlah Sel Eritrosit sebagai Solusi
Keracunan Timbal
Adib Danurdipta1, Yusri Chizma Najwa2, Rifatul Ifada3, Sri Setya Wahyuningrum4,
Riswanda Imawan5, Diah Hermayanti6.
1
Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Malang.
2
Staf Pengajar Patologi Klinik, Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah
Malang.

ABSTRAK

Latar Belakang : Aktivitas manusia yang terus meningkat dalam bidang industri dapat
berdampak negatif, karena kegiatan industri merupakan sumber utama timbulnya
pencemaran di lingkungansalah satunya adalah polusi timbal. Keracunan timbal dapat
menimbulkan anemia hemolitik. Di sisi lain, Sansevieria trifasciata laurentii memiliki
kandungan senyawa pregnane glycoside yang dapat mengadsorbsi zat-zat polutan
menjadi senyawa organic, gula, dan asam amino.
Tujuan :Mengetahui bagaimana pengaruh MEPET PESANTREN (Marvelous Erytrocyte
Protector from Sansevieria Trifasciata Laurentii Extract) terhadap jumlah sel eritrosit.
Metode : Penelitian ini menggunakan desain True Experimental: Post Test Only Group
Design. Terdapat lima kelompok tikus yaitu kelompok yang tidak diinduksi timbal dan
tidak diberi ekstrak Sansevieria trifasciata laurentii (kontrol negatif), kelompok yang
diinduksi timbal dan tidak diberi ekstrak Sansevieria trifasciata laurentii (kontrol positif),
kelompok yang diinduksi timbal dan diberi ekstrak Sansevieria trifasciata laurentii dosis
0,0083 g/ kgBB, kelompok yang diinduksi timbal dan diberi ekstrak Sansevieria
trifasciata laurentii dosis 0,041 g/ kgBB, serta kelompok yang diinduksi timbal dan
diberi ekstrak Sansevieria trifasciata laurentii dosis 0,083 g/ kgBB. Induksi timbal
dengan timbal asetat dosis 15 mg/ 100 g BB selama 15 hari. Pemberian ekstrak
Sansevieria trifasciata laurentii satu jam setelah induksi timbal. Pengambilan sampel
darah tikus melalui ventrikel kemudian dilakukan pemeriksaan darah lengkap
menggunakan alat hitung darah HoribaTM di laboratorium patologi klinik Universitas
Brawijaya.
Hasil : Dari uji one-way Anova nilai signifikansi MCHC, limfosit dan granulosit < 0,05
yang menunjukkan bahwa pemberian ekstrak berpengaruh terhadap besaran MCHC,
limfosit dan granulosit. Namun, seteleh dilakukan uji Post Hoc didapatkan bahwa tidak
ada perbedaan yang signifikan antara pemberian dan tanpa pemberian ekstrak. Dengan
demikian data di atas tidak bisa dilanjutkan untuk uji korelasi dan uji regresi.
Kesimpulan : Pemberian ekstrak Sansevieria trifasciata laurentii terhadap jumlah
eritrosit tikus yang diinduksi timbal tidak memberikan pengaruh yang signifikan.

Kata Kunci : Sansevieria trifasciata laurenti, timbal asetat, eritrosit.

iii
iv

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ................................................................................. i


HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... ii
RINGKASAN ............................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... v
DAFTAR TABEL ........................................................................................ vi
BAB 1 PENDAHULUAN
Latar Belakang ............................................................................................... 1
Rumusan Masalah .......................................................................................... 2
Tujuan Penelitian ........................................................................................... 2
Manfaat Penelitian ......................................................................................... 2
Luaran yang Diharapkan ................................................................................ 2
BAB 2 TARGET LUARAN ........................................................................ 2
BAB 3 METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian ............................................................................................... 2
Waktu dan Tempat Penelitian ........................................................................ 2
Populasi dan Sampel ...................................................................................... 3
Variabel Penelitian ......................................................................................... 4
Alat dan Bahan Penelitian .............................................................................. 4
Prosedur Penelitian......................................................................................... 4
Analisis Data .................................................................................................. 6
Alur Penelitian ............................................................................................... 6
BAB 4 HASIL YANG DICAPAI
Indikator Capaian Pelaksanaan Kegiatan ....................................................... 7
Analisis Data .................................................................................................. 7
BAB 5 POTENSI HASIL ........................................................................... 8
BAB 6 RENCANA TAHAP BERIKUTNYA ........................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 9
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Penggunaan Dana
Lampiran 2. Bukti-bukti Pendukung Kegiatan

iv
v

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Alur Penelitian............................................................................ 6

v
vi

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Kesesuaian Indikator Capaian ....................................................... 7


Tabel 2. Hasil Uji Normalitas Data Awal Darah Lengkap Tikus Bagian 1. 7
Tabel 3. Hasil Uji Normalitas Data Awal Darah Lengkap Tikus Bagian 1. 7
Tabel 4. Hasil Uji One – Way ANOVA Bagian 1 ........................................ 8
Tabel 5. Hasil Uji One – Way ANOVA Bagian 1 ........................................ 8

vi
1

BAB 1. PENDAHULUAN

Aktivitas manusia yang terus meningkat dalam bidang industri dapat


berdampak negatif, karena kegiatan industri merupakan sumber utama timbulnya
pencemaran di lingkungan. Hal ini diperparah dengan perilaku manusia yang
cenderung mengabaikan kelestarian lingkungan. Padahal, kualitas lingkungan
yang buruk pada akhirnya juga akan merugikan manusia itu sendiri baik secara
langsung maupun tidak langsung. Menurut Undang-undang Nomor 32 pasal 1
ayat 14 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup,
pencemaran lingkungan adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat,
energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia
sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan.
Pencemaran lingkungan dapat disebabkan oleh bahan-bahan yang dihasilkan dari
aktivitas manusia. Salah satu bahan pencemar yang telah banyak diketahui
keberadaanya di lingkungan adalah timbal. Timbal yang dilambangkan dengan
simbol Pb sering disebut dengan nama timah hitam, dan dalam istilah ilmiah
dikenal dengan kata plumbum. Timbal adalah logam berat karena mempunyai
masa jenis lebih dari lima kali masa jenis air, bersifat toksik, karsinogenik,
biomagnifikasi dan bioakumulatif (Palar 2008, Withgott & Brennan 2007).
Keracunan timbal menjadi masalah kesehatan lingkungan yang sangat
serius. Efek keracunan timbal kronis terjadi sebagai akibat paparan timbal yang
sedikit demi sedikit dalam jangka waktu yang lama, dapat terjadi pada kurun
waktu bulanan hingga tahunan. Efek keracunan timbal kronis biasanya
menimbulkan gejala yang tidak spesifik pada hampir semua sistem tubuh. Efek
negatif keracunan timbal kronis pada manusia menurut laporan penelitian Pokras
dan Kneeland (2009) terdiri atas penurunan libido dan kesuburan (jantan dan
betina), keguguran dan kelahiran prematur, masalah kecerdasan, hipertensi,
penyakit kardiovaskular, lebih agresif, gangguan fungsi ginjal, serta inhibisi
produksi heme. Selain melalui inhibisi pada sintesis heme, anemia yang terjadi
pada keracunan Pb juga disebabkan adanya destruksi eritrosit atau dikenal dengan
anemia hemolitik. Anemia hemolitik yang terjadi karena keracunan Pb disebabkan
oleh singkatnya masa hidup eritrosit. Patogenesis terjadinya hemolisis pada
keracunan Pb diperkirakan berhubungan dengan inhibisi pada pyrimidine-5'
nucleotidase (Palar, 1994). Banyaknya masalah kesehatan yang timbulkan karena
timbal belum diimbangi dengan tersedianya alternatif pengobatan yang memadai.
Saat ini EDTA merupakan terapi yang dianggap terbaik untuk penderita
keracunan timbal. Namun, EDTA memiliki banyak kontroversi.
Di sisi lain, Indonesia merupakan daerah yang kaya akan tanaman herbal
salah satunya yaitu Sansevieria Trifasciata Laurentii atau lidah mertua. Tanaman
ini memiliki keunggulan dimana pada tiap helai daunnya mengandung senyawa
aktif pregnane gliycoside yang berfungsi sebagai mengadsorbsi zat-zat polutan
menjadi senyawa organik, gula, dan asam amino, sehingga tanaman ini sangat
2

resisten terhadap polutan di daerah padat lalu lintas, ruangan dengan asap rokok,
serta tempat yang tercemar limbah perak (Ag) dan timbal (Pb) (Purwanto, 2006).
Berdasarkan penelitian pendahuluan yang telah dilakukan sebelumnya oleh
peneliti, diperoleh hasil bahwa ekstrak Sansevieria Trifasciata Laurentii dengan
kepekatan 100% sebanyak 5,5 ml dapat menyerap seluruh timbal yang terkandung
dalam larutan timbal konsentrasi 0,1 M sebanyak 5 ml. Oleh karena itu, kami
mengajukan usulan Program Kreativitas Mahasiswa bidang Penelitian yang
berjudul “Pengaruh MEPET PESANTREN (Marvelous Erytrocyte Protector from
Sansevieria Trifasciata Laurentii Extract) terhadap Jumlah Sel Eritrosit sebagai
Solusi Keracunan Timbal.”
Rumusan masalah program kreativitas mahasiswa ini adalah bagaimana
pengaruh MEPET PESANTREN (Marvelous Erytrocyte Protector from
Sansevieria Trifasciata Laurentii Extract) terhadap jumlah sel eritrosit?
Tujuan program kreativitas mahasiswa ini yakni mengetahui bagaimana
pengaruh MEPET PESANTREN (Marvelous Erytrocyte Protector from
Sansevieria Trifasciata Laurentii Extract) terhadap jumlah sel eritrosit.
Luaran yang diharapkan adalah diperolehnya dosis efektif ekstrak
Sansevieria trifasciata laurentii yang dapat memberikan proteksi terhadap jumlah
sel eritrosit tikus (Rattus norvegicus). Selain itu, dihasilkan artikel ilmiah yang
siap dipublikasikan sehingga dapat menjadi dasar penelitian selanjutnya.
Manfaat program kreativitas mahasiswa ini yaitu meningkatkan
pengetahuan mengenai manfaat Sansevieria Trifasciata Laurentii sebagai
pelindung terjadinya kerusakan eritrosit akibat timbal.

BAB 2. TARGET LUARAN

Luaran yang diharapkan adalah diperolehnya dosis efektif ekstrak


Sansevieria trifasciata laurentii yang dapat memberikan proteksi terhadap jumlah
sel eritrosit tikus (Rattus norvegicus). Selain itu, dihasilkan artikel ilmiah yang
siap dipublikasikan sehingga dapat menjadi dasar penelitian selanjutnya.

BAB 3. METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian True Experimental:Post Test
Randomized Control Group Design, dilakukan penghitungan jumlah sel eritrosit
dalam darah tikus (Rattus norvegicus).
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan selama lima bulan di Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang dan uji AAS (Atomic Absorption
3

Spectrophotometry) dilakukan di laboratorium Patologi Klinik Fakultas MIPA


Universitas Brawijaya.
Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah tikus putih jantan
strain Wistar (Rattus norvegicus). Tikus ini dipilih karena memiliki daya
tahan yang cukup kuat, mudah didapat, dan mudah dipelihara, serta memiliki
respon biologis yang mirip dengan manusia (Musfirah, 2006).
2. Sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah tikus putih jantan
(Rattus norvegicus) strain Wistar sebanyak 25 ekor berumur dengan massa
badan 110-160 gram.
3. Besar Sampel
Besar sampel menggunakan ketetapan menurut Roscoe (1975), yaitu
desain penelitian menggunakan eksperimental sederhana dengan
pengendalian yang ketat, maka bisa diambil 10 sampai 20 elemen. Untuk
replikasinya bisa digunakan rumus Federer (1999), yaitu:
( )( )
Keterangan:
n = Banyaknya pengulangan
t = Banyaknya kelompok perlakuan
Karena terdapat 5 kelompok, maka didapatkan:
( )( )
( )

atau dibulatkan menjadi 5 ekor


Dalam penelitian ini terdapat kelompok kontrol negatif, kelompok
kontrol positif, dan tiga kelompok perlakuan yang diberikan ekstrak
Sansevieria trifasciata laurentii dengan dosis berbeda, sehingga dibutuhkan
paling sedikit yaitu 25 ekor tikus.
4. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling
yaitu pengambilan sampel acak dan sederhana di tempat penelitian untuk
menentukan tikus kelompok perlakuan masing-masing (Budiarto, 2004).
5. Karakteristik Sampel Penelitian
a. Kriteria Inklusi: Tikus putih jantan galur Wistar, dengan massa badan
110-160 gram.
b. Kriteria Eksklusi: Tikus cacat, tikus sudah pernah dijadikan sampel
penelitian sebelumnya. Drop-out apabila tikus mati atau sakit parah
selama proses penelitian.
4

Variabel Penelitian
1. Variabel Bebas
Variabel bebas adalah dosis pemberian ekstrak Sansevieria.
2. Variabel Tergantung
Variabel tergantung adalah kadar timbal dalam darah tikus.
3. Variabel Kontrol
Variabel kontrol jumlah dan waktu pemberian pakan, waktu pemberian
ekstrak Sansevieria trifasciata laurentii dan induksi timbal per-oral.
4. Variabel Perancu
Sistem imunitas yang buruk, zat antiradikal yang sudah ada dalam
tubuh tikus, nutrisi, dan variasi kondisi Ph darah tikus.
Alat dan Bahan Penelitian
1. Alat
Kandang tikus, botol air, handscoon, masker, timbangan electrical
scale, sonde oral, kertas saring, blender, tabung reaksi, gelas ukur, pengaduk,
beaker glass, spuit 5 cc, dan pisau.
2. Bahan
Tikus Putih jantan galur Wistar (Rattus norvegicus) dengan berat
badan 110 – 160 gr, ransum, daun tanaman Sansevieria trifasciata laurentii,
Ethanol, timbal asetat Pb(CH3COO)2., aquades.
Prosedur Penelitian
1. Pengurusan Ethical Clearence kepada Komite Etik Penelitian Kesehatan
Permintaan ethical clearance pada Komite Etik Penelitian Kesehatan
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang sebagai salah satu
persyaratan penelitian menggunakan makhluk hidup dan publikasi ilmiah.
2. Pengurusan Surat Determinasi
Surat determinasi menyatakan bahwa peneliti benar – benar memakai
spesies Sansevieria trifasciata laurentii. Surat determinasi dikeluarkan oleh
UPT. Materia Medika yang berada di bawah koordinasi Dinas Kesehatan
Kota Batu.
3. Adaptasi Tikus (Rattus norvegicus)
Adaptasi tikus dilakukan selama dua minggu, namun karena berat
badan tikus terlalu kecil maka adaptasi diperpanjang menjadi 3 minggu.
Dilakukan pemberian pakan dan minum secara ad libitum.
4. Persiapan Perlakuan pada Tikus dan Perawatan Tikus
Sebelum diberikan perlakuan tikus dikelompokkan terlebih dahulu
menjadi 5 kelompok tikus. Setiap kelompok berisi 5 ekor tikus dan dilakukan
penimbangan untuk menentukan rata-rata berat badan tiap kelompok tikus
dengan hasil kelompok satu 132 g, kelompok dua 142 g, kelompok tiga
112,2 g, kelompok empat 140,8 g, kelompok lima 147,4 g.
Perawatan tikus dilakukan dengan memberikan pakan dan minum
secara ad libitum setiap hari serta mengganti sekam 2-3 hari sekali.
5

5. Pembuatan Ekstrak Sansevieria trifasciata laurentii


Daun Sansevieria trifasciata laurentii dicuci bersih di bawah air
mengalir, ditiriskan, dirajang dan ditimbang berat basahnya lalu dikeringkan
selama 4 hari. Daun yang telah kering dijadikan serbuk dan direndam
methanol untuk mengaktifkan senyawa aktif yang terkandung di dalamnya.
Selanjutnya, larutan methanol diuapkan sehingga didapatkan ekstrak
Sansevieria trifasciata laurentii.
6. Pembuatan Larutan Ekstrak Sansevieria trifasciata laurentii
Pembuatan dosis dilakukan dengan mencampurkan ekstrak Sansevieria
dengan pelarut aquades yaitu sebagai berikut:
a. Kelompok 3: diberikan dosis 0,0083 g/ kgBB sehingga diperlukan 0,074 g
ekstrak Sansevieria dengan 80 ml aquades
b. Kelompok 4: diberikan dosis 0,041 g/kgBB sehingga diperlukan 0,462 g
ekstrak Sansevieria dengan 80 ml aquades
c. Kelompok 5: diberikan dosis 0,083 g/kgBB sehingga diperlukan 0,979 g
ekstrak Sansevieria dengan 80 ml aquades
Selanjutnya disuspensikan dengan menggunakan CMC 0,1% dari
volume larutan ekstrak Sansevieria.
7. Pembuatan Larutan Timbal Asetat
Pembuatan larutan timbal asetat dosis 15 mg/100 g BB dengan
mencampurkan serbuk timbal asetat dengan pelarut aquades yaitu sebagai
berikut:
a. Kelompok 2: 1.707 mg timbal asetat dengan 80 ml aquades
b. Kelompok 3: 1.346,4 mg timbal asetat dengan 80 ml aquades
c. Kelompok 4: 1.689,6 mg timbal asetat dengan 80 ml aquades
d. Kelompok 5: 1.768,8 mg timbal asetat dengan 80 ml aquades
8. Timbal dan Pemberian Ekstrak Sansevieria trifasciata laurentii
Induksi dengan pemberian larutan timbal asetat secara parenteral
selama 15 hari. Satu jam setelah induksi timbal, juga dilakukan pemberian
ekstrak Sansevieria secara parenteral.
9. Pembedahan dan Pengambilan Sampel Darah Tikus
Dilakukan pembedahan dan pengambilan sampel darah tikus dengan
terlebih dahulu menghilangkan kesadaran dengan menggunakan cloroform.
Pengambilan darah dengan menggunakan spuit 5 cc dari ventrikel. Sampel
darah tetap ditampung dalam spuit.
10. Uji
Sampel darah dilakukan pemeriksaan darah lengkap dengan
menggunakan alat hitung darah HoribaTM di laboratorium patologi klinik
Universitas Brawijaya.
6

Analisis Data
Dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas data. Selanjutnya dilakukan
uji hipotesis menggunakan uji komparatif one way anova dan post hoc. Kemudian
dilanjutkan dengan uji korelasi pearson dan uji regresi. Ditetapkan true
confidences uji ini adalah 95%.

Alur Penelitian

Pembuatan ekstrak Sansevieria trifasciata Laurentii

Pembuatan larutan timbal

Penimbangan dan
pengelompokkan tikus

Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok


kontrol kontrol dosis 0,0083 dosis 0,041 dosis 0,083
negatif positif g/kgBB g/kgBB g/kgBB

Induksi Timbal per-oral dan pemberian ekstrak


Sansevieria trifasciata Laurentii selama 15 hari

Pembedahan dan pengambilan sampel darah

pemeriksaan darah lengkap dengan menggunakan alat


hitung darah HoribaTM

Analisis data

Gambar 1. Alur Penelitian


7

BAB 4. HASIL YANG DICAPAI

Indikator Capaian Pelaksanaan Kegiatan


Penelitian dilakukan dengan baik sebagaimana yang tercantum dalam
metode penelitiaan sebelumnya sebagai berikut:

Tabel 1. Kesesuaian Indikator Capaian

No Kegiatan Keterangan
1 Pengurusan Ethical Clearence kepada Komite sesuai
Etik Penelitian Kesehatan
2 Pengurusan Surat Determinasi sesuai
3 Adaptasi Tikus (Rattus norvegicus) sesuai
4 Persiapan Perlakuan pada Tikus dan Perawatan sesuai
Tikus
5 Pembuatan Ekstrak Sansevieria trifasciata sesuai
laurentii
6 Pembuatan Larutan Ekstrak Sansevieria sesuai
trifasciata laurentii
7 Pembuatan Larutan Timbal Asetat sesuai
8 Induksi timbal dan Pemberian Ekstrak sesuai
Sansevieria trifasciata laurentii
9 Pembedahan dan Pengambilan Sampel Darah sesuai
Tikus
10 Uji AAS sesuai

Analisis Data
Dengan total sampel yang digunakan adalah 25 ekor tikus, maka hasil uji
normalitas data yang dipakai adalah Saphiro – Wilk. Tabel di bawah ini
menunjukkan nilai signifikansi uji normalitas data dari eritrosit dan granulosit.

Tabel 2. Hasil Uji Normalitas Data Awal Darah Lengkap Tikus Bagian 1

Tabel 3. Hasil Uji Normalitas Data Awal Darah Lengkap Tikus Bagian 2
8

Table di atas menunjukkan bahwa signifikansi >0,05 atau memenuhi nilai


p<0,05 yang berarti data terdistribusi dengan normal. Dengan demikian, syarat uji
komparasi parametrik One – Way ANOVA dan Pearson sudah terpenuhi dan
diperoleh hasil sebagai berikut. uji korelasi yang dipakai adalah Spearman.

Tabel 4. Hasil Uji One – Way ANOVA Bagian 1

Tabel 5. Hasil Uji One – Way ANOVA Bagian 2

Berdasar tabel di atas, nilai signifikansi MCHC, limfosit dan granulosit <
0,05 yang menunjukkan bahwa pemberian ekstrak berpengaruh terhadap besaran
MCHC, limfosit dan granulosit. Namun, seteleh dilakukan uji Post Hoc,
didapatkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara pemberian dan
tanpa pemberian ekstrak. Dengan demikian, secara statistik, data di atas tidak bisa
dilanjutkan untuk uji korelasi dan uji regresi.

BAB 5. POTENSI LUARAN

Penelitian ini nantinya akan menghasilkan jurnal atau artikel ilmiah yang
bermanfaat sebagai referensi penelitian selanjutnya mengenai tanaman
Sansevieria trifasciata laurentii . Tanaman ini sangat murah dan mudah
didapatkan sehingga bisa dijangkau semua golongan masyarakat.

BAB 6. RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA

Pada tahapan selanjutnya, akan dilakukan beberapa hal untuk


menyelesaikan penelitian :
1. Publikasi ilmiah
a. Jurnal Saintika Medika Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Malang
b. Molecules ISSN 1420-3049 dengan submit pada website
www.mdpi.com/journal/molecules
2. Konsultasi dan revisi laporan akhir
9

DAFTAR PUSTAKA
Arifin, M.N. dan B. Santoso. 2011. Dampak Kandungan Timbal (Pb) dalam
Udara terhadap Kecerdasan Anak Sekolah Dasar. Jurnal Riset Daerah,
Vol. 1, No.2.
Cadha. 1995. Timbal, Ilmu Forensik dan Toksikologi, Edisi 5. Jakarta: Widya
Medika.
Darmawan, H. 2006. The Effect of ROS on Sperm Function, Mitochondrial DNA,
DNA Damage, Apoptosis of Human Spermatozoa. Palembang: Makalah
Seminar Andrology. Hal. 51-76
Darmono.1995. Logam dan Sistem Biologi Makhluk Hidup. Jakarta: UI Press.
Depkes RI. 2000. Parameter Standard Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Jakarta:
Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan.
Harbone. 2009. Ekstraksi. Jurnal Kelautan Nasional, Vol. 2, P.64.
Lara, Aviana Gita, dkk. 2012. Uji Efektivitas Tanaman Lidah Mertua dalam
Penyerapan Formaldehid dalam Ruangan. Surabaya: Universitas
Airlangga.
Margarita, Meilisa Lidya. 2014. Potensi Putih Telur Bebek dalam Mengatasi
Keracunan Timbal Sub Akut. Bogor: Departemen Anotomi Fisiologi dan
Farmakolgi Fakultas Kedokteran Hewan IPB.
Nurhayati, Arin. 2008. Efektivitas Penyiraman Ekstrak Kulit Kacang Hijau dan
Air Cucian Beras (Leri) terhadap Pertumbuhan Sansevieria Trifasciata.
Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Mukhlisin, Amirul, dkk. 2013. Pemanfaatan Ekstrak Lidah Mertua (Sansevieria
Trifasciata Laurentiii) sebagai Bahan Penyerap Logam Toksik Timbal
dalam Limbah Cair. Malang: Universitas Brawijaya.
Palar H. 2008. Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat. Jakarta: Rineka Cipta.
Palar, Heryanto. Pencemaran Dan Toksikologi Logam Berat. 1994 : 20-30
Purwanto, Arie W. 2006. Sansevieria: Flora Cantik Penyerap Racun. Yogyakarta:
Kanisius.
Pokras MA, Kneeland MR. 2009. Understanding lead uptake and effects across
species lines: a conservation medicine approach. Di dalam:Watson RT,
Fuller M, Pokras M, Hunt WG, editor. Ingestion of Lead from
SpentAmmunition: Implications for Wildlife and Humans. Idaho (US): The
Peregrine Fund. doi:10.4080/ilsa.2009.0101.
S., Febri Endra Budi. 2012. Strategi Penanggulangan Masalah Kesehatan pada
Industri ACCU. Malang: Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah
Malang.
Trussel, R.H. 1989. Standard Method for Examination Engineering. Newyork:
Mc. Graw Hill International.
Withgott J & Brennan S. 2007. Environment: The Science Behind the Stories. San
Fransisco: Pearson Benjamin Cummings.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Penggunaan Dana

No. Tanggal Penggunaan Dana Nominal


1. 02/ 03 / 2016 Print lembar ethical clearance
Rp 4.800,-

Nota/Kwitansi nomor : 1
2. 05/03/2016 Fotokopi formulir etik
Rp 5.000,-
Nota/Kwitansi nomor : 2
3. 08/ 03 / 2015 Pembelian pakan tikus
Rp. 16.000,-

Nota/Kwitansi nomor : 3
4. 10/ 03 / 2015 Pembelian kandang tikus dan botol
minum tikus Rp 840.000,-

Nota/Kwitansi nomor : 4
5. 14/03/2016 Mengurus surat determinasi ke Materia
Medica, Batu
Rp 35.000,-
Nota/Kwitansi nomor : 26
6. 16/ 03 / 2016 Pembelian handscoon
Rp 55.000,-

Nota/Kwitansi nomor : 5
7. 22/ 03 / 2016 Pembelian pakan tikus
Rp 16.000,-
Nota/Kwitansi nomor : 6
8. 28 / 03 / 2016 Pembelian tanaman Sansevieria
trifasciata laurentii
Rp 60.000,-

Nota/Kwitansi nomor : 7
9. 29 / 03 / 2016 Pembelian pakan tikus
Rp 16.000,-
Nota/Kwitansi nomor : 8
10. 30 / 03 / 2016 Pembelian timbal asetat
Rp 79.500,-
Nota/Kwitansi nomor : 9
11. 01 / 04 / 2016 Pembayaran tikus wistar Rp 710.000,-
Nota/Kwitansi : 24
12. 02 / 04 / 2016 Pembelian pakan tikus
Rp 16.000,-
Nota/Kwitansi nomor : 10
13. 04 / 04 / 2016 Pembelian masker
Rp 17.500,-
Nota/Kwitansi nomor : 11
14. 07/ 04 / 2016 Pembelian pakan tikus
Rp 65.000,-

Nota/Kwitansi nomor : 12
15. 13 / 04 / 2016 Pembelian handscoon
Rp 27.500,-
Nota/Kwitansi nomor : 13
16. 18 / 04 / 2016 Pembayaran ethical clearance
Rp 150.000,-
Nota/Kwitansi : 14
17. 19/ 04 / 2016 Pembelian spuit
Rp 5.000,-
Nota/Kwitansi nomor : 15
18. 25/ 04 / 2016 Pembelian spuit terumo 3 cc
Rp 112.500,-
Nota/Kwitansi : 16
19. 28 / 04 / 2016 Pembelian pakan tikus
Rp 9.000,-
Nota/Kwitansi nomor : 17
20. 28 / 04 / 2016 Pembelian pakan tikus
Rp 10.500,-
Nota/Kwitansi nomor : 18
21. 03 / 05 / 2016 Pembelian spuit terumo 3 cc
Rp 43.750,-
Nota/Kwitansi : 19
20 12 / 05 / 2016 Pemeriksaan darah lengkap sebanyak 17
sampel
Rp 510.000,-
Nota/Kwitansi : 20
22. 13 / 05 / 2016 Pemeriksaan darah lengkap sebanyak 8 Rp 240.000,-
sampel

Nota/Kwitansi : 21
23. 14 / 05 / 2016 Pembelian kertas A4 dan lem
Rp 16.750,-
Nota/Kwitansi nomor : 22
24. 14 / 05 / 2016 Fotokopi kwitansi
Rp 400,-
Nota/Kwitansi : 23
25. 09 / 06 /2016 Pembayaran ekstraksi lidah mertua dan
pembayaran pembelian sonde Rp 237.500,-

Nota/Kwitansi nomor : 25
26. 16 / 06 / 2016 Pembayaran sewa lab, sekam dan
pembedahan
Rp 400.000,-
Nota/Kwitansi nomor : 28
27. 18 / 06 / 2016 Pembelian Sansevieria trifasciata
laurentii
Rp 10.000,-
Nota/Kwitansi nomor : 27
28 19/06/ 2016 Scan kwitansi, lembar ethical clearance
dan surat determinasi
Rp 10.000,-
Nota/Kwitansi nomor : 29
29 20/06/2016 Pembiayaan untuk transportasi Anggota
selama penelitian
Rp. 500.000,-
Nota/Kwitansi nomor : 30
Total Sementara Rp 4.218.700,-
Lampiran 2. Bukti-bukti Pendukung Kegiatan
Dokumentasi Kegiatan

Keterangan: rapat koordinasi anggota

Keterangan: Konsultasi dosen pembimbing


Keterangan: Persiapan alat dan bahan

Keterangan: Adaptasi tikus wistar (Rattus norvegicus)

Keterangan: Pembuatan Ekstrak Sansevieria trifasciata laurentii


Keterangan: Penimbangan serbuk Timbal Asetat dan pembuatan Larutan
Timbal Asetat

Keterangan: Pembuatan dosis ekstrak Sansevieria trifasciata laurentii


Keterangan: Pemberian Perlakuan pada tikus wistar, induksi timbal asetat
dan pemberian ekstrak Sansevieria trifasciata laurentii

Keterangan : Perawatan Tikus Wistar (Rattus norvegicus), pemberian pakan


dan minum
Keterangan : Pembedahan dan pengambilan sampel darah tikus (Rattus
norvegicus)

Keterangan : Pembinaan dan pengarahan dari Universitas Muhammadiyah


Malang untuk peserta PK
Hasil Uji Statistik
Uji Normalitas
Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
rbc .096 25 .200* .974 25 .739
hb .134 25 .200* .961 25 .438
hct .119 25 .200* .979 25 .858
mch .127 25 .200* .972 25 .700
mcv .120 25 .200* .963 25 .486
leukosit .115 25 .200* .954 25 .305
trombosit .150 25 .148 .949 25 .234
rdws d .128 25 .200* .960 25 .423
mchc .118 25 .200* .950 25 .245
limfosit .100 25 .200* .958 25 .367
monosit .173 25 .052 .944 25 .185
granulos .114 25 .200* .977 25 .820
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction

Oneway
ANOVA

Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
rbc Between Groups .617 4 .154 .417 .795
Within Groups 7.404 20 .370
Total 8.022 24
hb Between Groups 3.182 4 .795 .658 .629
Within Groups 24.192 20 1.210
Total 27.374 24
hct Between Groups 18.780 4 4.695 .534 .712
Within Groups 175.720 20 8.786
Total 194.500 24
m ch Between Groups .858 4 .214 .298 .876
Within Groups 14.376 20 .719
Total 15.234 24
m cv Between Groups 13.840 4 3.460 .956 .453
Within Groups 72.400 20 3.620
Total 86.240 24
leukosit Between Groups 53.266 4 13.316 .380 .820
Within Groups 700.080 20 35.004
Total 753.346 24
trom bosit Between Groups 356734.6 4 89183.640 2.640 .064
Within Groups 675716.8 20 33785.840
Total 1032451 24
rdws d Between Groups 5.740 4 1.435 .656 .630
Within Groups 43.760 20 2.188
Total 49.500 24
m chc Between Groups 8.018 4 2.004 2.905 .048
Within Groups 13.800 20 .690
Total 21.818 24
lim fosit Between Groups 553.382 4 138.346 3.400 .028
Within Groups 813.908 20 40.695
Total 1367.290 24
m onosit Between Groups 89.886 4 22.471 2.711 .059
Within Groups 165.752 20 8.288
Total 255.638 24
granulos Between Groups 260.240 4 65.060 3.667 .021
Within Groups 354.800 20 17.740
Total 615.040 24
trom bosit Between Groups 1306084 4 326520.974 .420 .792
Within Groups 15555769 20 777788.472
Total 16861853 24
rdws d Between Groups 274.212 4 68.553 .368 .829
Within Groups 3727.131 20 186.357
Total 4001.343 24
Oneway
Descriptives

mchc
95% Confidence Interval for
Mean
N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum
Non PB 5 36.3800 1.03296 .46195 35.0974 37.6626 35.00 37.40
PB 5 35.0000 .30822 .13784 34.6173 35.3827 34.50 35.30
.0083 ml 5 36.3800 .73280 .32772 35.4701 37.2899 35.50 37.40
.0410 ml 5 35.2600 .68411 .30594 34.4106 36.1094 34.80 36.40
.0830 ml 5 35.6600 1.13270 .50656 34.2536 37.0664 34.00 36.70
Total 25 35.7360 .95345 .19069 35.3424 36.1296 34.00 37.40

Test of Homogeneity of Variances

mchc
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
1.921 4 20 .146

ANOVA

mchc
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 8.018 4 2.004 2.905 .048
Within Groups 13.800 20 .690
Total 21.818 24

Post Hoc Tests


Multiple Comparisons

Dependent Variable: mchc


Tukey HSD

Mean
Differenc e 95% Confidence Interval
(I) KELOMPOK (J) KELOMPOK (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound
Non PB PB 1.3800 .52536 .103 -.1921 2.9521
.0083 ml .0000 .52536 1.000 -1.5721 1.5721
.0410 ml 1.1200 .52536 .246 -.4521 2.6921
.0830 ml .7200 .52536 .652 -.8521 2.2921
PB Non PB -1.3800 .52536 .103 -2.9521 .1921
.0083 ml -1.3800 .52536 .103 -2.9521 .1921
.0410 ml -.2600 .52536 .987 -1.8321 1.3121
.0830 ml -.6600 .52536 .720 -2.2321 .9121
.0083 ml Non PB .0000 .52536 1.000 -1.5721 1.5721
PB 1.3800 .52536 .103 -.1921 2.9521
.0410 ml 1.1200 .52536 .246 -.4521 2.6921
.0830 ml .7200 .52536 .652 -.8521 2.2921
.0410 ml Non PB -1.1200 .52536 .246 -2.6921 .4521
PB .2600 .52536 .987 -1.3121 1.8321
.0083 ml -1.1200 .52536 .246 -2.6921 .4521
.0830 ml -.4000 .52536 .939 -1.9721 1.1721
.0830 ml Non PB -.7200 .52536 .652 -2.2921 .8521
PB .6600 .52536 .720 -.9121 2.2321
.0083 ml -.7200 .52536 .652 -2.2921 .8521
.0410 ml .4000 .52536 .939 -1.1721 1.9721
Homogeneous Subsets
mchc
a
Tukey HSD
Subset
for alpha
= .05
KELOMPOK N 1
PB 5 35.0000
.0410 ml 5 35.2600
.0830 ml 5 35.6600
Non PB 5 36.3800
.0083 ml 5 36.3800
Sig. .103
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 5.000.

Means Plots
36.6

36.4

36.2

36.0

35.8

35.6

35.4
Mean of mchc

35.2

35.0

34.8
Non PB PB .0083 ml .0410 ml .0830 ml

KELOMPOK
Oneway
Descriptives

limfosit
95% Confidence Interval for
Mean
N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum
Non PB 5 75.9400 5.82392 2.60453 68.7087 83.1713 66.60 80.80
PB 5 65.1400 6.16790 2.75837 57.4815 72.7985 57.90 74.40
.0083 ml 5 74.2200 4.52239 2.02247 68.6047 79.8353 68.50 79.30
.0410 ml 5 66.1800 7.14262 3.19428 57.3113 75.0487 54.70 72.80
.0830 ml 5 65.3800 7.74900 3.46546 55.7583 75.0017 56.80 73.70
Total 25 69.3720 7.54788 1.50958 66.2564 72.4876 54.70 80.80

Test of Homogeneity of Variances

limfosit
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
.581 4 20 .680

ANOVA

limfosit
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 553.382 4 138.346 3.400 .028
Within Groups 813.908 20 40.695
Total 1367.290 24

Post Hoc Tests


Multiple Comparisons

Dependent Variable: limfosit


Tukey HSD

Mean
Differenc e 95% Confidence Interval
(I) KELOMPOK (J) KELOMPOK (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound
Non PB PB 10.8000 4.03462 .094 -1.2731 22.8731
.0083 ml 1.7200 4.03462 .993 -10.3531 13.7931
.0410 ml 9.7600 4.03462 .151 -2.3131 21.8331
.0830 ml 10.5600 4.03462 .105 -1.5131 22.6331
PB Non PB -10.8000 4.03462 .094 -22.8731 1.2731
.0083 ml -9.0800 4.03462 .202 -21.1531 2.9931
.0410 ml -1.0400 4.03462 .999 -13.1131 11.0331
.0830 ml -.2400 4.03462 1.000 -12.3131 11.8331
.0083 ml Non PB -1.7200 4.03462 .993 -13.7931 10.3531
PB 9.0800 4.03462 .202 -2.9931 21.1531
.0410 ml 8.0400 4.03462 .305 -4.0331 20.1131
.0830 ml 8.8400 4.03462 .223 -3.2331 20.9131
.0410 ml Non PB -9.7600 4.03462 .151 -21.8331 2.3131
PB 1.0400 4.03462 .999 -11.0331 13.1131
.0083 ml -8.0400 4.03462 .305 -20.1131 4.0331
.0830 ml .8000 4.03462 1.000 -11.2731 12.8731
.0830 ml Non PB -10.5600 4.03462 .105 -22.6331 1.5131
PB .2400 4.03462 1.000 -11.8331 12.3131
.0083 ml -8.8400 4.03462 .223 -20.9131 3.2331
.0410 ml -.8000 4.03462 1.000 -12.8731 11.2731
Homogeneous Subsets
limfosit
a
Tukey HSD
Subset
for alpha
= .05
KELOMPOK N 1
PB 5 65.1400
.0830 ml 5 65.3800
.0410 ml 5 66.1800
.0083 ml 5 74.2200
Non PB 5 75.9400
Sig. .094
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 5.000.

Means Plots
78

76

74

72

70
Mean of limfosit

68

66

64
Non PB PB .0083 ml .0410 ml .0830 ml

KELOMPOK
Oneway
Descriptives

granulos
95% Confidence Interval for
Mean
N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum
Non PB 5 11.8000 3.56371 1.59374 7.3751 16.2249 7.00 17.00
PB 5 18.6000 2.79285 1.24900 15.1322 22.0678 14.00 21.00
.0083 ml 5 13.2000 3.03315 1.35647 9.4338 16.9662 9.00 17.00
.0410 ml 5 20.2000 6.01664 2.69072 12.7294 27.6706 14.00 28.00
.0830 ml 5 17.6000 4.77493 2.13542 11.6711 23.5289 13.00 23.00
Total 25 16.2800 5.06228 1.01246 14.1904 18.3696 7.00 28.00

Test of Homogeneity of Variances

granulos
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
2.197 4 20 .106

ANOVA

granulos
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 260.240 4 65.060 3.667 .021
Within Groups 354.800 20 17.740
Total 615.040 24

Multiple Comparisons

Dependent Variable: granulos


Tukey HSD

Mean
Differenc e 95% Confidence Interval
(I) KELOMPOK (J) KELOMPOK (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound
Non PB PB -6.8000 2.66383 .118 -14.7712 1.1712
.0083 ml -1.4000 2.66383 .984 -9.3712 6.5712
.0410 ml -8.4000* 2.66383 .036 -16.3712 -.4288
.0830 ml -5.8000 2.66383 .228 -13.7712 2.1712
PB Non PB 6.8000 2.66383 .118 -1.1712 14.7712
.0083 ml 5.4000 2.66383 .289 -2.5712 13.3712
.0410 ml -1.6000 2.66383 .973 -9.5712 6.3712
.0830 ml 1.0000 2.66383 .995 -6.9712 8.9712
.0083 ml Non PB 1.4000 2.66383 .984 -6.5712 9.3712
PB -5.4000 2.66383 .289 -13.3712 2.5712
.0410 ml -7.0000 2.66383 .103 -14.9712 .9712
.0830 ml -4.4000 2.66383 .484 -12.3712 3.5712
.0410 ml Non PB 8.4000* 2.66383 .036 .4288 16.3712
PB 1.6000 2.66383 .973 -6.3712 9.5712
.0083 ml 7.0000 2.66383 .103 -.9712 14.9712
.0830 ml 2.6000 2.66383 .863 -5.3712 10.5712
.0830 ml Non PB 5.8000 2.66383 .228 -2.1712 13.7712
PB -1.0000 2.66383 .995 -8.9712 6.9712
.0083 ml 4.4000 2.66383 .484 -3.5712 12.3712
.0410 ml -2.6000 2.66383 .863 -10.5712 5.3712
*. The mean difference is significant at the .05 level.
Homogeneous Subsets
granulos
a
Tukey HSD
Subset for alpha = .05
KELOMPOK N 1 2
Non PB 5 11.8000
.0083 ml 5 13.2000 13.2000
.0830 ml 5 17.6000 17.6000
PB 5 18.6000 18.6000
.0410 ml 5 20.2000
Sig. .118 .103
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 5.000.

Means Plots
22

20

18

16
Mean of granulos

14

12

10
Non PB PB .0083 ml .0410 ml .0830 ml

KELOMPOK

Anda mungkin juga menyukai